Anda di halaman 1dari 46

Kebijakan PAGT (Proses Asuhan Gizi

Terstandar)

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur


Malang, 22 April 2024
SISTEMATIKA PENYAJIAN
LATAR BELAKANG

TUJUAN

SASARAN

LANDASAN HUKUM

RUANG LINGKUP

Kebijakan PAG di Puskesmas


Insert Foto Disini
LATAR BELAKANG
Situasi Masalah Gizi Indonesia

SEBELU IBU BAYI-BALITA


M HAMIL-
HAMIL BERSALIN
Anemi Lahir Bayi Berat
Anemia
a Prematur Lahir Rendah
29,5% 6,6 %
32% 48,9%
Remaja 15- Ibu
24 tahun Hamil Balita Balita
KEK
Diare Pneumonia
24% 17,3
Wanita 9,8% 1,7%
%
Usia Subur Ibu Balita Gizi Balita
hamil Kurang Overweight
(Gizi Kurang dan
28% Gizi Buruk) (3,5%)
Ibu hamil
dengan risiko 7,7%
komplikasi
Panjang Badan Lahir < 48
cm 19,4 %

Sumber : Riskesdas 2013, Riskesdas 2018, SSGBI 2019, SSGI 2022

9
24 Kabupaten/Kota Yang mengalami Penurunan Angka 14 Kabupaten/Kota Yang mengalami Kenaikan Angka Stunting Tahun
Stunting Tahun 2022 (SSGI) 2022 (SSGI)
32
37.00
26.2 JEMBER 34.9
BANGKALAN 38.90 23.90
24.9
25.10
SITUBONDO 30.9
LUMAJANG 23.8
30.10
23.70
23
25.70 NGAWI 28.5
21.6
16.20
SUMENEP 29.00
21.1
22.10
20.6
24 LAMONGAN
20.50
27.5
14
PACITAN 22.70 25.2
20.5 KOTA BATU
21.50
15.00
NGANJUK 20 24.3
25.30 Kabkota BOJONEGORO Kabkota
18.1 Mengalami 23.90 Mengalami
20.10 penurunan kenaikan
KOTA MALANG 18 stunting KOTA PROBOLINGGO 23.3 stunting
25.70 19.00
17.3
23.30 22.1
14.9 JOMBANG
MAGETAN 17.20 21.20
14.3
14.50
KEDIRI 21.6
KOTA KEDIRI 14.3 JAWA TIMUR 18.00
15.70
14.2 2021 2022 TRENGGALEK 19.5
20.00 18.10
12.8
KOTA BLITAR 12.90
11.6
10.7
27.40 23,5 19,2 MADIUN 17.6
15.90
GRESIK 23.00 17.3
TULUNGAGUNG
9.7 13.10
12.40
PAMEKASAN 8.1
38.70 SIDOARJO 16.1
6.9
14.80
17.20
KOTA 4.8 KOTA MOJOKERTO 8.4
SURABAYA 28.90 6.90
= 2021 = 2022 5
IRISAN KEMATIAN IBU,
KEMATIAN BAYI DAN
STUNTING
DI JAWA TIMUR TAHUN Kab. Sampang
2023 Kab. Malang
Kab. Gresik
Kab. Sidoarjo

Kab.
Banyuwangi
Kab. Jombang
Kab. Nganjuk
Kab Tuban Kab. Jember
Kab.
Probolinggo
Kab. Kota.
Bangkalan Probolinggo
Kota Surabaya Kab. Ngawi
Kab. Kab. Ponorogo Kota Batu
Bondowoso Kab. Pacitan
Kab. Kediri
Kota Pasuruan
Kab. Blitar
Sumber : Data Seksi KGM Dinkes Prov
Jatim Laporan rutin kematian, dan
Sigiziterpadu 26 Januari 2024
KAB. PROBOLINGGO 15,57

