Bahan Kuliah
Bahan Kuliah
Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah mencari investor yang ingin ikut mengelola
Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, atau Bandara Kertajati. Sejauh ini
sudah ada beberapa menawaran masuk antara lain dari Arab Saudi, India hingga
Singapura.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menjelaskan, meskipun nanti ada
investor asing masuk, Jawa Barat akan tetap menjadi mayoritas pemilik saham Bandara
Kertajati.
BACA JUGA: Harga Tiket Pesawat Jakarta ke Bali Rp 1,4 Juta, dari Kertajati Cuma
Rp 600 Ribu
Masyarakat tidak perlu khawatir karena pengelolaan fasilitas BIJB Kertajati, tetap akan
berada di Pemprov Jawa Barat, meski ada tiga negara yang menyatakan minatnya.
Alasan menggandeng investor asing yang kini masih tahap beauty contest ini untuk
masuk Bandara Kertajati, kata Bey, karena alasan pengalaman dalam mengelola
bandara dan juga pihak Pemprov mensyaratkan beberapa hal.
"Jadi mereka punya pengalaman, kemudian di antara mereka juga harus bisa
menjadikan BIJB ini sebagai hub, entah nanti bersaing dengan mana, jadi ada juga
traffic ke sini gitu. Jadi, tidak hanya beli saham," ucapnya.
Terkait dengan persyaratan untuk menjadikan hub atau menjadi tempat transit pesawat,
kata Bey, para calon investor setuju karena melihat prospek yang dimiliki oleh BIJB
Kertajati.
"Tidak hanya membeli saham dan mengelola saja, tapi juga harus bisa mendatangkan
pesawat misalnya kargo mereka berani berapa, jadi betul-betul sangat menguntungkan
dan sahamnya jauh di bawah 49 persen dan yang harus dicatat kita tetap mayoritas,"
tuturnya.
2 dari 3 halaman
Sejumlah tawaran dari Arab Saudi, India hingga Singapura telah masuk, dengan target
pelepasan sebagian porsi pengelolaan pada Desember 2023.
"Saya bukan sombong, sekarang lagi di-bidding investor dari Saudi, India, Singapura, akan
ikut mengoperasikan dan ikut memiliki. Kiranya pak Gubernur (Jawa Barat) rela berbagi,"
ujar Menhub dalam sesi kunjungan ke Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa
Barat, Rabu (18/10/2023).
"Tapi interest-nya itu sudah ada. Saya sudah lapor kepada Gubernur dan pak Presiden, jadi
tinggal disetujui," imbuhnya.
Jika sudah mendapat persetujuan kepala negara dan kepala daerah, investor asing
diproyeksikan bisa masuk Bandara Kertajati per akhir tahun nanti. "Jadi ini tinggal
finalisasi, Insya Allah Desember sudah terjadi," kata Menhub.
Budi mengatakan, investor dari India, Arab Saudi, dan Singapura berminat
investasi sekaligus menjadi operator di Bandara Kertajati. ”Ini tandanya Bandara
Kertajati eksis secara internasional, visible untuk dikembangkan,” ujarnya saat
meninjau Bandara Kertajati, Rabu (18/10/2023).
Menhub belum menyebutkan nilai investasi tersebut. Hal itu masih dalam tahap
pembicaraan. Namun, ia memastikan investor tertarik masuk ke Kertajati. Ia pun
telah melaporkannya kepada Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin dan
Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Jajal Bus Damri, Menhub Cek Kesiapan Bandara Kertajati
”Dan, (mereka) setuju. Ini tinggal finalisasi. Insya Allah, Desember (2023) sudah
terjadi (investasi). Porsi saham juga kita belum sampaikan. Tetapi, yang
penting interest mereka mau masuk (kelola Kertajati) itu mulai ada dan dalam
syarat kepemilikan (bandara) bisa sampai 49 persen,” ujarnya.
Adapun porsi saham 51 persen bisa dimiliki oeh PT Bandara Internasional Jabar
(BIJB), Badan Usaha Milik Daerah Pemprov Jabar, dan PT Angkasa Pura II. Saat
ini, sekitar 74 persen saham bandara itu merupakan milik Pemprov Jabar dan
selebihnya punya PT AP II. Kedua instansi tersebut turut mengelola bandara.
Saat ini, Bandara Kertajati baru melayani penerbangan reguler ke Kuala Lumpur,
Malaysia, dengan maskapai AirAsia setiap Rabu dan Minggu. Garuda Indonesia
juga sempat membuka rute umrah ke Jeddah, Arab Saudi, sepekan sekali. Namun,
penerbangan ini tergantung permintaan.
Baca juga: Tol Cisumdawu, Masa Depan Bandara Kertajati hingga Rebana
Bahkan, saat pandemi Covid-19 pada 2020 dan 2021, tidak ada penerbangan
reguler di Kertajati. Padahal, dengan luas 1.800 hektar, Kertajati merupakan
bandara terluas kedua di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-
Hatta di Tangerang, Banten. Kertajati juga bisa menampung pesawat besar.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan keterangan kepada awak media
saat meninjau Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka,
Rabu (18/10/2023).
Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin menilai, kehadiran investor asing bakal
menambah penerbangan di Kertajati. Sebab, salah satu persyaratan yang harus
dipenuhi calon investor adalah mendatangkan pesawat dari luar negeri ke
Kertajati meski hanya transit beberapa waktu.