OLEH :
Irma Nursafitri
2011080080
Mahmud Rudini,M.Si
TAHUN 2023
ii
PENGESAHAN LAPORAN PPL
Npm : 2011080080
Setelah diteliti dan periksa hasil laporan dimaksud, maka laporan tersebut dapat di
serahkan ke Panitia Pelaksana.
iii
SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN TUGAS
Nomor :.......................
Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Sekolah SMK Persada Bandar Lampung
menerangkan bahwa :
Telah melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) disekolah SMK Persada Bandar
Lampung selama 40 hari, sejak tanggal 28 Agustus 2023 sampai dengan tanggal 6 November
2023 secara langsung.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga program Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) dan penyusunan laporan ini dapat berjalan dengan lancar.
Laporan ini disusun sebagai pertanggung jawaban dari pelaksanaan PPL yang telah
berlangsung pada tanggan 28 Agustus 2023 sampai dengan 06 Oktober 2023 di SMK
PERSADA BANDAR LAMPUNG Dalam pelaksanaan PPL sampai dengan penyusunan
laporan PPL banyak pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan sehingga
tak lupa penyusun menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Wan Jamaluddin Z, Mag., PhD selaku Rektor Universitas islam negeri
raden intan lampung yang telah memberikan dukungan moral.
2. Bapak Mahmud Rudini,MSi selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah
memberikan bantuan, bimbingan dan masukan selama microteaching di kampus dan
selama pelaksanaan PPL di SMK PERSADA Bandar Lampung
3. Ibu Winarni,S.Pd M,Pd selaku Kepala SMK PERSADA Bandar Lampung yang telah
memfasilitasi seluruh program PPL kami.
4. Ibu Dwi Lianawati,S.Pd selaku Koordinator PPL SMK PERSADA Bandar Lampung
yang telah memberikan bantuan dan mengkoordinasikan pelaksanaan PPL kami.
5. Bapak Rahman Basri, S.Psi selaku guru pamong bimbingan dan konseling.
6. Bapak dan Ibu dewan guru SMK PERSADA Bandar Lampung yang telah
memberikan bantuan dan masukan kepada kami ketika praktik mengajar di kelas.
7. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan moral dan material kepada
kami.
8. Rekan-rekan PPL UIN Raden Intan Lampung 2023 SMK PERSADA Bandar
Lampung yang telah bekerja sama melaksanakan seluruh program PPL dengan
semangat kekeluargaan.
9. Semua pihak yang telah mendukung dan membantu pelaksanaan PPL UIN Raden
Intan Lampung 2023 Di SMK PERSADA Bandar Lampung yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
v
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh darimkata sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun, diterima dengan senang hati. Penulis berharap
semoga laporan ini bermanfaar bagi pembaca.
Penyusun,
Irma Nursafitri
NPM.2011080080
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................ii
PENGESAHAN LAPORAN PPL............................................................................................iii
SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN TUGAS........................................................iv
KATA PENGANTAR...............................................................................................................v
DAFTAR ISI............................................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................8
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................................9
BAB I.......................................................................................................................................10
RENCANA PEMBELAJARAN..............................................................................................10
A. Kalender Pendidikan SMK Persada Bandar Lampung.................................................10
B. Analisis Pekan dan Hari Efektif....................................................................................11
C. Program Tahunan..........................................................................................................13
D. Program Semester.........................................................................................................15
E. Silabus...........................................................................................................................18
F. Rencana Pembelajaran..................................................................................................22
BAB II......................................................................................................................................51
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN....................................................................................51
A. Pertemuan Minggu Ke-1...............................................................................................51
