Anda di halaman 1dari 46

PERAN MOTIVASI GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA KELAS IX A PADA MATA PELAJARAN


AKIDAH AKHLAK DI MTS PERSIS MATRAMAN TAHUN
AJARAN 2022/2023

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd)
Pada Program Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut
Agama Islam (IAI) Persis Bandung

Disusun oleh:

MUHAMMAD ILMI RANDI


NIM : 19032550

BANDUNG 1444 H. / 2023 M


PERAN MOTIVASI GURU DALAM MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX A PADA MATA
PELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MTS PERSIS
MATRAMAN TAHUN AJARAN 2022/2023

Oleh:
MUHAMMAD ILMI RANDI
NIM : 19032550

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI


AGAMA ISLAM (STAI) PERSIS BANDUNG

BANDUNG 1444 H. / 2023 M

i
LEMBAR PERSETUJUAN

IMPLEMENTASI MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR


SISWA MTS KELAS IX A PADA PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK DI MTS
PERSIS MATRAMAN

Oleh:

Muhamad Ilmi Randi


NIM : 19032550

Menyetujui,

Lalan Sahlani, M.Ag.


NIDN:2107058302

Pembimbing I Pembimbing II

Mengetahui
Rektor IAI Persis, Ketua Program Studi PAI,

Dr. Nurmawan, M.Ag. Lalan Sahlani, M.Ag.


NIDN:2008056901 NIDN:2107058302

ii
LEMBAR PENGESAHAN

iii
LEMBAR PERNYATAAN

iv
RIWAYAT HIDUP

v
ABSTRAK

vi
KATA PENGANTAR

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................... iv
RIWAYAT HIDUP.................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................... vii
DAFTAR ISI .............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 5
C. Tujuan dan Kegunaaan penelitian .......................................... 6
D. Tinjauan Pustaka .................................................................... 7
E.Kerangak Berpikir .................................................................... 8
F. Langkah-langkah penelitan ...................................................... 11
BAB II LANDASAN TEORI................................................................... 15
A. Tinjauan tentang Shalat Tahajud............................................. 15
B. Kecerdasan Spiritual ................................................................ 23
BAB III HASIL PENELITIAN ............................................................... 30
A. Gambaran Umum Pesantren Persatuan Islam 69 Matraman... 30
B. Gambaran Umum Madrasah Persatuan Islam 69 Matraman... 30
C. Kesimpulan ............................................................................. 54
D. Saran........................................................................................ 59
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 60

viii
DAFTAR TABEL

ix
DAFTAR GAMBAR

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan
manusia. Dimana pendidikan mempengaruhi seseorang untuk meraih tujuan
dalam kehidupannya. Sebab, setiap manusia hendaknya memiliki tujuan dalam
hidupnya guna menentukan bagaimana arah kedepan seorang manusia itu untuk
meraih kehidupan yang sejahtera dalam kriterianya. 1

Pada keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar mengajar adalah


kegiatan yang paling utama. Dapat diketahui bahwa berhasil atau tidak
tercapainya tujuan suatu pendidikan tergantung pada bagaimana proses belajar
mengajar itu dirancang dan dijalankan dengan baik serta penuh profesionalitas.

Dalam dunia pendidikan, terutama dalam kegiatan belajar, bahwa


kelangsungan dan keberhasilan proses belajar mengajar bukan hanya di
pengaruhi oleh faktor intelektual saja, melainkan juga oleh faktor-faktor non
intelektual lain yang tidak kalah penting dalam menentukan hasil belajar
seseorang, salah satunya adalah kemampuan seseorang siswa untuk memotivasi
dirinya. Mengutip pendapat Daniel Goleman, kecerdasan intelektual (IQ) hanya
menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor
kekuatan – kekuatan lain, di antaranya adalah kecerdasan emosional dan
Emotional Quotient (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi
frustasi, mengontrol desakan hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja
sama.

Motivasi sangat penting artinya dalam kegiatan belajar, sebab


adanya motivasi mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang adanya
motivasi akan melemahkan semangat belajar. Motivasi merupakan syarat sangat

1
Amanatu Rizkiya, Chalimatus Sa’dijah, Fita Mustafida, Penerapan Metode Diskusi Untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Meteri Pokok Akhlak Terpuji
Kelas X Mipa 1 Man 1 Kota Malang, Jurnal Pendidikan Islam, (2019) , vol 4, no.3 , h. 61

1
2

mutlak dalam belajar, seorang siswa yang belajar tanpa motivasi (atau kurang
motivasi) tidak akan berhasil dengan maksimal.

Motivasi memegang peranan yang amat penting dalam belajar, Maslow


dengan teori kebutuhannya, menggambarkan hubungan hirarkhis dan berbagai
kebutuhan, di tanah kebutuhan pertama merupakan dasar untuk timbul
kebutuhan berikutnya. Jika kebutuhan pertama telah terpuaskan,barulah manusia
ada keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang selanjutnya. Pada kondisi
tertentu akan timbul kebutuhan yang tumpang tindih, contohnya adalah orang
ingin makan bukan karena lapar tetapi karena ada kebutuhan lain yang
mendorongnya. Jika suatu kebutuhan telah terpenuhi atau perpuaskan, itu tidak
berarti bahwa kebutuhan tersebut tidak akan muncul lagi untuk selamanya, tetapi
kepuasan itu hanya untuk sementara waktu saja. Manusia yang di kuasai oleh
kebutuhan yang tidak terpuaskan akan termotivasi untuk melakukan kegiatan
guna memuaskan kebutuhan tersebut (Maslow).

Dalam implikasinya dalam dunia belajar, siswa atau pelajar yang


lapar tidak akan termotivasi secara penuh dalam belajar. Setelah kebutuhan yang
bersifat fisik terpenuhi, maka meningkat pada kebutuhan tingkat berikutnya
adalah rasa aman. Sebagai contoh adalah seorang siswa yang merasa terancam
atau di kecilkan baik oleh siswa lain maupun gurunya, maka ia tidak akan
termotivasi dengan baik dalam belajar. Ada kebutuhan yang di sebut harga diri,
yaitu kebutuhan untuk merasa di pentingkan dan di hargai. Seseorang siswa
yang telah terpenuhi kebutuhan harga dirinya, maka ia akan percaya diri,merasa
berharga, merasa kuat, merasa mampu/bisa, merasa berguna dalam hidupnya.
Kebutuhan yang paling utama atau tertinggi yaitu jika seluruh kebutuhan secara
individu terpenuhi maka akan merasa bebas untuk menampilkan seluruh
potensinya secara penuh. Dasarnya untuk mengaktualisasikan sendiri meliputi
kebutuhan menjadi tahu, mengerti untuk memuaskan aspek – aspek kognitif
yang paling mendasar.

