Anda di halaman 1dari 25

SELAMAT DATANG

NO Kode Unit Judul Unit Kompetensi SK


Melaksanakan Peraturan Perundang-undangan terkait
1. PMB.PO02.001.01 POP
Keselamatan Pertambangan
Melaksanakan Tugas dan Tanggung Jawab Keselamatan
2. PMB.PO02.002.01 POP
Pertambangan pada Area yang Menjadi Tanggung Jawabnya
Melaksanakan Pertemuan Keselamatan Pertambangan
3. PMB.PO02.003.01 POP
Terencana
4. PMB.PO02.004.01 Melaksanakan Investigasi Kecelakaan POP
5. PMB.PO02.005.01 Melaksanakan Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko POP
Melaksanakan Peraturan Perundang-undangan terkait
6. PMB.PO02.006.01 POP
Perlindungan Lingkungan
7. PMB.PO02.007.01 Melaksanakan Inspeksi POP
8. PMB.PO02.008.01 Melaksanakan Analisis Keselamatan Pekerjaan POP
DASAR HUKUM PENGELOLAAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN

UU Dasar Tahun 1945 UU Dasar Tahun 1945


Pasal 27 Ayat 2 Pasal 33 Ayat 2 & 3

UU Minerba
UU Keselamatan Kerja UU Ketenagakerjaan
UU No. 04 Tahun 2009 Pasal 96 & 141
UU No. 01 Tahun 1970 UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 86 & 87
dan UU No. 03 Tahun 2020

Penerapan SMK3 Binwas Minerba


PP No. 50 Tahun 2012 Pasal 4 Ayat 2 dan PP No. 55 Tahun 2010
Pasal 19 Pasal 16, 26 & 27

PP Keselamatan Kerja Permen ESDM No. 26 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan Kaidah Teknik pertambangan yang baik
PP No. 19 Tahun 1973 dan Pengawasan pertambangan Minerba
Permen ESDM No. 07 Tahun 2020 Tentang Wilayah, Perizinan dan laporan pada kegiatan
pertambangan Minerba

Kepmen 1806. K Tahun 2018 Tentang RKAB dan Pelaporan


Kepmen 1827. K Tahun 2018 Tentang Pedoman Kaidah Teknik Pertambangan yang baik

Kepdirjen No. 308/30/DJB Tahun 2018 Tentang Juknis KTT/PTL, Pengawas Operasional, Pengawas teknis dll
Kepdirjen No. 309/30/DJB Tahun 2018 Tentang Bahan Peledak dan Peledakan dan Tanki bahan bakar cair
Kepdirjen No. 185/37/04/DJB Tahun 2019 Tentang Keselamatan Pertambangan dan SMKP Minerba
Kepdirjen No. 10.K/MB.01/DJB.T/2023 Tentang Petunjuk Teknis Tingkat Pencapaian Kinerja Keselamatan Pertambangan
4 ELEMEN KOMPETENSI
PENGAWAS
DALAM MELAKSANAKAN
PERTEMUAN K3

1. MENYIAPKAN PERTEMUAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
2. MELAKSANAKAN PERTEMUAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
3. MENGEVALUASI PROSES
PELAKSANAAN
4. MENINDAKLANJUTI HASIL
PELAKSANAAN PERTEMUAN
KESELAMATAN
LATAR BELAKANG
1. Pengawas WAJIB melaksanakan pertemuan
keselamatan pertambangan dengan bawahannya.
2. Pekerja HARUS berpartisipasi, di dorong untuk
melaporkan dan membahas hal-hal yang berkaitan
dengan Keselamatan.
3. Rekaman hasil pertemuan keselamatan harus
disimpan sesuai dengan prosedur pengendalian
rekaman perusahaan, dan dapat dijadikan bukti pada
saat pelaksanaan Audit.

