Anda di halaman 1dari 8

GERAKAN MAHASISWA DONASI FOLKLOR MELALUI MEDIA BLOG

SEBAGAI UPAYA KONSERVASI DI ERA SOCIETY 5.0


Sheila Anisa Silpia
Universitas Padjadjaran
email : sheila21003@mail.unpad.ac.id

Abstrak
Cerita rakyat (folklor) adalah tradisi lisan yang berkembang di masyarakat dengan ciri khas
masing-masing dan tanpa dikenali siapa pengarangnya (anonim). Folklor sejenis tradisi lisan ini
kian tergantikan oleh cerita-cerita yang mudah diakses melalui internet. Apalagi di era society 5.0
dimana semua teknologi menjadi bagian dari manusia itu sendiri dengan berbagai kemudahan
untuk mencari sesuatu yang diinginkan. Sehingga keberadaan cerita rakyat semakin menurun
eksistensinya di kalangan generasi muda karena bersifat lisan dan cenderung tidak praktis. Oleh
karena itu, sebagai upaya konservasi cerita rakyat maka mahasiswa sebagai ujung tombak
pelestarian budaya bisa melakukan donasi folklor daerahnya masing-masing. Dengan asal daerah
mahasiswa yang berbeda-beda maka akan lebih mudah menghimpun cerita rakyat yang selanjutnya
akan didigitalisasikan dalam bentuk blog. Penelitian ini bertujuan untuk mencegah kepunahan
cerita rakyat sebagai warisan budaya Indonesia di tengah gempuran society 5.0. Metode penelitian
yang digunakan adalah deskriptif analisis. Hasil dari penelitian akan menghasilkan aksi mahasiswa
untuk membuat blog khusus yang berisi cerita rakyat dari berbagai daerah yang bisa diakses
dengan mudah melalui internet oleh semua orang. Selain itu, blog ini menjadi digitalisasi cerita
rakyat yang tidak akan punah dan akan dibaca oleh generasi ke generasi berikutnya.
Kata kunci : cerita rakyat (folklor), society 5.0, konservasi

