Anda di halaman 1dari 9

Pembangunan Lingkungan Hidup Di Brazil: Analisis Kebijakan Perbaikan

Deforestasi Hutan Hujan Amazon Dalam Sektor Perekonomian

Nur Sakinah Salsabilah (051) Adinda Shofia Wahyuning Putri(056), Nisriinaa Fanka Nabiilah(058)

Program Studi Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Abstrak :

Hutan Hujan Amazon merupakan salah satu ekosistem terpenting di dunia, yang
memiliki peran sentral dalam menjaga keseimbangan lingkungan global. Pembangunan
lingkungan hidup di Brazil menjadi fokus perhatian internasional karena memiliki dampak
terhadap perkembangan hutan hujan Amazon yang memiliki lingkup wilayah yang cukup
besar dari Negara bagian Brazil, Kolombia, Peru, Venezuela, Ekuador, Bolivia, Guyana,
Suriname, dan Guyana Prancis yang tentunya akan memberi dampak yang sama dengan
Negara Negara tersebut. Jurnal ini bertujuan untuk menganalisa terkait kebijakan
pembangunan lingkungan hidup di Brazil dan bagaimana kebijakan tersebut mempengaruhi
aktifitas di Hutan Hujan Amazon, sekaligus mengkaji terkait peran kebijakan lingkungan
hidup dengan perekonomian Negara Brazil. Topik pembahasan yakni tentang perubahan
yang terjadi selama beberapa dekade terakhir. Analisis ini berfokus pada sejumlah kebijakan
penting perbaikan deforestasi sekaligus perkembangan perekonomian di Brazil. Jurnal ini
tertuju untuk mengkaji dampak dari kebijakan pembangunan terhadap perekonomian
Negara Brazil yang memberikan wawasan penting tentang kompleksitas kebijakan
lingkungan hidup di hutan hujan Amazon. Selain itu, juga untuk mengidentifikasi peluang
perbaikan lebih lanjut dalam melindungi Hutan Hujan Amazon. Pada penulisan jurnal ini
digunakan metode penilitian kualitatif dengan pengumpulan data dari beberapa jurnal dan
buku yang berhubungan langsung dengan judul yang diambil. Beberapa referensi yang
dikaji dalam jurnal ini berkaitan dengan besarnya jumlah deforestasi pada Negara Brazil,
kebijakan lingkungan hidup Brazil, pengambilan keputusan untuk perbaikan deforestasi, dan
juga korelasi antar perbaikan deforestasi dengan percepatan perekonomian Brazil.
Kata kunci: hutan hujan Amazon, pembangunan lingkungan hidup, kebijakan Negara, dan
perekonomian Negara.
Abstract:
The Amazon Rainforest is one of the world's most important ecosystems, playing a
central role in maintaining the global environmental balance. Environmental development in
Brazil is the focus of international attention because it has an impact on the development of
the Amazon rainforest, which has a large enough area from the states of Brazil, Colombia,
Peru, Venezuela, Ecuador, Bolivia, Guyana, Suriname, and French Guiana which will
certainly have the same impact as these countries. This journal aims to analyze
environmental development policies in Brazil and how they affect activities in the Amazon
Rainforest, as well as examine the role of environmental policies in Brazil's economy. The
topic of discussion is the changes that have occurred over the last few decades. The analysis
focuses on a number of important policies to improve deforestation as well as economic
development in Brazil. This journal aims to examine the impact of development policies on
the Brazilian economy, providing important insights into the complexities of environmental
policy in the Amazon rainforest. It also identifies opportunities for further improvements in
protecting the Amazon Rainforest. In writing this journal, a qualitative research method is
used by collecting data from several journals and books that are directly related to the title
taken. Some of the references reviewed in this journal are related to the amount of
deforestation in Brazil, Brazil's environmental policy, decision making for deforestation
improvement, and also the correlation between deforestation improvement and Brazil's
economic acceleration.
Keywords: Amazon rainforest, environmental development, state policy, and state economy.
Pendahuluan

