Anda di halaman 1dari 77

PERAN MOTIVASI GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA KELAS IX A PADA MATA PELAJARAN


AKIDAH AKHLAK DI MTS PERSIS MATRAMAN TAHUN
AJARAN 2022/2023

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd)
Pada Program Pendidikan Agama Islam (PAI)
Institut Agama Islam (IAI) Persis Bandung

Disusun oleh:

MUHAMMAD ILMI RANDI

NIM: 19032550

BANDUNG
1445 H / 2023 M

1
2

PERAN MOTIVASI GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR


SISWA KELAS IX A PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MTS
PERSIS MATRAMAN TAHUN AJARAN 2022/2023

Oleh:
MUHAMMAD ILMI RANDI
NIM: 19032550

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) PERSIS BANDUNG

BANDUNG
1445 H / 2023 M
3

LEMBAR PERSETUJUAN

PERAN MOTIVASI GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR


SISWA KELAS IX A PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MTS
PERSIS MATRAMAN TAHUN AJARAN 2022/2023

Oleh:
Muhammad ilmi randi
NIM: 19032550

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Lalan Sahlani, M.Ag. Ahmad Mujib,LC., M.Pd.I


NIDN:2107058302

Mengetahui :

Ketua IAI Persis, Ketua Program Studi PAI,

Dr. Nurmawan, M.Ag. Lalan Sahlani, M.Ag.


NIDN:2008056901 NIDN:2107058302
4

‘\

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Muhammad Ilmi Randi
NIM : 19032550
Tempat Tgl. Lahir : 01 januari 2000

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana (S.Pd) Program Studi Pendidikan Agama Islam IAI
Persis Bandung, seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip dari hasil
karya orang lain, telah disebutkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah,
dan etika penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini bukan hasil
karya saya sendiri (plagiat) dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima
5

sangsi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sangsi lainnya sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.

Jakarta, 21 Agustus 2023

Materai 10.000
Muhammad Ilmi Randi

RIWAYAT HIDUP

Sebagai pelengkap dari karya tulis ini, akan dipaparkan tentang riwayat hidup penulis
dengan data sebagai berikut:
Nama lengkap Penulis: MUHAMMAD ILMI RANDI, lahir di Timika pada Tanggal
01 Januari 2000, anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Alm.
Badaruddin dan Ibu Hasmahwati.
Penulis sekarang tinggal di Jln. Palem Kartika III No.58 RT. 06, RW. 03 Kelurahan
Bambu Apus Kecamatan Cipayung Kabupaten Jakarta Timur.
Penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar SD Inpres Timika II tahun
2012. Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Yapis II Baiturrahman Timika..
Kemudian lanjut Sekolah Menengah Atas (SMA) di YPMNU Timika. Kemudian
sempat lanjut di STIBA Ar –Raayah Sukabumi Tahun 2018-2019. Pada akhirnya
penulis melanjutkan di Sekolah Tinggi Agama Islam Persatuan Islam (IAI)
Persatuan Islam Bandung, pada Fakultas Tarbiyah Pendidikan Agama Islam (PAI).
6

Penulis menyelesaikan Program Sarjana S1 pada tahun akademik 2023.Dalam


penyelesaian tugas akhir, penulis melakukan penelitian dan menulis skripsi dengan
judul Peran Motivasi Guru Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di MTS
Persis Matraman Tahun Ajaran 2022/2023 Jakarta Timur di bawah bimbingan
Bapak Lalan Sahlani, M.Ag. dan Ahmad Mujib LC., M.Pd.I

ABSTRAK

Muhammad Ilmi Randi. Peran motivasi guru dalam meningkatkan hasil


belajar siswa kelas IX A pada mata pelajaran Akidah Akhlak di MTS persis
Matraman tahun ajaran 2022/2023.
Motivasi berasal dari perkataan Bahasa Inggris yakni motivation. Namun
perkataan asalnya adalah motive yang juga telah digunakan dalam Bahasa Melayu
yakni kata motif yang berarti tujuan atau segala upaya untuk mendorong seseorang
dalam melakukan sesuatu.
Secara umum definisi atau pengertian motivasi dapat diartikan sebagai suatu
tujuan atau dorongan, dengan tujuan sebenarnya tersebut yang menjadi daya
penggerak utama yang berasal dari diri seseorang ataupun dari orang lain dalam
berupaya dalam mendapatkan atau mencapai apa yang diinginkannya baik itu secara
positif ataupun negatif.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan peran
motivasi guru, hasil belajar, untuk faktor kecerdasan siswa kelas IX A MTS persis
matraman.
Kerangka berpikir adalah argumentasi dalam perumusan hipotesis yang
merupakanjawaban yang bersifat sementara terhadap masalah yang diajukan.
7

Kerangka berpikir juga merupakan model konseptual tentang bagaiman teori


berhubungan dengan berbagai factor yang telah diidenfikasi sebagai masalah
penting. Selain itu kerangka berpikir baik akan menjelaskan teoritis peraturan antar
dua Variabel yang di teliti.1
Pendekatan dalam meneliti adalah peneliti menggunakan jenis penelitian
deskripsi kualitatif. Definisi dari deksiptif kualitatif merupakan sebuah metode
penelitian, mengenai sesuatu yang sedang dialami subjek penelitian seperti
meningkatkan hasil pembelajaran dan motivasi belajar untuk siswa MTS PERSIS
MATRAMAN. Adapun juga motivasi – motivasi lain di dalam pembelajaran yang
telah di berikan ke pada siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran motivasi guru di MTS persis
matraman sudah berjalan dengan baik yang di buktikan dengan guru – guru yang
selalu memberikan motivasi ke pada siswa bahwasanya tanpa motivasi yang tepat,
sulit bagi siswa untuk menerima materi pelajaran dengan baik.
Peran motivasi guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX A pada
mata pelajaran Akidah Akhlak secara keseluruhan, hasil wawancara ini
menegaskan peran krusial motivasi guru dalam konteks pendidikan. Motivasi guru
memiliki dampak yang signifikan terhadap sikap dan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan wawancara dengan seorang guru dan pandangan seorang ustadz,
beberapa poin penting dapat diambil.

KATA PENGANTAR
1
Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif dan RnD, Bandung: Alfabeta,(2009), h. 64. 7
8

Puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberiakan kesempatan,

kesabaran dan kekuatan kepada penulis dalam menghadapi berbagai hambatan dan

kesulitan, sehingga dengan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan

pendidikan S1 di IAI Bandung. Seriring selesainya penulisan skripsi ini,

perkenankan penulis mengucapkan ungkapan rasa terima kasih dan apreasiasi yang

terhormat:

1. Ibunda tercinta dan Ayahanda tercinta atas doa dan dukungannya, kakak dan

adikku tercinta yang selalu memberikan dorongan moril maupun materil.

2. Bapak Lalan Sahlani, M.Ag. selaku dosen pembimbing I.

3. Ibu Nina Kurnia Ningsih, M.P.Pd.. selaku dosen pembimbing II.

4. Bapak Lalan Sahlani, M.Ag. selaku ketua prodi PAI.

5. Bapak Mansuri Selaku kepala TPQ Baiturrahman.

6. Seluruh orang tua murid TPQ Baiturrahman.

7. Rekan-rekan seperjuanganku yang telah memberikan motivasi dan semangat.

8. Rekan Kampus yang telah membantu dan mensuport penulis.

9. Semua pihak yang berperan dalam menyusun skripsi ini, terimakasih atas kontribusi

dan inspirasinya.

Mudah-mudahan amal baik bapak dan ibu semua mendapat balasannya yang

lebih baik dari Allah SWT. Aamiin.

Penulis mohon maaf apabila dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak

kesalahan dan kekurangan. Akhirnya semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat

membantu kita menjadi pribadi yang lebih baik. Hanya kepada Allah tempat
9

mengembalikan segala harapan dan cita–cita, semoga senantiasa mendapatkan

hidayah dan taufik-Nya, aamiin.

Jakarta, 20 Agustus 2023

Penulis
10

BAB I
11

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan
manusia.Dimana pendidikan mempengaruhi seseorang untuk meraih tujuan dalam
kehidupannya. Sebab, setiap manusia hendaknya memiliki tujuan dalam hidupnya
guna menentukan bagaimana arah kedepan seorang manusia itu untuk meraih
kehidupan yang sejahtera dalam kriterianya.2

Pada keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar mengajar adalah


kegiatan yang paling utama. Dapat diketahui bahwa berhasil atau tidak tercapainya
tujuan suatu pendidikan tergantung pada bagaimana proses belajar mengajar itu
dirancang dan dijalankan dengan baik serta penuh profesionalitas.

Dalam dunia pendidikan, terutama dalam kegiatan belajar, bahwa


kelangsungan dan keberhasilan proses belajar mengajar bukan hanya di pengaruhi
oleh faktor intelektual saja, melainkan juga oleh faktor-faktor non intelektual lain
yang tidak kalah penting dalam menentukan hasil belajar seseorang, salah satunya
adalah kemampuan seseorang siswa untuk memotivasi dirinya. Mengutip pendapat
Daniel Goleman, kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi
kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan – kekuatan lain, di
antaranya adalah kecerdasan emosional dan Emotional Quotient (EQ) yakni
kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati
(mood), berempati serta kemampuan bekerja sama.

Motivasi sangat penting artinya dalam kegiatan belajar, sebab adanya


motivasi mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang adanya motivasi akan
melemahkan semangat belajar. Motivasi merupakan syarat sangat mutlak dalam

2
Amanatu Rizkiya, Chalimatus Sa’dijah, Fita Mustafida, Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Meteri Pokok Akhlak Terpuji Kelas X Mipa
1 Man 1 Kota Malang, Jurnal Pendidikan Islam, (2019) , vol 4, no.3 , h. 61
12

belajar, seorang siswa yang belajar tanpa motivasi (atau kurang motivasi) tidak akan
berhasil dengan maksimal.

Motivasi memegang peranan yang amat penting dalam belajar, Maslow


dengan teori kebutuhannya, menggambarkan hubungan hirarkhis dan berbagai
kebutuhan, di tanah kebutuhan pertama merupakan dasar untuk timbul kebutuhan
berikutnya. Jika kebutuhan pertama telah terpuaskan,barulah manusia ada keinginan
untuk memuaskan kebutuhan yang selanjutnya. Pada kondisi tertentu akan timbul
kebutuhan yang tumpang tindih, contohnya adalah orang ingin makan bukan karena
lapar tetapi karena ada kebutuhan lain yang mendorongnya. Jika suatu kebutuhan
telah terpenuhi atau perpuaskan, itu tidak berarti bahwa kebutuhan tersebut tidak
akan muncul lagi untuk selamanya, tetapi kepuasan itu hanya untuk sementara
waktu saja. Manusia yang di kuasai oleh kebutuhan yang tidak terpuaskan akan
termotivasi untuk melakukan kegiatan guna memuaskan kebutuhan tersebut
(Maslow).

Dalam implikasinya dalam dunia belajar, siswa atau pelajar yang lapar tidak
akan termotivasi secara penuh dalam belajar. Setelah kebutuhan yang bersifat fisik
terpenuhi, maka meningkat pada kebutuhan tingkat berikutnya adalah rasa aman.
Sebagai contoh adalah seorang siswa yang merasa terancam atau di kecilkan baik
oleh siswa lain maupun gurunya, maka ia tidak akan termotivasi dengan baik dalam
belajar. Ada kebutuhan yang di sebut harga diri, yaitu kebutuhan untuk merasa di
pentingkan dan di hargai. Seseorang siswa yang telah terpenuhi kebutuhan harga
dirinya, maka ia akan percaya diri,merasa berharga, merasa kuat, merasa
mampu/bisa, merasa berguna dalam hidupnya. Kebutuhan yang paling utama atau
tertinggi yaitu jika seluruh kebutuhan secara individu terpenuhi maka akan merasa
bebas untuk menampilkan seluruh potensinya secara penuh. Dasarnya untuk
mengaktualisasikan sendiri meliputi kebutuhan menjadi tahu, mengerti untuk
memuaskan aspek – aspek kognitif yang paling mendasar.