Abstract
Folklore is an oral tradition that develops in the community with its own characteristics and
without recognizing the author (anonymous). This kind of oral tradition is increasingly replaced by
stories that are easily accessible via the internet. Especially in the era of society 5.0 where all
technology becomes part of humans themselves with various conveniences to find something they
want. So that the existence of folklore is declining among the younger generation because it is oral
and tends to be impractical. Therefore, as an effort to conserve folklore, students as the spearhead
of cultural preservation can donate folklore from their respective regions. With the different
regional origins of students, it will be easier to collect folklore which will then be digitized in the
form of blogs. This research aims to prevent the extinction of folklore as Indonesia's cultural
heritage amid the onslaught of society 5.0. The research method used is descriptive analysis. The
results of the research will result in student action to create a special blog containing folklore from
various regions that can be accessed easily via the internet by everyone. In addition, this blog
digitizes folklore that will not become extinct and will be read by the next generation.
Keywords: folklore, society 5.0, conservation
PENDAHULUAN sekelompok individu yang mempunyai ciri-ciri
pengenal fisik, sosial, dan kebudayaan berupa
Mahasiswa sebagai kaum intelektual warna kulit, kedudukan, dan agama yang sama
dan anggota masyarakat yang mempunyai nilai sehingga menjadi pembeda dari kelompok
unggul diharapkan dapat berperan secara aktif individu yang lain. Dengan kata lain, folk
di lingkungan masyarakat maupun sektor bersinonim dengan kolektif yang berarti ciri
pendidikan. Mahasiswa tidak sekadar pengenal fisik atau kebudayaan dan memiliki
menjalankan kegiatan belajar, penelitian, kesadaran sebagai kesatuan masyarakat,
mengakses berbagai ilmu di perpustakaan sedangkan lore merupakan bagian dari tradisi
maupun internet sesuai dengan minat folk, artinya sebagian kebudayaannya
jurusannya, tetapi lebih dari itu mahasiswa diwariskan secara turun-temurun secara lisan
mempunyai beberapa peranan penting dalam atau melalui suatu contoh melalui gerak isyarat
masyarakat, alam, budaya, dan keadaan atau alat pengingat. Definisi folklor secara
sekitarnya. Menurut Cahyono, H. (2019), “Ada keseluruhan : folklor adalah sebagian
empat peranan penting mahasiswa yakni peran kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan
sebagai agent of change (agen perubahan), diwariskan secara turun-temurun, di antara
social control (kontrol sosial), iron stock kolektif macam apa saja, secara tradisional
(generasi penerus yang tangguh), dan moral dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk
force (suri tauladan). Selain itu, mahasiswa lisan maupun contoh yang disertai dengan
memiliki fungsi social control, kontrol budaya, gerak isyarat atau alat pembantu pengingat
kontrol masyarakat, dan kontrol individu.” (mnemonic device). (Danandjaja, 1986).
Berdasarkan peran dan fungsinya, mahasiswa Dengan demikian, folklore adalah salah satu
memiliki andil yang besar dalam arah tradisi lisan yang berkembang secara tradisional
kehidupan suatu bangsa yang maju dan di lingkungan masyarakat secara turun temurun
berbudaya. Selain peran mahasiswa dalam sebagai identitas suatu kelompok yang hidup di
ranah sosial, pendidikan, dan individu, daerah tertentu. Folklor memiliki tipe-tipe yang
mahasiswa juga berperan dalam kontrol budaya berbeda sesuai dengan unsur-unsurnya.
baik itu perlindungan, pengembangan, maupun Menurut Jan Harold Brunvand (dalam
pelestarian. Budaya sebagai warisan bangsa Danandjaja, 1986), menggolongkan folklor ke
Indonesia haruslah mendapat perhatian penuh dalam tiga kelompok yaitu berdasarkan tipe
dari masyarakat, pemangku kekuasaan, folklor terdapat folklor lisan (verbal folklore),
pemerintah, pendidikan termasuk mahasiswa. folklor sebagian lisan (partly verbal folklore),
Peran mahasiswa sangat diperlukan untuk dan folklor bukan lisan (non-verbal folklore).
melestarikan budaya karena telah terjadi Danandjaja (1986:21-22), folklor lisan
kemerosotan peminat pelestari budaya di mencakup, antara lain, bahasa rakyat (logat,
Indonesia. Terdapat beberapa warisan budaya julukan, pangkat tradisional, titel
terutama warisan budaya daerah yang bersifat kebangsawanan), ungkapan tradisional
lisan yang kini mulai memudar eksistensinya, (peribahasa, pepatah, dan pemeo, pertanyaan
diantaranya adalah cerita rakyat (folklor). Andil tradisional, teka-teki), puisi rakyat (panyun,
mahasiswa dalam pelestarian cerita rakyat gurindam syair), cerita prsa rakyat (mite,
(folklor) ini menjadi bentuk implementasi dari legenda, dongeng), dan nyanyian rakyat.
peran dan fungsi sebagai mahasiswa sekaligus Folklor sebagian lisan mencakup teater
membuktikan kepeduliannya terhadap warisan rakyat, tari rakyat, adat-istiafat, upacara, dan
