Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nandar

NIM : 2001114235

UAS ANTROPOLOGI SOSIAL KELAS E

JAWAB:
1.Tujuan intruksional dan manfaat belajar antropologi adalah:

 mengetahui pola perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat secara universal


maupun pola perilaku manusia pada tiap tiap masyarakat(suku bangsa)
 mengetahui kedudukan dan peran yang harus dilakukan sesuai dengan harapan warga
masyarakat dari kedudukan yang sedang disandang
 memperluas wawasan tentang pergaulan umat manusia diseluruh dunia yang
mempunyai karakteristik atau khas daerahnya sehingga menimbulkan rasa toleransi
yang tinggi
 mengetahui berbagaimacam problem dalam masyarakat ,memiliki kepekaan terhadap
kondisi-kondisi dalam masyarakt,serta mampu mengambil inisiatif pemecahan
masalah

hubungan antropologi dengan sosiologi adalah keduanya berusahan mencari unsur-unsur


yang sama diantara beragam masyarakat dan kebudayaan laiinya,serta memiliki tujuan yang
hampir sama yaitu untuk mencapai asas-asas hiduo masyarakat dan kebudayaan manusia,jadi
kedua ilmu ini merupakan 2 ilmu yang tidak dapa di pisahkan ,dimana ada sosiology disitu
pasti ada antropologi.Dan antropologi memiliki hubungan dengan banyak cabang ilmu
lainnya seperti: psikologi,geologi,sejarah,ekonomi,geografi,politik,administrasi,dan masih
banyak ilmu lainnya karena antropologi adalah cabang ilmu yang mempelajari inti/budaya
masyarakat suatu etnis tertentu.

2. Kebudayaan berasal dari kata buddhayah atau budi yang berarti akal budi. Koentjaraningrat
mendefinisikan kebudayaan adalah keseluruhan sistim gagasan, tindakan, dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat, yang dijadikan milik dari manusia dengan
belajar.

Konsep kebudayaan menurut para ahli:

 Kebudayaan menurut E.B Taylor adalah pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,


hukum, adat-istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan
yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan merujuk
pada satu sistem keyakinan-keyakinan dan praktek-praktek.
 Kebudayaan menurut Fay adalah seperangkat kompleksitas keyakinan, nilai, dan
konsep, yang memungkinkan bagi suatu kelompok untuk kehidupannya atau sebagai
pandangan hidup (world view)

Koentjaraningrat berpendapat bahwa ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada
semua bangsa di dunia Yaitu :

 Sistem religi dan upacara keagamaan


 Sistem sosial dan organisasi kemasyarakatan
 Sistem pengetahuan
 Bahasa
 Kesenian
 Sistem Mata pencaharian hidup
 Sistem teknologi dan peralatan.

wujud kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. wujud kebudayaan dibagi 3:

 ide (gagasan) atau pola pikir. contohnya: ada sebagian masyarakat yang mempercayai
adanya hal-hal mistis seperti mempercayai benda pusaka dll
 benda hasil budaya. semua benda hasil karya manusia yg bersifat konkrit bisa difoto
ataupun diraba. contohnya: tembok cina, menhir, alat rumah tangga kapak perunggu
dll
 perilaku, aktivitas atau kegiatan. contohnya: pemberian sesajen pada tempat yg
dianggap sepuh, siraman pusaka dan lain sebagainya

3. Pemahaman terhadap budaya sangat penting karena (1) memudahkan pengertian cara
berkomunikasi dan (2) menghindarkan pemelajar bahasa Indonesia bagi penutur asing dari
kemungkinan terjadinya benturan budaya (cultural shock) dalam pembelajaran dan ketika
berkomunikasi dengan penutur asli. Misalnya, dengan pemahaman budaya, pemelajar dapat
mengetahui apakah unsur-unsur bahasa yang akan digunakannya itu dapat menyinggung
perasaan orang lain, bertentangan dengan norma-norma masyarakat, atau belum sesuai
dengan sopan santun (tata krama, unggah-ungguh) dalam berkomunikasi dengan penutur asli.

 Dengan mempelajari budaya kita akan menjadi orang yang lebih menghargai dan
menerima perbedaan,kita akan mengerti bahwa setiap daerah atau suku bahkan negara
memiliki kebudayaan berbeda,dari san kita akan lebih terbuka terhadap perbedaan
 Menambah ilmu pengetahuan
 Mendapatkan banyak teman/relasi

Faktor penyebab perubahan sosial budaya adalah :

 Faktor Internal
a) Perubahan jumlah penduduk
b) Penemuan-penemuan baru
c) Konflik dalam masyarakat
d) Pemberontakan atau Revolusi
 Faktor Eksternal
a) Lingkungan alam fisik yang terdapat di sekitar manusia
b) Peperangan
c) Adanya pengaruh budaya lain yaitu dengan melalui difusi, akulturasi, serta asimilasi

4. A.) Fase perkembangan Antropologi

 Fase Pertama (Sebelum 1800)

Kedatangan bangsa eropa barat ke benua Afrika, Asia, dan Amerika selama 4 abad (sejak
abad ke-15 hingga permulaan abad ke-16) membawa pengaruh bagi berbagai suku bangsa
ketiga benua tersebut. Bersamaan dengan itu mulai terkumpul tulisa buah tangan para
musafir, pelaut, pendeta penyiar agama nasrani, penerjemah kitab injil, dan pegawai
pemerintahan jajahan dalam bentuk kisah perjalanan, laporan dan sebagainya. Dalam buku-
buku tersebut terdapat berbagai pengetahuan berupa diskripsi tentang adat istiadat, susunan,
masyarakat, dan ciri-ciri fisik dari beragam suku bangsa baik di Afrika, Asia, Oseania (yaitu
kepulauan di laut teduh) maupun suku bangsa Indian, penduduk pribumi Amerika. Bahan
deskripsi itu (disebut ‘etnografi’ dari kata ethos=bangsa) sangat menarik karena berbeda bagi
bangsa eropa bangsa barat kala itu.

