Laporan Rujak
Laporan Rujak
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Buah dan sayur merupakan salah satu pangan yang mudah mengalami kerusakan akibat
adanya kontaminan atau metabolisme buah dan sayur yang terus berlangsung setelah
pemanenan. Menurut Surhaini (2009), kerusakan buah sangat mempengaruhi kualitas mutu
fisik dan nilai gizi buah, sedangkan konsumen selalu menginginkan buah dalam keadaan
segar. Kualitas mutu fisik buah dipengaruhi oleh respirasi buah dan sayur karena proses
respirasi dapat mempercepat proses pematangan hingga menuju kerusakan buah. Buah
berdasarkan pola respirasinya dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu buah non-
klimakterik dan buah klimakterik.
Buah nonklimakterik merupakan buah yang tidak mengalami peningkatan laju respirasi
selama pematangan buah. Sementara itu, buah klimakterik merupakan buah yang memiliki
laju respirasi yang terus meningkat seiring dengan semakin matangnya buah (Kismaryanti,
2007). Laju respirasi yang semakin meningkat menyebabkan buah klimakterik memiliki
umur simpan yang pendek. Proses respirasi menghasilkan energi yang dibutuhkan buah
untuk melakukan metabolisme, sehingga dapat mempercepat proses pematangan dan
menyebabkan kebusukan jika tidak dikendalikan.
Sayuran merupakan sumber zat besi dan mineral, serta vitamin B kompleks yang baik
bagi tubuh (Behrman dkk., 1996). Serat pangan pada buah dan sayur juga menguntungkan
bagi kesehatan yaitu berfungsi mengontrol berat badan atau kegemukan (obesitas),
menanggulangi penyakit diabetes, mencegah gangguan gastrointestinal, kanker kolon, serta
mengurangi tingkat kolesterol darah dan penyakit kardiovaskuler (Santoso, 2011).
Mengkonsumsi sayur dan buah merupakan salah satu syarat dalam memenuhi menu gizi
seimbang. Sayur dan buah merupakan makanan penting yang harus selalu dikonsumsi setiap
kali makan. Tidak hanya bagi orang dewasa, mengkonsumsi sayur dan buah sangat penting
untuk dikonsumsi sejak usia anak-anak. Dengan diet tinggi sayur dan buah baik untuk
melindungi kesehatan tubuh, termasuk dalam menjaga berat badan (Mitchell, 2012).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
TINJAUAN PUSTAKA
Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang biasanya
mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah diolah secara
minimal. Sebutan untuk beraneka jenis sayuran disebut sebagai sayur-sayuran atau sayur-
mayur. Sejumlah sayuran dapat dikonsumsi mentah tanpa dimasak terlebih dahulu, sementara
yang lainnya harus diolah terlebih dahulu dengan cara direbus, dikukus, digoreng, disangrai,
atau dimakan mentah-mentah. Sayuran berbentuk daun yang dimakan mentah disebut
sebagai lalapan. Sayur merupakan makanan yang sehat untuk dikonsumsi.
Istilah "sayuran" tidak diberi batasan secara ilmiah. Kebanyakan sayuran adalah
bagian vegetatif dari tumbuhan, umumnya daun (juga beserta tangkainya), tetapi dapat
pula batang yang masih muda (misalnya rebung) atau bonggol umbi. Beberapa sayuran
adalah bagian tumbuhan yang tertutup tanah, seperti wortel dan lobak.
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan
dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan
bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar
biji tumbuhan.
Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas
daripada pengertian buah di atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam
pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal
dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai
menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.
Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku
industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai
dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, alkaloid,
hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajari segala hal tentang buah
dinamakan pomologi.
Brokoli merupakan salah satu dari macam-macam sayuran berwarna hijau yang
memiliki segudang manfaat untuk kesehatan tubuh. Tak hanya kaya akan serat, vitamin, dan
mineral saja. Brokoli juga mengandung antioksidan yaitu sulforaphane dan lutein yang baik
untuk menurunkan risiko kanker.
Kandungan vitamin C di dalamnya, juga sangat baik untuk kebutuhan tubuh Anda.
Sayur brokoli juga dipercaya memberikan manfaat untuk kesehatan jantung. Selain itu, ada
manfaat brokoli lainnya untuk kesehatan tubuh seperti membantu sistem pencernaan,
mempercantik kulit, membantu wanita yang sedang hamil, membantu penderita depresi, dan
lain sebagainya.
- Kubis
Sayur kubis juga termasuk ke dalam macam-macam sayuran yang memiliki segudang
manfaat untuk kesehatan tubuh. Manfaat kubis untuk kesehatan seperi bisa melawan kanker,
baik untuk pencernaan, meningkatkan kekebalan, baik untuk tulang gigi, ginjal, jantung, dan
kesehatan kulit
- Bayam
- Kangkung
Sama seperti bayam, kangkung juga termasuk ke dalam macam-macam sayuran yang
sangat mudah ditemukan dan diolah ke berbagai macam jenis masakan. Di dalam sayur
kangkung memiliki kandungan nutrisi yang sangat banyak seperti vitamin A dan vitamin C.
Selain itu, ada juga vitamin B kompleks yang berguna untuk meningkatkan hormon sehingga
mampu menciptakan suasana nyaman. Mungkin hal inilah yang menyebabkan kangkung bisa
bikin ngantuk. Kangkung juga memiliki kandungan mineral seperti kalium, fosfor, dan
kalsium. Banyak sekali nutrisi di dalam sayur kangskung ini. Maka tak heran kalau
mengonsumsinya secara rutin, bisa merasakan manfaat kangkung yang luar biasa untuk
kesehatan seperti mengobati anemia, menurunkan kolesterol, anti diabetes, anti penuaan,
mencegah radikal bebas, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
- Pare
Pare merupakan sayuran yang memiliki rasa pahit, tetapi memiliki serat yang tinggi.
