Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

No Tugas Tutorial Skor Maksimal


Jelaskan perbedaan antara perselisihan hubungan industrial,
1
perselisihan hak, dan perselisihan kepentingan! 50
Gultom (2008) mengemukakan bahwa riwayat awal perburuhan di
50
Indonesia tidak dapat diketahui kapan munculnya, namun Gultom

2 dapat memastikan Riwayat perburuhan tersebut muncul pada 3 (tiga)


zaman, jelaskan konsep perbudakan di Indonesia pada 3 zaman
tersebut!
* coret yang tidak sesuai

Jawaban:
1. Soal I
a. Perselisihan Hubungan Industrial:
- Definisi: Perselisihan hubungan industrial terjadi ketika terdapat
ketidaksetujuan atau konflik antara pekerja (serikat pekerja) dan pemberi kerja
(perusahaan atau majikan).
- Sifatnya: Biasanya terkait dengan masalah-masalah hubungan kerja, seperti
ketentuan kontrak, kebijakan perusahaan, atau tata hubungan antara pekerja dan
manajemen.
- Contoh: Perselisihan terkait dengan pemutusan hubungan kerja, pemilihan
serikat pekerja, atau tuntutan hak buruh.
b. Perselisihan Hak:
- Definisi: Perselisihan hak terjadi ketika terdapat pelanggaran terhadap hak-hak
yang dijamin oleh undang-undang atau perjanjian, baik itu hak pekerja atau hak
majikan.
- Sifatnya: Fokus pada pelanggaran kontrak kerja, peraturan perusahaan, atau
undang-undang ketenagakerjaan yang berkaitan dengan hak-hak individu atau
kelompok.
- Contoh: Perselisihan terkait dengan upah, jam kerja, kondisi kerja, atau
pembayaran tunjangan.
c. Perselisihan Kepentingan
- Definisi: Perselisihan kepentingan berkaitan dengan perbedaan pandangan atau
kepentingan antara berbagai kelompok pekerja atau antara pekerja dan majikan
yang tidak melibatkan pelanggaran hak secara langsung.
- Sifatnya: Lebih terkait dengan perbedaan pendapat strategis atau kebijakan
yang mungkin memengaruhi semua atau sebagian besar pekerja.
- Contoh: Perselisihan terkait dengan perubahan kebijakan perusahaan,
perencanaan perusahaan, atau isu-isu strategis yang mempengaruhi berbagai
pihak.

Sumber:
Dessler, G. (2015). Human Resource Management. Pearson.
Dessler, G., Chhinzer, N., & Cole, N. (2021). Framework for Human Resource
Management. Pearson.

2. Soal II
Riwayat awal perburuhan di Indonesia memiliki sejarah yang kompleks dan tidak
dapat ditentukan dengan pasti kapan munculnya. Namun, menurut Gultom (2008),
riwayat perburuhan tersebut dapat dikategorikan ke dalam tiga zaman yang berbeda,
yaitu zaman perbudakan, zaman rodi, dan zaman punale sanksi. Konsep perbudakan
di Indonesia pada tiga zaman tersebut memberikan gambaran mengenai kondisi
buruh pada masa lalu.
a. Pada zaman kolonial, konsep perbudakan di Indonesia terjadi dalam konteks
pemerintahan kolonial Belanda. Pada masa ini, istilah “buruh” merujuk kepada
sekelompok masyarakat di koloni yang termasuk dalam kelompok pekerja, kuli,
petani, pegawai pemerintah, buruh kereta api, pekerja perkebunan, pertambangan,
industri, jasa, pelabuhan, dan sebagainya. Banyak dari mereka bekerja sebagai
pembantu rumah tangga untuk masyarakat Eropa atau sebagai pekerja rendahan
untuk orang Indonesia atau Cina yang kaya. Mereka sering kali terikat oleh
perjanjian yang tidak memberikan upah tetap atau kontrak kerja yang
menguntungkan. Zaman perbudakan ini mencerminkan kondisi ketidakadilan dan
eksploitasi terhadap buruh. Mereka sering kali diabaikan dan hak-haknya tidak
dihargai. Perbudakan pada zaman ini juga dapat ditemukan dalam bentuk sistem
tanam paksa (cultuurstelsel) yang diberlakukan oleh pemerintah kolonial Belanda.
b. Pada zaman rodi, konsep perbudakan di Indonesia mengambil bentuk pekerjaan
paksa tanpa upah atau dengan upah yang sangat rendah. Pekerjaan rodi biasanya
dilakukan oleh orang-orang yang dianggap miskin atau tidak memiliki pekerjaan
tetap. Mereka dipaksa untuk bekerja dalam proyek-proyek pembangunan
infrastruktur seperti jalan, jembatan, bendungan, atau proyek pemerintah lainnya.
Pekerja rodi sering kali harus bekerja dalam kondisi yang berat dan tanpa
mendapatkan penghargaan yang layak. Upah yang mereka terima jauh di bawah
standar gaji minimum dan seringkali tidak mencukupi kebutuhan hidup mereka.
Selain itu, mereka juga rentan terhadap penyalahgunaan tenaga kerja dan
perlakuan yang tidak manusiawi.
c. Pada zaman punale sanksi, konsep perbudakan di Indonesia berkaitan dengan
penggunaan tenaga kerja paksa sebagai bentuk hukuman atas pelanggaran hukum.
Pekerjaan punale sanksi umumnya dilakukan oleh tahanan atau narapidana yang
dijatuhi hukuman kerja paksa. Mereka dipaksa untuk melakukan pekerjaan yang
berat dan melelahkan sebagai bagian dari hukuman mereka. Pekerjaan punale
sanksi seringkali melibatkan proyek-proyek pembangunan infrastruktur seperti
jalan, jembatan, bendungan, atau kegiatan lain yang diatur oleh pemerintah.
Meskipun mereka dihukum dan bekerja sebagai bagian dari sanksi mereka,
kondisi kerja mereka seringkali tidak memenuhi standar kesejahteraan dan
kemanusiaan yang layak.

Sumber Referensi:

Dr. Dorothea Wahyu Ariani, SE, MT,. 2019. Hubungan Industrial. Tanggerang
Selatan. Penerbit Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai