TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian Apresiasi Musik
Apresiasi musik dapat didefinisikan sebagai dicapainya kemampuan untuk
mendengarkan musik dengan penuh pengertian. Meskipun orang memiliki
kemampuan yang berbeda dalam daya tangkap musikal mereka, tak seorangpun
lahir dengan kemampuan ini, ia hanya dapat dicapai. Usaha secara sadar
merupakan keharusan yang dituntut sepanjang waktu dalam latihan
mendengarkan musik secara penuh pengertian. Oleh karena itu kita akan
menyadari, dengan cara yang bagaimana anda dapat mencapai kemampuan untuk
mendengarkan secara penuh pengertian. Menyukai dan menghargai adalah
istilah-istilah yang berhubungan; tetapi keduanya tidak berarti sama. Sangatlah
mungkin untuk menyukai musik yaitu untuk menerima kesenangan dari sebuah
karya musik tanpa memahami atau sungguh-sungguh melakukan apresiasi
terhadap karya musik itu sendiri. Secara teknis sangatlah mungkin untuk
memahami sebuah komposisi musik tanpa menyukai sepenuhnya. Meski
demikian, beberapa pengertian mengenai hal itu, dan tanpa peduli seindah
apapun suatu pengalaman pergelaran musik menyenangkan bagi pendengar,
beberapa tambahan pengertian yang dapat kita sertakan kepada musik tersebut
akan mendorong puncak penikmatan kita.Tingkat apresiasi musik yang
sesungguhnya dapat kita capai tergantung kepada besarnya sikap kita sebagai
pendengar.10
Terdapat lima macam cara mendengarkan yaitu:
a. Mendengarkan secara pasif.
Dalam beberapa situasi musik tidak diharapkan menurut perhatian
sepenuhnya dari pendengar. Musik makan malam dipergelarkan tidak
sebagai musik konser melainkan sebagai “musik latar belakang” yang
dimaksudkan untuk mendorong kenikmatan santap malam dan percakapan,
10
Hugh M Miler, Apresiasi Musik (Yogyakarta: Yayasan Lentera Budaya, 2001), 3-4
9
10
Musik yang sangat bagus dari ilustrasi film dimakdudkan semata-mata untuk
memperkuat suasana adegan- adegan visual.
Marcing band di lapangan sepak bola lebih merupakan suatu pertunjukan
dibanding sebuah konser. Dalam situasi-situasi seperti itu, hubungan pendengar
kepada musik adalah bersifat pasif. Ia mendengar musik tapi tidak sesungguhnya
mendengarkan kepadanya, dan oleh karena itu apresiasi yang sebenarnya tidak
terdapat dalam kondisi-kondisi demikian. Tetapi bila musik diperdengarkan
untuk kepentinganya sendiri, pendengar akan menyadari bahwa sesuatu yang
lebih dari skedar sikap pasif adalah hal penting agar dapat menyukainya
11
Hugh M Miler, Apresiasi, 19
12
M Jazuli, Paradigma Seni Pertunjukan (Semarang: Unesa University Press, 2008), 80.
12
berbagai unsur karya seni yang dilihat/ didengar dan mampu membuat
kesimpulan; (4) Tahap penghayatan, apresiator telah mampu menganalisis,
menafsirkan dan menyusun pendapatnya atas karya seni yang dilihat/didengar;
(5) Tahap aplikatif/penerapan, apresiator telah mampu mengemukakan ide baru
dan mendayagunakan hasil-hasil apresiasi yang diperolehnya.13
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
mengapresiasi musik adalah bagaimana kita sebisa mungkin memahami musik
dengan keterbatasan masing-masing manusia untuk mendengarkan dengan penuh
pengertian, meski kita tidak harus mendapatkan rasa senang atau menyukai
musik yang kita dengarkan.
13
Malarsih, “Upaya Meningkatkan Keterampilan Menari Tari Klasik Gaya Sukarata
Melalui Pendekatan Apresiasi”, Jurnal Seni Apresiasi. Volume 6, (Semarang: Prees, Desember
2006), 569.