KOTA PROBOLINGGO 15,55


BULAN

KAB. NGAWI 13,71

KOTA BATU 13,68

KAB. PACITAN 13,14

KAB. KEDIRI 11,76

KAB. PONOROGO 11,01

KOTA PASURUAN 10,76

KAB. BLITAR 10,15

KAB. JEMBER 9,41

KAB. MAGETAN 8,85

KOTA MALANG 8,68


Desember

KAB. TUBAN 8,13

KOTA BLITAR 8,09

KAB. PASURUAN 8,06

KAB. MADIUN 8,00

Tarik Data Sigiziterpadu Bulan Desember pertanggal 24 Januari 2024


KOTA KEDIRI 7,90

KAB. SITUBONDO 7,83

KAB. BONDOWOSO 7,51


% Stunting

KAB. MALANG 6,88

KAB. TRENGGALEK 6,85

KOTA MADIUN 6,59

Jawa Timur 6,33

KAB. LUMAJANG 6,26

KAB. JOMBANG 5,97

KAB. GRESIK 5,93

KAB. LAMONGAN 5,91


Trend Stunting 38 Kab./Kota Januari – Desember 2023

KAB. NGANJUK 5,77

KAB. SAMPANG 4,38

KAB. SUMENEP 4,38

KAB. TULUNGAGUNG 3,99

KAB. PAMEKASAN 3,72

KAB. BANYUWANGI 3,05

KAB. MOJOKERTO 2,72

KAB. BANGKALAN 2,46

KAB. SIDOARJO 2,45

KAB. BOJONEGORO 2,22

KOTA MOJOKERTO 2,04

KOTA SURABAYA 0,21


Target 14%
Trend Status Gizi Jawa Timur 2023
73.09
% D/S 66.83
60.54 56.41
47.15 45.91
51.42 Balita telah dilakukan pengukuran
40.29 40.49
34.78 38.03 pertumbuhan (D/S) setiap bulan, dengan
18.16 capaian paling tinggi bulan Agustus yaitu
73,09% dengan hasil prevalensi stunting
6,3%, Wasting 4,05% dan Underweight 7,8%
Febr
Januari

April

Juni

Juli
Mei

Sept
Maret

Agust

Okt

Nov

Des
Jawa Timur
2023

9.32 % Stunting
% Underweight % Wasting 8.09
8.81 6.30 6.03 6.25 6.45 7.01 7.11 7.24 7.43 7.18
8.18 8.17 8.34 5.83 5.63 5.65 5.76 5.95 6.30 6.66 6.52 6.45 6.33
7.79 7.65 7.82 7.79 7.84 7.77 7.86 5.26 5.20
4.05

1.67

Okt
Sept
Maret

Agust
Febr

Nov

Des
Mei
April

Juni

Juli
Januari
Januari

April

Mei

Juni

Juli

Sept

Okt
Maret

Agust
Febr

Nov

Des
Januari Febr Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des Jawa Timur
Jawa Timur Jawa Timur

Sumber : Sigiziterpadu Bulan Desember pertanggal 24 Januari 2024


Trend Weight Faltering Januari – Desember 2023

% weight faltering
29.39 28.73
22.72 22.78 23.44 24.47 23.99
21.50 21.96
16.41
9.95
3.62

Januari Febr Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

66.8
Balita bermasalah gizi tertinggi
didominasi oleh weight faltering
sehingga perlu segera dianalisa
penyebabnya (Kemiskinan, Pola
28.73
Asuh, Infeksi) kemudian dilakukan
intervensi lebih lanjut dilevel
6.33 6.45 8.34 Desa/Kelurahan untuk mencegah
D/S Stunting Wasting Underweight Weight Faltering
agar tidak menjadi stunting

Sumber: Sigiziterpadu Bulan Desember pertanggal 24 Januari 2024


TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, berdaya saing, sehat,
cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan berakarakter

Peraturan Presiden
upaya peningkatan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama
penguatan pelayanan kesehatan dasar dengan mendorong peningkatan upaya promotif Nomor 18 Tahun
dan preventif didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi 2020 tentang
RPJMN
∙ Percepatan penurunan stunting dengan peningkatan efektivitas intervensi spesifik perluasan
dan penajaman intervensi sensitif secara terintegrasi
∙ Peningkatan intervensi yang bersifat life saving dengan didukung data yang kuat (evidence
based policy)
∙ Penguatan advokasi, komunikasi sosial dan perubahan perilaku hidup sehat terutama
mendorong pemenuhan gizi seimbang berbasis konsumsi pangan
∙ Penguatan sistem surveilans
∙ Peningkatan komitmen dan pendampingan bagi daerah dalam intervensi perbaikan gizi
dengan strategi sesuai kondisi setempat
∙ Respon cepat perbaikan gizi dan kondisi darurat
11
12
KERANGKA
Modifikasi PIKIR PENYEBAB MASALAH GIZI
PENURUNAN
PREVALENSI
STUNTING PENURUNAN
• Diare
• Kecacingan Mutu Lingkungan:
PENURUNAN • ISPA, TBC STBM 5 Pilar
• Anemia rematri- Kualitas air minum
bumil MUTU LAYANAN
• BBLR
• Peningkatan pelayanan kesehatan calon
pengantin
• Peningkatan pelayanan kesehatan ibu
hamil, ibu nifas, BBL – balita (termasuk
PERILAKU/BUDAYA
rujukan dini terencana dan pemberian
Perbaikan Pola Makan dan SPESIFIK
makanan tambahan)
Pola Asuh melalui Standar
• Peningkatan Pelayanan KB
Emas PMBA

Genetika: SENSITIF
Suku, Ras,
keturunan,….
TUJUAN dan
Insert Foto Disini
SASARAN
Tujuan Pedoman PAG

Tujuan Tujuan
Umum Khusus

Acuan bagi 1. Acuan dalam melakukan kajian data


tenaga
2. Acuan dalam menentukan diagnosis gizi
kesehatan secara tepat
dalam
memberikan 3. Acuan dalam melakukan intervensi gizi secara
asuhan gizi dini dan tepat
di
puskesmas 4. Acuan dalam monitoring dan evaluasi

5. Acuan dalam memberikan pelayanan gizi


kepada masyarakat
15

SASARAN PEDOMAN PAG


Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan gizi

Yan. bayi Yan .Remaja

Yan.bumil /busui

Konseling gizi

Yan. Balita
UKM:
UKK (Usaha Kesehatan Kerja):
Deteksi dini penyakit dan norma sehat
6. Anak Usia SMP/A & remaja
7. dalam bekerja: wujud Germas di • Kespro remaja UKM Anak Usia Sekolah
Lansia tempat kerja • Konseling: Gizi HIV/AIDS, UKS/ M (Usaha Kesehatan
PUS & WUS NAPZA dll Sekolah/ Madrasah) 
• Suplementasi Fe Transformasi UKS/ M:
UKM: UKP: • Skrening anemia dan TTD merupakan wujud Germas di
• Konseling
Posbindu Lansia: • Konseling dan • Upaya Kes Sekolah institusi sekolah/madrasah/
pelayanan gizi • Pelayanan KB
penanggulangan Pesantren
lansia • PKRT
PTM, senam
• Lansia sehat, • UKK
bersama, dll) 5. Anak Usia SD
 integrasi ke Rumah bugar,
Desa Sehat produktif CONTINUUM OF • Penjaringan
• P4K • Bulan Imunisasi Anak Sekolah
• Buku KIA CARE • Upaya Kes Sekolah
• ANC terpadu • PMT-AS
• Kelas Ibu Hamil • Promosi MJAS di sekolah
1. Ibu Hamil • Suplementasi besi • ASI eksklusif
folat • Imunisasi dasar
UKM: UKP: • PMT ibu hamil KEK lengkap 4. Balita
Kelas ibu • Suplementasi Kalsium • Pemantauan
• IMD
hamil, • Vit K 1 inj • Penanggulangan pertumbuhan dan UKM: UKP:
Rumah • Imunisasi Hep B kecacingan perkembangan Posyandu • Pemantauan
Tunggu • TT ibu hamil • PMT/MP-ASI (Penimbangan, pertumbuhan &
• Kemitraan Bidan
Kelahiran • Rumah tunggu • Zink untuk PMT, Imunisasi, perkembangan
Dukun
PMT Bumil • KB pasca kelahiran manajemen diare Pendidikan gizi, dll) • PMT/MP-ASI
 integrasi • Vit A PAUD (Pendidikan • Fortifikasi besi dan
persalinan
ke Rumah • MTBS Anak Usia Dini) kegiatan suplementasi
• PONED-PONEK
Desa Sehat • Promosi ASI 3. Bayi  Integrasi ke (Taburia)
Eksklusif Rumah Desa Sehat • Vit A
• Konseling • MTBS
Menyusui • Pemberian obat cacing
• Zink untuk manajemen
2. Ibu Bersalin, 1000 HPK diare
• Imunisasi
Nifas dan Neonatal • PAUD
No Indikator Target Nasional
2022 2023 2024
Maternal dan Neonatal
1 Angka kematian ibu (per 100.000 kelahiran hidup) 205 194 183
2 Angka kematian neonatus ( per 1000 kelahiran hidup) 11,6 11 10
3 Cakupan kunjungan antenatal K4 90% 92% 95%
4 Persentase bumil yg periksa kehamilan 6 kl (k6) 60% 80% 100%

5 Persentase ibu hamil kurang energi kronik 13% 11,5% 10%


6 Persentase bumil KEK yg konsumsi asupan gizi 80% 85% 90%

7 Persentase ibu hamil anemia 39% 36% 33%


11 Persentase ibu nifas mendapat pelayanan nifas lengkap 4 kali KF4 90% 92% 95%
No Indikator Target Nasional

2022 2023 2024

Maternal dan Neonatal

12 Persentase bayi yg dpt yan kes (KN lengkap ) 91% 93% 95%

N/A N/A N/A


13 Jumlah Kematian Ibu
N/A N/A N/A
14 Jumlah Kematian Neonatus
Target Nasional
No Indikator
2022 2023 2024
Bayi dan Balita
15 18,6 17,6 16
Angka kematian bayi (per 1000 kelahiran hidup)
16 Prevalensi balita stunting (pendek dan sangat pendek) 18,4% 16% 14%
17 Prevalensi balita wasting (gizi kurang dan gizi buruk) 7,5% 7,3% 7%
18 Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI eksklusif 50% 75% 80%
19 Persentase balita yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya 75% 85% 90%
20 Jumlah balita yang mendapatkan suplementasi gizi mikro 190000 240000 290000
21 N/A 70% 80%
Persentase anak 6-23 bulan mendapatkan MPASI
22 Persentase balita gizi buruk mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk 83% 87% 90%
23 Persentase balita gizi kurang yang mendapatkan tambahan asupan gizi 80% 85% 90%
24 Jumlah Kematian Bayi N/A N/A N/A
Usia Sekolah dan Remaja
25 32% 30% 28%
Persentase remaja putri (Rematri) anemia
26 54% 75% 90%
Persentase remaja putri yang mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
27 Persentase puskesmas yang melaksanakan pembinaan ke sekolah 4 kali setahun 70% 80% 90%
melalui UKS/M
Kabupaten/Kota
28 514 514 514
Jumlah kabupaten kota melaksanakan audit kematian ibu dan bayi
CAPAIAN JAWA TIMUR 11 INTERVENSI SPESIFIK PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING Th. 2023
11 Intervensi Spesifik Percepatan Penurunan Stunting Target Capaian KETERANGAN
Tahun Tahun
2023 2023
Intervensi untuk 1. Remaja putri menjalani skrining anemia 70 % 80.1 % Sudah tercapai
rematri dan ibu hamil
(sebelum melahirkan) 2. Remaja putri mengonsumsi TTD (tablet tambah darah) 75 % 71.2 % Belum tercapai

3. Ibu hamil menjalani pemeriksaan kehamilan / ANC (ante-natal 80 % 78.3 % Belum tercapai
care)
4. Ibu hamil mengonsumsi TTD selama kehamilan 80 % 91.1 % Sudah tercapai

5. Ibu hamil KEK (kurang energi kronik) mendapat tambahan 87.5 % 83.7 % Belum tercapai
asupan gizi
Intervensi untuk balita 6. Pemantauan pertumbuhan balita 85 % 79.6 % Belum tercapai
(setelah kelahiran)
7. Bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI eksklusif 75 % 70.5 % Belum tercapai

8. Anak usia 6-23 bulan mendapat MP-ASI* (makanan 85 % 96 % Sudah tercapai


pendamping ASI)
9. Balita gizi kurang mendapatkan tambahan asupan gizi 85 % 73.7 % Belum tercapai

10. Tatalaksana gizi buruk 87 % 88.4 % Sudah tercapai


11. Bayi memperoleh imunisasi dasar lengkap 90 % 99.07 % Sudah tercapai
Intervensi lintas siklus 12. Desa bebas dari BABS (buang air besar sembarangan) 70 % 92 % Sudah tercapai
hidup
Sumber : Aplikasi si-GIZI terpadu tarikan data per 24 Januari 2024 dan laporan rutin Dinkes Prov Jatim
Target
KOTA MADIUN 100
KOTA PROBOLINGGO 100
KOTA BATU 98,19

Mencapai Target
Capaian Provinsi
MADIUN 97,14

Kurang dari Target


KOTA MOJOKERTO 96,8
GRESIK 96
TRENGGALEK 95,84
TULUNGAGUNG 94,74
PROBOLINGGO 94,43
MOJOKERTO 94,4
KOTA PASURUAN 93,99
BONDOWOSO 93
KOTA BLITAR 92,98
LAMONGAN 91,59
PASURUAN 90,79
MALANG 89,08
NGAWI 88,21
BOJONEGORO 87,79

