Anda di halaman 1dari 30

SESI 3

PENGEMBANGAN PENILAIAN SIKAP,


PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN

1
MATERI 3
PENGEMBANGAN PENILAIAN SIKAP,
PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN

Capaian Pembelajaran

1. Tujuan sesi
Setelah mempelajari materi ini, peserta diharapkan dapat:
a. mengidentifikasi jenis-jenis penilaian sikap;
b. mendesain rencana penilaian sikap;
c. membuat instrumen penilaian diri;
d. membuat instrumen penilaian antar teman;
e. membuat instrumen penilaian observasi;
f. mengidentifikasi jenis-jenis teknik penilaian
pengetahuan;
g. menyusun kisi-kisi soal;
h. menyusun instrumen penilaian pengetahuan;
i. mengidentifikasi jenis-jenis teknik penilaian
keterampilan;
j. memetakan perencanaan penilaian keterampilan;
k. menyusun instrumen penilaian keterampilan.

2. Indikator Keberhasilan Pembelajaran


Indikator keberhasilan pembelajaran pada materi ini, peserta
dapat:
a. mengidentifikasi dan menguraikan jenis-jenis teknik

1
penilaian sikap;
b. menyusun desain perencanaan penilaian sikap;
c. menyusun instrumen penilaian diri;
d. menyusun instrumen penilaian antar teman;
e. menyusun instrumen penilaian observasi.
f. mengidentifikasi jenis-jenis teknik penilaian
pengetahuan;
g. menyusun kisi-kisi soal;
h. menyusun instrumen penilaian pengetahuan;
i. mengidentifikasi jenis-jenis teknik penilaian
keterampilan;
j. memetakan perencanaan penilaian keterampilan;
k. menyusun instrumen penilaian keterampilan.

Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi pada subbab ini meliputi:


Perencanaan penilaian sikap, Teknik penilaian sikap,
instrumen penilaian sikap, teknik penilaian pengetahuan,
instrumen penilaian pengetahuan, teknik penilaian
keterampilan, dan instrumen penilaian keterampilan.

Uraian Materi

1. Perencanaan Penilaian Sikap


Langkah pertama yang harus dilakukan oleh guru dalam
penilaian adalah membuat perencanaan penilaian.
Perencanaan penilaian dilakukan pada awal semester/awal

2
tahun pelajaran pada saat menyusun silabus satuan
pendidikan. Langkah perencanaan penilaian sikap adalah
sebagai berikut:
a. Analisis Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
Kompetensi
Dalam menganalisis Kompetensi dasar dan IPK, yang
perlu dilihat adalah tingkat kompetensi atau kata kerja
sikap yang terdapat pada Kompetensi Dasar.

Contoh pada KD. 1.1 terbiasa membaca al-Qur’an


dengan meyakini bahwa Allah Swt. akan meninggikan
derajat orang yang beriman dan berilmu, terdapat kata
terbiasa.

b. Menentukan Teknik Penilaian.


Untuk menentukan teknik penilaian, kita harus
mengetahui dulu teknik penilaian yang digunakan dalam
penilaian sikap apa saja. Teknik penilaian yang digunakan
dalam penilaian sikap terdiri dari:
1) Observasi dengan catatan jurnal
2) Penilaian Diri
3) Penilaian Antar Teman

c. Menentukan Instrumen Penilaian.


Instrumen penilaian adalah alat untuk mengumpulkan
data dan mengolah data penilaian.

d. Memasukkan rencana pada silabus satuan pendidikan.


Langkah selanjutnya adalah memasukkan rencana
penilaian tersebut ke dalam silabus satuan pendidikan.

3
Contoh Penilian dalam silabus:
https://docs.google.com/document/d/1dVCpTFGW-
NX0OZfGb_IF5-1CWsXJXUor/edit

2. Teknik Penilaian Sikap


Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan
perilaku peserta didik sebagai hasil pendidikan, baik di
dalam kelas maupun di luar kelas. Penilaian sikap memiliki
karakteristik yang berbeda dengan penilaian pengetahuan
dan keterampilan, sehingga teknik penilaian yang digunakan
juga berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap ditujukan untuk
mengetahui capaian dan membina perilaku serta budi
pekerti peserta didik.