14
Tjetjep Rohidi, Kesenian Dalam Pendekatan Kebudayaan (Bandung: STISI 2000 ),
101.
13
pembuatannya. Pertama, pilih dan potong talang atau bambu sepanjang 40-60
cm, dengan diameter 3-4 cm. Kemudian lubangi talang atau bambu dengan
empat lubang. Setelah itu, saluang siap didendangkan, tentunya nada harus diatur
terlebih dahulu.17
3. Media Massa
1. Pengertian Media Massa
Defenisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner
yakni komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media
massa pada sejumlah besar orang ( mass communication is massages
communicated through a mass medium to a large number of people ). Dari
defenisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus
menggunakan media massa.18
Media massa adalah sarana penyampai pesan yang berhubungan langsung
dengan masyarakat luas misalnya radio, televisi, dan surat kabar.19
17
(https://www.id.wikipedia.org/wiki/saluang/diakses selasa, 23 agustus 2016 jam
20.00WIB)
18
Elvinaro Ardianto, M.Si dkk, komunikasi massa satu pengantar,( Bandung : Simbiosa
Rekatama Media, 2014 ), 3
19
William R, Media Massa dan Masyarakat Modern, ( Jakarta : Prenada Media,2003), 25
20
Elvinaro Ardianto, M.Si dkk, komunikasi, 103
21
Winarni, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar,(Jakarta : UMM Press, 2003),80
16
22
H. Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi,(Jakarta : PT. Raja Grafindo ,2006),
80
23
Nurudin, Komunikasi Massa, (Malang : Cespur 2003), 30
17
4. Teori S O R
Teori S O R ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang
sederhana, dimana efek merupakan reaksi pada stimulus tertentu. Dengan
demikian, seseorang dapat menjelaskan kaitan erat antara pesan-pesan media dan
reaksi audien. McQuail menjelaskan elemen-elemen utama dari teori ini adalah (a)
pesan ( Stimulus ), (b) seorang penerima atau reciver ( Organisme ), dan (c) efek
( Respons).24
Teori S O R awalnya merupakan teori pada ilmu psikologi namun seiring
perkembanganya, teori ini menjadi teori ilmu komunikasi pula karena objek
material psikologi dan komunikasi yang sama yaitu manusia yang jiwanya
meliputi opini, prilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Efek yang ditimbulkan S O R
adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga orang dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi
komunikasi.
Perubahan sikap tergantung pada proses yang terjadi pada individu itu
sendiri. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin
diterima atau ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari
komunikan. Dan proses berikutnya adalah komunikan mengolah dan
menerimanya, maka akan terbentuk sikap terhadap sesuatu yang diperkenalkan,
yang didalam ini adalah prilaku berkunjung. 25 Bila dikaitkan dengan penelitian ini
maka :
S (stimulus) yakni pesan : Program Musik Tradisional Saluang di
Radio Harau 100,6 Fm
Perubahan yang terjadi pada individu, sangat bergantung pada proses yang
terjadi pada individu sendiri. stimulus atau pesan yang disampaikan kepada
24
Burhan Bungin, sosiologi komunikasi, (Jakarta : Kencana, 2014) , 281
25
Effendi, Onong Uchjana, ilmu teori dan filsafat komunikasi,(Bandung: Citra Aditya
Bakti, 2003), 255
18
a. Perubahan kognitif
Perubahan kognitif ialah perubahan yang mengakibatkan khalayak berubah
dalam hal pengetahuan, pandangan, pendapat terhadap sesuatu yang
diperolehnya, efek ini terjadi pada mereka ketika melihat, membaca,
mendengar pesan komunikasi yang disampaikan.
b. Perubahan afektif
Perubahan afektif yaitu pengaruh yang berhubungan dengan sikap kita
terhadap sesuatu. Efek ini berhubungan dengan pribadi masing-masing orang,
karena setiap orang mendapatkan sikap yang beda ketika mendapatkan
pesan/stimulus.
c. Perubahan behavioral
Perubahan behavorial yaitu efek yang berhubungan dengan prilaku nyata
yang meliputi tindakan atau sikap yang diperoleh. Pengaruh ini pada akhirnya
akan mengakibatkan orang mengambil keputusan untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu.
