UU Minerba
UU Keselamatan Kerja UU Ketenagakerjaan
UU No. 04 Tahun 2009 Pasal 96 & 141
UU No. 01 Tahun 1970 UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 86 & 87
dan UU No. 03 Tahun 2020
PP Keselamatan Kerja Permen ESDM No. 26 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan Kaidah Teknik pertambangan yang baik
PP No. 19 Tahun 1973 dan Pengawasan pertambangan Minerba
Permen ESDM No. 07 Tahun 2020 Tentang Wilayah, Perizinan dan laporan pada kegiatan
pertambangan Minerba
Kepdirjen No. 308/30/DJB Tahun 2018 Tentang Juknis KTT/PTL, Pengawas Operasional, Pengawas teknis dll
Kepdirjen No. 309/30/DJB Tahun 2018 Tentang Bahan Peledak dan Peledakan dan Tanki bahan bakar cair
Kepdirjen No. 185/37/04/DJB Tahun 2019 Tentang Keselamatan Pertambangan dan SMKP Minerba
Kepdirjen No. 10.K/MB.01/DJB.T/2023 Tentang Petunjuk Teknis Tingkat Pencapaian Kinerja Keselamatan Pertambangan
4 ELEMEN KOMPETENSI
PENGAWAS
DALAM MELAKSANAKAN
PERTEMUAN K3
1. MENYIAPKAN PERTEMUAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
2. MELAKSANAKAN PERTEMUAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
3. MENGEVALUASI PROSES
PELAKSANAAN
4. MENINDAKLANJUTI HASIL
PELAKSANAAN PERTEMUAN
KESELAMATAN
LATAR BELAKANG
1. Pengawas WAJIB melaksanakan pertemuan
keselamatan pertambangan dengan bawahannya.
2. Pekerja HARUS berpartisipasi, di dorong untuk
melaporkan dan membahas hal-hal yang berkaitan
dengan Keselamatan.
3. Rekaman hasil pertemuan keselamatan harus
disimpan sesuai dengan prosedur pengendalian
rekaman perusahaan, dan dapat dijadikan bukti pada
saat pelaksanaan Audit.
TUJUAN
1. Mengarahkan Teknik dan filosofi dalam memimpin
Rapat K3
2. Memberdayakan pekerja agar bisa, mampu
mengatasi masalah K3 secara Bersama.
3. Mengembangkan keterampilan dan kepemimpinan
bagi seluruh karyawan.
Pertemuan Kelompok (Group Meeting) untuk
membahas masalah K3 sangat penting dan
sangat menentukan keberhasilan program K3 di
setiap perusahaan.
Pertemuan Kelompok :
• Satu kelompok kerja dipimpin pengawasnya
(safety Talk)
• Satu kelompok atau lebih melibatkan pekerja
maupun pengawas (safety meeting)
• Kelompok lebih besar melibatkan seluruh
pengawas perusahaan (safety committee meeting)
MANAJEMEN DASAR PERTEMUAN
KELOMPOK :
1. Seseorang menerima informasi lebih cepat.
2. Menciptakan iklim kerjasama melalui
partisipasi kelompok.
3. Membantu memberikan perhatian yang sama
suatu informasi.
4. Memberikan kesempatan kepada pekerja
meningkatkan kemampuan.
FUNGSI PERTEMUAN KESELAMATAN :
1. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman
pekerja tentang tugasnya yang berkaiatan
dengan Keselamatan.
2. Membantu identifikasi dan analisa masalah.
3. Membangun penyelesaian masalah.
4. Menstimulasikan diterimanya kebijakan,
peraturan dan prosedur kerja.
5. Mengurangi cidera, kerusakan (meningkatkan
kinerja keselamatan)
6. Mengurangi produksi yang rusak dan
pengerjaan ulang (memperbaiki-kualitas)
FAKTOR KOMUNIKASI KUNCI UTAMA
PERTEMUAN KELOMPOK
Komunikasi adalah apa yang kita katakan/lakukan
untuk memberi dan menerima pengertian
ANALISA PELAKSANAAN
• BAGAIMANA PEMBICARA MENYIAPKAN DAN MEMPRESENTASIKANNYA
• APAKAH DIA MENGUASAINYA
• APAKAH DIA TETAP DALAM JALURNYA
• APAKAH ADA INFORMASI YANG DIPERLUKAN
• APAKAH DIA MENDAPATKAN PARTISIPASI DARI PESERTA
PERSIAPAN PRESENTASI RAPAT K3
Hari / Tanggal : Rabu / 23 Agustus 2023 Waktu / Durasi Pelaksanaan : 45 Menit
Topik / Materi : Penggunaan Seat belt
Pembicara/ID : Triyono
Penyelenggara : Departemen Produksi
Penulis Rapat/ID : Rahma
Peserta Rapat K3 : Departemen Produksi dan HSE
Tujuan Rapat : Agar peserta rapat memahami pentingnya penggunaan seat belt saat berkendara
untuk melindungi pengemudi maupun penumpang, baik dalam kondisi normal
maupun darurat.
Materi Rapat : 1. Cara mengetahui seat belt berfungsi dangan baik atau tidak
2. Contoh kasus kejadian akibat tidak memakai seat belt
3. Kebijakan perusahaan / Golden rules mengenai kewajiban memakai seat belt