B. Pertemuan Minggu Ke-2...............................................................................................52
C. Pertemuan Minggu Ke-3...............................................................................................53
D. Pertemuan Minggu ke -4...............................................................................................54
E. Pertemuan Minggu Ke-5...............................................................................................55
F. Pertemuan Minggu Ke-6...............................................................................................56
BAB III.....................................................................................................................................57
PENUTUP................................................................................................................................57
A. Kesimpulan...................................................................................................................57
B. Saran..............................................................................................................................57
vii
DAFTAR GAMBAR
8
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Analisis Angket Sosiometri X OTKP SMK Persada Bandar Lampung....65
Lampiran 2. Daftar Hadir Siswa Kelas X OTKP....................................................................70
9
BAB I
RENCANA PEMBELAJARAN
10
B. Analisis Pekan dan Hari Efektif
TP 2023/2024
TahunPelajaran : 2023/2024
N JUMLAH PEKAN
NAMA BULAN Keterangan
O Seluruhnya TidakEfektif Efektif
1 Juli 4 2 2
2 Agustus 5 - 5
3 September 4 - 4
4 Oktober 4 - 4
5 Nopember 4 - 4
6 Desember 4 2 2
Total 25 4 21
Efektif Jam Belajar = Minggu Efektif x Jumlah Jam per Minggu = 21 minggu X 3 Jam Pelajaran = 63 Jam Pelajaran
11
II. Analisis Pekan Efektif Semester Genap
N JUMLAH PEKAN
NAMA BULAN Keterangan
O Seluruhnya TidakEfektif Efektif
1 Januari 5 1 4
2 Februari 4 - 4
3 Maret 4 - 4
4 April 4 - 4
5 Mei 5 - 5
6 Juni 4 2 2
Total 26 3 23
Efektif Jam Belajar = Pekan Efektif x Jumlah Jam per Pekan = 23 x3 Jam Pelajaran = 69 Jam Pelajaran
12
C. Program Tahunan
13
14
D. Program Semester
15
16
17
E. Silabus
18
19
20
21
22
F. Rencana Pembelajaran
RPL KE 1 (SATU)
23
K Media/Alat Laptop, Proyektor, Power Point, Kertas dan Spidol
L Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
1. Tahap Awal / 1. Membuka dengan salam dan berdo’a.
Pendahuluan
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya).
3. Presensi kehadiran peserta didik.
4. Melakukan kontrak layanan (kesepakatan layanan)
dalam waktu 1 x 60 Menit pelajaran.
5. Memberikan penjelasan tentang topik yang akan
dibicarakan.
6. Menyampaikan tujuan layanan yang akan dicapai.
7. Menyampaikan langkah langkah kegiatan, tugas dan
tanggung jawab peserta didik dalam pembelajaran
dengan model pembelajaran Experiental Learning.
2. Tahap Menanyakan kesiapan siswa Melaksanakan kegiatan dan
Peralihan memulai ke tahap inti
3. Tahap Inti 1. Guru memfasilitasi peserta didik untuk saling
menceritakan pengalaman konkrit yang dialami seputar
penggunaan gawai/hp.
2. Guru menyajikan gambar tentang kesalahan-kesalahan
penggunaan gawai di kehidupan sehari-hari.
3. Guru menjelaskan tentang Pengertian gawai, dampak
positif dan negatif gawai serta cara agar gawai tidak
menganggu belajar (penjelasan ditambahkan dengan
hasil pendapat masing masing peserta didik).
4. Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik
tentang :
1) Pengertian Gawai/HP dan Manfaatnya
2) Dampak positif dan negatif gawai
3) Masalah yang muncul karena kecanduan gawai
4) Tips agar gawai tidak mengganggu belajar dan
kegiatan sehari-hari
5. Guru memberikan waktu 20 menit untuk peserta didik
mengerjakan tugas yang diberikan.
6. Memfasilitasi peserta didik untuk mempresentasikan
hasil dari tugas yang diberikan, kemudian peserta didik
diminta untuk merangkum pendapat dari teman teman
24
nya dengan cara berkeliling untuk melihat hasil
pekerjaan teman-teman lainnya.
7. Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan refleksi
atau evaluasi terhadap hasil diskusi tentang tugas yang
diberikan
8. Refleksi (Berdasarkan pengalaman diskusi bersama
seputar gawai, peserta didik Menyimpulkan tentang
menggunakan gawai dengan cerdas dan bijak ).
9. Sintak rencana dan tindakan (Guru meminta peserta
didik untuk menulis dan memaparkan rencana dan
tindakan dalam menggunakan gawai dengan cerdas).
10. Umpan balik (Guru memberikan kesempatan pada
siswa untuk bertanya sehubungan dengan materi yang
baru saja dibahas).
4. Tahap Penutup 1. Menyampaikan bahwa kegiatan akan segera berakhir
2. Mengajak peserta didik untuk menerapkan hasil belajar
dengan sungguh – sungguh
3. Menyampaikan kesimpulan kegiatan bimbingan dari
awal hingga akhir yang disampaikan dan mengakhiri
kegiatan bimbingan.
