Anda di halaman 1dari 34

PROGRAM PENURUNAN STUNTING DI RUMAH SAKIT

15 JULI 2022

Dr Siti Khalimah, SpKJ, MARS


Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan
▪ Latar belakang
▪ Upaya penurunan stunting
TOPIK ▪ Dasar hukum
▪ Alur rujukan stunting rs
▪ Tata laksana
Indonesia sedang mengalami bonus demografi yang akan
memuncak di tahun 2030
Populasi Usia Non-Produktif

Populasi Usia Produktif

>50%
Populasi Usia
Produktif
3
Kita memiliki peran
yang penting untuk
memastikan bahwa
generasi berikutnya
sehat, berpendidikan,
dan produktif

54
SITUASI MASALAH GIZI DI DUNIA, 2021
Prevalensi Stunting di
Prevalensi Stunting,
Dunia
Wasting dan
Overweight

Jumlah Stunting,
Wasting dan
Overweight

Indonesia negara dengan


kategori stunting Sangat
Tinggi
(30,8%)
Tren dan Target Stunting di Indonesia

Prevalensi Stunting di Negara ASEAN

Indonesia menempatkan posisi


ke 3 teratas setelah Laos dan
Kamboja
SITUASI MASALAH GIZI DI
INDONESIA Prevalensi Stunting di
Indonesia
Global Indonesia

Stuntin 6,7 juta


g

Wastin 2,2 juta


g

Overweight 1,7 juta

SURVEILANS GIZI Stunting


1.232.356
Balita terentry Balita terukur
18.753.375 11.286.779 Wasting RESPON
(95,5%) (53,5%) 606.334 CEPAT
Overweight
392.360 Sumber JME
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
14,4
19,8
19,9
19,9

sumber : SSGBI, 2019


21
21
21,2
23,9
24,1
24,6
26,2
26,3
26,3
26,9
26,9
27,5
27,7
28,1
28,9
29,1
29,4
30,1
30,4
30,6
Prevalensi Stunting Pada Balita

31,3
31,4
31,5
Menurut Provinsi di Indonesia Tahun 2019

31,8
32,3
34,2
34,9
37,9
40,4
43,8
DAMPAK MASALAH STUNTING DI INDONESIA
STUNTING DAMPAK KESEHATAN DAMPAK EKONOMI

Potensi kerugian ekonomi setiap


tahunnya: 2-3% dari GDP

Jika PDB Indonesia


Rp Rp 13.000 Triliun
Potensi Kerugian
Perkembangan Otak Anak Perkembangan Otak Anak Rp 260-390
Stunting Sehat
Triliun/tahun

Gagal tumbuh (berat lahir rendah, kecil, The Worldbank, 2016


pendek, kurus)

Gangguan pertumbuhan dan Hambatan perkembangan kognitif dan


motorik Potensi keuntungan ekonomi
perkembangan anak akibat
dari investasi penurunan stunting di
kekurangan gizi kronis dan infeksi Gangguan metabolik pada saat dewasa →
risiko penyakit tidak menular (diabetes, Indonesia:
berulang, yang ditandai dengan
obesitas, stroke, penyakit jantung) 48 kali lipat
panjang atau tinggi badannya
berada di bawah standar Sumber:
• Kakietek, Jakub, Julia Dayton Eberwein, Dylan Walters, and Meera Shekar.
2017. Unleashing Gains in Economic Productivity with Investments in
Nutrition. Washington, DC: World Bank Group
Hoddinott, et al, 2013
• www.GlobalNutritionSeries.org International Food Policy Research Institute
Sumber: Riskesdas 2007, 2010, 2013, dan 2018, SSGBI 2019
Stunting : WHO
asupan yang kurang kebutuhan yang meningkat

penyakit kronis yang memerlukan Pangan untuk


Keperluan Medis Khusus (PKMK), antara lain
• faktor sosioekonomi (kemiskinan), • penyakit jantung bawaan,
• pendidikan dan pengetahuan yang • alergi susu sapi,
rendah mengenai praktik pemberian • bayi berat badan lahir sangat rendah,
makan untuk bayi dan batita (kecukupan • kelainan metabolisme bawaan,
ASI, • infeksi kronik yang disebabkan kebersihan personal
• peranan protein hewani dalam MPASI, dan lingkungan yang buruk (diare kronis) dan
• penelantaran, • penyakit-penyakit yang dapat dicegah oleh
• pengaruh budaya imunisasi (tuberkulosis/TBC, difteri, pertusis dan
• ketersediaan bahan makanan setempat campak)

10
ETIOLOGI DAN RED FLAGs

berat badan yang tidak adekuat (weight faltering)

• asupan kalori yang


tidak adekuat,
• gangguan absorpsi memperlambat laju pertumbuhan linier
atau
• meningkatnya
metabolisme tubuh
akibat penyakit
tertentu stunting (malnutrisi kronik)
Red flags

asupan kalori yang tidak adekuat: Absorsi yang tidak adekuat: Peningkatan metabolisme:

