Mata Kuliah:
Pengantar Ilmu Komunikasi (SKOM4101)
Dosen:
Disusun Oleh:
Nama : Nurul Aulia
Nim : 048847943
Prodi : Ilmu Komunikasi
UPBJJ : Bandung
2. Tantangan yang dihadapi oleh komunikasi tradisional adalah minimnya peran dan
perhatian [emerintah sehingga sering terjadi produk-produk budaya yang kita miliki justru
diklaim menjadi milik negara lain. Jelaskan dan berilah contoh.
Jawaban Soal :
1. Media Komunikasi Tradisional:
1. Wayang Kulit (Indonesia): Wayang kulit adalah seni pertunjukan tradisional Indonesia yang
menggunakan bayangan tokoh-tokoh dalam cerita epik dari Ramayana atau Mahabharata. Dalang
memainkan tokoh-tokoh tersebut sambil menceritakan kisah-kisahnya. Contohnya adalah wayang
kulit Jawa dan Bali.
2. Pewayangan (Indonesia): Pewayangan merupakan seni cerita rakyat yang dilakukan dengan
memperagakan tokoh-tokoh pewayangan dalam cerita-cerita seperti Pandawa dan Kurawa.
Pewayangan sering kali dilakukan di desa-desa dengan panggung yang sederhana.
3. Cerita Rakyat (Berbagai Negara): Cerita rakyat merupakan narasi yang diwariskan secara turun-
temurun melalui cerita lisan. Setiap daerah memiliki cerita rakyatnya sendiri yang menjadi bagian dari
budaya dan identitas masyarakatnya. Contohnya adalah legenda Putri Dayang Sumbi di Jawa Barat,
Indonesia.
4. Alat Musik Tradisional (Berbagai Negara): Berbagai alat musik tradisional seperti gamelan,
angklung, gong, dan lainnya digunakan untuk mempertahankan warisan budaya suatu daerah.
Misalnya, gamelan digunakan di Jawa, Indonesia, dan gong digunakan di berbagai negara di Asia
Tenggara.
5. Seni Lukis di Dinding (Berbagai Negara): Seni lukis di dinding atau fresko di beberapa daerah
digunakan sebagai media komunikasi visual untuk menyampaikan cerita, sejarah, atau nilai-nilai
budaya. Contohnya adalah lukisan-lukisan di gua Lascaux di Prancis yang bercerita tentang
kehidupan manusia prasejarah.
2.Tantangan Komunikasi Tradisional:
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh komunikasi tradisional adalah minimnya peran dan
perhatian dari pemerintah atau lembaga negara terhadap pelestarian dan pengakuan akan nilai-nilai
budaya lokal. Hal ini menyebabkan produk-produk budaya yang dimiliki oleh suatu masyarakat
seringkali diklaim oleh negara lain atau tidak mendapatkan pengakuan yang layak atas keunikan dan
keasliannya.
Contohnya adalah ketika suatu bentuk kesenian tradisional atau produk budaya seperti tarian, musik,
atau cerita rakyat yang merupakan warisan budaya suatu daerah dianggap sebagai milik atau warisan
budaya negara lain. Hal ini bisa terjadi karena minimnya dukungan pemerintah dalam melakukan
pelestarian, dokumentasi, dan promosi terhadap budaya lokal, sehingga budaya tersebut tidak
mendapatkan pengakuan atau perlindungan yang layak.
Pemerintah memiliki peran penting dalam melestarikan dan mengakui nilai-nilai budaya tradisional
sebagai bagian dari identitas nasional, tetapi seringkali kekurangan dukungan dalam hal ini dapat
menyebabkan degradasi atau hilangnya kekayaan budaya suatu bangsa. Hal ini menunjukkan
pentingnya peran pemerintah dalam memperhatikan, menghormati, dan melestarikan warisan budaya
tradisional sebagai aset berharga yang dimiliki oleh suatu negara.