B. Kajian Terdahulu
Tinjauan pustaka yang digunakan peneliti agar tidak ada kesamaan dengan
penelitian yang sebelumnya.
1. M. Ricky Juliardi26 penelitian ini tentang “Apresiasi Masyarakat Terhadap
Kesenian Burok Grup Pandawa Nada Di Desa Kemurang Wetan Kabupaten
Brebes”. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian
kualitatif Dari hasil penelitian dan pembahasan tersebut mempunyai
kesimpulan bahwa apresiasi masyarakat desa Kemurang Wetan Kabupaten
Brebes terhadap kesenian Burok grup Pandawa Nada terbagi menjadi tiga
26
Skripsi, M. Ricki Juliardi, Apresiasi Masyarakat Terhadap Kesenian Burok Grup
Pandawa Nada Di Desa Kemurang Wetan Kabupaten Brebes, (Semarang: Universutas Negri
Semarang, 2013), 80
19
hal yaitu (1) Tanggapan, sebagian besar masyarakat desa Kemurang Wetan
yang menyukai kesenian Burok grup Pandawa Nada beranggapan bahwa
kesenian Burok grup Pandawa Nada memiliki bentuk tokoh-tokoh Burok
yang lengkap dan ada juga yang beranggapan bahwa kesenian Burok grup
Pandawa Nada selalu up to date dalam setiap penampilannya. Sedangkan
masyarakat yang kurang menyukai kesenian Burok grup Pandawa Nada
dikarenakan takut dengan tokoh-tokoh yang berwajah seram dalam Burok,
selain itu juga karena iringan musiknya diganti dengan iringan musik
dangdut. (2) Pemahaman, yaitu meliputi, gerak, iringan musik, tata rias
dan busana. Gerakan pada kesenian Burok umumnya kurang dipahami oleh
masyarakat desa Kemurang Wetan, namun ada juga sedikit warga
masyarakat yang memahami gerakan Burok karena mereka sering melihat
latihan Burok.
2. Febriramawati27 penelitian ini tentang “Apresiasi Masyarakat Terhadap
Pertunjukan Saluang Dangdut Di Kecamata Pauh Kota Padang”. Metode
penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian kualitatif
dengan pendekatan deskriptif analisis. Dari hasil penelitian dan
pembahasan tersebut mempunyai kesimpulan bahwa bahwa apresiasi
masyarakat Pauh terhadap pertunjukan saluang dangdut apabila dilihat dari
keluarga penyelenggara mempunyai penilaian yang baik, tetangga/kerabat
mempunyai apresiasi sangat baik dan para tamu mempunyai penilaian yang
sangat baik sekali. Hal ini terbukti dari penelitian yang penulis lakukan
dan wawancara dengan masyarakat Pauh, diantaranya tukang saluang,
pedendang dan penelitian langsung ke lokasi pertunjukan saluang dangdut.