Guru sebagai seorang pendidik harus tahu apa yang diinginkan


oleh para siswanya. Seperti kebutuhan untuk berprestasi, karena setiap siswa
3

memiliki kebutuhan untuk berprestasi yang berbeda satu sama lainnya. Tidak
sedikit siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah, mereka
cenderung takut gagal dan tidak mau menanggung resiko dalam mencapai
prestasi belajar yang tinggi. Meskipun banyak juga siswa yang memiliki
motivasi untuk berprestasi yang tinggi. Siswa memiliki motivasi berprestasi
tinggi kalo keinginan untuk sukses benar – benar berasal dari dalam diri sendiri.
Siswa akan bekerja keras baik dalam diri sendiri maupun dalam bersaing dengan
siswa lain.

Pendidikan adalah suatu bentuk investasi jangka panjang yang


penting bagi seorang manusia. Pendidikan yang berhasil akan menciptakan
manusia yang pantas dan berkelayakan di masyarakat serta tidak menyusahkan
orang lain. Masyarakat dari yang paling terbelakang sampai yang paling maju
mengakui bahwa pendidikan atau guru2 merupakan satu di antara sekian banyak
unsur pembentuk utama calon anggota utama masyarakat. Pendidikan yang
berhasil akan menciptakan manusia yang pantas dan berkelayakan di masyarakat
sehingga menjadi penting pendidikan untuk mencetak manusia yang memiliki
berkualitas dan berdaya saing

Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang


berdasarkan pengetahuan dan pengalaman bertanggung jawab atas kelancaran
perjalanan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran
peserta didik di pengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti motivasi,
kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, rasa
aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi atau berinteraksi dengan
siswa menjadi faktor penting guru dalam proses pembelajaran. Di dalam proses
pembelajaran pada manusia dapat di rumuskan sebagai suatu aktivitas mental
atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang
menghasilkan perubahan – perubahan dalam pengetahuan dan nilai sikap.
Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas. Sehingga guru memiliki

2
Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol.3 No. 1, Bulan Desember 2018
4

tanggung jawab yang besar terhadap proses pembelajaran peserta didik dalam
berupaya mewujudkan perubahan sikap dan tingkah laku.

Suatu pendidikan yang berbentuk investasi dalam jangka panjang


yang penting bagi seorang manusia. Pada dasarnya, seorang guru yang berperan
sebagai pengajar pastinya akan selalu memberikan pelajaran dan materi – materi
yang sudah mereka dapatkan sebelumnya. Dan sebagai motivasi juga, seorang
guru sejatinya selalu atau senantiasa memberikan suatu arahan dan masukan
untuk ke depannya ke pada siswa – siswanya agar mereka bisa terinspirasi dan
bisa berfikir maju untuk prestasi yang nantinya mereka dapatkan. Sesungguhnya
pengaruh seorang guru atau pengajar itu berdampak sangat besar, ketika seorang
guru tidak dapat mengasih sebuah materi pelajaran inspirasi dan motivasi
terhadap siswanya, maka kemungkinan besar akan merasakan kesulitan untuk
menggapai sebuah prestasi yang ingin di capai.

Dalam dunia pendidikan saat ini, peningkatan kualitas


pembelajaran baik dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran
selalu di upayakan. Salah satu upaya yang di lakukan guru dalam peningkatan
kualitas pembelajaran yaitu dalam penyusunan berbagai macam skenario
kegiatan pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut terjadi
interaksi antara siswa dengan siswa, interaksi antara guru dengan siswa, maupun
interaksi siswa dengan sumber belajar.

Prestasi belajar siswa merupakan output dari proses belajar, dengan


demikian faktor – faktor yang mempengaruhi proses belajar juga langsung
mempengaruhi prestasi belajar. Untuk memperoleh prestasi belajar yang
maksimal dengan hasil yang baik, maka harus benar – benar memperhatikan
berbagai faktor yang mempengaruhinya.

Menurut Slamet, banyak faktor yang mempengaruhi proses belajar


mengajar siswa di antaranya adalah faktor internal yakni faktor yang berasal dari
individu anak itu sendiri yaitu faktor biologis dan faktor psikologis, serta faktor
5

eksternal siswa yakni faktor yang berasal dari luar individu yaitu faktor non
sosial dan faktor sosial.

Dalam dunia pendidikam, seorang guru mempunyai peran yang


sangat besar bagi seorang anak dalam belajar. Berdasarkan hal tersebut, di
ketahuilah bahwa guru merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
prestasi belajar. Guru memiliki cara dan pola tersendiri dalam mengasuh,
membimbing dan meningkatkan motivasi belajar anak. Cara dan pola tersebut
tentu akan berbeda antara satu guru dengan guru lainnya. Pola asuh guru
merupakan gambaran tentang sikap dan perilaku guru dan anak dalam
berinteraksi, berkomunikasi selama mengadakan kegiatan belajar mengajar.

Dalam kegiatan memberikan pelajaran ini, guru akan memberikan


perhatian, peraturan, disiplin, hadiah dan hukuman, serta tanggapan terhadap
keinginan anak didiknya. Sikap, perilaku, dan kebiasaan guru selalu di lihat, di
nilai, dan bahkan di tiru oleh anak yang kemudian semua itu secara sadar atau
tidak sadar akan di resapi kemudian menjadi kebiasaan pula bagi anak didiknya.

Guru juga memiliki peranan penting bagi perkembangan pribadi


anak, baik sosial, emosional maupun intelektualnya. Pada diri anak akan tumbuh
motivasi, kesadaran dirinya, dan identitas skill serta kekuatan atau kemampuan –
kemampuannya sehingga memberi peluang untuk sukses belajarnya, identitas
gender yang sehat, perkembangan moral dengan nilainya dan kesuksesan dalam
keluarga dan kerja/kariernya kelak. Terhadap semua itu pengaruh terhadap peran
guru yang paling kuat adalah terhadap prestasi belajar anak dan hubungan sosial
yang harmonis.

Prestasi juga di pengaruhi oleh motivasi, menurut sardiman motivasi belajar


adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non – intelektual, peranannya yang
khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk
belajar.

Motivasi belajar yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak mudah
patah untuk mencapai sukses meskipun di hadang oleh berbagai kesulitan.
6

Adapun ciri – ciri siswa yang termotivasi belajar untuk berprestasi antara lain
tekun, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap bermacam –
macam masalah, tidak cepat bosan dengan tugas, dapat mempertahankan
pendapat, senang mencari dan memecahkan masalah.