Tarik Data Laporan Rutin sigiziterpadu pertanggal 26 Januari 2024


KOTA KEDIRI 86,35
MAGETAN 86,3
2023

BANYUWANGI 86,27
SKRINING ANEMIA REMAJA

PAMEKASAN 83,99
PONOROGO 83,77
KOTA SURABAYA 83,76
KEDIRI 82,03
PROVINSI 81,73
SIDOARJO 79,03
LUMAJANG 78,89
SITUBONDO 77,43
BLITAR 77,34
KOTA MALANG 76,86
TARGET 75
NGANJUK 73,3
JOMBANG 66,17
JEMBER 59,37
BANGKALAN 55,22
TUBAN 55,21
PACITAN 52,88
SUMENEP 50,59
SAMPANG 49,49
yang sudah diatas target
75%
Target

Sebesar 78,9% (30 kab/kota)


Target
KOTA MOJOKERTO 100
KOTA BATU 100
MOJOKERTO 97,32

Mencapai Target
Capaian Provinsi

Kurang dari Target


KOTA BLITAR 96,2
SIDOARJO 94,83
KOTA PASURUAN 94,31
BANYUWANGI 92,45
BONDOWOSO 90,07
NGAWI 88,88
LUMAJANG 87,63
KOTA KEDIRI 87,26
KOTA MALANG 87,11
BLITAR 85,08
PONOROGO 83,42
KOTA PROBOLINGGO 83,07
TRENGGALEK 82,46
MALANG 81,81

Tarik Data Laporan Rutin sigiziterpadu pertanggal 26 Januari 2024


MAGETAN 81,8
REMAJA KONSUMSI TTD

PAMEKASAN 81,5
KOTA MADIUN 80,84
2023

SITUBONDO 77,82
MADIUN 76,15
BOJONEGORO 75,57
TARGET 75
LAMONGAN 74,24
TUBAN 74,09
PROVINSI 70,78
PASURUAN 70,57
JOMBANG 70,46
KOTA SURABAYA 69,98
KEDIRI 68,11
NGANJUK 67,56
TULUNGAGUNG 65,88
SUMENEP 64,46
BANGKALAN 60,71
GRESIK 56,99
JEMBER 53,38
PACITAN 30,01
PROBOLINGGO 22,93
SAMPANG 17,48
yang sudah diatas target
Sebesar 57% (22 kab/kota)
75%
Target
Target
100

10
20
30
40
50
60
70
80
90

0
BOJONEGORO 94,33
KOTA MOJOKERTO

Mencapai Target
82,43

Capaian Provinsi

Kurang dari Target


TUBAN 82,34
SIDOARJO 81,57
MOJOKERTO 80,82
JOMBANG 80,75
KOTA SURABAYA 79,63
LUMAJANG 79,47
GRESIK 78,92
MAGETAN 78,55
LAMONGAN 78,39
KOTA BLITAR 77,26
KOTA PROBOLINGGO 76,64
BLITAR 75,12
SITUBONDO 75,09
TARGET 75

Tarik Data Laporan Rutin sigiziterpadu pertanggal 26 Januari 2024


BANYUWANGI 74,55
MADIUN 74,25
KOTA MALANG 73,92
KOTA BATU 73,34
2023

NGANJUK 72,79
PROVINSI 71,78
TULUNGAGUNG 69,61
MALANG 68,38
BONDOWOSO 67,95
PROBOLINGGO 66,33
PAMEKASAN 65,53
KOTA KEDIRI 65,11
KEDIRI 64,85
PASURUAN 64,76
JEMBER 63,47
TRENGGALEK 61,46
KOTA MADIUN 61,44
Bayi usia kurang 6 bulan mendapat ASI Ekslusif

SUMENEP 59,27
PACITAN 56,5
NGAWI 53,51
BANGKALAN 52,52
SAMPANG 51,3
PONOROGO 50,23
KOTA PASURUAN 48,79
yang sudah diatas target
Sebesar 60,5% (15 kab/kota)
75%
Target
D/S
KAB. BONDOWOSO 85,90
KAB. BOJONEGORO 85,24
KAB. SIDOARJO 83,74
KAB. TRENGGALEK 82,16
KAB. MADIUN 80,02
KAB. SITUBONDO 77,18
KAB. PROBOLINGGO 77,12
KAB. LUMAJANG 75,86
KAB. NGAWI 75,70
KAB. PAMEKASAN 75,05
KAB. MAGETAN 74,56
KAB. SAMPANG 74,04
KAB. TUBAN 73,41
KAB. NGANJUK 73,06
KAB. PACITAN 72,63
KAB. LAMONGAN 72,36