budaya seperti folklor yang mulai menurun pesta rakyat. Folklor bukan lisan mencakup,
peminat pendengarnya. antara lain, arsitektur, makanan, dan pakaian.
Kata folklor merupakan hasil serapan dari Penelitian ini fokus terhadap salah satu
kata berbahasa Inggris yaitu folklore. Folklore folklor lisan yaitu cerita rakyat. Menurut Ardi
berasal dari dua suku kata yaitu folk dan lore. Zulkarnais, Purwono Prasetyawan, Adi Sucipto
Folklor menurut Dundes (dalam Danandjaja, (2018) dalam jurnalnya yang berjudul Game
1986), menyatakan bahwa folk berarti Edukasi Pengenalan Cerita Rakyat Lampung
pada Platform Android, “Cerita rakyat biasanya perlindungan sesuatu secara teratur untuk
berbentuk tuturan yang berfungsi sebagai media mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan
pengungkapan perilaku tentang nilai-nilai jalan mengawetkan, pengawetan, dan
kehidupan yang melekat di dalam kehidupan pelestarian. Konservasi menjadi salah satu
masyarakat. Dalam sastra Indonesia, cerita upaya untuk tetap melanggengkan keadaan
rakyat adalah salah satu bentuk folklor lisan folklor di era society 5.0.
cerita rakyat (folklor).” Cerita rakyat adalah
cerita yang tersebar secara anonim, berbentuk Pentingnya melestarikan folklor yang
lisan dan tumbuh di lingkungan masyarakat disesuaikan dengan keadaan zaman saat ini
tradisional dengan berbagai nilai moral dan salah satunya dengan media blog yang bisa
hiburan di dalamnya. Menurut Novi dimanfaatkan untuk konservasi folklor
Anoegrajekti, dkk dalam Modul Cerita Rakyat, sekaligus digitalisasi agar bisa terarsip dan
“Cerita rakyat bersumber dari rakyat, ditemukan dengan mudah oleh generasi muda.
dikembangkan oleh rakyat, dan dimanfaatkan Blog merupakan salah satu salah satu media
untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Cerita sosial yang mudah digunakan dan bisa menjadi
rakyat dapat dikatakan sebagai kearifan rakyat catatan digital yang akan terus ada selama
yang hidup pada lingkungan alam dan budaya masih ada internet. Blog menjadi wadah yang
tertentu. Kearifan tersebut sebagai buah relevan dengan era sosiety 5.0 karena blog bisa
pemaknaan terhadap lingkungan alam sosial, diakses dengan mudah melalui internet di
dan budayanya. Membaca cerita rakyat manapun dan kapanpun pengguna berada.
berpotensi mendekatkan diri pada lingkungan.” Konservasi folklor yang dialihkan ke dalam
Hal ini berarti cerita rakyat bukan hanya sebatas media blog ini bisa diwujudkan dengan gerakan
hiburan atau pengantar tidur untuk anak tetapi mahasiswa karena mahasiswa adalah akademisi
terdapat makna kehidupan yang dapat diambil. terpelajar yang memiliki peran dan fungsi untuk
Folklor sebagai tradisi lisan kian memudar ikut andil melestarikan budayanya sebagai
eksistensinya karena pengaruh perkembangan generasi penerus bangsa.
zaman yang semakin melesat maju. Zaman Beberapa penelitian terdahulu tentang
yang bergantung terhadap teknologi berbasis AI konservasi cerita rakyat (folklor) ke dalam
(Artificial Intelligent), IoT (Internet of Thing), media yang relevan dengan keadaan zaman
Big data (data dalam jumlah yang besar) dan telah dilakukan oleh beberapa peneliti
robot mengakibatkan terjadinya perubahan sebelumnya, salah satunya yang dilakukan oleh
sosial yang signifikan. Zaman ini disebut Widya Putri Ryolita, dkk (2022) melestarikan
dengan era society 5.0 dimana semua teknologi folklor lisan legenda “Kamandaka” melalui
menjadi bagian dari manusia itu sendiri. media sosial YouTube. Penelitian ini
Menurut Kanda Ruskandi, Erik Yuda Pratama, mengarsipkan folklor lisan legenda
Dina Jatnika Nurmala Asri dalam buku “Kamandaka” ke dalam media YouTube
Transformasi Arah Tujuan Pendidikan di Era berbentuk konten yang tujuannya sebagai
Society 5.0, “society 5.0 adalah suatu konsep pelestarian, hiburan, dan bisa menjadi nilai
masyarakat yang berpusat pada manusia komersil bagi pribadi. Sedangkan, dalam
(human-centered) yang berbasis kepada penelitian yang dilakukan pada folklor melalui
penggunaan teknologi (technology based) yang media blog ini mengambil peran mahasiswa
pertama kali dikembangkan oleh Jepang.” untuk upaya konservasi dan dituangkan dalam
Dengan adanya era society 5.0 keberadaan media yang berbeda yaitu suatu blog dengan isi
folklor menjadi semakin tergerus dan cerita rakyat dari berbagai latar daerah.
terlupakan oleh generasi muda karena bersifat
lisan dan kurangnya minat orang tua untuk Tujuan dari peneltian ini agar gerakan
menceritakan folklor kepada anak-anaknya. mahasiswa untuk berdonasi folklor yang
Melihat fenomena ini maka diperlukan langkah dituangkan ke dalam media blog bisa
cepat untuk konservasi folklor. Menurut KBBI, menambah keunikan pada cerita rakyat karena
konservasi adalah pemeliharaan dan mudah diakses melalui internet, selain itu
cerita rakyat dari berbagai daerah bisa Berdasarkan gagasan mengenai
terselamatkan dari ancaman kepunahan karena "Gerakan Mahasiswa Donasi Folklor Melalui