Aspek sikap untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan


Budi Pekerti dibelajarkan secara langsung (direct teaching)
maupun tidak langsung (indirect teaching) yang memiliki
dampak instruksional (instructional effect) dan memiliki
dampak pengiring (nurturant effect).

Dalam melakukan penilaian sikap dapat dilakukan dengan


beberapa teknik, antara lain:
a. Observasi dengan Jurnal Guru

Observasi dalam penilaian sikap peserta didik


merupakan teknik yang dilakukan secara
berkesinambungan melalui pengamatan perilaku.
Asumsinya setiap peserta didik pada dasarnya
berperilaku baik sehingga yang perlu dicatat hanya
perilaku yang sangat baik (positif) atau kurang baik
(negatif) yang muncul dari peserta didik. Catatan hal- hal

4
sangat baik (positif) digunakan untuk menguatkan
perilaku positif, sedangkan perilaku kurang baik (negatif)
digunakan untuk pembinaan. Hasil observasi dicatat
dalam jurnal yang dibuat selama satu semester oleh guru
mata pelajaran. Jurnal memuat catatan sikap atau
perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik,
dilengkapi dengan waktu terjadinya perilaku tersebut,
dan butir-butir sikap.

Teknik Observasi dalam mata pelajaran Pendidikan


Agama Islam merupakan penilaian sikap utama. Teknik
Observasi dapat digunakan untuk menilai kompetensi-
kompetensi dasar dengan kata kerja kompetensi sebagai
berikut: Menunjukkan perilaku, terbiasa, memiliki
sikap, menunjukkan sikap, menjalankan, meneladani.

Contoh model dan pengisian Jurnal Guru


https://drive.google.com/drive/folders/1uh8nUGAXs2G
nmwT_Ja6RoqvsLN0Z4Nch

b. Penilaian Diri
Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan
dirinya dalam berperilaku. Penilaian diri dapat dilakukan
untuk menilai sikap spiritual. Beberapa kata kerja dalam
kompetensi dasar yang dapat menggunakan penilaian
diri antara lain: meyakini, menerima.

Instrumen yang digunakan untuk penilaian diri berupa


lembar penilaian diri yang dirumuskan secara sederhana,
namun jelas dan tidak bermakna ganda, dengan bahasa

5
lugas yang dapat dipahami peserta didik, dan
menggunakan format sederhana yang mudah diisi
peserta didik. Lembar penilaian diri dibuat sedemikian
rupa sehingga dapat menunjukkan sikap peserta didik
dalam situasi yang nyata/sebenarnya, bermakna, dan
mengarahkan peserta didik mengidentifikasi kekuatan
atau kelemahannya. Hal ini untuk menghilangkan
kecenderungan peserta didik menilai dirinya secara
subjektif. Penilaian diri oleh peserta didik dilakukan
melalui langkah- langkah sebagai berikut:
1) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian
diri.
2) Menentukan indikator yang akan dinilai.
3) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.

c. Penilaian Antar Teman


Penilaian antar teman adalah penilaian dengan cara
peserta didik saling menilai perilaku temannya. Penilaian
antarteman dapat mendorong: (a) objektifitas peserta
didik, (b) empati, (c) mengapresiasi keragaman/
perbedaan, dan (d) refleksi diri.

Sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian antarteman


dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Instrumen
yang digunakan berupa lembar penilaian antarteman.
Kriteria penyusunan instrumen penilaian antarteman
sebagai berikut.
1) Sesuai dengan indikator yang akan diukur.
2) Indikator dapat diukur melalui pengamatan peserta
didik.

6
3) Kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana,
namun jelas dan tidak berpotensi munculnya
penafsiran makna ganda/berbeda.
4) Menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami
peserta didik.
5) Menggunakan format sederhana dan mudah
digunakan oleh peserta didik.
6) Indikator menunjukkan sikap/perilaku peserta didik
dalam situasi yang nyata atau sebenarnya dan dapat
diukur.

Penilaian antar teman dapat dilaksanakan untuk


kompetensi- kompetensi dasar yang mengandung kata
kerja sebagai berikut: Menunjukkan perilaku, terbiasa,
memiliki sikap, menunjukkan sikap, menjalankan,
meneladani.