TUJUAN
1. Mengarahkan Teknik dan filosofi dalam memimpin
Rapat K3
2. Memberdayakan pekerja agar bisa, mampu
mengatasi masalah K3 secara Bersama.
3. Mengembangkan keterampilan dan kepemimpinan
bagi seluruh karyawan.
Pertemuan Kelompok (Group Meeting) untuk
membahas masalah K3 sangat penting dan
sangat menentukan keberhasilan program K3 di
setiap perusahaan.
Pertemuan Kelompok :
• Satu kelompok kerja dipimpin pengawasnya
(safety Talk)
• Satu kelompok atau lebih melibatkan pekerja
maupun pengawas (safety meeting)
• Kelompok lebih besar melibatkan seluruh
pengawas perusahaan (safety committee meeting)
MANAJEMEN DASAR PERTEMUAN
KELOMPOK :
1. Seseorang menerima informasi lebih cepat.
2. Menciptakan iklim kerjasama melalui
partisipasi kelompok.
3. Membantu memberikan perhatian yang sama
suatu informasi.
4. Memberikan kesempatan kepada pekerja
meningkatkan kemampuan.
FUNGSI PERTEMUAN KESELAMATAN :
1. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman
pekerja tentang tugasnya yang berkaiatan
dengan Keselamatan.
2. Membantu identifikasi dan analisa masalah.
3. Membangun penyelesaian masalah.
4. Menstimulasikan diterimanya kebijakan,
peraturan dan prosedur kerja.
5. Mengurangi cidera, kerusakan (meningkatkan
kinerja keselamatan)
6. Mengurangi produksi yang rusak dan
pengerjaan ulang (memperbaiki-kualitas)
FAKTOR KOMUNIKASI KUNCI UTAMA
PERTEMUAN KELOMPOK
Komunikasi adalah apa yang kita katakan/lakukan
untuk memberi dan menerima pengertian

Komunikasi harus dilakukan dengan emosi dan


perasaan yang melibatkan pengirim dan penerima,
pembicara dan pendengar serta penulis dan pembaca

Faktor komunikasi memegang peranan yang sangat


penting dalam keberhasilan program K3
Berdasarkan hasil penelitian
PEKERJA AKAN
INGAT
😌 10 % YANG MEREKA BACA
🦻 20 % YANG MEREKA DENGAR
👀 30 % MEREKA LIHAT
😊 50 % YANG MEREKA LIHAT DAN DENGAR
👪 70 % YANG MEREKA KATAKAN DAN DISKUSIKAN
😍 90 % YANG MEREKA KATAKAN DAN LAKUKAN
TENTANG SUATU HAL
Dengan komunikasi yang baik hubungan dan
interaksi antara pekerja, pengawas dan
manajemen menjadi dekat yang pada
akhirnya akan diperoleh pemahaman serta
motivasi yang sama.
Faktor – Faktor komunikasi yang harus
diperhatikan
• Faktor hilang di jalan
• Faktor ketertarikan perasaan
• Faktor penggunaan
• Faktor alat bantu
METODE PERTEMUAN KESELAMATAN
METODE DISKUSI TERDIRI DARI :
1. Metode Ceramah dan Diskusi - Metode ini supervisor
adalah sosok kunci yang mendominasi
2. Metode Diskusi dan Tanya jawab - Metode ini supervisor
adalah katalisator atau fasilitator.
3. Metode Pro dan Kontra - Metode ini di gunakan terhadap
topik yang mengundang argumentasi atau ketidak setujuan
peserta.
Supervisor akan merangsang peserta untuk menyampaikan
opini
Supervisor memihak akan mengurangi keberanian peserta.
2. Metode Diskusi Kelompok Kecil - Supervisor membagi
kelompok besar menjadi beberapa kelompok setiap
kelompok ditunjuk satu orang sebagai reporter
PERSIAPAN PERTEMUAN KESELAMATAN
PERSIAPAN MELIPUTI :
1. Pemilihan topik bahan diskusi
Pengawas dituntut kecermatan dalam memilih topik yang
tepat sesuai kondisi.
Supervisor harus banyak menggali sumber - sumber ide
terhadap topik yang akan disampaikan

Hal – hal yang harus diperhatikan oleh supervisor dalam


memilih topik :
• Topik yang dikuasai
• Hal yang menjadi masalah pada akhir – akhir ini
• Kecelakaan atau insiden lainnya yang baru terjadi
• Aturan atau peraturan yang baru
• Rekomendasi yang belum selesai dilaksanakan
• Kecelakaan yang mungkin bisa terjadi pada area kerja
2. PENENTUAN AGENDA RAPAT
Dalam menyusun agenda rapat faktor waktu dan
peserta menjadi pertimbangan utama.