N Evaluasi
1. Evaluasi Evaluasi ini dilakukan oleh guru BK dengan menyimak proses
Proses kegiatan,dari segi Keaktifan dan partisipasi peserta didik
2. Evaluasi Hasil Evaluasi ini dilakukan oleh siswa dengan mempresentasikan
hasil tugas yang diberikan, cerita berdasarkan pengalaman
pribadi dan perasaan positif setelah mengikuti kegiatan
layanan bimbingan klasikal
3. Tindak Lanjut Mengadakan bimbingan klasikal selanjutnya jika diperlukan
Memberikan layanan khusus bagi siswa yang kurang aktif
dalam mengikuti kegiatan, baik melalui bimbingan kelompok,
konseling kelompok maupun konseling individu.
Bandar Lampung, 29 September 2023
IRMA NURSAFITRI
RAHMAN BASRI, S. Psi
NPM. 2011080080
NUPTK.1953752652200002
25
MATERI LAYANAN CERDAS MENGGUNAKAN GAWAI
1. Pengertian Gawai
Gawai dalam bahasa indonesia adalah alat atau perkakas penunjang pekerjaan,
sehingga gawai kemudian digunakan menjadi padanan kata berbahasa inggris, yaitu
gadget. Gawai adalah suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi
praktis yang secara spesifik dirancang lebih canggih dibandingkan dengan teknologi yang
diciptakan sebelumnya. Perbedaan gawai dengan teknologi yang lainnya adalah unsur
kebaruan berukuran lebih kecil. https://id.wikipedia.org/wiki/Gawai
Gawai, Samrtphone atau telepon pintar saat ini sudah menjadi hal yang lumrah untuk
ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan anak-anak di usia Sekolah Dasar atau
Taman Kanak-Kanak pun sudah banyak yang memiliki telepon pintar mereka masing-
masing. Gawai adalah telepon seluler yang sudah dilengkapi dengan berbagai fitur
canggih dan berkemampuan tinggi seperti komputer. Gawai dapat disebut sebagai
komputer mini dalam bentuk telepon genggam. Orang-orang dapat mengakses berbagai
aplikasi komunikasi, pendidikan, sosial dengan hanya menggunakan gawai tanpa harus
membuka komputer.
26
a. Dampak Positif Gawai
1. Mempermudah komunikasi
Tidak bisa dipungkiri jika komunikasi saat ini sangat dipermudah dengan
kehadiran gawai. Hal ini juga berlaku dalam dunia pendidikan, di mana komunikasi
antara guru – pelajar – orang tua dapat berjalan dengan lebih mudah dan dapat
dilakukan secara massal melalui grup yang tersedia di aplikasi komunikasi, seperti
whatsapp, line atau telegram.
Hal ini dapat mengurangi resiko terputusnya informasi seperti yang sering
terjadi sebelum adanya gawai, tidak sampainya pesan berantai karena berbagai alasan
misalnya tidak adanya pulsa, atau ada yang tidak menerima pesan karena terlewat.
Proses berbagi informasi atau melakukan video konferensi untuk mengerjakan
tugas juga dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja dengan bantuan gawai, dan
hal ini bisa sangat membantu dalam proses belajar. Misalnya dalam tugas kelompok,
ada anak yang tidak bisa datang, dia tetap bisa mengikuti proses mengerjakan tugas
kelompok melalui grup komunikasi yang ada.
2. Media hiburan
Gawai memiliki banyak fitur hiburan dan ini dapat menjadi media untuk
membantu para pelajar atau guru untuk beristirahat sejenak dari kejenuhan mereka.
Banyak aplikasi hiburan yang bisa menjadi sarana untuk belajar sekaligus bermain
bagi mereka.
Misalnya games yang dapat meningkatkan kemampuan murid-murid yang
dapat dipraktikkan dalam kehidupan mereka, atau games yang mengasah kemampuan
mengingat atau berhitung.