MTS Persis Matraman jakarta timur, yaitu salah satu MTS yang berada di
Kota jakarta timur Saat ini Siwa MTS Persis Matraman memiliki siswa yang
cukup banyak, dan saat ini berada di kecamatan Matraman Kota jakarta timur.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di rumuskan permasalahan
antara lain sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan peran guru dalam memotivasi siswa pada mata


pelajaran Akidah Akhlak tingkat MTS kelas IX A PERSIS MATRAMAN ?
2. Bagaimana proses hasil belajar siswa tingkat MTS PERSIS MATRAMAN ?
3. Apa faktor pendukung dan penghambat motivasi guru dalam meningkatkan
hasil belajar siswa ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan permasalahan yang telah di rumuskan, maka
tujuan pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan hasil belajar siswa


MTS PERSIS MATRAMAN.
b. Untuk mengetahui bagaimana motivasi guru terhadap siswa MTS
PERSIS MATRAMAN.
c. Untuk mengetahui faktor meningkatkan hasil belajar siswa dengan
memberikan motivasi belajar di MTS PERSIS MATRAMAN.

2. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memiliki manfaat
sebagai berikut:
7

a. Manfaat secara Teoritis


Diharapkan penelitian ini akan menjadi sebuah motivasi
pembelajaran untuk kedepannya agar terdidik jauh lebih baik.
b. Manfaat akademis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai karya ilmiah dalam upaya
mengembangkan kompetensi peneliti serta untuk memenuhi salah satu
syarat untuk menyelesaikan studi program sarjana strata satu (S1).

D. Tujuan Pustaka
1. Penelitian yang di lakukan oleh saudari Yulianti, Program Studi Pendidikan
Biologi Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Tanjungpura Pontianak, dengan skripsi yang berjudul “Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran
Learning Cycle. “
2. Penelitian yang di lakukan oleh saudara Iswandono, Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,
dengan skripsi yang berjudul “Peningkatan Motivasi Belajar Dan Hasil
Belajar Siswa Kelas II SD Negeri Sari Karya Dalam Pelajaran IPA Melalui
Model Pembelajaran Mind Mapping”. Motivasi merupakan suatu dorongan
dari dalam individu untuk melakukan suatu tindakan dengan cara tertentu
sesuai dengan tujuan yang di rencanakan.
3. Penelitian yang dilakukan oleh saudari Sunarti Rahman, Pascasarjana
Universitas Negeri Gorontalo Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dasar,
dengan skripsi yang berjudul “Pentingnya Motivasi Belajar Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar“. Keberhasilan belajar siswa dapat di tentukan
oleh motivasi yang di miliki nya.
8

E. Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir adalah argumentasi dalam perumusan hipotesis
yang merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah yang
diajukan. Kerangka berpikir juga merupakan model konseptual tentang
bagaiman teori berhubungan dengan berbagai factor yang telah diidenfikasi
sebagai masalah penting. Selain itu kerangka berpikir baik akan
menjelaskan teoritis peraturan antar dua Variabel yang di teliti.3
Dalam proses belajar pun minat Sangat diperlukan, sebab seseorang
yang Tidak memiliki minat belajar tidak Mungkin melakukan aktivitas
belajar. Minat adalah “gejala yang tertarik pada Sesuatu yang selanjutnya
minat seseorang Akan mencerminkan tujuannya”. Apabila Mahasiswa yang
berminat terhadap suatu Pelajaran tertentu dapat dilihat dan diamati
Partisipasinya dalam menekuni pelajaran Tersebut. Minat ini memegang
peran Penting dalam proses belajar mengajar, Tanpa adanya minat maka ia
tidak dapat Menguasai pelajaran yang diberikan Dosennya.

3
Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif dan RnD, Bandung: Alfabeta,(2009), h. 64. 7
9

Adapun Minat muncul dari suatu kebutuhan Dan keinginan sehingga


siswa terdorong Berkenan dengan hubungan motivasi Belajar dan minat belajar
terhadap prestasi Belajar mahasiswa khususnya dalam mata Kuliah pengantar
manajemen yang Merupakan mata kuliah wajib pada jurusan Manajemen
Sardiman mengatakan bahwa Motivasi adalah daya penggerak yang telah
Menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada Saat-saat tertentu, terutama bila
kebutuhan Untuk mencapai tujuan sangat dirasakan Atau mendesak. Sedangkan,
Mc. Donald (Sardiman) mengatakan bahwa Motivasi adalah perubahan energi
dalam Diri seseorang yang ditandai dengan Munculnya “feeling” dan didahului
dengan Tanggapan terhadap adanya tujuan. Pada Intinya bahwa motivasi
merupakan kondisi Psikologis yang mendorong seseorang Untuk melakukan
sesuatu. Dalam kegiatan Belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab Seseorang
yang tidak mempunyai motivasi Dalam belajar, tidak akan mungkin Melakukan
aktivitas belajar. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ada tiga
elemen penting yaitu Sebagai berikut:
1. Bahwa motivasi itu mengawali Terjadinya perubahan energi pada diri
Setiap individu dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada
Organisme manusia karena Menyangkut perubahan energi manusia
(walaupun motivasi itu muncul dari Dalam diri manusia),
penampakannya Akan menyangkut kegiatan fisik Manusia.

2. Motivasi ditandai dengan munculnya, Rasa atau “feeling”, afeksi


seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan Persoalan-persoalan
kejiwaan, afeksi Dan energi yang dapat menentukan Tingkah laku
manusia.

3. Motivasi akan dirangsang karena Adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal
Ini sebenarnya merupakan respons dari Suatu aksi, yaitu tujuan. Motivasi
Memang muncul dari dalam diri.

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa


minat belajar adalah keinginan siswa setelah mendapatkan motivasi
10

terutama dalam hal belajar dan juga dapat di terapkan dalam kehidupan
sehari – hari.

Untuk memudahkan penulis dalam melakukan penelitian, maka


penulis membuat kerangka konseptual sebagai berikut :

Motivasi Guru

Hasil Belajar

Meningkatkan hasil
belajar peserta didik
dengan memberikan
motivasi belajar di
kelas IX A MTS persis

Meningkatkan hasil
belajar untuk
motivasi peserta
didik

Motivasi bagi peserta


didik
4

Pada bagian di atas dapat penulis jelaskan bahwa masalah yang akan di
teliti adalah sesuatu yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar dengan
memberikan motivasi belajar terhadap peserta didik. Guru di harapkan mampu

4
Syardiansah: Hubungan Motivasi Belajar dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa
11

memberikan motivasi ke pada peserta didik agar mereka punya gambaran untuk
ke depannya.

F. Langkah – Langkah Penelitian


1. Metode Penelitian
Pendekatan dalam meneliti adalah peneliti menggunakan jenis
penelitian deskripsi kualitatif. Definisi dari deksiptif kualitatif merupakan
sebuah metode penelitian, mengenai sesuatu yang sedang dialami subjek
penelitian seperti meningkatkan hasil pembelajaran dan motivasi belajar
untuk peserta didik MTS PERSIS MATRAMAN. Adapun juga motivasi –
motivasi lain di dalam pembelajaran yang telah di berikan ke pada peserta
didik.