3. Akhyar Ulfa28 penelitian ini tentang “Apresiasi Masyarakat Dalam
Pertunjukan Organ Tunggal Di Kenegrian Anding Kecamatan Lima Puluh
Kota”. Jenis penelitian yang dilakukan adalah kualitatif dengan medote
deskriptif. Dengan kesimpulan (1) Kesenian Organ Tunggal secara umum
27
Skripsi, Febriramawati, Masyarakat Terhadap Pertunjukan Saluang Dangdut Di
Kecamata Pauh Kota Padang, (Padang: Universitas Negri Padang, 2012) 60
28
Skripsi, Akhyar Ulfa, Apresiasi Masyarakat Dalam Pertunjukan Organ Tunggal Di
Kenegrian Anding Kecamatan Lima Puluh Kota, (Padang: Universitas Negeri Padang, 2010), 70
20
29
Skripsi, Noni Sukmwati, Bagurau Dendang Dalam Perspektif Perubahan Budaya
Minangkabau, (Padang: Univesitas Andalas, 2011), 80
30
Skripsi, Mery Susanti, Apresiasi Masyarakat Jorong Guguak Terhadap Tari Batu
Barajuik, (Padang: Universitas Negeri Padang, 2010), 70
31
Skripsi, Elisabet Christiyanto, RRI dan Media Pelestarian Budaya, (Surakarta:
Universitas Sebelas Maret, 2009), 70
21
C. Devenisi Konseptual
1. Apresiasi
Apresiasi adalah Kata apresiasi (Apreciation) menurut kamus Inggris-
Indonesia artinya Penghargaan, pengertian dan pengetahuan.32
Apresiasi musik dapat didefinisikan sebagai dicapainya kemampuan untuk
mendengarkan musik dengan penuh pengertian. Meskipun orang memiliki
kemampuan yang berbeda dalam daya tangkap musikal mereka, tak seorangpun
lahir dengan kemampuan ini, ia hanya dapat dicapai. Usaha secara sadar
merupakan keharusan yang dituntut sepanjang waktu dalam latihan
mendengarkan musik secara penuh pengertian.33
2. Program Siaran
Program siaran dapat didefinisikan sebagai satu bagian atau segmen dari isi
siaran radio ataupun televisi secara keseluruhan. Sehingga memberikan
pengertian bahwa, dalam siaran keseluruhan terdapat beberapa program yang
diudarakan. Atau dapat dikatakan bahwa siaran keseluruhan satu stasiun
penyiaran tersusun dari beberapa program siaran. Masing-masing program siaran
ini menempati waktu tertentu dengan durasi tertentu yang biasanya tergantung
dari jenis programnya, apakah jenis hiburan, informasi iptek, dan berita Slot
waktu masing-masing program ini dirancang sesuai dengan tema program itu
(programming), sehingga menjadi satu jadwal siaran tiap harinya. 34
32
Nooryan Bahari. Kritik Seni Wacana, Apresiasi, dan Kreasi (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2008), 148.
33
Hugh M Miler, Apresiasi Musik (Yogyakarta: Yayasan Lentera Budaya, 2001), 3-4
34
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemrograman_siaran diakses pada rabu 1
november 2017.
22
2. Durasi
Durasi adalah rentang waktu atau lamanya sesuatu hal atau sebuah peristiwa
berlangsung, durasi merupakan sebuah kata yang biasanya identik dengan
masalah waktu dan gelaran sebuah acara yang sedang berlangsung, baik itu acara
yang digelar secara langsung maupun acara yang bersifat sebuah tayangan
semata. Namun diluar hal tersebut, durasi juga sering dipakai untuk
menggambarkan kurun waktu yang habis terpakai untuk melakukan suatu hal
yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang sekaligus.
4. Pembawa Acara
Pembawa acara adalah orang yang bertugas sebagai tuan rumah sekaligus
pemimpin acara dalam panggung pertunjukan atau hiburan di televisi atau radio.
a. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan sebuah pikiran lewat bahasa
untuk menimbulkan kesan- kesan tertentu serta memperlihatkan jiwa dan
kepribadian si pemakai bahasa
23
b. Wawasan
Wawasan adalah pengetahuan seseorang tentang sesuatu hal.
D. Oprasional Variabel
Tabel 2.1
Operasional variabel
No Indikator Instrumen
1 Jam Tayang 1. sangat setuju
2. setuju
3. cukup setuju
4. tidak setuju
5. sangat tidak setuju
2 Durasi 1. 240 menit
2. 192 menit
3. 144 menit
4. 98 menit
5. 48 menit
3 Jenis Musik Saluang
a. Musik Saluang Kalsik 1. sangat suka
2. suka
3. cukup suka
4. tidak suka
5. sangat tidak suka
b. Musik Saluang Remix 1. sangat suka
2. suka
3. cukup suka
4. tidak suka
5. sangat tidak suka
24
4 Pembawa Acara
a. Gaya bahasa pembawa 1. sangat baik
acara 2. baik
3. cukup baik
4. tidak baik
5. sangat tidak baik
b. Wawasan pembawa acara 1. sangat baik
Tentang Musik Saluang 2. baik
3. cukup baik
4. tidak baik
5. sangat tidak baik