Sumber: Sigiziterpadu Bulan Desember pertanggal 24 Januari 2024


KAB. TULUNGAGUNG 70,34
KAB. BANYUWANGI 70,02
KAB. JOMBANG 68,27
KOTA BATU 67,77
Jawa Timur 66,83
KAB. BLITAR 66,04
KAB. SUMENEP 65,96
KAB. MOJOKERTO 65,57
KOTA SURABAYA 64,65
KAB. PONOROGO 62,90
KOTA PASURUAN 60,83
KOTA MALANG 60,12
KOTA MADIUN 59,49
KOTA MOJOKERTO 59,49
sudah diatas target

KOTA BLITAR 59,35


KAB. GRESIK 57,62
Capaian D/S Menurut Kab/Kota di Jawa Timur 2023

KAB. JEMBER 57,31


KAB. KEDIRI 55,28
Sebesar 13% (5kab/kota) yang

KAB. BANGKALAN 53,14


KOTA KEDIRI 53,13
KAB. MALANG 51,32
KOTA PROBOLINGGO 46,49
KAB. PASURUAN 45,10
80%
Target
KOTA BATU 153,34
PACITAN 120,55
MAGETAN 118,43
JEMBER 113,38
BANGKALAN 107,18
KOTA SURABAYA 102,56
KOTA MADIUN 101,85
KOTA BLITAR 100
SITUBONDO 100
MADIUN 99,81
NGAWI 99,59

Tarik Data Laporan Rutin sigiziyterpadu pertanggal 26 Januari 2024


SIDOARJO 99,46
BOJONEGORO 98,77
JOMBANG 98,54
KOTA MOJOKERTO 97,79
TULUNGAGUNG 97,44
TRENGGALEK 96
PROVINSI 96
LUMAJANG 95,95
KOTA KEDIRI 95,73
2023

MOJOKERTO 95,34
NGANJUK 94,43
KOTA PROBOLINGGO 93,28
PONOROGO 93,11
TUBAN 92,26
SUMENEP 92,02
BLITAR 91,26
(Makanan Pendamping ASI) Tahun 2023

GRESIK 90,75
Cakupan Anak usia 6-23 mendapatkan MP ASI

LAMONGAN 90,36
MALANG 90,11
PROBOLINGGO 90,09
KOTA MALANG 89,42
Pacitan, Magetan, Jember, Kota Surabaya, dan Kota Madiun)

SAMPANG 88,19
PASURUAN 87,65
KEDIRI 85,97
BONDOWOSO 85,83
PAMEKASAN 85,2
BANYUWANGI 84,28
KOTA PASURUAN 81,75
TARGET 70
target, namun ada beberapa kab./kota yg terdapat data Outlier (prosentase melebihi 100%) yakni kota Batu, Kab.
Cakupan Anak usia 6-23 mendapatkan MP ASI (makanan pendamping ASI) rata-rata 38 Kab./Kota sudah mencapai
yang sudah diatas target
70%
Target

Sebesar 100% (38 kab/kota)


LANDASAN HUKUM
Insert Foto Disini
Dasar Hukum Perbaikan Gizi Masyarakat
(UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan)

Upaya perbaikan gizi ditujukan untuk peningkatan mutu


gizi perseorangan dan masyarakat.

Upaya perbaikan gizi dilakukan pada seluruh siklus


kehidupan sejak dalam kandungan sampai lanjut usia,
dengan prioritas pada kelompok rawan, yaitu : bayi dan
balita, remaja perempuan, ibu hamil dan ibu menyusui.

