Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rahmat Husein Nasution

NIM : 041933214

Mata Pelajaran : EKMA4476/Audit SDM

Apa pendapat Saudara tentang pentingnya audit ketaatan bagi suatu organisasi. Apakah tekanan
ketaatan berpengaruh terhadap audit judgment yang diambil oleh auditor? Dan apa yang terjadi
jika suatu organisasi tidak mau melakukan audit? Jika terjadi kecurangan, apa yang harus
dilakukan oleh auditor? Jangan lupa, gunakan referensi yang relevan dari pernyataan Saudara.

Jawab :

- Ya sangat berpengaruh terhadap audit judgment yang diambil oleh auditor. Ketika auditor
menghadapi tekanan untuk memastikan ketaatan dengan berbagai peraturan dan
kebijakan, ini bisa mempengaruhi bagaimana mereka menafsirkan informasi,
mengarahkan perhatian mereka pada area tertentu, atau bahkan mempengaruhi toleransi
terhadap risiko.

- Jika suatu organisasi menolak atau enggan untuk melakukan audit, ada beberapa
konsekuensi yang mungkin terjadi:

1. Pelanggaran hukum atau peraturan: Dalam beberapa kasus, ada persyaratan hukum atau
peraturan yang mewajibkan organisasi tertentu untuk melakukan audit atau memenuhi
kewajiban audit tertentu. Jika organisasi tidak mematuhi persyaratan ini, mereka dapat
terlibat dalam pelanggaran hukum yang dapat berujung pada sanksi hukum, denda, atau
konsekuensi serius lainnya.
2. Kerugian kepercayaan stakeholder: Kegagalan untuk melakukan audit dapat merusak
kepercayaan stakeholder, seperti investor, pihak berwenang, atau pihak terkait lainnya.
Keterbukaan dan transparansi terkait dengan kondisi keuangan dan operasional organisasi
sering kali diharapkan oleh para stakeholder. Ketidakmampuan untuk memberikan bukti
audit dapat menimbulkan kecurigaan dan ketidakpercayaan terhadap organisasi.
3. Kesulitan mendapatkan dana atau kredit: Bank atau lembaga pemberi pinjaman mungkin
memerlukan audit sebagai bagian dari persyaratan mereka untuk memberikan pinjaman
atau kredit kepada organisasi. Tanpa bukti audit, organisasi mungkin mengalami
kesulitan dalam mendapatkan dana tambahan atau pembiayaan eksternal.
4. Kerugian kesempatan perbaikan dan pengawasan internal: Audit sering kali memberikan
wawasan berharga tentang efisiensi operasional, kepatuhan, dan proses internal. Dengan
menolak audit, organisasi kehilangan kesempatan untuk memperbaiki proses,
mengidentifikasi risiko, atau melakukan pengawasan internal yang diperlukan.
5. Potensi kerugian reputasi: Penolakan untuk melakukan audit atau kekurangan
transparansi dapat merusak reputasi organisasi. Ini dapat membuat publik dan
stakeholders merasa tidak yakin tentang keamanan, kualitas, atau integritas organisasi,
yang pada gilirannya dapat mengurangi kepercayaan terhadap merek atau layanan yang
disediakan oleh organisasi.
- Jika seorang auditor menemukan bukti kecurangan selama proses audit, langkah- langkah
yang harus diambil bergantung pada kebijakan perusahaan, standar audit, dan hukum
yang berlaku.

Berikut adalah langkah-langkah umum yang dapat diambil oleh seorang auditor dalam
kasus kecurangan:

1. Lakukan investigasi lebih lanjut: Auditor harus melakukan investigasi lebih lanjut untuk
mengumpulkan bukti yang kuat dan mendetail terkait dengan kecurangan yang dicurigai.
Ini bisa melibatkan wawancara dengan karyawan atau manajemen terkait, pemeriksaan
dokumen, atau analisis lebih lanjut terhadap transaksi yang terlibat.
2. Dokumentasikan bukti kecurangan: Penting untuk mendokumentasikan semua bukti
kecurangan yang ditemukan dengan cermat. Ini termasuk mendokumentasikan sumber
informasi, kronologi kejadian, dan semua bukti yang mendukung.
3. Beri laporan kepada pihak yang tepat: Auditor harus memberi laporan kepada pihak yang
tepat sesuai dengan kebijakan perusahaan atau standar audit yang berlaku. Hal ini bisa
berarti melaporkan kecurangan kepada manajemen senior, dewan direksi, komite audit,
atau pihak yang berwenang dalam perusahaan.
4. Pertimbangkan konsultasi legal: Dalam kasus kecurangan yang serius, auditor dapat
mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan departemen hukum perusahaan atau
meminta nasihat dari penasihat hukum independen untuk memastikan langkah-langkah
yang diambil sesuai dengan hukum dan regulasi yang berlaku.
5. Tindakan lanjutan atau rekomendasi: Auditor dapat memberikan rekomendasi kepada
manajemen atau pihak yang berwenang terkait langkah- langkah lanjutan yang diperlukan
untuk menangani kecurangan. Ini bisa termasuk perbaikan sistem internal, tindakan
disipliner, atau penerapan kontrol tambahan untuk mencegah kecurangan di masa depan.

Sumber Referensi :

- BMP EKMA4476/Audit SDM Modul 6


- https://spi.uin-alauddin.ac.id/index.php/2016/12/15/auditor-dan-pelanggaran-hukum-
kecurangan/

Anda mungkin juga menyukai