Hutan hujan Amazon, dengan segala keindahan dan kekayaan alamnya yang tak
ternilai harganya, menjadi perhatian global sebagai salah satu ekosistem terpenting di kanca
Internasional. Hutan hujan Amazon mempengaruhi beberapa faktor ekologi dunia, seperti
keberlanjutan dan pelestarian ekosistem Hutan hujan Amazon yang tentunya menjadi alasan
dalam kemajuan Negara Brazil. Pembangunan lingkungan hidup di Brazil dipengaruhi oleh
pengelolaan sumber daya alam, pembangun infrastruktur yang membantu aktifitas Hutan
hujan Amazon. Namun, adanya deforestasi pada hutan hujan Amazon dan tantangan global
seperti perubahan iklim menjadi topik pembahasan di Brazil. Deforestasi di hutan hujan
Amazon menjadi permasalahan yang ditanggulangi saat ini oleh pemerintahan Brazil,
dikarenakan deforestasi hutan hujan Amazon menjadi sektor yang mempengaruhi terkait
percepatan perekonomian di Negara Brazil. Kenaikan jumlah deforestasi di Brazil
mengakibatkan pemerintahan membentuk kebijakan untuk perbaikan ekosistem hutan serta
keberlangsungan aktifitas perekonomian Negara. Peningkatan deforestasi tentunya merusak
lingkungan dari mulai hilangnya keragaman hayati, rusaknya sektor ekonomi Negara, dan
juga kerusakan iklim yang menyebabkan peningkatan emisi karbon dan juga sektor pertanian.
Dari kebijakan lingkungan Brazil, beberapa dekade terakhir ini mampu memperbaiki
perekonomian Negara. Keterkaitan ekonomi dan ekologi menjadi kilas balik atas perbaikan
keragaman hayati sekaligus pendapatan dari Negara Brazil.

Dari beberapa poin permasalahan yang di bahas, perusakan hutan hujan Amazon yang
berkelanjutan diambil beberapa keputusan untuk memperbaiki sektor hutan yang menjadi
tempat perkembangan ekosistem tidak hanya Brazil namun juga ekosistem Global. Beberapa
pengambilan keputusan diambil dengan bantuan dari NGO dan juga World Bank untuk
menangani lebih lanjut perihal masalah yang ada. Tidak sampai disitu saja, adanya tekanan
dari Amerika Serikat kepada Brazil tentang deforestasi ini membuat Brazil memikirkan
banyak cara mengatasi permasalah ini. Brazil mengambil tindakan yang cukup brani
dikarenakan 60% dari hutan hujan Amazon merupakan kepemilikan Brazil. Brazil juga
memikirkan tentang konsekuensi akan terjadinya perubahan iklim, merendahnya curah hujan,
serta akan mempengaruhi pemanasan global. Kerusakan hutan hujan Amazon menjadi salah
satu ketakutan dalam kelangsungan rantai ekosistem dan perekonomian global.

Analisa ini dilakukan menggunakan beberapa jurnal penelitian dan buku serupa untuk
menjadi pedoman referensi. Penelitian terdahulu yang menjadi referensi awal adalah
Mongabay News yang berjudul “World Bank: Brazil faces $317 billion in annual losses to
Amazon deforestation” yang menjelaskan bagaimana Brazil mendapatkan dampak negatif
dalam bidang ekonomi karna terjadinya deforestasi. Dari hasil penelitian ini, di temukan
bahwa deforestasi tidak hanya meperkeruh ekosistem global tetapi juga menurunkan
pendapatan Negara. Selain itu penilitian juga di ambil dari jurnal berjudul “Beyond diversity
loss and climate change: Impacts of Amazon deforestation on infectious diseases and public
health” yang menjelaskan tentang apasaja dampak dari deforestasi Brazil dari beberapa sektor
kehidupan, darimulai efek rumah kaca, kesehatan dan perubahan iklim pada lingkup global.