2. Jenis data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data hasil
wawancara dengan narasumber dan observasi langsung ke lapangan.
Wawancara dilakukan langsung kepada guru dan peserta didik yang ada di
MTS Persis Matraman. Adapun beberapa data yang diperoleh di MTS yang
akan dijadikan bahan untuk meneliti adalah data jumlah siswa, tenaga
pendidik, sarana prasarana, dan sebagainya di MTS Persis Matraman.

a. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari kajian pustaka dari berbagai sumber dan
penelitian sebelumnya. Adapun data sekunder yang digunakan adalah
data penelitian sebelumnya, karya ilmiah, dan sebagainya.

3. Sumber Data
a. Sumber Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh dari jawaban hasil
wawancara yang ditanyakan kepada objek penelitian yang berisi tentang
pertanyaan-pertanyaan Seberapa sering guru memberikan motivasi
b. Sumber Data Sekunder
12

Sumber Data Sekunder adalah data yang memuat hal penting


sebagai penunjang penelitian yang diperoleh dari sumber-sumber yang
berkaitan dengan objek penelitian. Berupa jurnal dan buku referensi.

4. Teknik Pengumpulan Data


Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan cara
sebagai berikut:

a. Observasi
Observasi atau pengamatan langsung sebagai alat penilaian
banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses
terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang
sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Penelitian dengan cara ini
diharapkan peneliti dapat melihat langsung kondisi di lapangan.
Sehingga, peneliti melakukan pengamatan secara langsung atau
observasi ke MTS persis Matraman.
b. Wawancara

Wawancara adalah sebuah percakapan yang bertujuan untuk


mendapatkan sebuah informasi-informasi yang berkaitan dengan
individu seseorang, sebuah kegiatan, kejadian, kepedulian, motivasi,
yang dirasakan oleh responden (Lincoln dan Guba).

Peneliti akan melakukan wawancara kepada narasumber dengan


subjek wawancara adalah Kepala Sekolah MTS persis Matraman, Guru
wali kelas IX A dan Siswa – siswi di kelas IX A persis Matraman.

1) Seberapa sering guru mengasih Motivasi pada peserta didik?

2) Apa saja yang telah di dapat peserta didik selama dapat Motivasi?

3) Berapa biaya sekolah pendaftaran di MTS Persis Matraman?

4) Apa saja ke unggulan sekolah MTS Persis Matraman?

c. Studi Dokumen
13

Studi dokumen dilakukan untuk menunjang keberhasilan


penelitian ini, diperlukan beberapa referensi seperti karya ilmiah, jurnal,
buku, dan sebagainya. Adapun teknik analisis data yang digunakan
terdiri dari beberapa tahapan diantaranya (Sugiono):

1) Display data yaitu menulis hari atau tanggal penelitian di lapangan


untuk mencari data baik dalam melakukan observasi atau wawancara
terhadap informan.
2) Reduksi data yaitu proses merangkum dan memilih hal-hal yang
penting dan pokok yang berkaitan dengan permasalahan yang
menjadi objek dalam penelitian.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Motivasi


1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari perkataan Bahasa Inggris yakni motivation.
Namun perkataan asalnya adalah motive yang juga telah digunakan dalam
Bahasa Melayu yakni kata motif yang berarti tujuan atau segala upaya
untuk mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu.

Secara umum definisi atau pengertian motivasi dapat diartikan


sebagai suatu tujuan atau dorongan, dengan tujuan sebenarnya tersebut
yang menjadi daya penggerak utama yang berasal dari diri seseorang
ataupun dari orang lain dalam berupaya dalam mendapatkan atau
mencapai apa yang diinginkannya baik itu secara positif ataupun negatif.

Menurut Victor H. Vroom menyatakan bahwa: “Motivasi ialah


sebuah akibat dari suatu hasil yang ingin diraih atau dicapai oleh seseorang
dan sebuah perkiraan bahwa apa yangdilakukannya akan mengarah pada
hasil yang diinginkannya.”5
Menurut Robbins dan Judge menyatakan bahwa: “Motivasi ialah
suatu proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan individu
agar dapat mencapai tujuannya.”
Menurut Mc. Donald menyatakan bahwa: “Motivasi ialah sebuah
perubahan energi yang ada dalam diri seseorang yang ditandakan dengan
adanya rasa (feeling) dan didahului dengan respon adanya sebuah
tujuan.”6

2. Jenis Motivasi Belajar


Menurut Sardiman A. M dilihat dari sudut asalnya motivasi belajar
dibagi menjadi dua yaitu:

5
Indri Dayana, M.Si & Juliaster Marbun, M.Si, Motivasi Kehidupan (Bogor: Guepedia, 2018), h.9
6
Indri Dayana, M.Si & Juliaster Marbun, M.Si, Motivasi Kehidupan (Bogor: Guepedia, 2018), h.10

14
15

a. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi atau motif-motif yang


menjadi aktif memotivasinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena
pada diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Sebagai contoh, seseorang senang membaca, tidak ada yang menyuruh
atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk
dibacanya. Motivasi intrinsik dalam belajar adalah sebagai bentuk
motivasi belajar yang didorong oleh kesadaran dari diri sendiri dengan
tujuan secara esensial, bukan sekedar simbol dan sensasional.
Berkenaan dengan motivasi intrinsik, yang memiliki peranan penting
adalah siswa itu sendiri di mana siswa dituntut agar dapat
menumbuhkan dan mengembangkan motivasi yang ada dalam dirinya.

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh


faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti: angka, ijazah, tingkatan,
hadiah, medali, pertentangan dan persaingan: yang bersifat negatif
jalah ejekan dan hukuman. Motivasi ekstrinsik tetap diperlukan di
sekolah, sebab pembelajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat,
atau sesuai dengan kebutuhan siswa. Ada kemungkinan siswa belum
menyadari pentingnya bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Dalam keadaan ini siswa bersangkutan perlu dimotivasi agar belajar.
Guru berupaya membangkitkan motivasi belajar siswa sesuai dengan
keadaan siswa itu sendiri.7

Ciri khas dalam motivasi ekstrinsik bukanlah ada atau tidak


adanya pengaruh dari luar, melainkan apakah kebutuhan yang ingin
dipenuhi pada dasarnya hanya dapat dipenuhi dengan cara lain.
Berdasarkan uraian di atas maka motivasi belajar ekstrinsik dapat
digolongkan antara lain:
7
Haryanto,Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Two Stay Two Stray (Lombok Tengah:
Penerbit P4I, 2022), h.21
16

1) Belajar demi memenuhi kewajiban.