sudah terarsip dalam jejak digital dan sebagai Media Blog Sebagai Upaya Konservasi Di Era
bentuk sumbangsih untuk pelestarian budaya Society 5.0", maka ada beberapa langkah yang
Indonesia. bisa ditempuh untuk mengimplementasikan
gagasan tersebut.
1. Menggerakan himpunan mahasiswa
METODE PENELITIAN Himpunan mahasiswa merupakan
Penelitian ini menggunakan metode organisasi tingkat jurusan yang berisi
deskriptif analisis, adapun pengertian dari kumpulan mahasiswa dengan arah kerja
metode deskriptif analisis menurut (Sugiyono: dan tujuan yang sama. Himpunan yang
2009; 29) adalah suatu metode yang berfungsi mewadahi kegiatan mahasiswa-
untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran mahasiswa di bidang keilmuan yang
terhadap objek yang diteliti melalui data atau sama (jurusan). Himpunan merupakan
sampel yang telah terkumpul sebagaimana organisasi yang sah dibawah program
adanya tanpa melakukan analisis dan membuat studi, sehingga kegiatan-kegiatan di
kesimpulan yang berlaku untuk umum. Dengan dalamnya pun memiliki maksud dan
kata lain penelitian deskriptif analitis tujuan yang baik untuk perkuliahan. Di
mengambil masalah atau memusatkan perhatian setiap kampus tentunya memiliki
kepada masalah-masalah sebagaimana adanya himpunan mahasiswa yang menjadi
saat penelitian dilaksanakan, hasil penelitian wadah untuk mengembangkan skill
yang kemudian diolah dan dianalisis untuk baik itu soft skill maupun hard skill.
diambil kesimpulannya. Maka untuk konservasi Dikarenakan pada penelitian ini
folklor melalui media blog penulis membutuhkan andil dari mahasiswa
menggunakan metode deskriptif analisis karena maka mahasiswa sebagai ujung tombak
dirasa cocok untuk mengetahui fenomena yang pendidikan bisa menggerakan
saat ini sedang berlangsung. himpunannya untuk menjalankan
gerakan mahasiswa berdonasi folklor.
Dengan soft skill dan hard skill yang
telah didapatkan di himpunan maka
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
bisa sangat berguna ketika
Upaya untuk konservasi folklor yang pengumpulan data dan penyajian data
bersifat tradisional dialihkan ke dalam media folklor dalam bentuk blog. Ketika
blog menjadi penyajian folklor yang modern komunitas dalam himpunan mahasiswa
dan mengikuti perkembangan zaman. Hal telah digerakan maka dengan mudah
tersebut dilakukan agar cerita rakyat (folklor) memiliki peranannya masing-masing
yang bersifat tradisi lisan bisa dinikmati oleh untuk mulai menerima donasi folklor
khalayak umum bukan hanya oleh pemilik dari berbagai kalangan mahasiswa.
folklor. Folklor yang kini mengalami degradasi Dalam gerakan ini himpunan
di era society 5.0 menjadi suatu tantangan mahasiswa berfungsi sebagai penerima
sekaligus ancaman besar bagi kekayaan budaya donasi folklor dan pengelola blog.
Indonesia. Banyaknya folklor dari berbagai 2. Sarana donasi folklor
daerah besar atau terpencil yang belum Donasi adalah penggalangan
diketahui generasi berikutnya akan dana yang dilakukan tanpa ada batasan
mengakibatkan pemutusan warisan folklor dan jumlah dan bersifat sukarela. Donasi
punahnya suatu folklor daerah tertentu. Maka biasanya bersifat uang atau benda.
akan berdampak besar sekali jika folklor Menurut Dewantry (2015), Donasi
ditransformasikan ke dalam bentuk digital adalah suatu pemberian yang
seperti media blog. mempunyai sifat sukarela dengan tanpa
adanya imbalan bersifat keuntungan,
walaupun pemberian donasi dapat biasanya tidak membutuhkan coding
berupa makanan, barang, pakaian, sehingga memudahkan penggunanya
mainan ataupun kendaraan akan tetapi dan bisa menggunakan template yang
tidak selalu demikian, pada peristiwa telah disediakan. Blog juga akan
darurat bencana atau dalam keadaan banyak muncul ketika pengguna
tertentu lain. Donasi dalam penelitian internet menelusuri menggunakan
ini tidak berbentuk uang ataupun search engine. Berbagai kemudahan
barang tetapi berbentuk pengetahuan yang disediakan oleh blog dirasa sangat
daerah yang disampaikan secara lisan. cocok untuk mewadahi folklor yang
Dalam gerakan ini orang-orang bisa telah didonasikan. Himpunan
berdonasi hanya dengan mahasiswa yang menjalankan gerakan
menyumbangkan folklor daerahnya donasi folklor bisa dengan praktis dan
masing-masing secara lisan atau gratis membuat blog diantaranya
tulisan. Untuk sarana penerimaan melalui situs penyedia blog gratis
donasi folklor, himpunan mahasiswa seperti Blogspot, Medium, Tumblr,
bisa menyediakan google drive. Google WordPress dan yang terbaru yaitu
drive adalah layanan google untuk Wix.com. Buatlah blog yang terfokus
menyimpan data, yang memungkinkan pada satu isi yaitu cerita rakyat
pengguna untuk dapat menyimpan file, (folklor).
mem-backup file, dan bahkan
mengedit file pengguna lainnya. Sarana
donasi folklor melalui google drive
akan memudahkan para mahasiwa
untuk berdonasi. Google drive ini
khusus untuk menampung folklor dari
mahasiswa dengan dua folder yang
disediakan yaitu bisa berdonasi