3. Meningkatkan pengetahuan
Salah satu dampak positif gawai adalah dapat membantu murid-murid untuk
mendapatkan informasi di berbagai mata pelajaran dengan sangat mudah. Gawai
dilengkapi dengan berbagai aplikasi termasuk aplikasi pendidikan. Selain itu, dengan
bantuan mesin pencari seperti google, murid-murid dapat mengakses berbagai
informasi dan mengecek keakuratan informasi yang telah mereka kumpulkan.
Hal ini sangat membantu mereka dalam mengerjakan tugas-tugas mereka dan
dapat meningkatkan pengetahuan mereka dan membantu mereka untuk meningkatkan
prestasi akademik mereka.
27
4. Meningkatkan kenyamanan dalam belajar
Banyak pelajar atau guru yang merasa lebih nyaman dengan penggunaan
gawai saat belajar ketimbang harus menghabiskan banyak waktu mereka untuk
mencari sumber informasi yang mereka perlukan dengan pergi ke perpustakaan.
Gawai membantu mereka untuk menghemat banyak waktu dengan satu kali
klik saja di dalam kamar mereka dan dapat memanfaatkan waktu mereka untuk
belajar atau berkomunikasi dengan teman, keluarga atau guru mereka dalam waktu
yang bersamaan.
29
hubungan dengan teman, keluarga dan juga mengganggu prestasi akademik karena
lebih fokus bermain dengan gawai mereka.
4. Prestasi akademik menurun
Penggunaan gawai secara tidak tepat dapat menyebabkan prestasi akademik
menurun. Salah satu penyebabnya karena mereka tidak dapat mengingat atau
menangkap informasi yang diberikan saat proses belajar mengajar karena teralihkan
perhatiannya oleh gawai mereka.
30
7. Risiko penyalahgunaan gawai
Begitu mudahnya mengakses internet melalui gawai jika disalahgunakan
untuk mengakses situs-situs yang tidak seharusnya diakses oleh para pelajar.
Misalnya digunakan untuk mengakses pornografi dan tidak sedikit kasus
pelajar yang melakukan perbuatan tidak senonoh akibat kecanduan pornografi yang
dapat diakses dengan mudah melalui gawai mereka.
8. Mengganggu kesehatan
Penggunaan gawai secara berlebihan dapat mengganggu kesehatan
penggunanya. Misalnya terganggunya kesehatan mata mereka atau kurangnya waktu
tidur mereka karena menggunakan gawai sampai larut malam.
Hal ini berpengaruh kepada tingkat konsentrasi murid-murid dalam belajar
dan dapat membuat prestasi akademik mereka menurun.
31
penggunaannya, terutama bagi para pelajar sehingga dapat meminimalisir dampak
negatif dari penggunaan gawai.
32
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
33
2. Dibawah ini adalah beberapa gambar tentang perilaku orang dalam menggunakan gawai
34
3. Susunlah sebuah rencana cerdas menggunakan gadget dalam kehidupan sehari-hari
1. .....................................................................................................................
2. .....................................................................................................................
3. .....................................................................................................................
4. ......................................................................................................................
5. Dan seterusnya......................
35
RPL KE 2 (DUA)
36
untuk mengemukakan keluhan dan kesulitan yang dialami
saat ini
3.2 Guru BK menetapkan masalah yang menjadi prioritas
3.3 Guru BK bersama anggota kelompok menyepakati masalah yang dibahas
37
3.4 Guru BK melibatkan anggota kelompok untuk memberikan
pendapat terkait masalah yang terpilih
3.5 Guru BK menerapkan strategi WDEP:
- Want: menyelidiki keinginan, kebutuhan dan persepsi konseli
dari permasalahan kesulitan menentukan studi lanjut.
- Do: memusatkan pada apa yang konseli lakukan dan arah
(tujuan perbuatan) yang membawa mereka pada permasalahan
- Evaluation: menantang konseli untuk membuat suatu evaluasi
tentang perilaku total mereka (kesenjangan antara apa yang
diinginkan dengan apa yang mereka telah lakukan)
- Plan: membantu konseli dalam merumuskan rencana realistis dan
pembuatan suatu komitmen untuk menyelesaikannya. Komitmen
ini berkaitan dengan reward apa yang didapat konseli jika
menepati janjinya, dan sebaliknya punishment apa yang diperoleh
jika tidak menepatinya.