Metode Penelitian

Pada penulisan jurnal ini digunakan metode penilitian kualitatif dengan pengumpulan
data dari beberapa jurnal dan buku yang berhubungan langsung dengan judul yang diambil.
Beberapa referensi yang dikaji dalam jurnal ini berkaitan dengan besarnya jumlah deforestasi
pada Negara Brazil yang berdampak pada ekosistem global. Selain itu beberapa jurnal yang
menjelaskan terkait bagaimana kebijakan lingkungan hidup hidup Brazil menjadi kunci
dalam membalik keadaan kerusakan hutan hujan Amazon untuk meperbaiki kembali wilayah
deforestasi hutan hujan Amazon. Selain itu beberapa analisa dari jurnal yang membahas
pengambilan keputusan untuk perbaikan deforestasi. Dan dari analisa yang ada diambil
kesimpulan bahwa adanya keterkaitan antar perbaikan ekologi dengan percepatan ekonomi
pada Negara Brazil tepatnya pada hutan hujan Amazon.
Pembahasan

Peningkatan Deforestasi Dan Kerusakan Lingkungan

Dikutip dari “MONGABAY” deforestasi sebagian besar terjadi di Brazil, di dasarkan


pada data satelit Universitas Maryland yang mendeteksi titik deforestasi. Amazon kehilangan
banyak tanah dalam jumlah yang besar pada tahun 2021, yang di akibatkan dari pertanian dan
peternakan. Pembukaan lahan sebagai faktor utama dari deforestasi, dan juga di susul dengan
peternakan, pertambangan, perkotaan, pembangkit listrik tenaga angin dan beberapa faktor
lain yang terkait tentang desforestasi lainnya. Di kutip dari “made for minds” para peneliti
memvalidasi 69.796 tentang peringatan desforestasi selama tahun 2021, peristiwa ini di
evaluasi secara individual dari aspek berbagai faktor yang dipertimbangkan, termasuk data
dari kawasan lindung dan otorisasi dengan data kawasan lindung. Mapbiomas bersama
dengan universitas dan perusahaan teknologi melaporkan 16.557 km2 lahan yang hilang
selama tahun 2021. Area yang ter-diforestasi mencapai 42.000 km2 atau setara dengan luas
ibu kota Berazil yaitu Rio de Janeiro. (Kieran Burke, 2022; Sarah Brown, 2023)

Amazon Brazil telah kehilangan hampir 20% hutan sejak tahun 1970an yang
disebabkan oleh penebangan dan juga pembakaran hutan dengan alasan perluasan wilayah
pertanian, pertambangan dan perkebunan. Pada tahun 2003 sampai pada akhir jabatan
presiden Luiz Inacio berhasil menurunkan defrorestasi kurang lebih sekitar 67% dari wilayah
hutan Amazon.Namun sangat disayangkan, pada masa kepemimpinan Bolsonaro, Amazon
justru mencatat deforestasi hampir dari 10.000 km₂. Sampai pada tahun 2019 pada
pemerintahan Bolsonaru, pemerintahan tidak melakukan tindakan perbaikan melainkan
mempercepat lajunya perusakan hutan hujan [Human Rights Watch]. Lembaga Swadaya
Masyarakat mengatakan bahwa komitmen iklim Bolsonaro tidak dapat dianggap serius.
Namun, pada bulan pertama tahun 2023, deforestasi yang terditeksi mencapai 3.712 km2 dan
mengalami penurunan sebesar 48% di bandingkan tahun sebelum-sebelumnya.
(Husna et al., 2022)
Sumber : https://wri-indonesia.org/id/wawasan/kerusakan-hutan-hujan-primer-meningkat-sebesar-12-dari-
tahun-2019-hingga-tahun-2020

Hilangnya Keanekaragaman Hayati


Cekungan Amazon adalah sistem sungai terbesar di dunia, lebih dari 7 juta km2
tersebar di beberapa Negara bagian yaitu, Brazil, bolivia,peru guyana, venezuela, suriname,
dan prancisina. Dan sebagaian besar keanekaragaman hayati terletak di Brazil, mewakili
bioma terbesar yang terkenal dengan beragamnya kekayaan alam. Hutan hujan Amazon
memiliki peran penting untuk mengatur iklim di bumi. Dan dalam hal ini deforestasi Amazon
menyebabkan kenaikan suhu rata-rata regional dan global. Desforestasi juga memfasilitasi
kebakaran hutan, karena kawasan yang secara alami rentan terhadap kebakaran hutan.
Deforestasi dan urbanisasi yang sangat tidak terkendali menjadikan situasi ekologis
mendorong migrasi satwa liar ke habitat alternatif yang dapat mencakup lingkungan urban
dan de-urban. Deforestasi juga menjadikan manusia dalam kondisi dekat dengan satwa liar
yang dimana dikaitkan dengan perburuan dalam berbagai cara.pernuruan ini yang akhirnya
memiliki dampak signifikan terhadap pengurangan keanekaragaman hayati. Saat ini,
hilangnya keanekaragaman hayati menjadi masalah yang juga serius di hutan Amazon.
Hilangnya predator dapat mendukung peningkatan populasi spesies yang bertindak sebagai
reservior patogen. Peningkatan populasi hewan tertentu juga ikut serta mendukung
perkembngan vektor penghisap darah yang memangsa hewan lainnya.