Guru sebagai seorang pendidik harus tahu apa yang diinginkan oleh para
siswanya. Seperti kebutuhan untuk berprestasi, karena setiap siswa memiliki
13

kebutuhan untuk berprestasi yang berbeda satu sama lainnya. Tidak sedikit siswa
yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah, mereka cenderung takut gagal dan
tidak mau menanggung resiko dalam mencapai prestasi belajar yang tinggi.
Meskipun banyak juga siswa yang memiliki motivasi untuk berprestasi yang tinggi.
Siswa memiliki motivasi berprestasi tinggi kalo keinginan untuk sukses benar –
benar berasal dari dalam diri sendiri. Siswa akan bekerja keras baik dalam diri
sendiri maupun dalam bersaing dengan siswa lain.

Pendidikan adalah suatu bentuk investasi jangka panjang yang penting bagi
seorang manusia. Pendidikan yang berhasil akan menciptakan manusia yang pantas
dan berkelayakan di masyarakat serta tidak menyusahkan orang lain. Masyarakat
dari yang paling terbelakang sampai yang paling maju mengakui bahwa pendidikan
atau guru3 merupakan satu di antara sekian banyak unsur pembentuk utama calon
anggota utama masyarakat. Pendidikan yang berhasil akan menciptakan manusia
yang pantas dan berkelayakan di masyarakat sehingga menjadi penting pendidikan
untuk mencetak manusia yang memiliki berkualitas dan berdaya saing

Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan


pengetahuan dan pengalaman bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan peserta
didik dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran peserta didik di
pengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti motivasi, kematangan, hubungan
peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, rasa aman dan keterampilan guru
dalam berkomunikasi atau berinteraksi dengan siswa menjadi faktor penting guru
dalam proses pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran pada manusia dapat di
rumuskan sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan – perubahan dalam
pengetahuan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas.
Sehingga guru memiliki tanggung jawab yang besar terhadap proses pembelajaran
peserta didik dalam berupaya mewujudkan perubahan sikap dan tingkah laku.

Suatu pendidikan yang berbentuk investasi dalam jangka panjang yang


penting bagi seorang manusia. Pada dasarnya, seorang guru yang berperan sebagai
3
Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol.3 No. 1, Bulan Desember 2018
14

pengajar pastinya akan selalu memberikan pelajaran dan materi – materi yang sudah
mereka dapatkan sebelumnya. Dan sebagai motivasi juga, seorang guru sejatinya
selalu atau senantiasa memberikan suatu arahan dan masukan untuk ke depannya ke
pada siswa – siswanya agar mereka bisa terinspirasi dan bisa berfikir maju untuk
prestasi yang nantinya mereka dapatkan. Sesungguhnya pengaruh seorang guru atau
pengajar itu berdampak sangat besar, ketika seorang guru tidak dapat mengasih
sebuah materi pelajaran inspirasi dan motivasi terhadap siswanya, maka
kemungkinan besar akan merasakan kesulitan untuk menggapai sebuah prestasi
yang ingin di capai.

Dalam dunia pendidikan saat ini, peningkatan kualitas pembelajaran baik


dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran selalu di upayakan. Salah
satu upaya yang di lakukan guru dalam peningkatan kualitas pembelajaran yaitu
dalam penyusunan berbagai macam skenario kegiatan pembelajaran di kelas. Dalam
kegiatan pembelajaran tersebut terjadi interaksi antara siswa dengan siswa, interaksi
antara guru dengan siswa, maupun interaksi siswa dengan sumber belajar.

Prestasi belajar siswa merupakan output dari proses belajar, dengan


demikian faktor – faktor yang mempengaruhi proses belajar juga langsung
mempengaruhi prestasi belajar. Untuk memperoleh prestasi belajar yang maksimal
dengan hasil yang baik, maka harus benar – benar memperhatikan berbagai faktor
yang mempengaruhinya.

Menurut Slamet, banyak faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar


siswa di antaranya adalah faktor internal yakni faktor yang berasal dari individu
anak itu sendiri yaitu faktor biologis dan faktor psikologis, serta faktor eksternal
siswa yakni faktor yang berasal dari luar individu yaitu faktor non sosial dan faktor
sosial.

Dalam dunia pendidikam, seorang guru mempunyai peran yang sangat besar
bagi seorang anak dalam belajar. Berdasarkan hal tersebut, di ketahuilah bahwa guru
merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar. Guru
memiliki cara dan pola tersendiri dalam mengasuh, membimbing dan meningkatkan
15

motivasi belajar anak. Cara dan pola tersebut tentu akan berbeda antara satu guru
dengan guru lainnya. Pola asuh guru merupakan gambaran tentang sikap dan
perilaku guru dan anak dalam berinteraksi, berkomunikasi selama mengadakan
kegiatan belajar mengajar.

Dalam kegiatan memberikan pelajaran ini, guru akan memberikan perhatian,


peraturan, disiplin, hadiah dan hukuman, serta tanggapan terhadap keinginan anak
didiknya. Sikap, perilaku, dan kebiasaan guru selalu di lihat, di nilai, dan bahkan di
tiru oleh anak yang kemudian semua itu secara sadar atau tidak sadar akan di resapi
kemudian menjadi kebiasaan pula bagi anak didiknya.

Guru juga memiliki peranan penting bagi perkembangan pribadi anak, baik
sosial, emosional maupun intelektualnya. Pada diri anak akan tumbuh motivasi,
kesadaran dirinya, dan identitas skill serta kekuatan atau kemampuan –
kemampuannya sehingga memberi peluang untuk sukses belajarnya, identitas
gender yang sehat, perkembangan moral dengan nilainya dan kesuksesan dalam
keluarga dan kerja/kariernya kelak. Terhadap semua itu pengaruh terhadap peran
guru yang paling kuat adalah terhadap prestasi belajar anak dan hubungan sosial
yang harmonis.

Prestasi juga di pengaruhi oleh motivasi, menurut sardiman motivasi belajar


adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non – intelektual, peranannya yang
khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk
belajar.

Motivasi belajar yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak mudah
patah untuk mencapai sukses meskipun di hadang oleh berbagai kesulitan. Adapun
ciri – ciri siswa yang termotivasi belajar untuk berprestasi antara lain tekun, ulet
menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap bermacam – macam masalah,
tidak cepat bosan dengan tugas, dapat mempertahankan pendapat, senang mencari
dan memecahkan masalah.
16

MTS Persis Matraman jakarta timur, yaitu salah satu MTS yang berada di
Kota jakarta timur Saat ini Siwa MTS Persis Matraman memiliki siswa yang cukup
banyak, dan saat ini berada di kecamatan Matraman Kota jakarta timur.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di rumuskan permasalahan


antara lain sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan peran guru dalam memotivasi siswa pada mata


pelajaran Akidah Akhlak tingkat MTS kelas IXAPERSIS MATRAMAN ?
2. Apa kendala guru dalam memotivasi siswa tingkat MTS PERSIS
MATRAMAN?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan permasalahan yang telah di rumuskan, maka
tujuan pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa


MTS PERSIS MATRAMAN.
b. Untuk mengetahui kendala guru dalam memotivasi siswa MTS PERSIS
MATRAMAN.

2. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memiliki manfaat
sebagai berikut:

a. Manfaat secara Teoritis


17

Diharapkan penelitian ini akan menjadi sebuah motivasi


pembelajaran untuk kedepannya agar terdidik jauh lebih baik.
b. Manfaat akademis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai karya ilmiah dalam upaya
mengembangkan kompetensi peneliti serta untuk memenuhi salah satu
syarat untuk menyelesaikan studi program sarjana strata satu (S1).

D. Tujuan Pustaka

1. Penelitian yang di lakukan oleh saudari Yulianti, Program Studi Pendidikan


Biologi Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Tanjungpura Pontianak, dengan skripsi yang berjudul “Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran
Learning Cycle. “
2. Penelitian yang di lakukan oleh saudara Iswandono, Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,
dengan skripsi yang berjudul “Peningkatan Motivasi Belajar Dan Hasil
Belajar Siswa Kelas II SD Negeri Sari Karya Dalam Pelajaran IPA Melalui
Model Pembelajaran Mind Mapping”. Motivasi merupakan suatu dorongan
dari dalam individu untuk melakukan suatu tindakan dengan cara tertentu
sesuai dengan tujuan yang di rencanakan.
3. Penelitian yang dilakukan oleh saudari Sunarti Rahman, Pascasarjana
Universitas Negeri Gorontalo Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar,
dengan skripsi yang berjudul “Pentingnya Motivasi Belajar Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar“. Keberhasilan belajar siswa dapat di tentukan
oleh motivasi yang di miliki nya.
18

E. Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir adalah argumentasi dalam perumusan hipotesis yang

merupakanjawaban yang bersifat sementara terhadap masalah yang diajukan.

Kerangka berpikir juga merupakan model konseptual tentang bagaiman teori

berhubungan dengan berbagai factor yang telah diidenfikasi sebagai masalah

penting. Selain itu kerangka berpikir baik akan menjelaskan teoritis peraturan antar

dua Variabel yang di teliti.4

Dalam proses belajar pun minatSangat diperlukan, sebab seseorang

yangTidakmemiliki minat belajar tidakMungkin melakukan aktivitas belajar.Minat

adalah “gejala yang tertarik padaSesuatu yang selanjutnya minat seseorangAkan

mencerminkan tujuannya”. ApabilaMahasiswa yang berminat terhadap

suatuPelajaran tertentu dapat dilihat dan diamatiPartisipasinya dalam menekuni

pelajaranTersebut. Minat ini memegang peranPenting dalam proses belajar

mengajar,Tanpa adanya minat maka ia tidak dapatMenguasai pelajaran yang

diberikanDosennya.

Adapun Minat muncul dari suatu kebutuhanDan keinginan sehingga siswa

terdorongBerkenan dengan hubungan motivasiBelajar dan minat belajar terhadap

prestasiBelajar mahasiswa khususnya dalam mata Kuliah pengantar manajemen

yang Merupakan mata kuliah wajib pada jurusan Manajemen.

4
Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif dan RnD, Bandung: Alfabeta,(2009), h. 64. 7
19

Sardimanmengatakan bahwaMotivasi adalah daya penggerak yang

telahMenjadi aktif. Motif menjadi aktif padaSaat-saat tertentu, terutama bila

kebutuhanUntuk mencapai tujuan sangat dirasakanAtau mendesak. Sedangkan, Mc.

Donald(Sardiman) mengatakan bahwaMotivasi adalah perubahan energi dalamDiri

seseorang yang ditandai denganMunculnya “feeling” dan didahului

denganTanggapan terhadap adanya tujuan. PadaIntinya bahwa motivasi merupakan

kondisiPsikologis yang mendorong seseorangUntuk melakukan sesuatu. Dalam

kegiatanBelajar, motivasi sangat diperlukan, sebabSeseorang yang tidak mempunyai

motivasiDalam belajar, tidak akan mungkinMelakukan aktivitas belajar.Dari

pengertian yang dikemukakanMc. Donald ada tiga elemen penting yaituSebagai

berikut:

1. Bahwa motivasi itu mengawaliTerjadinya perubahan energi pada


diriSetiap individu dalam sistem“neurophysiological” yang ada
padaOrganisme manusia karenaMenyangkut perubahan energi
manusia(walaupun motivasi itu muncul dariDalam diri manusia),
penampakannyaAkan menyangkut kegiatan fisikManusia.