3.6 Guru BK memberikan penguatan melalui video
3.7 Anggota kelompok menyampaikan pemahaman dari video yang
telah dilihat
4. Tahap Penutup 3 menit
4.1 Guru BK mengajak anggota kelompok menyimpulkan hasil
konseling kelompok
4.2 Guru BK mengucapkan terima kasih kepada anggota kelompok
dan mengajak untuk berdo’a
4.3 Guru BK bersalaman dengan anggota kelompok
4. Evaluasi
1. Evaluasi Proses: Penilaian terhadap keterlaksanaan proses konseling
dengan menggunakan pedoman observasi.
2. Evaluasi Hasil: Guru BK melakukan evaluasi hasil konseling dengan
skala pengukuran keputusan karier.
Total Alokasi Waktu 50 menit
Mahasiswa PPL
Guru BK
38
Materi Studi Lanjut
Menurut Sutikna (Istirahayu et al., 2018) “studi lanjut adalah kelanjutan studi”,
sehingga dapat disimpulkan bahwa pemilihan studi lanjut adalah menjatuhkan pilihan
keputusan studi lanjut dari berbagai alternatif yang berkaitan dengan studi lanjut atau
pendidikan lanjutan yang lebih tinggi yakni perguruan tinggi. Studi lanjut yaitu menjelaskan
bahwa studi lanjut adalah “pendidikan sambungan atau lanjutan setelah tamat dari pendidikan
yang saat ini ditempuh” Sutikna dalam (Iffah, 2013). Menurut Basori (Iffah, 2013)
pengambilan keputusan merupakan suatu keterampilan dan kemampuan yang harus dimiliki
setiap siswa yang akan merencanakan masa depan.
Mengenal akan bakat dan minat, kemampuan-kemampuan dan ciri-ciri kepribadian
yang ada pada diri seorang siswa sangatlah diperlukan dalam mengambil keputusan studi
lanjut bagi siswa. Sering dijumpai adanya kebingungan, keragu-raguan dan kesulitan dalam
merencanakan, mempersiapkan diri dan mengambil keputusan untuk memilih studi lanjut.
Hal ini terjadi karena diantara para siswa kurang memahami dirinya, dan kurangnya
pengetahuan siswa mengenai informasi studi lanjut.
Kesulitan, kebingungan, keragu-raguan, serta kekurangmantapan siswa dalam
mengambil keputusan studi lanjut disebabkan oleh dua faktor. Pertama karena kurangnya
pemahaman diri seperti bakat, minat dan potensi diri yang dimiliki, sehingga dia menentukan
studi lanjut karena ikut-ikutan teman atau karena keinginan orang tua. Kedua, kurangnya
informasi yang relevan mengenai perguruan tinggi serta jurusan yang ada. Sebagian siswa
hanya mengenal perguruan tinggi dan jurusan yang paling diminati. Hal ini mengakibatkan
siswa belum bisa mengambil keputusan studi lanjut (Iffah, 2013).
Kemandirian dalam memilih studi lanjut menurut Hartono (Istirahayu et al., 2018)
adalah kondisi perilaku siswa yang mampu untuk memilih karier atas kemampuan dirinya dan
tidak bergantung pada orang lain, memiliki kemantapan diri dalam memilih karier yang
manjadi pilihannya serta memiliki tanggung jawab terhadap pilihan studi lanjutnya agar masa
depannya sesuai dengan yang diharapkan siswa.
39
B. Aspek Pengambilan Keputusan Karier
40
C. Faktor yang Mempengaruhi Studi Lanjut
Schunk, Pintrich dan Meece (Rusnawati, 2022) bahwa pemilihan jurusan sangat
ditentukan oleh kehidupan keluarga, kelompok teman sebaya, lingkungan masyarakat serta
fasilitas pendidikan. Stoss dan Pariss (Hartono & Musdalifah, 2019) terdapat tiga faktor
penting yang menentukan kesuksesan siswa dalam melakukan pemilihan karier yaitu
relevansi antara apa yang dimiliki (potensi), dengan apa yang diinginkan (cita-cita) dan apa
yang dilakukan (usaha belajar).
Adapun faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan menurut
Berks (Dariyo dalam Rusnawati, 2022), bahwa ada beberapa faktor penting dalam
pengambilan keputusan yaitu faktor intrinsik seperti minat, motivasi, emosi, sikap dan
penyesuaian diri serta faktor ekstrinsik seperti orang tua, teman dan perguruan tinggi..