2) Belajar demi menghindari hukuman.
3) Belajar demi memperoleh hadiah materi yang dijanjikan.
4) Belajar demi meningkatkan gengsi sosial.
5) Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting (guru dan
orang tua).
6) Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi
memenuhi persyaratan kenaikan jenjang/golongan administrasi.8

3. Fungsi Motivasi Belajar


Tiga fungsi motivasi menurut Sardiman, yaitu:

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor


yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang
harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut Sesuai uraian di atas, maka fungsi motivasi adalah mendorong
manusia untuk berbuat, menentukan arah perbuatan, dan menyeleksi
perbuatan.9

4. Bentuk Motivasi Belajar


Menurut Sardiman ada beberapa bentuk dan cara untuk
menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah:

a. Memberi angka

8
Haryanto,Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Two Stay Two Stray (Lombok Tengah:
Penerbit P4I, 2022), h.22
9
Haryanto,Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Two Stay Two Stray (Lombok Tengah:
Penerbit P4I, 2022), h.23
17

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan


belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai
angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar siswa biasanya adalah
nilai ulangan atau nilai-nilai pada rapor agar angkanya baik-baik.

b. Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah


selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak
akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat
untuk sesuatu pekerjaan tersebut.

c. Saingan/kompetisi

Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi


untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual
maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.

d. Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan


pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja
keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu
bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang berusaha dengan
segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga
harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol
kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk siswa si subjek belajar.
Para siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.

e. Memberi ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan


ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan
sarana motivasi.Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah jangan
terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bisa membosankan dan
18

bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru harus juga terbuka, maksudnya
kalau akan ulangan harus diberitahukan kepada siswanya.10

f. Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi


kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi
pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat.

g. Pujian

Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan


tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk
reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang
baik. Oleh karena itu, supaya pujian ini merupakan motivasi,
pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk
suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta
sekaligus akan membangkitkan harga diri.

h. Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau


diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh
karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.

i. Hasrat untuk belajar

Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, maksud


untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu
kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pada diri
siswa itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang
tentu hasilnya akan lebih baik.

10
Haryanto,Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Two Stay Two Stray (Lombok Tengah:
Penerbit P4I, 2022), h.24
19

j. Minat

Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat


sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok.
Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat.

Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-


cara sebagai berikut:

1) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan


2) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau
3) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik
4) Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar11
k. Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan
merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna
dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar. Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk motivasi belajar adalah
memberi angka: hadiah, saingan/kompetisi: egoinvolvement: memberi
ulangan: mengetahui hasil: pujian: hukuman: hasrat untuk belajar,
minat: dan tujuan yang diakui.12

5. Manfaat Motivasi dalam Belajar


Adapun manfaat motivasi di dalam belajar di antaranya sebagai
berikut:

a. Memberikan dorongan semangat kepada siswa atau mahasiswa untuk


rajin belajar dan mengatasi kesulitan belajar.
b. Mengarahkan kegiatan belajar siswa atau mahasiswa kepada suatu
tujuan tertentu yang berkaitan dengan masa depan dan cita-cita.

11
Haryanto,Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Two Stay Two Stray (Lombok Tengah:
Penerbit P4I, 2022), h.25
12
Haryanto,Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar dengan Two Stay Two Stray (Lombok Tengah:
Penerbit P4I, 2022), h.26
20

c. Membantu siswa atau mahasiswa untuk mencari suatu metode belajar


yang tepat dalam mencapai tujuan belajar yang diinginkan.13

B. Tinjauan Tentang Minat Belajar


1. Pengertian Minat Belajar
Menurut Poerwadarminto (dalam Riadi, 2020), secara etimologi,
minat diartikan sebagai perhatian, kesukaan (kecenderungan) kepada
sesuatu keinginan. Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat dapat timbul
dengan sendirinya, yang ditengarai dengan adanya rasa suka terhadap
sesuatu.14

Selanjutnya, Riadi juga menyatakan bahwa minat merupakan


dorongan dari dalam diri seseorang yang mampu membuat seseorang ingin
merasakan hal-hal yang menyenangkan. Seseorang yang memiliki minat
terhadap apa yang dipelajari lebih dapat mengingatnya dalam jangka
panjang dan menggunakannya kembali sebagai sebuah dasar untuk
pembelajaran di masa yang akan datang.

Sedangkan belajar menurut Winkel (dalam Deliarnov, adalah


aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungannya dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai serta sikap.

Belajar pada hakikatnya adalah kegiatan yang dilakukan seseorang


untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya (Slameto).

Menurut Djamarah bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang


dilakukan dengan melibatkan unsur jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
13
Drs. Thursan Hakim, Belajar secara Efektif (Jakarta: Puspa Swara, 2000), h.27
14
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk Meningkatkan Minat
Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia,2022), h.6
21

interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut aspek kognitif,


afektif, dan psikomotor.

Mengacu dan beberapa pendapat tersebut di atas dapat


disimpulkan bahwa belajar adalah suatu tindakan sadar seseorang
melalui proses berkelanjutan dan berimplikasi langsung terhadap
perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut disebabkan
oleh perubahan pemahaman, sikap dan keterampilan yang terbentuk
dalam interaksi dengan lingkungannya.15

2. Jenis-jenis Minat Belajar


Ada beberapa macam atau jenis minat belajar. Jika ditinjau
berdasarkan sifatnya, menurut Suhartini (dalam Riadi), minat belajar dapat
diklasifikasikan dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut:

a. Minat personal

Minat personal merupakan minat yang bersifat permanen dan


relatif stabil yang mengarah pada minat untuk belajar pada mata
pelajaran tertentu. Minat personal merupakan suatu bentuk rasa senang
ataupun tidak senang, tertarik tidak tertarik dalam mempelajari mata
pelajaran tertentu. Minat ini biasanya berasal dari intemal atau tumbuh
dengan sendirinya tanpa pengaruh yang besar dari rangsangan
eksternal.

b. Minat situasional

Minat situasional merupakan minat yang bersifat tidak


permanen dan relatif berganti-ganti, lebih banyak didorong oleh
rangsangan eksternal. Rangsangan eksternal misalnya berupa metode
mengajar guru. penggunaan sumber belajar dan media yang menarik,
suasana kelas, serta dorongan keluarga. Jika minat situasional bertahan

15
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk Meningkatkan Minat
Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia,2022), h.7
22

lama dan berkelanjutan secara jangka panjang, maka minat situasional


akan berubah menjadi minat personal atau minat psikologis siswa.

c. Minat psikologikal

Minat psikologikal merupakan minat yang muncul dari dalam


diri individu. Minat psikologikal ini crat kaitannya timbul sebagai
akibat interaksi antara minat personal dengan minat situasional yang
terus menerus dan berkesinambungan. Jika siswa memiliki
pengetahuan yang cukup tentang suatu mata pelajaran, dan memiliki
kesempatan untuk mendalaminya dalam aktivitas yang terstruktur di
kelas atau pribadi (di luar kelas) serta mempunyai penilaian yang
tinggi atas mata pelajaran tersebut maka dapat dinyatakan bahwa siswa
tersebut memiliki minat psikologikal.16

3. Aspek-aspek Minat Belajar


Menurut Baharudin (dalam Riadi), minat belajar terdiri dari
beberapa unsur. Unsur-unsur yang terkandung dalam minat belajar adalah
sebagai berikut:

a. Perasaan

Perasaan adalah salah satu fungsi psikis yang penting, yang


diartikan scbagai suatu keadaan jiwa akibat adanya peristiwa-peristiwa
yang pada umumnya datang dari luar. Perasaan senang sesungguhnya
akan menimbulkan minat tersendiri yang diperkuat dengan nilai
positif, sedangkan perasaan tidak senang akan menghambat dalam
belajar karena tidak adanya sikap yang positif sehingga tidak
menunjang minat dalam belajar.