2. Motivasi ditandai dengan munculnya,Rasa atau “feeling”, afeksi


seseorang.Dalam hal ini motivasi relevan denganPersoalan-persoalan
kejiwaan, afeksiDan energi yang dapat menentukanTingkah laku
manusia.

3. Motivasi akan dirangsang karenaAdanya tujuan. Jadi motivasi dalam


halIni sebenarnya merupakan respons dariSuatu aksi, yaitu tujuan.
MotivasiMemang muncul dari dalam diri.
20

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa


minat belajaradalah keinginan siswa setelah mendapatkan motivasi
terutama dalam hal belajar dan juga dapat di terapkan dalam kehidupan
sehari – hari.

Untuk memudahkan penulis dalam melakukan penelitian, maka


penulismembuat kerangka konseptual sebagai berikut :

Motivasi Guru

Hasil Belajar

Meningkatkan hasil
belajar peserta didik
dengan memberikan
motivasi belajar di
kelas IX A MTS persis

Meningkatkan hasil
belajar untuk
motivasi peserta
didik

Motivasi bagi peserta


didik
5

5
Syardiansah: Hubungan Motivasi Belajar dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa
21

Pada bagian di atas dapat penulis jelaskan bahwa masalah yang akan di
teliti adalah sesuatu yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar dengan
memberikan motivasi belajar terhadap peserta didik. Guru di harapkan mampu
memberikan motivasi ke pada peserta didik agar mereka punya gambaran untuk
ke depannya.

F. Langkah – Langkah Penelitian

1. Metode Penelitian
Pendekatan dalam meneliti adalah peneliti menggunakan jenis

penelitian deskripsi kualitatif. Definisi dari deksiptif kualitatif merupakan

sebuah metode penelitian, mengenai sesuatu yang sedang dialami subjek

penelitian seperti meningkatkan hasil pembelajaran dan motivasi belajar

untuk siswa MTS PERSIS MATRAMAN. Adapun juga motivasi – motivasi

lain di dalam pembelajaran yang telah di berikan ke pada siswa.

2. Jenis data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data hasil

wawancara dengan narasumber dan observasi langsung ke lapangan.

Wawancara dilakukan langsung kepada guru dan peserta didik yang ada di

MTS Persis Matraman. Adapun beberapa data yang diperoleh di MTS yang

akan dijadikan bahan untuk meneliti adalah data jumlah siswa, tenaga

pendidik, sarana prasarana, dan sebagainya di MTS Persis Matraman.

a. Data Sekunder
22

Data yang diperoleh dari kajian pustaka dari berbagai sumber dan

penelitian sebelumnya. Adapun data sekunder yang digunakan adalah

data penelitian sebelumnya, karya ilmiah, dan sebagainya.

3. Sumber Data

a. Sumber Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dari jawaban hasil

wawancara yang ditanyakan kepada objek penelitian yang berisi tentang

pertanyaan-pertanyaan Seberapa sering guru memberikan motivasi

b. Sumber Data Sekunder

Sumber Data Sekunder adalah data yang memuat hal penting

sebagai penunjang penelitian yang diperoleh dari sumber-sumber yang

berkaitan dengan objek penelitian. Berupa jurnal dan buku referensi.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan cara

sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi atau pengamatan langsung sebagai alat penilaian

banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses

terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang

sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Penelitian dengan cara ini

diharapkan peneliti dapat melihat langsung kondisi di lapangan.


23

Sehingga, peneliti melakukan pengamatan secara langsung atau

observasi keMTS persis Matraman.

b. Wawancara

Wawancara adalah sebuah percakapan yang bertujuan untuk

mendapatkan sebuah informasi-informasi yang berkaitan dengan

individu seseorang, sebuah kegiatan, kejadian, kepedulian, motivasi,

yang dirasakan oleh responden (Lincoln dan Guba).

Peneliti akan melakukan wawancara kepada narasumber dengan

subjek wawancara adalah Kepala Sekolah MTS persis Matraman, Guru

wali kelas IXA dan Siswa – siswi di kelas IX A persis Matraman.

1) Seberapa sering guru mengasih Motivasi pada peserta didik?

2) Apa saja yang telah di dapat peserta didik selama dapat Motivasi?

3) Berapa biaya sekolah pendaftaran di MTS Persis Matraman?

4) Apa saja ke unggulan sekolah MTS Persis Matraman?

c. Studi Dokumen

Studi dokumen dilakukan untuk menunjang keberhasilan

penelitian ini, diperlukan beberapa referensi seperti karya ilmiah, jurnal,

buku, dan sebagainya.Adapun teknik analisis data yang digunakan terdiri

dari beberapa tahapan diantaranya (Sugiono):


24

1) Display data yaitu menulis hari atau tanggal penelitian di lapangan

untuk mencari data baik dalam melakukan observasi atau wawancara

terhadap informan.

2) Reduksi data yaitu proses merangkum dan memilih hal-hal yang

penting dan pokok yang berkaitan dengan permasalahan yang

menjadi objek dalam penelitian.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari perkataan Bahasa Inggris yakni motivation.
Namun perkataan asalnya adalah motive yang juga telah digunakan dalam
Bahasa Melayu yakni kata motif yang berarti tujuan atau segala upaya untuk
mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu.

Secara umum definisi atau pengertian motivasi dapat diartikan sebagai


suatu tujuan atau dorongan, dengan tujuan sebenarnya tersebut yang menjadi
daya penggerak utama yang berasal dari diri seseorang ataupun dari orang lain
dalam berupaya dalam mendapatkan atau mencapai apa yang diinginkannya
baik itu secara positif ataupun negatif.

Menurut Victor H. Vroom menyatakan bahwa: “Motivasi ialah sebuah


akibat dari suatu hasil yang ingin diraih atau dicapai oleh seseorang dan
sebuah perkiraan bahwa apa yangdilakukannya akan mengarah pada hasil
yang diinginkannya.”6
Menurut Robbins dan Judge menyatakan bahwa: “Motivasi ialah suatu
proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan individu agar dapat
mencapai tujuannya.”
Menurut Mc. Donald menyatakan bahwa: “Motivasi ialah sebuah
perubahan energi yang ada dalam diri seseorang yang ditandakan dengan
adanya rasa (feeling) dan didahului dengan respon adanya sebuah tujuan.”7

B. Jenis Motivasi Belajar


Menurut Sardiman A. M dilihat dari sudut asalnya motivasi belajar
dibagi menjadi dua yaitu:

a. Motivasi Intrinsik

6
Indri Dayana, M.Si & Juliaster Marbun, M.Si, Motivasi Kehidupan (Bogor: Guepedia, 2018), h.9
7
Indri Dayana, M.Si & Juliaster Marbun, M.Si, Motivasi Kehidupan (Bogor: Guepedia, 2018),
h.10
2

Motivasi intrinsik adalah motivasi atau motif-motif yang menjadi


aktif memotivasinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena pada diri
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh,
seseorang senang membaca, tidak ada yang menyuruh atau
mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya.
Motivasi intrinsik dalam belajar adalah sebagai bentuk motivasi belajar
yang didorong oleh kesadaran dari diri sendiri dengan tujuan secara
esensial, bukan sekedar simbol dan sensasional. Berkenaan dengan
motivasi intrinsik, yang memiliki peranan penting adalah siswa itu sendiri
di mana siswa dituntut agar dapat menumbuhkan dan mengembangkan
motivasi yang ada dalam dirinya.

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-


faktor dari luar situasi belajar, seperti: angka, ijazah, tingkatan, hadiah,
medali, pertentangan dan persaingan: yang bersifat negatif jalah ejekan
dan hukuman. Motivasi ekstrinsik tetap diperlukan di sekolah, sebab
pembelajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat, atau sesuai
dengan kebutuhan siswa. Ada kemungkinan siswa belum menyadari
pentingnya bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dalam keadaan
ini siswa bersangkutan perlu dimotivasi agar belajar. Guru berupaya
membangkitkan motivasi belajar siswa sesuai dengan keadaan siswa itu
sendiri.8

Ciri khas dalam motivasi ekstrinsik bukanlah ada atau tidak adanya
pengaruh dari luar, melainkan apakah kebutuhan yang ingin dipenuhi pada
dasarnya hanya dapat dipenuhi dengan cara lain. Berdasarkan uraian di
atas maka motivasi belajar ekstrinsik dapat digolongkan antara lain:

1) Belajar demi memenuhi kewajiban.


2) Belajar demi menghindari hukuman.
8
Haryanto,Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Two Stay Two Stray (Lombok
Tengah: Penerbit P4I, 2022), h.21

2
3

3) Belajar demi memperoleh hadiah materi yang dijanjikan.


4) Belajar demi meningkatkan gengsi sosial.
5) Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting (guru
dan orang tua).
6) Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi
memenuhi persyaratan kenaikan jenjang/golongan administrasi.9

C. Fungsi Motivasi Belajar


Tiga fungsi motivasi menurut Sardiman, yaitu:

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau


motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut Sesuai uraian di atas, maka fungsi motivasi adalah
mendorong manusia untuk berbuat, menentukan arah perbuatan,
dan menyeleksi perbuatan.10

D. Bentuk Motivasi Belajar


Menurut Sardiman ada beberapa bentuk dan cara untuk
menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah:

a. Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.
Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang

9
Haryanto,Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Two Stay Two Stray (Lombok
Tengah: Penerbit P4I, 2022), h.22
10
Haryanto,Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Two Stay Two Stray (Lombok
Tengah: Penerbit P4I, 2022), h.23

3
4

baik. Sehingga yang dikejar siswa biasanya adalah nilai ulangan atau nilai-
nilai pada rapor agar angkanya baik-baik.

b. Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah


selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak
akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk
sesuatu pekerjaan tersebut.

c. Saingan/kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi


untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual
maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

d. Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya


tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan
mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi
yang cukup penting. Seseorang berusaha dengan segenap tenaga untuk
mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian
tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga
untuk siswa si subjek belajar. Para siswa akan belajar dengan keras bisa
jadi karena harga dirinya.

e. Memberi ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada
ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana
motivasi.Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering
(misalnya setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas.

4
5

Dalam hal ini guru harus juga terbuka, maksudnya kalau akan ulangan
harus diberitahukan kepada siswanya.11

f. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi


kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada
diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus
meningkat.

g. Pujian

Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas


dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk
reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.
Oleh karena itu, supaya pujian ini merupakan motivasi, pemberiannya
harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang
menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan
membangkitkan harga diri.

h. Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau


diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu
guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.

i. Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, maksud untuk


belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan
yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri siswa itu
memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya
akan lebih baik.

11
Haryanto,Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Two Stay Two Stray (Lombok
Tengah: Penerbit P4I, 2022), h.24

5
6

j. Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat


sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses
belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat.

Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-


cara sebagai berikut:

1) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan


2) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau
3) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik
4) Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar12
k. Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan
merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami
tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar. Dari uraian
di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk motivasi belajar adalah memberi
angka: hadiah, saingan/kompetisi: egoinvolvement: memberi ulangan:
mengetahui hasil: pujian: hukuman: hasrat untuk belajar, minat: dan tujuan
yang diakui.13

E. Manfaat Motivasi dalam Belajar

Adapun manfaat motivasi di dalam belajar di antaranya sebagai


berikut:
a. Memberikan dorongan semangat kepada siswa atau mahasiswa
untuk rajin belajar dan mengatasi kesulitan belajar.
b. Mengarahkan kegiatan belajar siswa atau mahasiswa kepada suatu
tujuan tertentu yang berkaitan dengan masa depan dan cita-cita.
12
Haryanto,Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Two Stay Two Stray (Lombok
Tengah: Penerbit P4I, 2022), h.25
13
Haryanto,Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Two Stay Two Stray (Lombok
Tengah: Penerbit P4I, 2022), h.26

6
7

c. Membantu siswa atau mahasiswa untuk mencari suatu metode


belajar yang tepat dalam mencapai tujuan belajar yang
diinginkan.14

F. Pengertian Minat Belajar


Menurut Poerwadarminto (dalam Riadi, 2020), secara etimologi,
minat diartikan sebagai perhatian, kesukaan (kecenderungan) kepada
sesuatu keinginan. Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat dapat timbul
dengan sendirinya, yang ditengarai dengan adanya rasa suka terhadap
sesuatu.15

Selanjutnya, Riadi juga menyatakan bahwa minat merupakan


dorongan dari dalam diri seseorang yang mampu membuat seseorang ingin
merasakan hal-hal yang menyenangkan. Seseorang yang memiliki minat
terhadap apa yang dipelajari lebih dapat mengingatnya dalam jangka
panjang dan menggunakannya kembali sebagai sebuah dasar untuk
pembelajaran di masa yang akan datang.