41
Materi Konseling Realita Strategi WDEP
Terapi realitas membantu klien memahami kebutuhan untuk menjadi kuat secara
psikologis dan membuat pilihan produktif yang sehat dalam hubungan interpersonal dan
intrapersonal mereka. Mencapai kekuatan psikologis dan menggunakan pengambilan
keputusan produktif menyebabkan otonomi dan bertanggung jawab atas perilaku yang
mempengaruhi diri sendiri dan orang lain. Terapi realitas mendorong klien untuk belajar
bagaimana membuat pilihan yang lebih efektif dan mengembangkan keterampilan untuk
mengatasi tekanan dan masalah harian. Individu mengambil kepemilikan tujuan yang realistis,
sehingga menerima tanggung jawab atas masa kini dan masa depan mereka. Yang terpenting,
konselor membantu klien menyadari bahwa mereka tidak dapat menyalahkan orang lain atas
keputusan yang tidak tepat, Terapi realitas mencoba menghilangkan alasan ini (Wibowo,
2019).
Teori pilihan adalah landasan terapi realitas. Individu menentukan sendiri cara mereka
memenuhi kebutuhan mereka akan kelangsungan hidup, kekuatan, kesenangan, kebebasan,
dan rasa memiliki dan memilih pemikiran, tindakan, dan emosi mereka sesuai dengan itu
(Corey, Glasser dalam Wibowo, 2019). Pendekatan ini sangat berkonsentrasi pada saat ini
sehingga cenderung mengabaikan masa lalu dan alam bawah sadar. Reality therapy
mengharuskan siswa untuk menerima tanggung jawab untuk menentukan jalannya tindakan
yang akan diikuti siswa. Terapi realitas tidak memikirkan masa lalu, melainkan
memproyeksikan siswa ke depan menuju perubahan tindakan dan perilaku. Siswa dapat
melihat terapi realitas sebagai pemberdayaan, percaya bahwa mereka memiliki pilihan dan
ada alternatif cara untuk metode yang digunakan untuk mendekati situasi atau masalah di
masa lalu. Ini membuat seorang siswa berfokus untuk berurusan dengan "di sini dan saat ini"
untuk mendapatkan kepercayaan diri dan kepastian.
Corey (Ridha, 2021) mengemukakan bahwa dengan menggunakan konseling realitas,
individu diajarkan untuk bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Konseling realitas
berupaya membantu individu menemukan keinginan- keinginannya, memperjelas arah yang
yang dituju, dan membantu individu membuat rencana-rencana dalam merealisasikan tujuan
yang ingin dicapai. Menurut Corey (Duriyani, 2014) konseling realitas difokuskan pada
tingkah laku sekarang dan merupakan bentuk modifikasi perilaku. Hal ini berfungsi agar
konseli mampu membantu dirinya dalam menghadapi kenyataan dan memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasar tanpa merugikan diri sendiri ataupun orang lain serta berani memikul
tanggung jawab atas semua tingkah lakunya. Glesser dan Zunin (Corey, Duriyani, 2014)
mengungkapkan bahwa terapis harus memiliki tujuan-tujuan tertentu bagi klien dalam
pikirannya. Akan tetapi tujuan-tujuan itu harus diungkapkan dari segi konsep tanggung jawab
individual alih-alih dari segi tujuan behavioral karena klien harus menentukan tujuan-tujuan
itu bagi dirinya sendiri.
Manusia membuat penilaian tertentu tentang tingkah lakunya sendiri serta memutuskan
bahwa mereka ingin berubah, mereka diharapkan membuat rencana- rencana yang spesifik
guna mengubah tingkah laku yang gagal menjadi tingkah laku yang berhasil. Para konseli
harus membuat suatu komitmen untuk melaksanakan rencana- rencana ini, tindakan menjadi
keharusan. Mereka tidak bisa menghindari komitmen dengan mempersalahkan, menerangkan,
atau memberikan dalih. Mereka harus terlibat aktif dalam pelaksanaan kontrak-kontrak terapi
mereka sendiri secara bertanggung jawab apabila ingin mencapai kemajuan.