Selain itu, terdapat kandungan kalsium, kalium, zat besi, vitamin C, dan vitamin A di
dalamnya. Pare memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh seperti bisa menurunkan kadar gula
dalam darah, menurunkan kolesterol, dan menurunkan tekanan darah.
- Daun Singkong
Selain mudah ditemui, daun singkong juga sangat mudah diolah menjadi berbagai
olahan masakan sederhana. Daun singkong memiliki kandungan protein dan zat besi yang
cukup tinggi. Selain itu, ada juga vitamin A dan vitamin C. Jika diabndingkan dengan sayur
bayam, daun singkong memiliki kandungan zat besi yang setara. Bahkan kandungan protein
pada daun singkong empat kali lipat dan vitamin A dua kali lipat dari bayam.
- Seledri
Seledri merupakan sumber mineral yang sangat kaya seperti kalsium, zat besi, dan
kalium. Selain mineral, dalam seledri juga terkandung vitamin A dan vitamin C. Komponen
aktif dengan nama phthalides di dalam seledri bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah.
Adapun manfaat daun seledri ini seperti peluruh urine, peluruh haid, menurunkan tekanan
darah, penghenti pendarahan, pembersih darah (detoks), anti kejang, menghentikan kanker,
serta mampu menghambat pertumbuhan sel tumor.
- Selada
Selada juga memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh seperti mampu mencegah
penuaan dini, menguatkan tulang, meningkatkan kesuburan, menjaga kestabilan darah,
menyehatkan jantung, memperkuat tulang dan gigi, mencegah kanker, membantu sembelit,
serta meningkatkan kesehatan hati.
HASIL
A. Menu
Menu yang dibuat pada praktikum keempat kelompok 3 yaitu membuat “ Rujak
Maharaja”.
B. Resep
Resep yang digunakan dalam pembuatan Rujak Maharaja yaitu :
1. Alat
Alat - alat yang digunakan yaitu :
Kompor gas
Baskom
Sendok
Spatula
Mangkok
Piring
Talenan
Blender
Wajan
Pisau
2. Bahan
Bahan – bahan yang digunakan yaitu :
Bahan Rujak :
3 buah mangga kwini
1 buah bengkoang
5 buah kedondong
2 buah mentimun
5 jambu madu
5 jambu air
2 buah nanas
Bahan bumbu rujak :
5 sdm gula pasir
1 sdm garam
400 cc air
1 buah jeruk nipis
15 buah cabai rawit
3. Cara membuat Rujak Maharaja :
Caranya membuat Rujak Maharaja yaitu sebagai berikut :
Kupas kulit semua bahan.
Cuci bersih bahan yang sudah dikupas tadi.
Kemudian potong atau iris sesuai selera, termasuk cabai rawit.
Kemudian panaskan air 400 cc, lalu masukkan gula, garam dan cabai rawit
yang sudah dipotong tadi.
Aduk hingga garam dan gula larut.
Siram kuah rujak ke dalam buah yang sudah dipotong, dan diaduk rata
sampai seluruh bagian buah terlumuri kuah
Rujak Maharaja siap dinikmati.
C. Alur Kerja
Alur kerja dalam pembuatan Rujak Maharaja adalah :
1. Persiapan Bahan
Dipanaskan air
4. Proses Penyajian
Pada table diatas sudah tertera apa saja bahan yang digunakan dalam pembuatan
Rujak Maharaja, yaitu buah mangga kwini, bengkoang, mentimun, jambu madu, jambu
merah, kedndong, nanas, air, gula dan garam. Bahan yang harganya paling tinggi yaitu
mangga kwini, seharga Rp.15.000. Dan bahan yang harganya paling murah yaitu garam,
seharga Rp.2.000. Ada beberapa bahan yang kami bawa dari rumah masing – masing,
yaitu bengkoang, kedondong, jambu merah, jambu madu, dan air. Dan total biaya
pengeluaran untuk praktikum keempat ini yaitu sebesar Rp.45.000, dan untuk biaya
tersebut diperoleh melalui iuran anggota kelompok.
NO KEGIATAN WAKTU
Pada praktikum keempat ini waktu yang dibutuhkan untuk membuat Rujak
Maharaja yaitu sekitar 1 jam 19 menit. Hal ini terjadi karena kurangnya pisau untuk
memotong dan mengiris buah, oleh karena itu proses pemotongan buah berjalan hampir
setengah jam. Dan pada proses pencampuran kuah dengan buah rujak harus dilakukan
dengan baik, agar kuahnya merata pada semua bagian rujak.
F. Tabel Organoleptik
Hasil praktikum keempat dalam mengolah sayur dan buah yang dinilai oleh beberapa
panelis dengan memberikan skor pada uji cita rasa dan organoleptik. Skor yang diberikan
yaitu sebagai berikut :
10
Dari tabel organoleptik diatas dapat dilihat bahwa menu praktikum kali ini kurang
memuaskan, karena terdapat penilaian 3 dari 1 panelis dan nilai 4 dari beberapa panelis
untuk penyajiannya. Untuk penilaian rasa dan tekstur panelis member nilai 5. Mungkin
kekurangannya terletak pada penyajiannya.
Nilai gizi pada makanan merupakan hal yang penting dalam mengkonsumsi
makanan, agar makanan yang konsumsi memberikan dampak yang baik bagi tubuh.
Segala macam makanan yang dikonsumsi akan diproses oleh tubuh, baik untuk
dikeluarkan kembali atau diserap oleh tubuh untuk diubah menjadi energi dan dapat
digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-hari.