Adapun hilangnya keanekaragaman hayati tanaman juga terkait dengan fragmentasi


habitat yang ditempati oleh berbagai spesies hewan. Hilangnya keanekargaman hayati secara
bersamaan akan mengurangi dan bahkan memusnahkan relung ekologi yang di tempati oleh
predator, vektor penyakit, patogen. Tidak hanya disitu saja, menghilangnya keanekaragaman
hayati tentu mengurangi sumberdaya alam karna tidak lengkapnya fase rantai ekosistem
hutan. Selain itu, keanekaragaman hayati juga menghambat perpujtaran rantai ekonomi
Negara karna kurangnya sumberdaya alam yang dapat dijadikan sumber pencaharian
masyarakat sekitar. (Ellwanger et al., 2020)

Perusakan sektor ekonomi yang bergantung pada sumber daya alam

Penebangan hutan Amazon dan zona transisinya menyebabkan kerugian bagi Brazil
sebesar $317 milyar per tahun, menurut laporan bank dunia, Angka tersebut tujuh kali lebih
tinggi di bandingkan perkiraan keuntungan ekonomi dari usaha pertanian skala besar,
penebangan kayu dan pertambangan milik swasta. Brazil menyumbang sekitar sepertiga
deforestasi tropis di seluruh dunia, terutama terkait tanaman kedelai dan peternak,
penebangan kayu dan pertambangannya. Kerugian finansial yang parah dan hilangnya
keanekaragamn hayati yang disebabkan oleh penggundulan hutan di Amazon Brazil. Apabila
ada tindakan lanjut terkait perbaikan hutan tentu dapat tercegah dengan mengubah model
pertumbuhan Negara Brazil dan memperkuat tata kelola hutan yang lebih kuat. Para ahli
mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur yang menghubungkan kota-kota pesisir justru
menjadi upaya pengelolaan sumber daya alam yang lebih mudah di bandingkan dengan
deforestasi hutan hujan Amazon. Cara ini yang justru dapat membantu meningkatkan
perekonomian Brazil dan memperbaiki kondisi sosial juga mengurangi tekanan terhadap
hutan. (Ellwanger et al., 2020)

Perubahan Iklim
Hutan Amazon Brazil adalah salah satu aset paling berharga di bumi, karna hutan hujannya
meliputi 60% wilayah Brazil. Menjadikan hutan Amazon Brazil sebagai unit konservasi yang
memberikan banyak manfaat secara tidak langsug kepada manusia. Terlepas dari salah satu
aset yang berharga di bumi, hutan Amazon Brazil telah menjadi korban dari proses
desforestasi yang telah menyebabkan kurangnya penyerapan karbon melalui fotosintesis
untuk menyeimbangkan iklim di Brazil dan global. Meningkatnya kerusakan lingkungan di
hutan Amazon Brazil berarti secara tidak langsung mengurangnya sejumlah besar oksigen ke
atmosfer. Hal ini menjelaskan bahwa karbondioksida yang di lepaskan dalam pembakaran
hutan ini berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan siklus air sehingga
menyebabkan terjadinya pemanasan global yang berdampak pada perubahan pola curah hujan
dan kenaikan suhu udara di ikuti produksi pertanian yang menurun secara signifikan dan
ancama terhadap populasi masyarakat asli di Brazil. Peningkatan kerusakan iklim
memperparah kegiatan penambangan ilegal, perluasan perbatasan pertanian, penangkapan
ikan berlebihan, perburuan liar, penggundulan hutan dan juga banyaknya penduduk yang
tidak menerima dan merasa terancam karna keputusan yang tidak terencana.
(Ellwanger et al., 2020)