Alokasi waktu sebaiknya dilakukan pagi hari dan


ditentukan oleh topik yang akan dibahas

Apabila kasus kecelakaan yang menjadi topik, maka


supervisor harus mempersiapkan / membuat uraian
yang jelas dan singkat mengenai kasus tersebut,
faktor pendorong dan penyebab kecelakaan serta
tindakan koreksi.
3. FASILITAS PERTEMUAN
Pengawas harus memastikan
segala kebutuhan pertemuan
telah tersedia sebelum dimulai
Fasilitas Pertemuan meliputi :
1. Alat tulis
2. Papan tulis
3. Proyektor
4. Pointer
5. Audio-Vidio
6. Auto fokus
7. Sound system
8. Alat peraga
DISAMPING TEMPAT DUDUK DAN RUANG RAPAT
PELAKSANAAN PERTEMUAN KELOMPOK
Dalam pelaksanaan pertemuan kelompok diatur
susunannya sebagai berikut :
1. Pembukaan rapat.
- Pelaksanaan tepat waktu
- Pemimpin rapat mengucapkan terima kasih dan membacakan agenda rapat,
topik dan sasaran yang akan dicapai.
2. Pelaksanaan ceramah dan diskusi
Pengawas harus dapat membangkitkan partisipasi semua peserta rapat
Pengawas harus bisa mengatasi peserta yang kurang mendukung acara
tersebut, diantaranya peserta yang :
• Senang berargumentasi
• Pesimis
• Suka bercanda
• Pendiam
• Sok tahu
3. Penutup
Usahakan pelaksanaan rapat tepat waktu, tidak molor.
Pemimpin rapat harus selesai membuat rangkuman hasil rapat dan
membacakan pada akhir rapat.
Ucapan TERIMA KASIH kepada peserta rapat atas partisipasi aktif mereka.
PELAPORAN DAN EVALUASI SERTA
TINDAK LANJUT
Tugas seorang pemimpin rapat selanjutnya :
1. Membuat laporan hasil pertemuan dan mendistribusikan.
2. Menganalisa pelaksanaan pertemuan.
3. Menindak lanjuti hasil pertemuan

ANALISA PELAKSANAAN
• BAGAIMANA PEMBICARA MENYIAPKAN DAN MEMPRESENTASIKANNYA
• APAKAH DIA MENGUASAINYA
• APAKAH DIA TETAP DALAM JALURNYA
• APAKAH ADA INFORMASI YANG DIPERLUKAN
• APAKAH DIA MENDAPATKAN PARTISIPASI DARI PESERTA
PERSIAPAN PRESENTASI RAPAT K3
Hari / Tanggal : Rabu / 23 Agustus 2023 Waktu / Durasi Pelaksanaan : 45 Menit
Topik / Materi : Penggunaan Seat belt
Pembicara/ID : Triyono
Penyelenggara : Departemen Produksi
Penulis Rapat/ID : Rahma
Peserta Rapat K3 : Departemen Produksi dan HSE
Tujuan Rapat : Agar peserta rapat memahami pentingnya penggunaan seat belt saat berkendara
untuk melindungi pengemudi maupun penumpang, baik dalam kondisi normal
maupun darurat.

Materi Rapat : 1. Cara mengetahui seat belt berfungsi dangan baik atau tidak
2. Contoh kasus kejadian akibat tidak memakai seat belt
3. Kebijakan perusahaan / Golden rules mengenai kewajiban memakai seat belt

Metode Presentasi : Ceramah dan diskusi


Urutan Rapat
1. Pembukaan (5 menit)
2. Ceramah / Pemaparan materi tentang pentingnya penggunaan Seat belt (10 menit)
3. Peragaan (5 mnt) : - Cara pemakaian seat belt - foto-foto kecelakaan – Kebijakan Perusahaan.
4. Diskusi (15 menit)
5. Pengambilan Kesimpulan (5 menit)
6. Penutup dan do’a (5 menit)

Anda mungkin juga menyukai