Anda di halaman 1dari 2

Tugas 3

Pengantar Ilmu Komunikasi

1. Media komunikasi tradisional yang ada di tiap daerah sangat beragam dan memiliki khasnya
masing-masing. Sebutkan beberapa media komunikasi tradisional yang dimanfaatkan
masyarakat dimasa lalu. Jelaskan dan berilah contoh

1) Wayang kulit merupakan seni pertunjukan tradisional Indonesia yang menggunakan


boneka kulit yang diproyeksikan di layar putih sambil diiringi dengan gamelan.
Pertunjukan ini seringkali mengangkat cerita-cerita epik dan mitologi.

Contoh: Wayang kulit Jawa, seperti wayang kulit purwa dan wayang kulit gedog,
adalah contoh yang populer.

2) Pentas Rakyat (Malaysia)


Pentas rakyat adalah bentuk teater rakyat tradisional di Malaysia yang melibatkan
pertunjukan lakonan, tarian, dan musik. Biasanya, pertunjukan ini digelar di
pelataran desa untuk menghibur masyarakat.

Mak Yong dari Kelantan dan Main Puteri dari Kedah adalah contoh pentas rakyat di
Malaysia.

3) Dastangoi (India)
Dastangoi adalah seni penceritaan tradisional India yang menggunakan gaya
bercerita panjang dengan penekanan pada keberanian dan keadilan. Ceritanya
umumnya diambil dari epik-epik klasik seperti “One Thousand and One Nights” atau
cerita-cerita lokal.

Contoh: Pengrajin-pencerita yang disebut Dastango adalah contoh dari praktisi


Dastangoi.

4) Sasando (Indonesia, Nusa Tenggara Timur)


Sasando adalah alat musik tradisional dari Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Alat
musik ini terbuat dari bilah daun lontar yang disusun dalam lingkaran dan dimainkan
dengan cara dipetik.

Contoh: Pertunjukan musik tradisional Sasando yang sering menjadi bagian dari
upacara adat di Nusa Tenggara Timur.

2. Tantangan yang dihadapi oleh komunikasi tradisional adalah minimnya peran dan perhatian
pemerintah sehingga sering terjadi produk-produk budaya yang kita miliki justru diklaim
menjadi milik negara lain. Jelaskan dan berilah contoh.

1) Pembajakan Budaya
Contoh: Tarian tradisional atau musik yang dianggap sebagai warisan budaya suatu
negara dapat dipentaskan atau direkam oleh pihak dari negara lain tanpa izin atau
pengakuan yang layak. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya keaslian
dan nilai budaya asli.
2) Penamaan Produk Komersial
Contoh: Pada beberapa kasus, nama-nama produk tradisional seperti makanan atau
kerajinan tangan dapat diambil dan digunakan oleh perusahaan dari negara lain
tanpa memberikan kredit atau menghargai asal usulnya.

3) Eksploitasi Seni Rupa Tradisional


Contoh: Lukisan atau seni rupa tradisional yang unik dapat diakui sebagai milik
budaya tertentu, namun dapat dieksploitasi oleh pihak asing tanpa memberikan
royalti atau pengakuan yang pantas kepada seniman atau komunitas asal.

4) Pencurian Desain Tradisional


Contoh: Motif atau desain tekstil tradisional yang memiliki nilai budaya tinggi
seringkali dicontek atau diambil tanpa izin, kemudian dijual sebagai produk mode
oleh perusahaan dari negara lain.

5) Penggunaan Simbol-simbol Budaya Tanpa Konteks


Contoh: Penggunaan simbol-simbol budaya seperti mitos, simbol keagamaan, atau
gambar-gambar tradisional dalam konteks yang tidak pantas atau tanpa pengertian
yang memadai dapat menyebabkan kehilangan makna asli dan merendahkan nilai
budaya tersebut.

Minimnya peran dan perhatian pemerintah dalam melindungi dan mempromosikan


warisan budaya dapat memperburuk masalah ini. Oleh karena itu, penting untuk
memiliki kebijakan yang kuat, hukuman yang tegas, dan upaya kolaboratif antara
pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait untuk melindungi dan memelihara
keberlanjutan produk budaya tradisional.

Anda mungkin juga menyukai