Perekonomian Brazil Di Era Deforesitasi


Jalur pembangunan Amazon tidak bekelanjutan, karena perekonomiannya di bangun
berdasarkan sumberdaya, produksi perternakan, dan praktik pertambangan, yang mendorong
desforestasi dan emisi gas rumah kaca. Amazon di Brazil lebih banyak mengimpor
dibandingkan mengekspor, sehingga menimbulkan defisit perdagangan sebesar 114 milyar
($23,4 milyar) dengan daerah lain di Brazil serta luar negri. Ekspor adalah penyebab utama
Brazil mengekstraksi sumber daya, lebih dari 83% deforestasi di doreong oleh permintaan
produk dari wilayah lain di Brazil dan perdagangan luar negri tentunya. Telah ada metode-
metode baru yang dapat meningkatkan produksi di bidang pertanian, perternakan,
pertambangan tanpa harus membuka lahan baru. Dan bioekonomi lokal dapat di perluas
untuk menghasilkan barang yang lebih berkelanjutan dan menciptakan ribuan lapangan kerja
tambahan, maka dari itu potensi untuk memanfaatkan sektor yang dimiliki ini akan di
manfaatkan. Lalu seperti apa perekonomian Amazon yang bebas Desforestasi itu ?
· Amazon akan memperluas bioekonomi untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Saat
ini sektor bioekonomi menghasilkan PDB sebesar 12 miliar. Setidaknya Brazil
mendapatkan $8 miliar pada tahun 2050
· Produksi pertanian dan peternakan, cara rendah karbon seperti ini yang akan
menjaga lingkungan, contohnya rotasi tanam yang dapat menjaga kesuburan tanah
dan membatasi erosi, dan mencegah kekurangan air.
· Pertambangan mineral, sangat penting bagi transisi energi global dan merupakan
bagian perekonomian kawasan
· Energi infrastruktur, dalam sektor transportasi bahan dari limbah pertanian tadi bisa
digunakan sebagai sumber bahan bakar menggantikan solar, dan beberapa
rancangan peralihan energi ke transportasi yang akan membantu terjadinya
dekarbonasi dan tentunya lebih ramah lingkungan. (Main Takeaways, n.d.)

Kesimpulan
Setelah dilakukannya analisa terkait kebijakan perbaikan deforesitasi beberapa sektor
hutan menjadi daya tarik dalam percepatan perekoniam Negara Brazil. Dan dapat dipahami
bahwasa ekologi suata Negara memiliki keterkaitan dengan bagaimana proses ekonomi
berjalan. Brazil yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia menjadi Negara
pusat dalam industry sumber daya alamnya. Bisa dilihat dari luasnya lahan pertanian dan juga
perkebunan.
Daftar Pustaka
Ellwanger, J. H., Kulmann-Leal, B., Kaminski, V. L., Valverde-Villegas, J. M., DA VEIGA, A. B.
G., Spilki, F. R., Fearnside, P. M., Caesar, L., Giatti, L. L., Wallau, G. L., Almeida, S. E. M.,
Borba, M. R., DA HORA, V. P., & Chies, J. A. B. (2020). Beyond diversity loss and climate
change: Impacts of Amazon deforestation on infectious diseases and public health.
Anais Da Academia Brasileira de Ciencias, 92(1). HYPERLINK
"https://doi.org/10.1590/0001-3765202020191375"https://doi.org/10.1590/0001-
3765202020191375
Husna, N., Rosyidin, M., Sos, S., Alfian, M. F., & Ip, S. (2022). DILEMA PRIORITAS: ANALISIS
PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI BRAZIL ERA BOLSONARO DALAM ISU
LINGKUNGAN GLOBAL. In Journal of International Relations (Vol. 8). http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/jihihttp://www.fisip.undip.ac.id
Kieran Burke. (2022). Studi: Deforestasi Amazon Brasil Naik 20% Tahun 2021. Dw.Com.
Main Takeaways. (n.d.).
Sarah Brown. (2023). World Bank: Brazil faces $317 billion in annual losses to Amazon
deforestation. Mongabay.Com.

Anda mungkin juga menyukai