Kebijakan PAG di Puskesmas 27


Pada UU Kesehatan
yang baru terdapat
penambahan jenis
upaya kesehatan
“GIZI” dan
pelayanan
kesehatan dibuat
lebih rinci sesuai
siklus hidup
UU No. 36 Tahun 2009 UU No. 17 Tahun 2023

UU No 17 Tahun 2023
Pasal 65 ayat (2)
Mendukung
intervensi spesifik :
1) Pemberian TTD
pada Ibu Hamil
2) Balita Gizi kurang
mendapatkan
Tambahan
asupan Gizi
3) Balita Gizi buruk
mendapatkan
tatalaksana gizi
buruk
UU No. 36 Tahun UU No. 17 Tahun 2023
2009

UU No 17 Tahun 2023
pasal 66 (2) tentang
“Surveilans Gizi”
mendukung intervensi
spesifik :
1. Pemantauan
pertumbuhan balita
2. Pemanfaatan aplikasi
si-GIZI terpadu untuk
pencatatan dan
pelaporan
LANDASAN HUKUM
Peraturan
UU Nomor 36 Tahun Pemerintah Nomor
UU Nomor 17 Tahun
2014 tentang Tenaga 33 Tahun 2012
2023 tentang Kesehatan
Kesehatan
Tentang Pemberian
ASI Eksklusif

Permenkes No. 28 Permenkes No. 39 Permenkes No. 26


Tahun 2019 tentang Tahun 2013 tentang Tahun 2013 tentang
Angka Kecukupan Susu Formula Bayi dan Penyelenggaraan
Gizi Produk Bayi Lainnya Pekerjaan dan Praktik
Tenaga Gizi

Permenkes No. 23 Permenkes No. 25 Permenkes No. 41


Tahun 2014 tentang Tahun 2014 tentang Tahun 2014 tentang
Upaya Perbaikan Gizi Upaya Pelayanan Pedoman Gizi
Masyarakat Kesehatan Anak Seimbang

Permenkes No. 88
Tahun 2014 tentang Permenkes No. 97
Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang
Standar Tablet Tambah
Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan
Darah bagi Wanita Usia
Puskesmas Subur dan Ibu Hamil Kehamilan
32

LANDASAN HUKUM
Keputusan
Permendagri No. 81 Permendagri No.84 Menteri
Tahun 2021 tahun 2022 Tentang Kesehatan
Tentang Pedoman Pedoman Nomor 13 Tahun
Penyusunan, Penyusunan 2022 tentang
Pengendalian dan Anggaran Rencana Strategis
evaluasi Rencana Pendapatan dan Kementerian
Kerja Pemerintah Belanja daerah Kesehatan 2020-
Daerah beserta lampiran 2024

Keputusan Menteri Kesehatan


Nomor 3 Tahun 2023 tentang
KMK No HK.01.07MENKES 165-
Panduan Praktek Klinis (PPK)
2023 tentang Standar aktreditasi
Bagi Dokter di Fasilitas
Puskesmas
Pelayanan Tingkat Pertama
(FKTP)

Kebijakan PAG di Puskesmas


33

LANDASAN HUKUM

Permenkes No 2 Tahun
2020 tentang kategori
dan ambang batas anak
Pedoman tekhnis
berdasarkan indeks Surveilans gizi tahun
2021 tentang nilai batas
prevalensi untuk
Kesehatan Masyarakat
( hal 112)

Kebijakan PAG di Puskesmas


RUANG LINGKUP
Insert Foto Disini
PAGT
35

RUANG LINGKUP
Kegiatan Dilakukan oleh
- Upaya Tenaga
Kesehatan kesehatan yang
Perorangan memberikan
(UKP) pelayanan gizi
- Upaya puskesmas
Kesehatan
Masyarakat
(UKM)

Kebijakan PAG di Puskesmas


Proses Asuhan Gizi di Puskesmas
S
UKP U UKM
Sasaran: R Sasaran:
Individu Masyarakat
V
Outcome :
Perbaikan status gizi E Outcome: Cakupan/
prevalensi
I
Sumber Data: L
Sumber Data:
Pola kebiasaan makan,
data personal, hasil A Pencatatan dan
pelaporan rutin,
pemeriksaan kesehatan,
sosek, pemantauan N penelitian, data
pangan, survei, dll
pertumbuhan
S

Subjek: Nutrisionis/Dietisien dan tenaga kesehatan yang telah mendapat


pembekalan materi asuhan gizi
13
Grafik Tinggi Badan Grafik Lingkar Kepala menurut
menurut Umur umur

Pemantauan pertumbuhan di tk masyarakat, dirujuk ke


tenaga kesehatan terdekat:
- KMS:
- berat badan anak tidak naik (T) atau dibawah garis merah
atau di atas garis oranye

- Grafik TB/U atau PB/U: : plotting diatas +2SD atau


dibawah -2SD

- Grafik LK: plotting diatas +2SD atau dibawah -2SD


PEMANTAUAN PERKEMBANGAN DENGAN BUKU KIA

Pemantauan Perkembangan pada anak usia dini


dengan ceklist perkembangan Buku KIA secara
rutin sesuai usia

Jika pada umurnya ceklis


perkembangan salah satu dicentang
tidak

DIRUJUK
tenaga kesehatan tk
puskesmas menatalaksana
dengan kuesioner pra
skrining, intervensi dini atau
rujukan ke FKTL
Jenis deteksi dini tumbuh kembang yang harus dilakukan di tingkat Puskesmas

Deteksi dini penyimpanganpertumbuhan Deteksi dini


Umur Deteksi dini penyimpangan
penyimpanganperilakuemosional
perkembangan
(dilakukan atas indikasi)

PB/U
Weight Length BB/PB atau Pemeriksaan M-CHAT
BB/U atau IMT/U LK KPSP TDD TDL KMPE GPPH
increment* increment* BB/TB pupil putih** Revised***
TB/U
6
bulan
9
bulan

18
bulan

24
bulan

36
bulan

48
bulan

60
bulan

72
bulan
39
INTEGRASI KEGIATAN SDIDTK, KONSELING TUMBUH KEMBANG DAN
PEMBERIAN MAKANAN BALITA DAN PRASEKOLAH
KOORDINASI
KELAS EDUKASI POSYANDU/PAUD POSYANDU PRIMA FKTP
(PUSTU/POSKESDES)
Rujukan
PEMBERDAYAAN MASYARAAKAT

1. ANC
Rujukan 2. Edukasi
KELUARGA 3. Konseling
✔ Pemeriksaan Kesehatan 4. Pelayanan nifas ✔ Pemeriksaan
KELAS
✔ Ibu Hamil
Bumil, Tumbuh Kembang 5. Kunjungan neonatal Kesehatan dan
IBU ✔ Stimulasi Pertumbuhan & 6. Pemeriksaan Kesehatan
✔ Balita
tumbang
Perkembangan bumil dam balita ✔ Terapi dan
HAMIL/ ✔ Pelayanan Kesehatan dan
✔ Usia Pra Sekolah
7. Pemantauan tumbuh Intervensi
BALITA Gizi bumil, balita dan Upras kembang ✔ Konseling
✔ Penyuluhan 8. Pemantauan gizi buruk ✔ Kunjungan Ulang
9. Imunisasi ✔ Rujuk Balik
• Pemetaan
Keluarga Sehat
• Pendampingan
dan Konseling

Kader Nakes (TPG, Bidan, Perawat, Nakes (Dokter, Dokter Anak, Ahli
Tokoh Masyarakat Tenaga Promkes) Gizi, Perawat, Bidan)
40
MONITORING DAN EVALUASI
SEKUENSIAL PELAYANAN TUMBUH KEMBANG ANAK 41
Definisi Operasional, Cara Penghitungan
dan Target Indikator Kinerja UKM Esensial
Puskesmas

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur


SEKSI KGM
TAHUN 2024
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) DALAM PKP PUSKESMAS

Indikator UKM Definisi Operasional Cara Target


Esensial Penghitu Th
ngan 2024Su
mber
Data
Pemberian proses asuhan gizi pada jumlah kasus yang di 12 Dokum
Proses Asuhan (bayi,balita,remaja,bumil,busui, tangani (12 kasus ) di bagi dokumen en
Gizi di lansia ) yang mempunyai jumlah dokumen yang di ( 100 % ) PAG
Puskesmas masalah gizi seperti : buat (12 dokumen )
(sesuai buku pemantauan pertumbuhan,status
pedoman asuhan gizi dan PTM serta PMBA
gizi tahun 2018
warna kuning )
Contoh Dokumentasi PAGT untuk balita
(sumber : buku pedoman PAGT hal 172-173)
TINDAK LANJUT

1. Setelah mengikuti pelatihan tentang PAGT (Proses Asuhan Gizi Terstandar )

sebagai nakes (nutrisionist) bisa menyelesaikan masalah gizi secara khusus

melalui tahapan PAGT

2. Mengetahui kebijakan sehubungan dengan kebijakan PAGT

3. Bisa mengaplikasikan di lapangan terutama bisa mendokumentasikan

penyelesaian kasus di terapkan pada dokumentasi dari PKP ( Penilaian

Kinerja Puskesmas )

4. Melakukan monitoring and Evaluasi terkait kegiatan PAGT secara

berkesinambungan .
TERIMA
KASIH

46

Anda mungkin juga menyukai