42
B. Strategi WDEP
Teknik WDEP merupakan akronim dari Wants (keinginan), Direction (Arahan),
Proses teknik WDEP mencapai puncaknya saat membantu klien membuat rencana
tindakan. Fokusnya lebih pada tindakan karena tindakanlah komponen perilaku total
(tindakan, pikiran, perasaan, dan fisiologi) yang bisa kita kontrol..
43
Media Konseling
44
Gambar ini memberikan penjelasan bahwa mencari informasi
mengenai bidang ilmu yang akan dipilih, dan informasi penting
lainnya
45
RPL 3 (Tiga)
Cognitive Restructuring
10. Media yang diperlukan : Jurnal/Catatan pikiran disfungsional, LKPD, bolpoint
11. Pelaksanaan
Tahap Awal / Pendahuluan 1) Konselor membangun hubungan (working
46
relationship) yang baik dengan konseli:
a) Konselor menyapa konseli,
mengucapkan salam dan
menanyakan kabar
b) Konselor mengajak berdoa sebelum
melaksanakan kegiatan
c) Konselor menanyakan tentang
kegiatan apa saja yang telah
dilakukan oleh konseli pada hari ini,
serta ungkapan perasaan
d) Konselor memberikan tanggapan
dengan baik dan ramah
2) Konselor menjelaskan tujuan kegiatan,
durasi pelaksanaan kegiatan, dan membuat
kesepakatan bersama konseli
a) Konselor menjelaskan tujuan
konseling individu yaitu untuk
merubah perilaku membolos peserta
didik
b) Konselor bersama dengan konseli
menyepakati durasi konseling
selama 40 menit
c) Konselor memberi pemahaman
kepada konseli mengenai asas-asas
dalam konseling, seperti asas
kerahasiaan, kesukarelaan,
keterbukaan, dan kenormatifan.
d) Konselor meyakinkan konseli,
bahwa semua hal yang telah
dibicarakan selama proses konseling
akan dijamin kerahasiaannya,
sehingga konseli dapat
47
mengemukakan semua yang
dipikirkan dan dirasakan
e) Konselor meminta konseli
berkomitmen dalam mengikuti
prosedur proses konseling ini dari
awal sampai akhir
2) Restrukturisasi Kognitif
a) Konselor mengarahkan konseli untuk
menyampaikan alasan konseli sering
membolos dan menganalisa pikiran-
48
pikiran negatifnya
b) Konselor menanyakan apakah dengan
konseli membolos atau tidak masuk
sekolah, konseli mendapatkan hal yang
telah dipikirkan
c) Konselor mempertanyakan apakah
dengan bukti-bukti yang mendukung
pikiran- pikiran negatifnya, akan
menjamin konseli untuk menyelesaikan
proses belajarnya disekolah
3) Identifikasi dan Koreksi
a) Konselor meminta konseli untuk
mengidentifikasi dampak dari
perilakunya dan mungubah pikiran
disfungsional
b) Konselor meminta konseli untuk
mengoreksi sendiri pikiran-pikiran
disfungsionalnya
4) Catatan Pikiran (Jurnal)
a) Konselor meminta konseli untuk
menuliskan kembali situasi pemicu,
pikiran otomatis yang muncul, dan
perasaan yang menyertai.
b) Konseli juga diminta secara aktif
mengoreksi pikiran-pikiran ini
5) Follow Up
a) Konselor meminta konseli dalam satu
minggu kedepan bisa mengubah pikiran
yang keliru mengenai “Lebih baik tidak
masuk dari pada terlambat dan
mendapat poin pelanggaran” dengan
cara tidak membolos meskipun
49
terlambat.
Tahap Akhir 1) Konselor memberikan apresiasi dan terima
kasih kepada konseli atas kesediaannya
mengikuti kegiatan konseling individu
2) Konselor menanyakan perasaan konseli setelah
mengikuti kegiatan konseling
3) Konselor bersama konseli mengakhiri proses
konseling dengan mengucap syukur dan berdoa
4) Konselor dan konseli bersama-sama
menyepakati kegiatan konseling pertemuan
selanjutnya.