Sedangkan belajar menurut Winkel (dalam Deliarnov, adalah


aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungannya dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, nilai serta sikap.

Belajar pada hakikatnya adalah kegiatan yang dilakukan seseorang


untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya (Slameto).

Menurut Djamarah bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang


dilakukan dengan melibatkan unsur jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
14
Drs. Thursan Hakim, Belajar secara Efektif (Jakarta: Puspa Swara, 2000), h.27
15
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk Meningkatkan
Minat Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia,2022), h.6

7
8

interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut aspek kognitif, afektif,


dan psikomotor.

Mengacu dan beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan


bahwa belajar adalah suatu tindakan sadar seseorang melalui proses
berkelanjutan dan berimplikasi langsung terhadap perubahan tingkah laku.
Perubahan tingkah laku tersebut disebabkan oleh perubahan pemahaman,
sikap dan keterampilan yang terbentuk dalam interaksi dengan
lingkungannya.16

G. Jenis-jenis Minat Belajar


Ada beberapa macam atau jenis minat belajar. Jika ditinjau
berdasarkan sifatnya, menurut Suhartini (dalam Riadi), minat belajar dapat
diklasifikasikan dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut:

a. Minat personal
Minat personal merupakan minat yang bersifat permanen dan
relatif stabil yang mengarah pada minat untuk belajar pada mata
pelajaran tertentu. Minat personal merupakan suatu bentuk rasa senang
ataupun tidak senang, tertarik tidak tertarik dalam mempelajari mata
pelajaran tertentu. Minat ini biasanya berasal dari intemal atau tumbuh
dengan sendirinya tanpa pengaruh yang besar dari rangsangan
eksternal.

b. Minat situasional
Minat situasional merupakan minat yang bersifat tidak
permanen dan relatif berganti-ganti, lebih banyak didorong oleh
rangsangan eksternal. Rangsangan eksternal misalnya berupa
metode mengajar guru. Penggunaan sumber belajar dan media
yang menarik, suasana kelas, serta dorongan keluarga. Jika minat
situasional bertahan lama dan berkelanjutan secara jangka panjang,

16
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk Meningkatkan
Minat Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia,2022), h.7

8
9

maka minat situasional akan berubah menjadi minat personal atau


minat psikologis siswa.

c. Minat psikologikal
Minat psikologikal merupakan minat yang muncul dari
dalam diri individu. Minat psikologikal ini crat kaitannya timbul
sebagai akibat interaksi antara minat personal dengan minat
situasional yang terus menerus dan berkesinambungan. Jika
siswa memiliki pengetahuan yang cukup tentang suatu mata
pelajaran, dan memiliki kesempatan untuk mendalaminya dalam
aktivitas yang terstruktur di kelas atau pribadi (di luar kelas)
serta mempunyai penilaian yang tinggi atas mata pelajaran
tersebut maka dapat dinyatakan bahwa siswa tersebut memiliki
minat psikologikal.17

H. Aspek-aspek Minat Belajar


Menurut Baharudin (dalam Riadi), minat belajar terdiri dari
beberapa unsur. Unsur-unsur yang terkandung dalam minat belajar adalah
sebagai berikut:

a. Perasaan
Perasaan adalah salah satu fungsi psikis yang penting, yang
diartikan scbagai suatu keadaan jiwa akibat adanya peristiwa-peristiwa
yang pada umumnya datang dari luar. Perasaan senang sesungguhnya akan
menimbulkan minat tersendiri yang diperkuat dengan nilai positif,
sedangkan perasaan tidak senang akan menghambat dalam belajar karena
tidak adanya sikap yang positif sehingga tidak menunjang minat dalam
belajar.

Seorang peserta didik merasa tertarik dengan suatu pelajaran


apabila pelajaran itu sesuai dengan pengalaman yang diperoleh
sebelumnya, dan mempunyai sangkut-paut dengan dininya. Begitu pula
17
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk Meningkatkan
Minat Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia,2022), h.8

9
10

sebaliknya, seorang peserta didik merasa tidak tertarik dengan suatu


pelajaran apabila pelajaran itu tidak sesuai dengan pengalaman yang
didapat sebelumnya, atau tidak ada sangkut paut dengan dirinya. Oleh
karena itu, peserta didik yang merasa tidak tertarik dengan pelajaran
tersebut, maka dengan sendirinya peserta didik akan berusaha untuk
menghindar.18

b. Perhatian
Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu
objek. Perhatian memegang peranan penting dalam proscs belajar
mengajar. Minat dan perhatian merupakan suatu gejala jiwa yang selalu
berkaitan. Seorang peserta didik yang memiliki minat dalam belajar akan
timbul perhatiannya terhadap pelajaran tersebut. Tidak semua peserta didik
mempunyai perhatian yang sama terhadap suatu mata pelajaran.

Oleh karena itu guru harus berupaya mengimplementasikan suatu


strategi pembelajaran yang mampu membangkitkan perhatian peserta
didik. Untuk membangkitkan perhatian yang disengaja. Seorang guru
haruslah dapat menunjukkan pentingnya maten pelajaran yang disajikan,
dan mampu menghubungkan antara pengetahuan peserta didik dengan
materi yang disajikan. Guru mampu mengimlementasikan suatu model
pembelajaran yang mcnarik dan melibatkan peserta didiknya secara aktif.
Selain itu, guru juga berusaha merangsang peserta didik agar melakukan
kompetisi belajar yang sehat.

c. Motif
Kata motif diartikan sebagai daya penggerak dan dalam subjek
untuk melakukan aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Peserta
didik melakukan aktivitas belajar karena ada sesuatu yang mendorongnya.
Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong peserta didik untuk

18
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk Meningkatkan
Minat Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia,2022), h.9

10
11

belajar. Bila peserta didik sudah termotivasi untuk belajar maka dia akan
melakukan aktivitas belajar dalam rentangan waktu tertentu.

I. Indikator Minat Belajar


Menurut Slameto peserta didik yang berminat belajar memiliki ciri
sebagai berikut:

a. Memiliki kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan


mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus. 19
b. Ada rasa suka dan senang terhadap sesuatu yang diminatinya.
c. Memperoleh sesuatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu
yang diminati.
d. Lebih menyukai hal-hal yang menjadi minatnya daripada yang
lainnya.
e. Dimanifestasikan melalui partisipasi aktif dalam kegiatannya.
Ciri-ciri yang lain berkaitan dengan minat belajar
ditambahkan oleh Elizabeth Hurlock dalam Susanto yaitu:

a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisiknya


b. Minat tergantung dari kegiatan belajar
c. Perkembangan minat mungkin terbatas
d. Minat tergantung pada kesempatan belajar
e. Minat dipengaruhi oleh budaya f. Minat berbobot emosional
Sedangkan menurut Safari (dalam Riadi). Minat belajar pada siswa
dapat diketahui melalui beberapa indikator, antara lain yaitu sebagai
berikut:

a. Perasaan senang.
Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka
terhadap suatu mata pelajaran, maka siswa terscbut akan tcrus
mempelajari ilmu yang discnanginya. Tidak ada perasaan terpaksa
pada siswa untuk mempelajari bidang tersebut.
19
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk Meningkatkan
Minat Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia,2022), h.10

11
12

b. Ketertarikan siswa.
Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk
cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bisa
berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

c. Perhatian siswa.
Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap
pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain
dari pada itu. Siswa yang memiliki minat pada objek tertentu,
dengan sendirinya akan memperhatikan objek tersebut.

d. Keterlibatan siswa.
Ketertarikan seseorang akan suatu objek yang mengakibatkan
orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau
mengerjakan kegiatan dari objek tersebut. Minat tidak timbul secara
tiba-tiba.20

J. Cara Menumbuhkan Minat Belajar

Minat dapat timbul dengan didahului oleh suatu pengalaman. Selain


itu minat dapat ditumbuhkan dengan adanya rangsangan rangsangan dari
suatu objek (pelajaran) yang ada kaitannya dengan kebutuhan dirinya.

Menurut Slameto, minat belajar pada siswa dapat


ditumbuhkan melalui hal-hal atau tindakan sebagai berikut:

a. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi


Seorang guru harus menggunakan banyak variasi metode pada
waktu mengajar. Variasi metode mengakibatkan penyajian materi
pelajaran lebih menarik perhatian siswa, mudah diterima siswa, mudah

20
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk Meningkatkan
Minat Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia,2022), h.11

12
13

dipahami dan suasana di kelas menjadi hidup. Metode penyajian yang


selalu sama dan monoton akan membosankan siswa dalam belajar.

b. Guru harus mampu menciptakan suasana yang demokratis di


sekolah.
Lingkungan yang saling menghormati dapat mengerti kebutuhan
anak, bertenggang rasa, memberikan kesempatan pada anak untuk belajar
sendini, berdiskusi untuk mencari jalan keluar bila menghadapi masalah,
akan mengembangkan kemampuan berpikir pada dini anak, cara
memecahkan masalah, hasrat ingin tahu dan menambah pengetahuan atas
inisiatif sendiri.

c. Pergunakan tes dan nilai secara bijaksana


Pada kenyataannya tes dan nilai digunakan sebagai dasar berbagai
hadiah sosial (seperti pekerjaan penerimaan lingkungan dan sebagainya).
Menyebabkan tes dan nilai dapat menjadi kekuatan untuk memotivasi
siswa. Siswa belajar pasti ada keuntungan yang diasosiasikan dengan nilai
yang tinggi. Dengan demikian memberikan tes nilai mempunyai efek
untuk memotivasi belajar.

Tetapi tes dan nilai harus dipakai secara bijaksana, yaitu untuk
memberi informasi-informasi pada siswa lainnya, penyalahgunaan tes dan
nilai akan mengakibatkan menurunnya keinginan siswa untuk berusaha
dengan baik.21

d. Menumbuhkan bakat, sikap dan nilai


Belajar mengandung pengetahuan. Pengalaman dan ketrampilan
yang meliputi seluruh pembinaan individu terhadap dirinya, naluri, sikap
dan pembinaan nilai-nilai sekolah jika ingin menghasilkan untuk
masyarakat sebagai warga negara yang baik dan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, dan berusaha meningkatkan taraf hidupnya, haruslah

21
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk Meningkatkan
Minat Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia,2022), h.12

13
14

membekalinya dengan bakat yang terpuji, sikap-sikap yang baik dan nilai-
nilai yang diterima oleh masyarakat.22

K. Pengertian Aqidah dan Akhlak


a. Pengertian Aqidah
Aqidah berasal dari bahasa Arab aqoda, secara bahasa Aqidah
memiliki arti sesuatu yang mengikat. Kata lain yang serupa adalah i”tiqad
yang memiliki arti kepercayaan. Dari pengertian tersebut, Aqidah secara
sederhana memiliki Arti kepercayaan yang tersimpul di dalam hati. Hal ini
seperti ditegaskan oleh Ash Shiddieqy, bahwa Aqidah adalah sesuatu yang
di pegang teguh dan terhujam kuat di dalam lubuk jiwa dan tidak dapat
beralih dari padanya.

b. Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa Arab Khuluqiyah atau lazim disebut
moral. Yang dimaksud dengan Akhlak (Moral) adalah sebuah sistem yang
lengkap yang terdiri dari karakteristi-karakteristik akal dan tingkah laku
yang membuat seseorang menjadi istimewa. Terkadang definisi akhlak
sebagaimana di sebutkan diatas dalam batasan-batasan tertentu terbaur
dalam kepribadian.