- Gastroesofageal refluks
- Anemia, defisiensi besi - Infeksi kronik (HIV-AIDS,
- Pasokan ASI tidak adekuat atau perlekatan
tidak efektif - Atresia bilier tuberkulosis)
- Penyiapan susu formula yang salah - Penyakit celiac - Kelainan jantung bawaan
- Gangguan mekanik dalam menyusu (misal celah - Gangguan gastrointestinal - Penyakit paru kronik (pada bayi
bibir/ langit-langit) kronis (misal irritable bowel dengan riwayat prematur)
- Penelantaran atau kekerasan anak
syndrome), infeksi - Keganasan
- Kebiasaan makan yang buruk
- Fibrosis kistik - Gagal ginjal
- Gangguan koordinasi neuromotor oral
- Kelainan metabolisme bawaan - Hipertiroid
- Gangguan gastrointestinal yang diinduksi toksin
(misal peningkatan kadar timbal menyebabkan - Alergi susu sapi - Kondisi infalamasi (misal asma,
anoreksia, konstipasi, atau nyeri perut) - Kolestasis, penyakit hati inflammatory bowel disease)
▪ Latar belakang
▪ Upaya penurunan stunting
TOPIK ▪ Dasar hukum
▪ Alur rujukan stunting rs
▪ Tata laksana
▪ Latar belakang
▪ Upaya penurunan stunting
TOPIK ▪ Dasar hukum
▪ Alur rujukan stunting rs
▪ Tata laksana
▪ PERATURAN PRESIDEN NOMOR 72 TAHUN 2021 TENTANG
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING.
▪ PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Landasan hukum
NOMOR 29 TAHUN 2019 TENTANG PENANGGULANGAN
MASALAH GIZI BAGI ANAK AKIBAT PENYAKIT
▪ PNPK STUNTING ( draft)
BAB II pasal 2
Penanggulangan masalah gizi
diprioritaskan terhadap penyakit
yang memerlukan upaya khusus
untuk penyelamatan hidup dan
mempunyai dampak terbesar pada
angka kejadian STUNTING
UPAYA MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN
IBU-BAYI DAN STUNTING

Sepuluh langkah Menurunkan


REVITALISASI RUMAH perlindungan ibu dan
SAKIT SAYANG IBU angka
DAN BAYI bayi secara terpadu kematian ibu
dan paripurna dan bayi

termasuk 10 (Sepuluh)
Langkah Menuju Menurunkan
Keberhasilan Menyusui angka STUNTING
(LMKM)
▪ Latar belakang
▪ Upaya penurunan stunting
TOPIK ▪ Dasar hukum
▪ Alur rujukan stunting rs
▪ Tata laksana
Sistem rujukan
Surveilans GIZI dan
penemuan dan
SDM yang
penanganan kasus kompeten:
SISTEM RUJUKAN BERBASIS dr. spesialis anak/
subspesialis anak
KOMPETENSI ( gizi anak, tumbuh
kembang)

sarana dan
prasarana:
klinik khusus tumbuh
kembang

Puskesmas: berisiko
gagal tumbuh, gizi
kurang dan gizi buruk
PELAYANAN
SEKUNDER
ATAU TERSIER
▪ Latar belakang
▪ Upaya penurunan stunting
TOPIK ▪ Dasar hukum
▪ Alur rujukan stunting rs
▪ Tata laksana
PENCEGAHAN STUNTING

• Pemantauan pertumbuhan
, ukur TB, BB dan edukasi SEKUNDER • Ditetapkan oleh dr spesialis
ASI eksklusif dan MPASI, anak untuk konfirmasi D/
(FKTP) stunting
PMT
• Tentukan penyebab
• PB atau TB berdasarkan perawatan
usia dan jenis kelamin <-2 • Berat badan rendah,
weight flattering-> PKGK pendek(pemeriksaan usia
SD, BB/U <- 2 SD, atau tulang)
weight faltering dan yang diresepkan oleh
growth deceleration, dokter di FKTP
• Kebutuhan meningkat
PKGK diberikan selama TERSIER
PRIMER catch up growth
(posyandu) ( RUMAH SAKIT)
Penyakit yang harus ditanggulangi

Penanggulangan masalah gizi diprioritaskan terhadap penyakit yang memerlukan


upaya khusus untuk penyelamatan hidup dan mempunyai dampak terbesar
pada angka kejadian stunting
Penyakit yang memerlukan upaya khusus

a. berisiko Gagal Tumbuh;


b. Gizi Kurang atau Gizi Buruk;
c. Bayi Sangat Prematur;
d. Bayi Berat Lahir Sangat Rendah;
e. Alergi Protein Susu Sapi; dan
f. Kelainan Metabolisme Bawaan.
31
Tata Laksana Nutrisi,
Aktivitas Fisik, dan Durasi Tata Laksana Pada Bayi Imunisasi pd Stimulasi Tatalaksana
Tidur Premature dan Bayi KMK bayi/balita stunting perkembangan penyakit penyerta
• Eksplorasi &
tatalaksana red nutrisi agresif dini • tidak ada • Stunting dg Sesuai penyakit
flags (early aggressive kontraindikasi keterlambatan penyerta yg
• Kejar tumbuh nutrition) utk khusus perkembangan : ditemukan
• Dx oleh Sp A mencegah stunting • Semua kasus pendekatan
• PKMK sbg stunting, imunisasi multidisiplin
tatalaksana nutrisi lengkap termasuk
• Rujuk balik : PB/U rehabilitasi medis
atau TB/U ≥ -2 SD • Stunting tanpa
menurut umur dan keterlambatan
jenis kelamin perkembangan :
stimulasi & nutrisi
Program pemberian makanan Pangan Olahan untuk Keperluan Medis
Khusus (PKMK) di Rumah sakit
PKMK: adalah pangan olahan yang diproses atau diformulasi secara khusus untuk manajemen
medis yang dapat sekaligus sebagai manajemen diet bagi Anak dengan penyakit tertentu

PKMK untuk gagal PKMK bayi sangat


tumbah, gizi kurang dan premature dan BBLR
buruk • Formula prematur
Tidak dapat diberikan • Oral nutrition supplement • Pelengkap gizi ASI
secara parenteral dengan kandungan energi
> 0,9 kkal/mL
memenuhi persyaratan
keamanan, mutu, dan gizi
dan memiliki izin edar

PKMK alergi protein PKMK untuk kelainan


susu sapi Metabolisme Bawaan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai