Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata : Hubungan Industrial


Kuliah
Kode Mata Kuliah : EKMA 4367
Jumlah sks : 2 Sks
Nama : Nining Suryani, S.Pd., M.M.
Pengembang
Nama Mahasiswa : Fadhilla Azzahra Riyani
NIM : 045309156

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
Jelaskan perbedaan antara perselisihan hubungan
industrial, perselisihan hak, dan perselisihan kepentingan! 50

Perselisihan hubungan industrial adalah perbedaan


pendapat yang mengakibatkan pertentangan antara
pengusaha atau gabungan pengusaha dengan
pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh karena
adanya perselisihan mengenai hak, perselisihan
kepentingan, dan perselisihan pemutusan hubungan kerja
serta perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya
dalam satu perusahaan. (Undang-undang No.13 tahun
2003)

a.Perselisihan hak ialah perselisihan yang timbul karena


1 tidak dipenuhinya hak, akibat adanya perbedaan
pelaksanaan atau penafsiran terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan, perjanjian kerja, peraturan
perusahaan, atau perjanjian kerja bersama. Hak yang
dimaksud dalam perselisihan ini adalah hak normatif,
yang sudah ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan
perusahaan, perjanjian kerja bersama atau peraturan
perundang-undangan. Perselisihan ini dapat terjadi ketika
misalnya pekerja menolak gaji yang diberikan oleh
perusahaan karena masing-masing pihak mempunyai
definisi atas gaji yang berbeda dari perjanjian kerja yang
telah dibuat.
b.Perselisihan kepentingan Adalah perselisihan yang
timbul dalam hubungan kerja karena tidak adanya
kesesuaian pendapat mengenai pembuatan, dan/atau
perubahan syarat-syarat kerja yang ditetapkan dalam
perjanjian kerja, atau peraturan perusahaan, atau
perjanjian kerja bersama. Misalnya adalah jika perusahaan
mengubah isi dari perjanjian kerja tanpa adanya
kesepakatan dari karyawan. (UU No. 2 Tahun 2004
tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
(UU PPHI)
Gultom (2008) mengemukakan bahwa riwayat awal
50
perburuhan di Indonesia tidak dapat diketahui kapan
munculnya, namun Gultom dapat memastikan Riwayat
perburuhan tersebut muncul pada 3 (tiga) zaman, jelaskan
konsep perbudakan di Indonesia pada 3 zaman tersebut!

Menurut Gultom (2008), riwayat perburuhan tersebut dapat


dikategorikan ke dalam tiga zaman yang berbeda, yaitu
zaman perbudakan, zaman rodi, dan zaman punale sanksi.

a.Zaman perbudakan Pada zaman kolonial, konsep


2
perbudakan di Indonesia terjadi dalam konteks
pemerintahan kolonial Belanda. Pada masa ini, istilah
“buruh” merujuk kepada sekelompok masyarakat di koloni
yang termasuk dalam kelompok pekerja, kuli, petani,
pegawai pemerintah, buruh kereta api, pekerja perkebunan,
pertambangan, industri, jasa, pelabuhan, dan sebagainya.
Banyak dari mereka bekerja sebagai pembantu rumah
tangga untuk masyarakat Eropa atau sebagai pekerja
rendahan untuk orang Indonesia atau Cina yang kaya.
Mereka sering kali terikat oleh perjanjian yang tidak
memberikan upah tetap atau kontrak kerja yang
menguntungkan. Zaman perbudakan ini mencerminkan
kondisi ketidakadilan dan eksploitasi terhadap buruh.
Mereka sering kali diabaikan dan hak-haknya tidak
dihargai. Perbudakan pada zaman ini juga dapat ditemukan
dalam bentuk sistem tanam paksa (cultuurstelsel) yang
diberlakukan oleh pemerintah kolonial Belanda.

b.Zaman Rodi Pada zaman rodi, konsep perbudakan di


Indonesia mengambil bentuk pekerjaan paksa tanpa upah
atau dengan upah yang sangat rendah. Pekerjaan rodi
biasanya dilakukan oleh orang-orang yang dianggap miskin
atau tidak memiliki pekerjaan tetap. Mereka dipaksa untuk
bekerja dalam proyek-proyek pembangunan infrastruktur
seperti jalan, jembatan, bendungan, atau proyek pemerintah
lainnya. Pekerja rodi sering kali harus bekerja dalam
kondisi yang berat dan tanpa mendapatkan penghargaan
yang layak. Upah yang mereka terima jauh di bawah
standar gaji minimum dan seringkali tidak mencukupi
kebutuhan hidup mereka. Selain itu, mereka juga rentan
terhadap penyalahgunaan tenaga kerja dan perlakuan yang
tidak manusiawi.

C.Zaman Punale Sanksi Pada zaman punale sanksi, konsep


perbudakan di Indonesia berkaitan dengan penggunaan
tenaga kerja paksa sebagai bentuk hukuman atas
pelanggaran hukum. Pekerjaan punale sanksi umumnya
dilakukan oleh tahanan atau narapidana yang dijatuhi
hukuman kerja paksa. Mereka dipaksa untuk melakukan
pekerjaan yang berat dan melelahkan sebagai bagian dari
hukuman mereka. Pekerjaan punale sanksi seringkali
melibatkan proyek-proyek pembangunan infrastruktur
seperti jalan, jembatan, bendungan, atau kegiatan lain yang
diatur oleh pemerintah. Meskipun mereka dihukum dan
bekerja sebagai bagian dari sanksi mereka, kondisi kerja
mereka seringkali tidak memenuhi standar kesejahteraan
dan kemanusiaan yang layak. (readmore.id/konsep-
perbudakan-di-indonesia)
* coret yang tidak sesuai

Anda mungkin juga menyukai