Dengan demikian dapat disimpulkan aqidah akhlak adalah


kepercayaan yang diyakini kebenarannya didalam hati yang diikrarkan
dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan yang terpuji sesuai Dengan
ajaran Al-Qur’an dan Hadist. Maka menjaga aqidah akhlak merupakan hal
penting bagi kita. Hal-hal yang dapat kita lakukan antara lain dengan
mempelajari ilmu-ilmu yang menyangkut aqidah akhlak, hal hal yang
dapat merusak aqidah akhlak, menjauhkan perbuatan-perbuatan yang dapat
merusak aqidah akhlak dan mengamalkan ilmu yang telah kita pelajari.23

22
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk Meningkatkan
Minat Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia,2022), h.13
23
Damayanti, S.Pd.I, Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Hasil Belajar Akidah
Akhlak pada Peserta Didik Kelas IV SDN 33 Lebong ( Purwokerto: CV. Tatakata Grafika,2021),
h.21

14
15

L. Tujuan dan Fungsi Aqidah Akhlak


a. Tujuan Aqidah Akhlak
Adapun tujuan pelajaran aqidah akhlak sebagaimana disebutkan
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah untuk menumbuhkan
dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam
akhlaknya yang terpuji.”

b. Fungsi Aqidah Akhlak


Mata pelajaran aqidah akhlak di madrasah berfungsi sebagai
berikut:

1. Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai


kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
2. Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta
akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah
ditanamkan lebih dahulu dalam lingkunan keluarga.24
3. Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan
sosial melaluia aqidah akhlak.
4. Perbaikan keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif dari lingkungannya
atau dari budaya asing yang akan dihadapinya sehari-hari.
6. Pengajaran tentang informasi dan pengetahuan keimanan dan
akhlak, serta system dan fungsionalnya.
7. Penyaluran peserta didik untuk mendalami aqidah akhlak pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

M. Ruang Lingkup Aqidah Akhlak


a. Hubungan manusia dengan Allah
Hubungan vertical antara manusia dengan khaliqnya mencakup
dari segi aqidah yang meliputi: Iman kepada Allah, iman kepada
24
Damayanti, S.Pd.I, Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Hasil Belajar Akidah
Akhlak pada Peserta Didik Kelas IV SDN 33 Lebong ( Purwokerto: CV. Tatakata Grafika,2021),
h.22

15
16

malaikatmalaikat-Nya, iman kepada kitab-kitab-Nya, iman kepada Rasul-


Nya, iman kepada hari akhir dan iman kepada qadha dan qadar-Nya.

b. Hubungan manusia dengan manusia


Hubungan horizontal antara manusia dengan manusia mencakup
dri segi akhlak yang meliputi: akhlak dalam pergaulan hidup sesama
manusia, kewajiban membiasakan berakhlak yang baik terhadap diri
sendiri dan orang lain, serta menjauhi akhlak yang buruk.25

25
Damayanti, S.Pd.I, Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Hasil Belajar Akidah
Akhlak pada Peserta Didik Kelas IV SDN 33 Lebong ( Purwokerto: CV. Tatakata Grafika,2021),
h.23

16
17

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran umumMTS PersisMatraman

PROFIL MADRASAH
TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023

IDENTITAS MADRASAH
1 Nama Madrasah : MTSS. Persatuan Islam
2 Nomor Madrasah : 5471
3 NomorPokokSekolahNasional (NPSN) : 20178137
4 NomorStatistik Madrasah (NSM) : 121231750039
5 Provinsi : (O1) DKI Jakarta
6 Otonomi Daerah :
7 Kelurahan : UtanKayu Selatan
8 Kecamatan : Matraman
9 Alamat Madrasah
: Jln. Kramat Asem Raya No.59. RT.001.
RW.006.
1
0 Kode Pos : 13120
1
1 Telepon : 021-22850728
1
2 Faximile :
1
3 Daerah Lingkungan Madrasah : Perkotaan
1
4 Status Madrasah : Madrasah Swasta
1
5 KelompokKerja Madrasah : MTs. Negeri 16 Jakarta
1 Akreditasi Madrasah
6
: B (Nomor : 1347/BAN-SM/SK/2021 Jakar
Desember 2021)l
1
7 Status Kelembagaan : LembagaSwasta
1 PenerbitSuratKeputusan : Kantor Wilayah Kementerian Agama Provin

17
18

DKI Jakarta
1
9 TahunBerdiri : 1989
2
0 TahunPerubahan : 1995
2
1 KegiatanBelajarMengajar : Pagi
2
2 Bangunan Madrasah

: MilikOrganisasiPersatuan Islam
2
3 Lokasi Madrasah
a. JarakKe Kantor Kelurahan : 0 – 01 Km
b. JarakKe Kantor Kecamatan : 0 – 01 Km
c. Jarak Ke Kantor Wali Kota : 0 – 15 Km
d. JarakKe Kantor Gubernur : 0 – 20 Km
2
4 Induk Sub Rayon Madrasah : 022 Kota Jakarta Timur
2
5 IndukKelompokKerja Madrasah : MTs. Negeri 16 Jakarta
2
6 JumlahKelompokKerja Madrasah : 5 Madrasah
2
7 Nama AnggotaKelompokKerja Madrasah :
1. MTs. Negeri 16 Jakarta
2. MTSS. Al KenaniyahPulogadung
3. MTSS. Al HikmahPulogadung
4. MTSS. Persatuan Islam Matraman
5. MTSS. Al KhobirPulogadung
2
8 OrganisasiPenyelenggara

: PimpinanCabangPersatuan Islam Matraman


2
9 PerjalananPerubahanGedung

: 1. Lantai 3 Tahun 1996 (Gedung Lama)


2. Pembangunan Masjid Ihyaus Sunnah Ta
2005
3. PenambahanGedungBaruTahun 2014

18
19

(TigaLantai)
a. Lantai 1 & 2 RuangKelas SDS. Persat
Islam
b. Lantai 3 RuangKelas 7-8-9 MTSS.
Persatuan Islam Matraman
c. Lantai 4 Ruang Asrama Putra
3
0 JumlahPesertaDidik TP. 2022/2023
: 1. Kelas 7 Laki-Laki 25 - 7 Perempuan
Jumlah 49
2. Kelas 8 Laki-Laki 16 - 8 Perempuan
Jumlah 36
3. Kelas 9 Laki-Laki 26 - 9 Perempuan
Jumlah 48

3
1 Visi dan Misi

Visi : “ TerwujudnyaManusiaSebagaiKhalifa
Allah di Muka Bumi Ini “
(QS. 2 : 30)
Misi : “
PemanusiaanInsanUlulAlbabSelakuMuslimin
h YangTafaqquhFiddin
(QS.2 : 208)
Sumber data:

B. Peran Motivasi Guru Dalam MeningkatkanHasil Belajar Siswa Kelas Ix

A Pada MataPelajaran Akidah Akhlak Di MTS PersisMatraman

Setelah peneliti melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi

yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka peneliti dapat menjabarkan data hasil

penelitian.Data dibawah ini adalah data yang dihasilkan dari wawancara sebagian

19
20

Kepala Sekolah, Wali Kelasdan para SiswaMts PersisMatraman. Dan observasi

yang dilakukan peneliti secara langsung di lapangan serta hasil dokumentasi yang

diperoleh peneliti dari lokasi penelitian.

Pada awal penelitian, peneliti melakukan wawancara kepada

Bapak Kepala Sekolah danWali Kelas tentang skripsi yang berjudulPeran

Motivasi Guru Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Ix A Pada

MataPelajaran Akidah Akhlak Di Mts Persis Matraman Tahun Ajaran

2022/2023. Pertanyaan pertama kapan saja motivasi guru diterapkan. Dan

beliau menjawab :

“Dari awal sejak bertemuan anak didik. Baik, sebagai murid baru atau pun dalam
pembelajaran setiap bertemuan anak didik. Harus memiliki motivasi terlebih
dahulu, sebelum masuk memberikan materi.”1

Secara keseluruhan, hasil wawancara ini menegaskan peran krusial

motivasi guru dalam konteks pendidikan. Motivasi guru memiliki dampak

yang signifikan terhadap sikap dan prestasi belajar siswa. Berdasarkan

wawancara dengan seorang guru dan pandangan seorang ustadz, beberapa

poin penting dapat diambil.

Pertama, motivasi guru diterapkan sejak awal pertemuan dengan

anak didik. Baik itu saat siswa baru pertama kali masuk kelas atau dalam

setiap sesi pembelajaran, guru diharapkan memiliki peran aktif dalam

memberikan motivasi kepada siswa. Hal ini diakui sebagai landasan

penting, di mana motivasi menjadi fondasi bagi pembelajaran yang efektif.

20
21

Menurut guru tersebut, tanpa motivasi yang tepat, sulit bagi siswa untuk

menerima materi pelajaran dengan baik.

Kedua, dalam pandangan ustadz, keberhasilan dalam memberikan

motivasi memiliki dampak langsung pada hasil belajar siswa. Motivasi

yang diberikan oleh guru bisa memainkan peran kunci dalam

memfasilitasi penyampaian materi pelajaran. Hasil dari upaya memberikan

motivasi tersebut tercermin dalam peningkatan nilai siswa. Namun, perlu

dicatat bahwa hasil yang diperoleh tidak hanya tergantung pada upaya

guru saja, tetapi juga dipengaruhi oleh respon siswa dan faktor-faktor lain

dalam lingkungan pembelajaran.

Ketiga, pentingnya perbedaan antara hasil belajar siswa yang

mendapatkan motivasi dengan yang tidak dapat diakui. Guru yang

diwawancarai menggarisbawahi bahwa hasil belajar siswa yang menerima

motivasi akan berbeda secara positif dibandingkan dengan siswa yang

tidak mendapat motivasi. Motivasi di sini diartikan sebagai faktor

pendorong yang mampu merangsang semangat dan minat siswa terhadap

pembelajaran. Melalui beberapa penelitian, telah terbukti bahwa kehadiran

motivator atau pemberian motivasi dalam konteks pembelajaran

memberikan dampak yang menguntungkan.

Dalam keseluruhan konteks wawancara ini, terlihat jelas bahwa

motivasi guru memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap dan hasil

belajar siswa. Motivasi yang diberikan sejak awal pertemuan membentuk

21
22

dasar bagi pembelajaran yang efektif. Keberhasilan dalam memberikan

motivasi tercermin dalam peningkatan prestasi siswa. Meskipun demikian,

hasil belajar juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya dan respon siswa

terhadap motivasi tersebut. Oleh karena itu, memberikan motivasi yang

tepat dan mendukung merupakan hal yang krusial dalam mencapai tujuan

pendidikan yang optimal.