 Fase kedua (kira-kira pertengahan abad ke 19)

Integrasi yang sungguh-sungguh baru, timbul pada pertengahan abad ke-19. Karangan-
karangan etnografi tersebut berdasarkan cara berfikir evolusi masyarakat. Secara singkat, cara
berfikir itu dapat dirumuskan sebagai berikut: masyarakat dan kebudayaan menusia telah
berevolusi dengan sangat lambat yakni dalam jangka waktu beribu-ribu tahun lamanya, dan
tingkat-tingkat yang rendah, melalui beberapa tingkat antara, sampai ke tingkat-tingkat.
Bentuk masyarakat dan kebudayaan seperti yang hidup di Eropa Barat kala itu. Semua bentuk
masyarakat dan kebudayaan dari bangsa-bangsa di luar Eropa (oleh orang Eropa disebut
primitive) dianggap sebagai contoh dari tingkat kebudayaan lebih rendah, yang masih hidup
sampai sekarang sebagai sisa-sisa dari kebudayaan manusia zaman dahulu.

 Fase Ketiga (permulaan Abad ke-20)

Pada permulaan abad ke-20, sebagian negara penjajah di Eropa berhasil untuk mencapai
kemantapan kekuasaannya di daerah jajahan di luar Eropa. Untuk keperluan pemerintahan
jajahannya tadi, yang waktu itu mulai berhadapan langsung dengan bangsa-bangsa terjajah
diluar Eropa, maka ilmu antropologi sebagai ilmu yang justru mempelajari bangsa-bangsa di
daerah-daerah di luar Eropa itu, menjadi sangat penting. Berkaitan erat dengan itu
dikembangkan pemahaman bahwa mempelajari bangsa-bangsa di daerah di luar Eropa itu
penting karena bangsa-bangsa itu pada umumnya mesih mempunyai masyarakat yang belum
kompleks seperti masyarakat bangsa Eropa.
 Fase keempat (sesudah kira-kira 1930)

Dalam fase ini antropologi mengalami perkembangannya yang paling luas, baik mengenai
bertambahannya bahwa pengetahuan yang jauh lebih teliti, maupun mengenai ketajaman dari
metode-metode ilmiahnya. Selain itu kita lihat adanya dua perubahan di dunia: a) Timbulnya
antipati terhadap kolonialisme terhadap Perang Dunia II. b) Cepat hilangnya bangsa-bangsa
primitif (dalam arti bangsa-bangsa asli dan terpencil dari pengaruh kebudayaan Eropa-
Amerika) yang sekitar tahun 1930 mulai hilang, dan sesudah Perang Dunia II memang
hampir tidak ada lagi bumi ini.

B.) Inovasi merupakan bentuk perwujudan sesuatu yang baru atau membuat pembaruan
terhadap sesuatu yang sudah ada.Inovasi dapat diartikan juga sebagai bentuk kreativitas yang
bukan hanya sekedar membuat sebuah ide yang baru dan berguna, tetapi dapat
diimplementasikan dan dikomersilkan serta mempunyai dampak yang besar.Inovasi tidak
tiba-tiba muncul dengan sendirinya. Inovasi muncul seiring dengan munculnya
permasalahan, di mana kreativitas sangatlah dibutuhkan untuk memecahkan masalah tersebut

 Contoh inovasi yaitu penciptaan lampu, karena lampu menyelesaikan masalah


ketiadaan sumber penerangan di kala malam tiba. Contoh lainnya adalah penciptaan
smartphone, yang merupakan bentuk pembaruan dari telepon putar.

C.) – Integrasi(pembaruan/kesatuan) adalah proses penyatuan dari sisi kedaulatan wilayah


menjadi satu kesatuan yang berlandasan azas yang sama

 Contohnya = Proses kembalinya wilayah Irian ke tangan indonesia melalui KMB

D.) Imitasi atau meniru adalah suatu proses kognisi untuk melakukan tindakan maupun aksi
seperti yang dilakukan oleh model dengan melibatkan indera sebagai penerima rangsang dan
pemasangan kemampuan persepsi untuk mengolah informasi dari rangsang dengan
kemampuan aksi untuk melakukan gerakan motorik

 Contohnya :hal hal yang viral,Imitasi Penampilan,Imitasi perhiasan,Dll

E.) determinasi adalah uraian keterangan tentang ciri ciri maklhuk hidup yg disusun berurut
mulai dari ciri umum hingga ke ciri khusus untuk mene!ukan suatu jenis maklhuk hidup.
Kunci Determinasi adalah petunjuk yang dapat digunakan untuk menentukan famili, ordo,
genus atau spesies pada hewan dan tumbuhan. Kunci ini terdiri dari sederetan pernyataan
yang terdiri dari dua baris dan berisi deskripsi dari ciri-ciri organisme yang disajikan dengan
ciri yang berlawanan.Didalam kebudayaan Tahap determinasi yaitu lingkungan
mempengaruhi manusia, dimana tingkah laku, kebiasaan, mata pencahariyan dan budaya
manusia dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Tahap ini menyatakan bahwa faktor geografis
atau alam memiliki peran penting dalam perkembangan kebudayaan.

F.)menurut saya ilmu religi adalah ilmu yang jelas asal usulnya dari agama,kitab suci dll,dan
jika kita amalkan insyaallah akan banyak mendapatkan keuntungan,sedang ilmu ghaib adalah
ilmu yang bersifat takhayul,dan hanya akan mendatangkan kerugian.

Anda mungkin juga menyukai