50
Bandar Lampung, 2 Oktober 2023
Mahasiswa PPL
Guru BK
51
Media “Catatan Pikiran (Jurnal)
52
Jurnal atau Catatan Pikiran Disfungsional
No Situasi Pemicu Pikiran Otomatis Perasaan
53
LKPD
54
Lembar Evaluasi
No Pernyataan Skor
1 2 3 4
1. Konseli memiliki kesungguhan dalam mengikuti
kegiatan konseling
2. Konseli terlibat aktif dengan respon verbal dan non
Verbal
3. Konseli dapat kooperatif dalam proses konseling
4. Konseli merasa senang terlibat dalam proses konseling
Keterangan:
1. Skor minimal yang dicapai adalah 4 x 1 = 4, dan skor tertinggi 4 x 4 = 16
2. Kategori Hasil :
a. Sangat baik = 14- 16
b. Baik = 9 - 13
c. Cukup = 5-8
d. Kurang =…-4
BAB II
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
51
B. Pertemuan Minggu Ke-2
52
C. Pertemuan Minggu Ke-3
53
D. Pertemuan Minggu ke -4
54
E. Pertemuan Minggu Ke-5
2. Selasa,03 Oktober 2023 -keliling rutin, dan mengabsen selepas shalat zuhur
-Pengambilan dokumentasi susulan
3. Rabu, 04 Oktober 2023 - Acara Penarikan dan perpisahan seluruh Mahasiswa
Peserta PPL di SMA/SMK Persada Bandar lampung
( serah terima plakat dan pemberian cinderamata
BAB III
56
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pengalaman selama kurang lebih dua bulan mengikuti PPL di SMK Persada
Bandar Lampung, penulis dapat menyusun kesimpulan yaitu :
Program PPL membawa manfaat besar bagi mahasiswa, karena itu merupakan sarana
yang sangat baik bagi calon guru untuk melatih diri dalam melaksanakan pendidikan dan
pengajaran, baik di dalam maupun di luar kelas. Selain itu, pengalaman ini juga
memperluas pemahaman tentang kondisi di sekolah, membantu persiapan menjadi
seorang guru yang kompeten.Untuk menjadi guru yang berkompeten, dibutuhkan
kemampuan akademisdan non-akademis yang memadai. PPL juga dapat berfungsi
sebagai indikator keberhasilan kurikulum perguruan tinggi dalam melatih calon guru
berkualitas.
B. Saran
Karena waktu praktikum keguruan sangat terbatas, diperlukan kerja sama yang
kuat antara praktikan dan penyelenggara untuk memastikan kelancaran program PPL dan
hasil yang memuaskan. Fasilitas yang tersedia di lapangan perlu ditingkatkan agar
pengalaman belajar praktikan menjadi lebih baik.
57
G
58
Gambar 1. Konseling Kelompok Gambar 2. Konseling Individu
59
Gambar 5. Kunjungan DPL pertemuan ke 2 Gambar 6. Kunjungan DPL pertemuan ke 3
60
Gambar 9. Memperingati Maulid Nabi Gambar 10. Memperingati Hari Batik
Gambar 11. Partisipasi Pemilihan Osis 2023/2024 Gambar 12. Rutinitas Upacara hari senin
61
Gambar 13. Partisipasi Ekskul Rohis Gambar 14. Rapat untuk Pelaksanaan ORGAB (Orientasi
Gabungan)
Gambar 15. Membantu Mengisi Moneva/penilaian Guru Gambar 16. Mengisi kelas kosong dengan materi BK
62
Gambar 17. Menjadi pengawas peserta didik saat STS Gambar 18. Rutinitas pagi menyambut kedatangan peserta
(Sumatif Tengah Semester) didik serta mendisiplinkan kerapihan
63
L
64
Lampiran 1. Hasil Analisis Angket Sosiometri X OTKP SMK Persada Bandar Lampung
Data
65
Tabulasi Arah Pilih
66
Indeks Pemilihan
67
Deskripsi Hasil
Berdasarkan olah data di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam kelas X OTKP dengan
jumlah siswa sebanyak 12 orang, terdapat dua siswa yang sangat disukai dalam
belajar, yaitu Virgiawan Hafiezs (nomor absen 12) dan Az-Zahra Sasih Kirana (nomor
absen 4). Di sisi lain, ada dua siswa yang kurang disukai dalam belajar, yaitu Fitra
Monica (nomor absen 8) dan Dafa Oktafianto (nomor absen 5).
Lampiran 2. Daftar Hadir Siswa Kelas X OTKP
70