Peneliti juga melakukan wawancara terhadap wali kelas IX A dengan

pertanyaanApakah ada pengaruh motivasi guru terharap kelas 9A. beliau

mengatakan :

“Ada , memberikan semangat supaya siswa/i belajar. Dari yang tidak belajar atau
malas belajar, menjadi belajar setelah adanya motivasi.”3

Bagaimana pendapat ustadz tentang motivasi guru terhadap hasil


belajar siswa. Beliau menjawab :

“Bentuk keberhasilan atau tidak dalam memberikan sebuah penyampaian kepada


anak didik. Adanya perbedaan dengan yang di berikan motivasi dan tidak. Yang
diberikan motivasi, berdampak nilai menjadi bagus berarti ada peningkatan
keberhasilan. Tetapi, jika sudah diberikan motivasi masih tetap sama berarti tidak
berhasil.”4

Apakah sama hasil belajar siswa yang di berikan motivasi dengan


yang tidak. Kemudian beliau menjawab :

“Tidak sama, akan berbeda. Makanya, dalam sebuah pembelajaran ada motivasi
pembelajaran tujuannya supaya ada sebuah peningkatan dan anak ada motivasi

22
23

untuk belajar. Makanya sekarang ada motivator, untuk memotivasi dan hasilnya
sudah di buktikan dengan beberapa penelitian.”5

Berdasarkan wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa

motivasi yang diberikan oleh guru memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap siswa kelas 9A. Menurut guru tersebut, motivasi mampu

mengubah siswa yang sebelumnya tidak belajar atau malas belajar menjadi

lebih bersemangat dalam belajar. Motivasi dari guru menjadi kunci untuk

mempengaruhi perubahan sikap siswa terhadap pembelajaran.

Pendapat ustadz dalam wawancara ini menguatkan pentingnya

motivasi guru terhadap hasil belajar siswa. Ustadz berpendapat bahwa

hasil dari upaya memberikan motivasi memiliki dampak pada keberhasilan

penyampaian materi kepada siswa. Jika motivasi diberikan dengan tepat,

terjadi peningkatan dalam nilai siswa, yang mengindikasikan adanya

kesuksesan dalam memberikan pengajaran. Namun, jika motivasi sudah

diberikan tetapi hasil belajar tetap tidak berubah, maka usaha tersebut

dianggap belum berhasil.

Selanjutnya, wawancara juga menunjukkan perbedaan yang jelas

antara hasil belajar siswa yang diberikan motivasi dengan yang tidak.

Menurut pandangan guru tersebut, hasil belajar siswa yang mendapatkan

motivasi akan berbeda dari mereka yang tidak mendapatkannya. Motivasi

dalam pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan prestasi siswa, dan

kehadiran motivator sebagai pendukung motivasi telah diuji melalui

23
24

beberapa penelitian yang menghasilkan bukti nyata terhadap

efektivitasnya.

Secara keseluruhan, wawancara ini menggambarkan bahwa

motivasi guru memiliki peran penting dalam membentuk sikap dan hasil

belajar siswa. Motivasi yang tepat dapat membantu mengatasi

ketidaksemangatan belajar dan dapat berdampak positif pada peningkatan

prestasi akademik siswa. Namun, efektivitas motivasi juga tergantung

pada bagaimana motivasi tersebut diberikan dan diterima oleh siswa, serta

dukungan dari berbagai faktor pendukung lainnya.

Peneliti juga menanyakan beberapa siswa dengan pertanyaan

Apakah kamu sering mendapatkan motivasi dari guru?

Siswa pertama

“ada, memberikan semangat supaya belajarnya rajin jangan menyerah.”1

Siswa kedua

“sering, terus belajar dan jangan malas, jika di beritugas langsung di kerjakan .

Ada waktunya main dan ada waktunya belajar.”4

Siswa ke tiga

“ya, seperti belajar yang giat di sekolah, supaya tugas yang di berikan ada terus

nilainya dan mendapatkan nilai bagus saat ulangan.”7

24
25

Siswa ke empat

“Sering, jangan menyia-nyiakanwaktu muda.”10 Menurutanda,

apamanfaatmotivasidari guru?

Siswa ke lima

“Sering, tapikurangmasuk. Pengenbelajar, tapi sukabodoamatdankurang peduli.”

Hasil wawancara dengan beberapa siswa menggambarkan

pentingnya peran motivasi dari guru dalam pengalaman belajar mereka.

Berikut ini adalah simpulan lengkap dari wawancara tersebut:

Pertama, siswa pertama mengungkapkan bahwa mereka sering

mendapatkan motivasi dari guru. Motivasi ini bermanfaat untuk

memberikan semangat agar siswa dapat belajar dengan rajin dan tidak

menyerah. Hal ini menunjukkan bahwa guru memiliki peran dalam

menginspirasi siswa untuk tetap bersemangat dalam belajar.

Kedua, siswa kedua juga menyatakan bahwa mereka sering

mendapatkan motivasi dari guru. Pesan motivasi yang diberikan adalah

untuk terus belajar dan tidak malas, serta melaksanakan tugas dengan

segera. Siswa ini memahami pentingnya menjaga keseimbangan antara

waktu belajar dan bermain.

Ketiga, siswa ketiga mengungkapkan bahwa mereka mendapatkan

motivasi dari guru untuk belajar dengan giat di sekolah. Motivasi ini

berdampak pada pemahaman bahwa usaha giat dalam belajar di sekolah

25
26

akan mempengaruhi hasil tugas dan nilai ulangan, sehingga mereka

mendapatkan nilai yang baik.

Keempat, siswa keempat mengatakan bahwa mereka sering

mendapatkan motivasi dari guru. Pesan yang disampaikan adalah agar

siswa tidak menyia-nyiakan waktu muda mereka. Ini menggambarkan

pandangan bahwa waktu adalah sumber berharga yang perlu dimanfaatkan

sebaik mungkin.

Kelima, siswa kelima juga mengakui bahwa mereka sering

mendapatkan motivasi dari guru, meskipun mereka mengakui bahwa

mereka kurang tertarik atau peduli. Meskipun demikian, keberadaan

motivasi tersebut tetap memiliki dampak dalam mendorong siswa untuk

belajar.

Secara umum, wawancara ini mengungkapkan bahwa motivasi

yang diberikan oleh guru memiliki manfaat yang bervariasi bagi siswa.

Motivasi tersebut mempengaruhi sikap siswa terhadap belajar dan

menginspirasi mereka untuk belajar dengan lebih tekun. Meskipun respon

siswa terhadap motivasi bisa berbeda-beda, tetapi adanya motivasi dari

guru tetap memiliki dampak positif dalam membentuk pola pikir dan

semangat belajar siswa.

Dari wawancara dengan beberapa siswa mengenai peran motivasi

guru dalam pengalaman belajar, terdapat beberapa poin penting yang dapat

diidentifikasi:

26
27

1. Pentingnya Motivasi Guru: Siswa pertama, kedua, ketiga, keempat, dan

kelima sepakat bahwa motivasi yang diberikan oleh guru memiliki peran

yang signifikan dalam pengalaman belajar mereka.

2. Semangat dan Ketekunan: Siswa pertama mengemukakan bahwa motivasi

guru memberikan semangat kepada mereka untuk belajar dengan rajin dan

tidak menyerah. Siswa kedua juga menekankan pentingnya terus belajar

dan tidak malas, sejalan dengan pesan motivasi yang mereka terima.

3. Keseimbangan Waktu: Siswa kedua menyoroti pesan motivasi guru

mengenai keseimbangan antara waktu belajar dan bermain. Ini

mencerminkan pemahaman tentang pentingnya mengatur waktu dengan

bijak.

4. Kegiatan Akademik dan Prestasi: Siswa ketiga menyebutkan bahwa

motivasi guru mendorong mereka untuk giat dalam belajar di sekolah,

dengan keyakinan bahwa usaha ini akan memengaruhi hasil tugas dan nilai

ulangan, yang pada akhirnya membuahkan prestasi yang baik.

5. Manfaat Waktu Muda: Siswa keempat menunjukkan bahwa pesan

motivasi guru mengenai tidak menyia-nyiakan waktu muda sangat

penting. Ini menggarisbawahi pandangan bahwa masa muda adalah

kesempatan berharga yang harus dimanfaatkan dengan baik.

6. Respon Beragam: Siswa kelima, meskipun mengakui adanya motivasi dari

guru, juga menunjukkan adanya respon beragam terhadap motivasi

tersebut. Meskipun kurang tertarik atau peduli, mereka tetap menyadari

pengaruh positif dari motivasi dalam merangsang belajar.

27
28

7. Pengaruh Positif: Keseluruhan wawancara mengindikasikan bahwa

motivasi guru memiliki pengaruh positif dalam membentuk sikap dan

semangat belajar siswa. Meskipun respon dan perhatian siswa beragam,

pesan motivasi tetap memiliki dampak dalam membentuk pola pikir

mereka terhadap belajar.

8. Pengembangan Pribadi: Wawancara menggambarkan bahwa pesan

motivasi guru membantu dalam pengembangan pribadi siswa, baik dari

segi akademik maupun kepribadian.

9. Peran Guru Sebagai Motivator: Dari pandangan siswa, peran guru sebagai

motivator sangat penting dalam membantu mereka meraih potensi penuh

dalam belajar dan kehidupan.

10. Pentingnya Komunikasi dan Hubungan: Hasil wawancara menunjukkan

bahwa komunikasi yang baik antara guru dan siswa, serta hubungan yang

positif, dapat memperkuat efektivitas pesan motivasi.

Kemudian peneliti mengajukan pertanyaan apa manfaat motivasi

guru?

Siswa pertama

“ membuat semakin semangat,agar bisa dalam pelajaran tersebut”

Siswa ke dua

“Supaya percaya diri untuk menuju apa yang kita tuju di masa depan.”

Siswa ketiga

28
29

“membuat semakin semangat, agar bias dalam pelajaran tersebut.”

Siswa keempat

“supaya percaya diri untuk menuju apa yang kita tuju di masa depan”

Siswa ke lima

“menjadi lebih semangat lagi”

Hasil wawancara dengan siswa mengenai manfaat motivasi guru

menggambarkan pandangan seragam mengenai efek positif yang

dihasilkan. Para siswa sepakat bahwa motivasi dari guru membawa

manfaat yang berarti dalam perjalanan belajar mereka. Pertama, motivasi

tersebut memiliki kemampuan untuk meningkatkan semangat belajar.

Siswa pertama dan siswa ketiga mengungkapkan bahwa pesan-pesan

positif dari guru merangsang semangat dalam menghadapi pelajaran,

membantu mereka untuk lebih tekun dan bersemangat dalam belajar.

Selanjutnya, para siswa juga menyoroti manfaat dalam aspek psikologis,

khususnya peningkatan rasa percaya diri. Siswa kedua dan siswa keempat

menekankan bahwa motivasi guru memberikan keyakinan pada

kemampuan mereka, membangun rasa percaya diri yang diperlukan untuk

meraih tujuan di masa depan. Siswa kelima menegaskan bahwa manfaat

dari motivasi guru melampaui batas-batas akademis, memberikan

semangat yang lebih luas dalam berbagai aspek kehidupan. Secara

keseluruhan, wawancara ini mengungkapkan bahwa manfaat utama dari

motivasi guru adalah meningkatkan semangat belajar, membangun rasa

29
30

percaya diri, mendorong pencapaian tujuan, dan membawa semangat yang

lebih besar secara menyeluruh dalam perjalanan siswa menuju sukses.

Hasil wawancara dengan para siswa menggambarkan kesepakatan

umum mengenai manfaat positif dari motivasi yang diberikan oleh guru.

Manfaat ini dapat diuraikan sebagai berikut:

Pertama, motivasi guru memiliki peran signifikan dalam

meningkatkan semangat belajar. Siswa pertama, siswa ketiga, dan siswa

kelima menekankan bahwa dorongan yang diberikan oleh guru mampu

membangkitkan motivasi internal mereka untuk belajar dengan tekun dan

bersemangat. Ini mencerminkan bagaimana pesan positif dan dorongan

dari guru dapat membentuk pola pikir yang lebih positif terhadap

pembelajaran.