Seorang peserta didik merasa tertarik dengan suatu pelajaran


apabila pelajaran itu sesuai dengan pengalaman yang diperoleh
sebelumnya, dan mempunyai sangkut-paut dengan dininya. Begitu

16
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk Meningkatkan Minat
Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia,2022), h.8
23

pula sebaliknya, seorang peserta didik merasa tidak tertarik dengan


suatu pelajaran apabila pelajaran itu tidak sesuai dengan pengalaman
yang didapat sebelumnya, atau tidak ada sangkut paut dengan dirinya.
Oleh karena itu, peserta didik yang merasa tidak tertarik dengan
pelajaran tersebut, maka dengan sendirinya peserta didik akan
berusaha untuk menghindar.17

b. Perhatian

Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada


suatu objek. Perhatian memegang peranan penting dalam proscs
belajar mengajar. Minat dan perhatian merupakan suatu gejala jiwa
yang selalu berkaitan. Seorang peserta didik yang memiliki minat
dalam belajar akan timbul perhatiannya terhadap pelajaran tersebut.
Tidak semua peserta didik mempunyai perhatian yang sama terhadap
suatu mata pelajaran.

Oleh karena itu guru harus berupaya mengimplementasikan


suatu strategi pembelajaran yang mampu membangkitkan perhatian
peserta didik. Untuk membangkitkan perhatian yang disengaja.
seorang guru haruslah dapat menunjukkan pentingnya maten pelajaran
yang disajikan, dan mampu menghubungkan antara pengetahuan
peserta didik dengan materi yang disajikan. Guru mampu
mengimlementasikan suatu model pembelajaran yang mcnarik dan
melibatkan peserta didiknya secara aktif. Selain itu, guru juga berusaha
merangsang peserta didik agar melakukan kompetisi belajar yang
sehat.

c. Motif

Kata motif diartikan sebagai daya penggerak dan dalam subjek


untuk melakukan aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan.
Peserta didik melakukan aktivitas belajar karena ada sesuatu yang
17
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk Meningkatkan Minat
Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia,2022), h.9
24

mendorongnya. Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong


peserta didik untuk belajar. Bila peserta didik sudah termotivasi untuk
belajar maka dia akan melakukan aktivitas belajar dalam rentangan
waktu tertentu.

4. Indikator Minat Belajar


Menurut Slameto peserta didik yang berminat belajar memiliki ciri
sebagai berikut:

a. Memiliki kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan


mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus. 18

b. Ada rasa suka dan senang terhadap sesuatu yang diminatinya.

c. Memperoleh sesuatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang


diminati.

d. Lebih menyukai hal-hal yang menjadi minatnya daripada yang lainnya.

e. Dimanifestasikan melalui partisipasi aktif dalam kegiatannya.

Ciri-ciri yang lain berkaitan dengan minat belajar ditambahkan


oleh Elizabeth Hurlock dalam Susanto yaitu:

a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisiknya

b. Minat tergantung dari kegiatan belajar

c. Perkembangan minat mungkin terbatas

d. Minat tergantung pada kesempatan belajar

e. Minat dipengaruhi oleh budaya f. Minat berbobot emosional

Sedangkan menurut Safari (dalam Riadi). minat belajar pada siswa


dapat diketahui melalui beberapa indikator, antara lain yaitu sebagai
berikut:

18
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk Meningkatkan Minat
Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia,2022), h.10
25

a. Perasaan senang.

Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka


terhadap suatu mata pelajaran, maka siswa terscbut akan tcrus
mempelajari ilmu yang discnanginya. Tidak ada perasaan terpaksa
pada siswa untuk mempelajari bidang tersebut.

b. Ketertarikan siswa.

Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk


cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bisa berupa
pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

c. Perhatian siswa.

Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap


pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain dari
pada itu. Siswa yang memiliki minat pada objek tertentu, dengan
sendirinya akan memperhatikan objek tersebut.

d. Keterlibatan siswa.

Ketertarikan seseorang akan suatu objek yang mengakibatkan


orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan
kegiatan dari objek tersebut. Minat tidak timbul secara tiba-tiba.19

5. Cara Menumbuhkan Minat Belajar


Minat dapat timbul dengan didahului oleh suatu pengalaman.
Selain itu minat dapat ditumbuhkan dengan adanya rangsangan rangsangan
dari suatu objek (pelajaran) yang ada kaitannya dengan kebutuhan dirinya.

Menurut Slameto, minat belajar pada siswa dapat ditumbuhkan


melalui hal-hal atau tindakan sebagai berikut:

a. Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi

19
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk Meningkatkan Minat
Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia,2022), h.11
26

Seorang guru harus menggunakan banyak variasi metode pada


waktu mengajar. Variasi metode mengakibatkan penyajian materi
pelajaran lebih menarik perhatian siswa, mudah diterima siswa, mudah
dipahami dan suasana di kelas menjadi hidup. Metode penyajian yang
selalu sama dan monoton akan membosankan siswa dalam belajar.

b. Guru harus mampu menciptakan suasana yang demokratis di sekolah.

Lingkungan yang saling menghormati dapat mengerti


kebutuhan anak, bertenggang rasa, memberikan kesempatan pada anak
untuk belajar sendini, berdiskusi untuk mencari jalan keluar bila
menghadapi masalah, akan mengembangkan kemampuan berpikir pada
dini anak, cara memecahkan masalah, hasrat ingin tahu dan menambah
pengetahuan atas inisiatif sendiri.

c. Pergunakan tes dan nilai secara bijaksana

Pada kenyataannya tes dan nilai digunakan sebagai dasar


berbagai hadiah sosial (seperti pekerjaan penerimaan lingkungan dan
sebagainya). Menyebabkan tes dan nilai dapat menjadi kekuatan untuk
memotivasi siswa. Siswa belajar pasti ada keuntungan yang
diasosiasikan dengan nilai yang tinggi. Dengan demikian memberikan
tes nilai mempunyai efek untuk memotivasi belajar.