berbentuk audio atau tulisan.


Gbr.1 Folder donasi folklor
Gbr.2 Contoh layanan penyedia blog design
3. Membuat blog
Blog adalah media online yang 4. Himpun data dan masukan ke dalam
diakses melalui internet dengan blog
memuat konten berupa artikel, foto, Ketika sudah ada beberapa
atau video dengan fokus pada satu donasi folklor yang masuk ke dalam
bidang dan biasanya di update secara google drive maka segera kumpulkan
berkala. Blog dikelola oleh penulis dan data dan mulai tuangkan ke dalam
media blog sesuai dengan template
yang sudah tersedia. Berilah judul
sesuai dengan folklor asal daerah dan
masukan secara rinci folklor sesuai
cerita yang dikirim.
Dengan keberagaman folklor dari
berbagai kalangan mahasiswa akan
menambah variasi isi blog dan semakin
berkala mengisi blog dengan konten
folklor maka akan semakin mudah
untuk muncul di search engine.

KESIMPULAN DAN SARAN


Penggunaan media online blog
sebagai alternatif pelestarian folklor
menjadi inovasi berbasis transformasi
digital. Folklor yang sebelumnya
hanya bisa didengarkan secara lisan
kini bisa dibaca dan dicari hanya
dengan mengunjungi blog yang
ditelusuri melalui mesin pencari online.
Selain itu, inovasi ini bisa
menumbuhkan rasa kecintaan dan
kepedulian mahasiswa terhadap
warisan budaya daerahnya masing-
masing. Dan saran yang dapat
diberikan untuk gerakan ini adalah
implementasikan gerakan secara nyata
dengan komitmen penuh dan
menyajikan blog dengan ide yang lebih
menarik.
Lisan Legenda “Kamandaka”di Banyumas
melalui Media Sosial YouTube. 1(Folklor lisan),
259–264.
http://conference.fib.unsoed.ac.id/ojs/index.ph
p/kokadoma/article/view/137/32

Zulkarnais, A., Prasetyawan, P., & Sucipto, A. (2018).


Game Edukasi Pengenalan Cerita Rakyat
Lampung Pada Platform Android. Jurnal
Informatika: Jurnal Pengembangan IT (JPIT),
3(01).
DAFTAR PUSTAKA
Anoegrajekti, N., Macaryus, S., Izzah, L., Latif, A. A., Kanda Ruskandi, M. Pd., Erik Yuda Pratama, M. Pd.,
Rendra, B. M. Z., & Suhalik, W. (n.d.). MODUL & Dina Yatnika Nurmala Asri, S. P. (2021).
CERITA RAKYAT. Transformasi Arah Tujuan Pendidikan di Era
Society 5.0 (M. Pd. T. N. F. S.Hum., Ed.; 1st ed.).
Cahyono, H., & Pendidikan Bahasa Inggris STKIP Setia CV. Caraka Khatulistiwa.
Budhi Rangkasbitung, D. (2019). PERAN
MAHASISWA DI MASYARAKAT. Jurnal
Pengabdian Masyarakat Setiabudhi, 1(1), 2019.

Danandjaja, James. (1986). Folklor Indonesia.


Grafitipers.

Dewantry, Z. W., Dewi Budiwati, S., & Sanjaya, M. B.


(n.d.). APLIKASI PENGELOLAAN DANA DONASI
UNTUK PENDERITA KANKER (Studi Kasus:
Yayasan Kanker Indonesia).

EDUCATION CURRICULUM FOR SOCIETY 5.0 IN THE


NEXT DECADE Usmaedi 1 1 Dosen Program
Studi Guru Sekolah Dasar STKIP Setiabudhi.
(n.d.). https://stkipsetiabudhi.e-journal.id/jpd

Endraswara, M. Hum. , Dr. S. (Ed.). (2013). FOLKLOR


NUSANTARA Hakikat, Bentuk, dan Fungsi.
Penerbit Ombak (Anggota IKAPI).

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Konservasi.


(n.d.). Digital Ocean. Retrieved November 18,
2023, from https://kbbi.web.id/konservasi

Redaksi Jagoan Hosting. (2022, August 12). 10


Perbedaan Blog dan Website Beserta
Contohnya! Jagoan Hosting.

Widya Putri Ryolitaa, Octaria Putri Nurharyanib, &


Dewi Suci Citrawati. (2022). Pelestarian Folklor

Anda mungkin juga menyukai