Kedua, motivasi guru juga berdampak pada peningkatan rasa

percaya diri. Siswa kedua dan siswa keempat menyatakan bahwa pesan

motivasi yang mereka terima membantu memperkuat keyakinan diri

mereka. Dorongan dan dukungan dari guru membuat mereka merasa yakin

bahwa mereka memiliki kemampuan untuk meraih tujuan masa depan.

Ketiga, pesan motivasi dari guru mendorong siswa untuk meraih

tujuan di masa depan. Siswa kedua dan siswa keempat menunjukkan

bahwa motivasi ini berfungsi sebagai pendorong yang kuat bagi mereka

untuk mencapai apa yang diinginkan dalam hidup. Pesan positif ini

membentuk pola pikir yang lebih proaktif terhadap pencapaian tujuan.

30
31

Keempat, dampak positif dari motivasi guru juga meluas ke aspek

keseluruhan dalam kehidupan siswa. Siswa kelima menyoroti bahwa efek

utama dari motivasi guru adalah peningkatan semangat secara menyeluruh.

Hal ini mengindikasikan bahwa pesan motivasi tidak hanya mempengaruhi

kinerja akademis, tetapi juga mengubah cara siswa memandang dan

menghadapi berbagai situasi dalam kehidupan sehari-hari.

Secara keseluruhan, hasil wawancara ini menggambarkan bahwa

motivasi yang diberikan oleh guru memiliki manfaat yang luas bagi siswa.

Motivasi ini tidak hanya meningkatkan semangat belajar, tetapi juga

membangun rasa percaya diri, mendorong pencapaian tujuan, dan

membawa semangat yang lebih positif dalam berbagai aspek kehidupan

siswa.

Dari wawancara diatas dapat kita ambil poin-poinnya betapa

pentingnya motivasi guru bagi para murid :

1. Meningkatkan Semangat Belajar: Siswa pertama, siswa ketiga, dan

siswa kelima menekankan bahwa motivasi dari guru membantu

meningkatkan semangat mereka dalam belajar. Motivasi ini berperan

dalam merangsang dorongan internal untuk lebih tekun dan

bersemangat menghadapi pelajaran.

2. Peningkatan Percaya Diri: Siswa kedua dan siswa keempat mencatat

bahwa manfaat dari motivasi guru adalah membantu meningkatkan

rasa percaya diri mereka. Pesan positif dan dorongan dari guru

31
32

membuat mereka yakin bahwa mereka mampu mencapai tujuan masa

depan.

3. Mendorong Pencapaian Tujuan: Siswa kedua dan siswa keempat juga

menyoroti bahwa motivasi guru membantu mereka dalam meraih

tujuan di masa depan. Pesan motivasi tersebut menjadi pendorong

untuk mencapai apa yang mereka inginkan dalam hidup.

4. Meningkatkan Semangat secara Umum: Siswa kelima menekankan

bahwa efek utama dari motivasi guru adalah membuat mereka lebih

semangat secara keseluruhan. Hal ini mencerminkan bahwa pesan

motivasi memiliki pengaruh positif yang lebih luas dalam kehidupan

siswa.

Peneliti juga menanyakan pertanyaan apakah hasil belajar anda

meningkat, setelah mendapat motivasi dari guru ?

Siswa pertama

“meningkat, walaupun tidak terlalu segnifikasi”

Siswa ke dua

“sama aja atau standar, alasannya itu karna saya kurang memahami masukan dari

guru – guru”

Siswa ke tiga

“Lumayan meningkat, karna dengan motivasi tersebut saya dapat meningkatkan

motivasi belajar saya menjadi lebih baik”

32
33

Siswa ke empat

“sedikit demi sedikit meningkat, karna saya berusaha untuk mendengarkan setiap

motivasi – motivasi yang di berikan guru saya walaupun saya terkadang susah

untuk menerima”

Siswa ke lima

“meningkat, soalnya saya sering memperhatikan guru saya ketika memberikan

motivasi”

Berdasarkan hasil wawancara dengan para siswa mengenai

pengaruh motivasi guru terhadap hasil belajar mereka, dapat diambil

kesimpulan bahwa dampak motivasi guru terhadap hasil belajar siswa

memiliki variasi dalam tingkat dan persepsi. Meskipun respons siswa

bervariasi, umumnya mereka mengakui bahwa motivasi dari guru

memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan hasil belajar mereka.

Siswa pertama menyatakan bahwa hasil belajarnya mengalami

peningkatan meskipun tidak secara signifikan. Siswa kedua menyebutkan

bahwa hasil belajar mereka cenderung stabil, dan alasan kurang

memahami masukan dari guru menjadi faktor yang mempengaruhi. Siswa

ketiga merasa hasil belajarnya meningkat dengan baik karena adanya

motivasi guru yang membantu meningkatkan semangat belajar mereka.

Siswa keempat juga mengamati peningkatan hasil belajar mereka,

meskipun secara bertahap, karena mereka berusaha mendengarkan

33
34

motivasi yang diberikan guru meskipun kadang sulit diterima. Siswa

kelima menyatakan bahwa hasil belajarnya meningkat karena ia aktif

memperhatikan pesan motivasi yang disampaikan oleh guru.

Secara keseluruhan, meskipun beberapa siswa mengalami

peningkatan hasil belajar yang lebih signifikan daripada yang lain,

wawancara ini mencerminkan bahwa motivasi guru memiliki dampak

positif dalam mendorong peningkatan hasil belajar. Variasi dalam respons

siswa mencerminkan beragam faktor, termasuk pemahaman terhadap

pesan motivasi dan upaya mereka dalam mengaplikasikannya. Hal ini

menggarisbawahi pentingnya peran motivator yang dimainkan oleh guru

dalam menginspirasi, memberikan dorongan, dan membantu siswa meraih

potensi belajar mereka.

Dari kesimpulan diatas dapat kita ambil poin-poin pentingnya yaitu

1. Variasi Dampak Hasil Belajar: Terdapat variasi dalam dampak motivasi

guru terhadap hasil belajar siswa. Beberapa siswa mengalami peningkatan

yang lebih signifikan, sementara yang lain merasakan perubahan yang

lebih terbatas.

2. Stabilitas Hasil Belajar: Beberapa siswa menganggap hasil belajar mereka

relatif stabil, dan alasan ketidakstabilan ini dapat disebabkan oleh faktor

seperti pemahaman terhadap masukan guru.

34
35

3. Peningkatan Semangat Belajar: Siswa ketiga merasakan peningkatan hasil

belajar yang positif karena adanya motivasi dari guru yang membantu

meningkatkan semangat belajar mereka.

4. Upaya Berkelanjutan: Meskipun peningkatan hasil belajar terkadang

terjadi secara bertahap, siswa keempat menunjukkan bahwa upaya

berkelanjutan untuk mendengarkan dan menerapkan motivasi guru dapat

memberikan hasil positif.

5. Peran Aktif Siswa: Siswa kelima menunjukkan bahwa peningkatan hasil

belajar mereka berkaitan dengan upaya mereka untuk secara aktif

memperhatikan pesan motivasi yang disampaikan oleh guru.

6. Persepsi Individu: Respons yang berbeda-beda dari siswa mencerminkan

bahwa persepsi individual terhadap motivasi guru memainkan peran dalam

dampaknya terhadap hasil belajar.

7. Pentingnya Peran Guru sebagai Motivator: Kesimpulan ini

menggarisbawahi pentingnya peran guru sebagai motivator dalam

merangsang siswa untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik.

8. Dorongan dan Pengaruh Positif: Meskipun dampak dapat beragam, secara

umum, motivasi guru memberikan dorongan dan pengaruh positif terhadap

hasil belajar siswa.

9. Faktor Pengaruh Lainnya: Variasi dalam dampak hasil belajar juga bisa

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar motivasi guru, seperti faktor

internal dan lingkungan belajar.

35
36

Peneliti juga menanyakan ke guru apa saja kendala yang dihadapi guru

dalam memotivasi anak didiknya ?

“Salah satu kendala utama adalah perbedaan tingkat minat dan motivasi di antara
siswa-siswa saya. Setiap siswa memiliki latar belakang, kepentingan, dan motivasi
yang berbeda-beda, sehingga menemukan pendekatan yang tepat untuk
memotivasi setiap individu bisa menjadi tantangan. Selain itu, ada saat-saat di
mana beberapa siswa mungkin merasa kurang percaya diri dalam kemampuan
mereka, dan ini bisa menghambat semangat belajar mereka. Upaya untuk
membangun rasa percaya diri mereka dapat memakan waktu dan memerlukan
pendekatan yang sensitif. Selain itu, perubahan dalam lingkungan belajar dan
pendekatan pengajaran yang terkadang dibutuhkan dalam upaya memotivasi siswa
juga dapat menjadi tantangan. Menemukan metode yang efektif untuk menggugah
minat dan semangat siswa dalam berbagai situasi pembelajaran bisa menjadi
pekerjaan yang kompleks.”

Dari wawancara diatas menjelaskan bahwa guru menghadapi

beberapa kendala dalam usaha memotivasi anak didiknya. Salah satu

kendala utama yang dihadapi adalah perbedaan tingkat minat dan motivasi

di antara siswa-siswanya. Karena setiap siswa memiliki latar belakang,

minat, dan motivasi yang berbeda-beda, menemukan pendekatan yang

tepat untuk memotivasi setiap individu menjadi tantangan tersendiri.

Selain itu, tantangan lainnya adalah ketika beberapa siswa merasa kurang

percaya diri terhadap kemampuan mereka. Rendahnya rasa percaya diri ini

dapat menghambat semangat belajar mereka, dan upaya untuk

membangunnya memerlukan waktu dan pendekatan yang sensitif guna

mendukung siswa secara efektif.

36
37

Kendala lain yang dihadapi adalah perubahan dalam lingkungan

belajar dan pendekatan pengajaran yang terkadang dibutuhkan dalam

upaya memotivasi siswa. Meskipun perubahan ini bisa sangat positif,

mengimplementasikannya tidak selalu mudah. Menemukan metode yang

efektif untuk menggugah minat dan semangat siswa dalam berbagai situasi

pembelajaran dapat menjadi pekerjaan yang kompleks. Meskipun

demikian, wawancara ini menunjukkan bahwa guru memiliki komitmen

untuk mengatasi kendala-kendala ini dengan kreativitas, kesabaran, dan

perhatian terhadap kebutuhan individual siswa. Kesimpulannya, meskipun

ada tantangan dalam memotivasi anak didik, peran guru dalam

menciptakan lingkungan belajar yang memotivasi dan mendukung

perkembangan siswa tetap krusial.

Dari kesimpulan diatas dapat kita ambil poin-poin pentingnya yaiut

1. Perbedaan Minat dan Motivasi: Salah satu tantangan utama adalah

perbedaan tingkat minat dan motivasi di antara siswa. Setiap siswa

memiliki latar belakang, minat, dan motivasi yang berbeda-beda, yang

membuat diperlukannya pendekatan yang beragam untuk memotivasi

setiap individu.

2. Rendahnya Percaya Diri: Beberapa siswa mungkin merasa kurang percaya

diri dalam kemampuan mereka. Hal ini dapat menghambat semangat

belajar mereka. Upaya untuk membangun rasa percaya diri memerlukan

37
38

waktu dan pendekatan yang sensitif agar siswa merasa didukung dan

mampu mengatasi hambatan ini.

3. Perubahan Lingkungan dan Pendekatan Pengajaran: Terkadang, dalam

upaya untuk memotivasi siswa, perubahan dalam lingkungan belajar dan

pendekatan pengajaran mungkin diperlukan. Namun, proses perubahan ini

dapat menimbulkan tantangan, terutama dalam menemukan metode yang

efektif untuk menggugah minat dan semangat siswa di berbagai situasi

pembelajaran.