Tetapi tes dan nilai harus dipakai secara bijaksana, yaitu untuk
memberi informasi-informasi pada siswa lainnya, penyalahgunaan tes
dan nilai akan mengakibatkan menurunnya keinginan siswa untuk
berusaha dengan baik.20

d. Menumbuhkan bakat, sikap dan nilai

Belajar mengandung pengetahuan. pengalaman dan


ketrampilan yang meliputi seluruh pembinaan individu terhadap
dirinya, naluri, sikap dan pembinaan nilai-nilai sekolah jika ingin
20
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk Meningkatkan Minat
Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia,2022), h.12
27

menghasilkan untuk masyarakat sebagai warga negara yang baik dan


menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dan berusaha meningkatkan
taraf hidupnya, haruslah membekalinya dengan bakat yang terpuji,
sikap-sikap yang baik dan nilai-nilai yang diterima oleh masyarakat.21

C. Tinjauan Tentang Aqidah dan Akhlak


1. Pengertian Aqidah dan Akhlak
a. Pengertian Aqidah

Aqidah berasal dari bahasa Arab aqoda, secara bahasa Aqidah


memiliki arti sesuatu yang mengikat. Kata lain yang serupa adalah
i"tiqad yang memiliki arti kepercayaan. Dari pengertian tersebut,
Aqidah secara sederhana memiliki Arti kepercayaan yang tersimpul di
dalam hati. Hal ini seperti ditegaskan oleh Ash Shiddieqy, bahwa
Aqidah adalah sesuatu yang di pegang teguh dan terhujam kuat di
dalam lubuk jiwa dan tidak dapat beralih dari padanya.

b. Pengertian Akhlak

Akhlak berasal dari bahasa Arab Khuluqiyah atau lazim disebut


moral. yang dimaksud dengan Akhlak (Moral) adalah sebuah sistem
yang lengkap yang terdiri dari karakteristi-karakteristik akal dan
tingkah laku yang membuat seseorang menjadi istimewa. Terkadang
definisi akhlak sebagaimana di sebutkan diatas dalam batasan-batasan
tertentu terbaur dalam kepribadian.

Dengan demikian dapat disimpulkan aqidah akhlak adalah


kepercayaan yang diyakini kebenarannya didalam hati yang diikrarkan
dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan yang terpuji sesuai
Dengan ajaran Al-Qur'an dan Hadist. Maka menjaga aqidah akhlak
merupakan hal penting bagi kita. Hal-hal yang dapat kita lakukan
antara lain dengan mempelajari ilmu-ilmu yang menyangkut aqidah

21
Ester Reni Sawitri, S.Pd, Model Discovery Learning Berbantuan Komik Untuk Meningkatkan Minat
Dan Hasil Belajar ( Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia,2022), h.13
28

akhlak, hal hal yang dapat merusak aqidah akhlak, menjauhkan


perbuatan-perbuatan yang dapat merusak aqidah akhlak dan
mengamalkan ilmu yang telah kita pelajari.22

2. Tujuan dan Fungsi Aqidah Akhlak


a. Tujuan Aqidah Akhlak

Adapun tujuan pelajaran aqidah akhlak sebagaimana


disebutkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah untuk
menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang
diwujudkan dalam akhlaknya yang terpuji.”

b. Fungsi Aqidah Akhlak

Mata pelajaran aqidah akhlak di madrasah berfungsi sebagai


berikut:

1. Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai


kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

2. Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, serta


akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah
ditanamkan lebih dahulu dalam lingkunan keluarga.23

3. Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan


sosial melaluia aqidah akhlak.

4. Perbaikan keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam


kehidupan sehari-hari.

5. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif dari lingkungannya


atau dari budaya asing yang akan dihadapinya sehari-hari.

22
Damayanti, S.Pd.I, Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Hasil Belajar Akidah
Akhlak pada Peserta Didik Kelas IV SDN 33 Lebong ( Purwokerto: CV. Tatakata Grafika,2021), h.21
23
Damayanti, S.Pd.I, Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Hasil Belajar Akidah
Akhlak pada Peserta Didik Kelas IV SDN 33 Lebong ( Purwokerto: CV. Tatakata Grafika,2021), h.22
29

6. Pengajaran tentang informasi dan pengetahuan keimanan dan


akhlak, serta system dan fungsionalnya.

7. Penyaluran peserta didik untuk mendalami aqidah akhlak pada


jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

3. Ruang Lingkup Aqidah Akhlak


a. Hubungan manusia dengan Allah

Hubungan vertical antara manusia dengan khaliqnya mencakup


dari segi aqidah yang meliputi: Iman kepada Allah, iman kepada
malaikatmalaikat-Nya, iman kepada kitab-kitab-Nya, iman kepada
Rasul-Nya, iman kepada hari akhir dan iman kepada qadha dan qadar-
Nya.

b. Hubungan manusia dengan manusia

Hubungan horizontal antara manusia dengan manusia


mencakup dri segi akhlak yang meliputi: akhlak dalam pergaulan
hidup sesama manusia, kewajiban membiasakan berakhlak yang baik
terhadap diri sendiri dan orang lain, serta menjauhi akhlak yang
buruk.24

24
Damayanti, S.Pd.I, Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Hasil Belajar Akidah
Akhlak pada Peserta Didik Kelas IV SDN 33 Lebong ( Purwokerto: CV. Tatakata Grafika,2021), h.23
30

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran umum MTS Persis Matraman

PROFIL MADRASAH
TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023

IDENTITAS MADRASAH
1 Nama Madrasah : MTSS. Persatuan Islam
2 Nomor Madrasah : 5471
3 Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) : 20178137
4 Nomor Statistik Madrasah (NSM) : 121231750039
5 Provinsi : (O1) DKI Jakarta
6 Otonomi Daerah :
7 Kelurahan : Utan Kayu Selatan
8 Kecamatan : Matraman
9 Alamat Madrasah
: Jln. Kramat Asem Raya
No.59. RT.001. RW.006.
10 Kode Pos : 13120
11 Telepon : 021-22850728
12 Faximile :
13 Daerah Lingkungan Madrasah : Perkotaan
14 Status Madrasah : Madrasah Swasta
15 Kelompok Kerja Madrasah : MTs. Negeri 16 Jakarta
Akreditasi Madrasah
16
: B (Nomor :
1347/BAN-SM/SK/2021
Jakarta 08 Desember 2021)l
17 Status Kelembagaan : Lembaga Swasta
18 Penerbit Surat Keputusan
: Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi DKI Jakarta
19 Tahun Berdiri : 1989
20 Tahun Perubahan : 1995
31

21 Kegiatan Belajar Mengajar : Pagi


22 Bangunan Madrasah
: Milik Organisasi Persatuan
Islam
23 Lokasi Madrasah
a. Jarak Ke Kantor Kelurahan : 0 - 01 Km
b. Jarak Ke Kantor Kecamatan : 0 - 01 Km
c. Jarak Ke Kantor Wali Kota : 0 - 15 Km
d. Jarak Ke Kantor Gubernur : 0 - 20 Km
24 Induk Sub Rayon Madrasah : 022 Kota Jakarta Timur
25 Induk Kelompok Kerja Madrasah : MTs. Negeri 16 Jakarta
26 Jumlah Kelompok Kerja Madrasah : 5 Madrasah
27 Nama Anggota Kelompok Kerja Madrasah :
1. MTs. Negeri 16 Jakarta
2. MTSS. Al Kenaniyah
Pulogadung
3. MTSS. Al Hikmah
Pulogadung
4. MTSS. Persatuan Islam
Matraman
5. MTSS. Al Khobir
Pulogadung
28 Organisasi Penyelenggara
: Pimpinan Cabang Persatuan
Islam Matraman
29 Perjalanan Perubahan Gedung
: 1. Lantai 3 Tahun 1996
(Gedung Lama)
2. Pembangunan Masjid
Ihyaus Sunnah Tahun 2005
3. Penambahan Gedung
Baru Tahun 2014 (Tiga Lantai)
a. Lantai 1 & 2 Ruang
Kelas SDS. Persatuan Islam
b. Lantai 3 Ruang Kelas
7-8-9 MTSS. Persatuan Islam
Matraman
c. Lantai 4 Ruang Asrama
Putra
30 Jumlah Peserta Didik TP. 2022/2023 : 1. Kelas 7 Laki-Laki 25 -
7 Perempuan 24 = Jumlah 49
32

2. Kelas 8 Laki-Laki 16 -
8 Perempuan 20 = Jumlah 36
3. Kelas 9 Laki-Laki 26 -
9 Perempuan 22 = Jumlah 48

31 Visi dan Misi


Visi : " Terwujudnya Manusia
Sebagai Khalifah Allah di Muka
Bumi Ini "
(QS. 2 : 30)
Misi : " Pemanusiaan Insan
Ulul Albab Selaku Muslimin
Kaffah Yang Tafaqquh Fiddin
(QS.2 : 208)
Sumber data:

B. Peran Motivasi Guru Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Ix A

Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Di MTS Persis Matraman

Setelah peneliti melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi yang sesuai

dengan tujuan penelitian, maka peneliti dapat menjabarkan data hasil penelitian.

Data dibawah ini adalah data yang dihasilkan dari wawancara sebagian Kepala

Sekolah, Wali Kelas dan para Siswa Mts Persis Matraman. Dan observasi yang

dilakukan peneliti secara langsung di lapangan serta hasil dokumentasi yang

diperoleh peneliti dari lokasi penelitian.

Pada awal penelitian, peneliti melakukan wawancara kepada Bapak

Kepala Sekolah dan Wali Kelas tentang skripsi yang berjudul Peran Motivasi

Guru Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Ix A Pada Mata Pelajaran
33

Akidah Akhlak Di Mts Persis Matraman Tahun Ajaran 2022/2023. Pertanyaan

pertama kapan saja motivasi guru diterapkan. Dan beliau menjawab :

“Dari awal sejak bertemu anak didik. Baik, sebagai murid baru atau pun dalam

pembelajaran setiap bertemu anak didik. Harus memiliki motivasi terlebih

dahulu, sebelum masuk memberikan materi.”1

Berapa jumlah siswa yang ada di kelas 9A. Dan beliau menjawab :
“di kelas 9A ada 15 siswa.”2

Apakah ada pengaruh motivasi guru terharap kelas 9A. beliau mengatakan :
“Ada , memberikan semangat supaya siswa/i belajar. Dari yang tidak belajar
atau malas belajar, menjadi belajar setelah adanya motivasi.”3

Bagaimana pendapat ustadz tentang motivasi guru terhadap hasil belajar


siswa. Beliau menjawab :
“bentuk keberhasilan atau tidak dalam memberikan sebuah penyampaian kepada
anak didik. Adanya perbedaan dengan yang di berikan motivasi dan tidak. Yang
diberikan motivasi, berdampak nilai menjadi bagus berarti ada peningkatan
keberhasilan. Tetapi, jika sudah diberikan motivasi masih tetap sama berarti
tidak berhasil.”4

Apakah sama hasil belajar siswa yang di berikan motivasi dengan yang
tidak. Kemudian beliau menjawab :
“tidak sama, akan berbeda. Makanya, dalam sebuah pembelajaran ada motivasi
pembelajaran tujuannya supaya ada sebuah peningkatan dan anak ada motivasi
untuk belajar. Makanya sekarang ada motivator, untuk memotivasi dan hasilnya
sudah di buktikan dengan beberapa penelitian.”5

Kesimpulan Wawancara Peneliti dan Kepala Sekolah & Wali Sekolah:

Peneliti juga mewawancari beberapa siswa Kelas Ix A Pada Mata Pelajaran


Akidah Akhlak Di MTS Persis Matraman Tahun Ajaran 2022/2023 setelah
mereka mendapatan motivasi dari guru.

Siswa Pertama
Apakah kamu sering mendapatkan motivasi dari guru?
“ada, memberikan semangat supaya belajarnya rajin jangan menyerah.”1
34

Menurut anda, apa manfaat motivasi guru?


“supaya lebih semangat mengejar apa yang dituju.”2

Apakah hasil belajar anda meningkat, setelah mendapat motivasi dari guru?
“Meningkat, walaupun tidak terlalu segnifikan.”3

Siswa kedua
Apakah kamu sering mendapatkan motivasi dari guru?
“sering, terus belajar dan jangan malas, jika di beri tugas langsung di kerjakan.
Ada waktunya main dan ada waktunya belajar.”4

Menurut anda, apa manfaat motivasi dari guru?


“Menjadi lebih disiplin.”5

Apakah hasil belajar anda meningkat, setelah mendapat motivasi dari guru?
“sama aja atau standar.”6

Siswa ketiga
Apakah kamu sering mendapatkan motivasi dari guru?
“ya, seperti belajar yang giat di sekolah, supaya tugas yang di berikan ada terus
nilainya dan mendapatkan nilai bagus saat ulangan.”7

Menurut anda, apa manfaat motivasi dari guru?


“membuat semakin semangat, agar bisa dalam pelajaran tersebut.”8

Apakah hasil belajar anda meningkat, setelah mendapat motivasi dari guru?
“lumayan meningkat, karna dengan motivasi tersebut saya dapat meningkatkan
motivasi belajar saya menjadi lebih baik.”9

Siswa keempat
Apakah kamu sering mendapatkan motivasi dari guru?
“Sering, jangan menyia-nyiakan waktu muda.”10

Menurut anda, apa manfaat motivasi dari guru?


“supaya percaya diri untuk menuju apa yang kita tuju di masa depan.”11

Apakah hasil belajar anda meningkat, setelah mendapat motivasi dari guru?
“sedikit demi sedikit meningkat.”12

Siswa kelima
Apakah kamu sering mendapatkan motivasi dari guru?
35

“Sering, tapi kurang masuk. pengen belajar, tapi suka bodo amat dan kurang
peduli.”13

Menurut anda, apa manfaat motivasi dari guru?


“menjadi lebih semangat lagi.”14

Apakah hasil belajar anda meningkat, setelah mendapat motivasi dari guru?
“meningkat.”15

Kesimpulan Wawancara Peneliti dan Siswa:

Anda mungkin juga menyukai