C. Analisis Data mengenai Peran dan kendala Motivasi Guru Dalam

MeningkatkanHasil Belajar Siswa Kelas Ix A Pada MataPelajaran

Akidah Akhlak Di MTS PersisMatraman

Melalui analisis poin-poin yang diungkap dalam wawancara, dapat

disimpulkan bahwa motivasi guru memiliki dampak yang luas dan penting

dalam pengalaman belajar siswa. Kesepakatan siswa dari berbagai tingkatan

mengenai peran signifikan motivasi guru menggarisbawahi bahwa peran

guru bukan hanya sebatas mengajar, tetapi juga sebagai agen yang

membangun semangat dan inspirasi dalam belajar.

Semangat dan ketekunan, seperti yang ditekankan oleh siswa pertama dan

kedua, merupakan hasil konkret dari motivasi guru. Ini menegaskan bahwa

motivasi bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi juga memicu tindakan nyata

untuk belajar dengan tekun dan tanpa menyerah. Selain itu, pemahaman

tentang pentingnya keseimbangan waktu antara belajar dan bermain,

sebagaimana yang diungkap oleh siswa kedua, menggambarkan bahwa pesan

38
39

motivasi juga dapat membentuk pola pikir tentang manajemen waktu yang

efektif.

Siswa ketiga menyoroti bahwa motivasi guru mendorong mereka untuk

berprestasi dalam kegiatan akademik. Dalam hal ini, pesan motivasi

membantu mengembangkan keyakinan diri mereka untuk meraih hasil yang

baik dalam tugas dan penilaian. Siswa keempat menggarisbawahi pesan

motivasi guru mengenai tidak menyia-nyiakan waktu muda sebagai aspek

penting dalam pembentukan pandangan mereka terhadap masa depan.

Namun, respon beragam yang dinyatakan oleh siswa kelima

mengindikasikan bahwa dampak motivasi guru dapat bervariasi pada setiap

individu. Meskipun demikian, keseluruhan wawancara menunjukkan bahwa

motivasi guru memiliki pengaruh positif dalam membentuk sikap, semangat

belajar, dan perkembangan pribadi siswa. Selain itu, pentingnya peran guru

sebagai motivator dan kebutuhan akan komunikasi yang baik dan hubungan

positif dengan siswa juga diungkapkan dalam analisis ini.

Secara menyeluruh, analisis poin-poin ini menggambarkan bahwa

motivasi guru bukan hanya mempengaruhi semangat belajar, tetapi juga

menciptakan dampak yang lebih dalam pada aspek kehidupan siswa. Ini

menguatkan peran sentral guru dalam membentuk karakter, membangun rasa

percaya diri, dan mendorong siswa untuk meraih potensi penuh mereka

dalam belajar dan kehidupan.

Adapun kendala yang dihadapi guru yaitu sejumlah tantangan yang

dihadapi oleh guru dalam upaya memotivasi siswa. Pertama, perbedaan

39
40

tingkat minat dan motivasi di antara siswa menjadi kendala utama. Setiap

siswa memiliki latar belakang, minat, dan motivasi yang beragam, sehingga

mengharuskan guru untuk mengadopsi pendekatan yang beragam pula.

Tantangan ini memerlukan kreativitas dalam menemukan strategi yang

relevan dan efektif untuk memotivasi setiap individu, mengingat tidak satu

pendekatan saja yang cocok untuk semua siswa.

Kemudian, rendahnya rasa percaya diri yang beberapa siswa alami juga

merupakan hambatan yang perlu diatasi. Kurangnya keyakinan dalam

kemampuan diri dapat menghambat semangat belajar siswa. Proses

membangun rasa percaya diri memerlukan waktu dan pendekatan yang

lembut agar siswa merasa didukung dan mampu melewati hambatan ini.

Guru perlu membangun lingkungan yang aman dan memberikan umpan

balik positif untuk membantu siswa mengatasi ketidakpercayaan pada diri

sendiri.

Selanjutnya, tantangan lainnya muncul ketika guru harus menghadapi

perubahan lingkungan belajar dan pendekatan pengajaran guna memotivasi

siswa. Meskipun perubahan ini mungkin diperlukan untuk menciptakan

pengalaman pembelajaran yang lebih menarik dan relevan, implementasinya

tidak selalu lancar. Menemukan metode yang efektif untuk membangkitkan

minat dan semangat siswa dalam berbagai konteks pembelajaran bisa

menjadi tantangan yang kompleks. Guru harus menggabungkan kreativitas,

penyesuaian, dan evaluasi terus-menerus untuk memastikan bahwa

perubahan tersebut memberikan dampak positif yang diinginkan.

40
41

Secara keseluruhan, analisis ini menggarisbawahi bahwa upaya

memotivasi siswa bukanlah tugas yang mudah. Tantangan yang timbul dari

perbedaan minat, rendahnya rasa percaya diri, dan perubahan lingkungan

serta pendekatan pembelajaran menggambarkan kompleksitas dalam

memenuhi kebutuhan setiap siswa. Dalam menghadapi tantangan ini, guru

harus memiliki ketekunan, fleksibilitas, dan kemampuan untuk merespons

dinamika yang terjadi dalam kelas guna menciptakan lingkungan belajar

yang mendukung, memotivasi, dan membawa dampak positif bagi

perkembangan siswa.

41
42

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Pentingnya motivasi guru bagi para murid :

1) Meningkatkan Semangat Belajar: Siswa pertama, siswa

ketiga, dan siswa kelima menekankan bahwa motivasi dari

guru membantu meningkatkan semangat mereka dalam

belajar. Motivasi ini berperan dalam merangsang dorongan

internal untuk lebih tekun dan bersemangat menghadapi

pelajaran.

2) Peningkatan Percaya Diri: Siswa kedua dan siswa keempat

mencatat bahwa manfaat dari motivasi guru adalah

membantu meningkatkan rasa percaya diri mereka. Pesan

42
43

positif dan dorongan dari guru membuat mereka yakin

bahwa mereka mampu mencapai tujuan masa depan.

3) Mendorong Pencapaian Tujuan: Siswa kedua dan siswa

keempat juga menyoroti bahwa motivasi guru membantu

mereka dalam meraih tujuan di masa depan. Pesan motivasi

tersebut menjadi pendorong untuk mencapai apa yang

mereka inginkan dalam hidup.

4) Meningkatkan Semangat secara Umum: Siswa kelima

menekankan bahwa efek utama dari motivasi guru adalah

membuat mereka lebih semangat secara keseluruhan. Hal

ini mencerminkan bahwa pesan motivasi memiliki

pengaruh positif yang lebih luas dalam kehidupan siswa.

2. Kendala guru memotivasi anak didiknya.

1) Perbedaan Minat dan Motivasi: Salah satu tantangan utama

adalah perbedaan tingkat minat dan motivasi di antara siswa.

Setiap siswa memiliki latar belakang, minat, dan motivasi yang

berbeda-beda, yang membuat diperlukannya pendekatan yang

beragam untuk memotivasi setiap individu.

2) Rendahnya Percaya Diri: Beberapa siswa mungkin merasa

kurang percaya diri dalam kemampuan mereka. Hal ini dapat

menghambat semangat belajar mereka. Upaya untuk

membangun rasa percaya diri memerlukan waktu dan

43
44

pendekatan yang sensitif agar siswa merasa didukung dan

mampu mengatasi hambatan ini.

3) Perubahan Lingkungan dan Pendekatan Pengajaran:

Terkadang, dalam upaya untuk memotivasi siswa, perubahan

dalam lingkungan belajar dan pendekatan pengajaran mungkin

diperlukan. Namun, proses perubahan ini dapat menimbulkan

tantangan, terutama dalam menemukan metode yang efektif

untuk menggugah minat dan semangat siswa di berbagai situasi

pembelajaran.

B. SARAN

Berikut adalah saran-saran berdasarkan kendala yang dihadapi guru

dalam memotivasi anak didiknya:

1. Perbedaan Minat dan Motivasi: Untuk mengatasi tantangan ini,

sebaiknya guru mengadopsi pendekatan yang beragam dalam

memotivasi siswa. Mengenal siswa secara lebih mendalam dan

memahami minat serta motivasi individu dapat membantu guru

menyesuaikan pesan motivasi agar lebih relevan dan menarik bagi

setiap siswa. Menggunakan berbagai metode pembelajaran yang

memperhitungkan beragam minat dan motivasi juga dapat

membantu meningkatkan keterlibatan siswa.

2. Rendahnya Percaya Diri: Guru perlu membangun lingkungan yang

mendukung siswa untuk merasa lebih percaya diri. Pujian dan

44
45

pengakuan atas usaha dan pencapaian siswa dapat membantu

memperkuat rasa percaya diri mereka. Selain itu, memberikan

tantangan yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan

memberikan dukungan tambahan saat diperlukan dapat membantu

siswa mengatasi rasa ketidakpercayaan diri mereka.

3. Perubahan Lingkungan dan Pendekatan Pengajaran: Dalam

menghadapi perubahan lingkungan dan pendekatan pengajaran,

guru perlu memiliki fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi.

Melibatkan siswa dalam proses perubahan dan memperjelas alasan

di balik perubahan tersebut dapat membantu mengurangi resistensi.

Selain itu, guru juga perlu mencari metode yang efektif untuk

menggugah minat dan semangat siswa di berbagai situasi

pembelajaran, seperti mengintegrasikan elemen kreatif dan praktis

dalam pembelajaran.

45
46

DAFTAR PUSTAKA

Amanatu Rizkiya, Chalimatus Sa’dijah, Fita Mustafida, Penerapan Metode


Diskusi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Akidah Akhlak Meteri Pokok Akhlak Terpuji Kelas X Mipa 1
Man 1 Kota Malang, Jurnal Pendidikan Islam, (2019)
Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol.3 No. 1, Bulan Desember 2018
Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif dan RnD, Bandung: Alfabeta,(2009)
Syardiansah: Hubungan Motivasi Belajar dan Minat Belajar terhadap Prestasi
Belajar Mahasiswa
Indri Dayana, M.Si & Juliaster Marbun, M.Si, Motivasi Kehidupan (Bogor:
Guepedia, 2018)
Indri Dayana, M.Si & Juliaster Marbun, M.Si, Motivasi Kehidupan (Bogor:
Guepedia, 2018)
Haryanto,Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Two Stay Two Stray
(Lombok Tengah: Penerbit P4I, 2022)
Haryanto,Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Two Stay Two Stray
(Lombok Tengah: Penerbit P4I, 2022)
Haryanto,Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Two Stay Two Stray
(Lombok Tengah: Penerbit P4I, 2022)

46
47

Haryanto,Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Two Stay Two Stray
(Lombok Tengah: Penerbit P4I, 2022)
Haryanto,Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Two Stay Two Stray
(Lombok Tengah: Penerbit P4I, 2022)
Haryanto,Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Two Stay Two Stray
(Lombok Tengah: Penerbit P4I, 2022)
Drs. Thursan Hakim, Belajar secara Efektif (Jakarta: Puspa Swara, 2000)
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk
Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia,2022)
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk
Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia,2022)
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk
Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia,2022)
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk
Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia,2022)
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk
Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia,2022)
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk
Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia,2022)
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk
Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia,2022)
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk
Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi
Indonesia,2022)
Damayanti, S.Pd.I, Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Akidah Akhlak pada Peserta Didik Kelas IV SDN 33 Lebong
( Purwokerto: CV. Tatakata Grafika,2021)
Damayanti, S.Pd.I, Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Akidah Akhlak pada Peserta Didik Kelas IV SDN 33 Lebong
( Purwokerto: CV. Tatakata Grafika,2021)
Damayanti, S.Pd.I, Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Akidah Akhlak pada Peserta Didik Kelas IV SDN 33 Lebong

( Purwokerto: CV. Tatakata Grafika,2021)

47
48

Lampiran

48
49

49
50

50
51

51
52

52
53

53

Anda mungkin juga menyukai