Untuk meningkatkan validitas data, dalam pelaksanaan


penilaian antar teman dapat dilakukan triangulasi
sumber, yakni satu anak dinilai oleh tiga orang yang
berbeda. Nilai akhirnya adalah rata-rata dari ketiga
penilai.

3. Teknik Penilaian Pengetahuan


Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk
mengukur kemampuan peserta didik berupa pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif, serta
kecakapan berpikir tingkat rendah sampai tinggi. Penilaian
ini berkaitan dengan ketercapaian KD pada KI-3 yang
dilakukan oleh guru mata pelajaran. Penilaian pengetahuan

7
dilakukan dengan berbagai teknik penilaian. Guru mata
pelajaran menetapkan teknik penilaian sesuai dengan
karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian dimulai
dengan perencanaan pada saat menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan mengacu pada
silabus.

Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah


peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar, juga untuk
mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan
pengetahuan peserta didik dalam proses pembelajaran
(diagnostic). Oleh karena itu, pemberian umpan balik
(feedback) kepada peserta didik oleh pendidik merupakan
hal yang sangat penting, sehingga hasil penilaian dapat
segera digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran.
Ketuntasan belajar untuk pengetahuan ditentukan oleh
satuan pendidikan.

Secara bertahap satuan pendidikan terus meningkatkan


kriteria ketuntasan belajar dengan mempertimbangkan
potensi dan karakteristik masing-masing satuan pendidikan
sebagai bentuk peningkatan kualitas hasil belajar.

Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan


sesuai dengan karakteristik masing masing KD. Teknik yang
biasa digunakan adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan.
Skema penilaian pengetahuan dapat dilihat pada gambar
berikut:

8
a. Tes tertulis
Tes tertulis adalah tes dengan soal dan jawaban disajikan
secara tertulis untuk mengukur atau memperoleh
informasi tentang kemampuan peserta tes. Tes tertulis
menuntut respons dari peserta tes yang dapat dijadikan
sebagai representasi dari kemampuan yang dimiliki.

Instrumen tes tertulis dapat berupa soal pilihan ganda,


isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan
uraian. Pengembangan instrumen tes tertulis mengikuti
langkah langkah sebagai berikut.
1) Menyusun kisi-kisi, yaitu spesifikasi yang digunakan
sebagai acuan menulis soal. Kisi-kisi memuat rambu-
rambu tentang kriteria soal yang akan ditulis, meliputi
KD yang akan diukur, materi, indikator soal, level
kognitif, bentuk soal, dan nomor soal. Dengan adanya
kisi-kisi, penulisan soal lebih terarah sesuai dengan
tujuan tes dan proporsi soal per KD atau materi yang
hendak diukur lebih tepat.
2) Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah
penulisan butir soal.

9
a) Tes Tulis bentuk pilihan ganda
Kaidah penulisan soal bentuk pilihan ganda
sebagai berikut.

Substansi/Materi
(1) Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes
bentuk PG).
(2) Tidak bersifat SARA dan PPPK
(suku/agama/ras/antargolongan/pornografi/
politik/propaganda/kekerasan)
(3) Materi yang diukur sesuai dengan kompetensi
(UKRK: urgensi, keberlanjutan, relevansi, dan
keterpakaian).
(4) Pilihan jawaban homogen dan logis.
(5) Hanya ada satu kunci jawaban yang tepat.

Konstruksi
(1) Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas,
dan tegas.
(2) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban
merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
(3) Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci
jawaban.
(4) Pokok soal tidak menggunakan pernyataan
negatif ganda.
(5) Gambar/grafik/tabel/diagram dan sebagainya
jelas dan berfungsi.
(6) Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama.
(7) Pilihan jawaban tidak menggunakan
pernyataan "semua pilihan jawaban benar”

10
atau “semua pilihan jawaban salah”.
(8) Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau
waktu disusun berdasarkan besar kecilnya
angka atau kronologis kejadian.
(9) Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal
sebelumnya.

Bahasa
(1) Menggunakan bahasa sesuai dengan kaidah
Bahasa Indonesia, kecuali untuk mata
pelajaran bahasa asing dan/atau bahasa
daerah.
(2) Menggunakan bahasa yang komunikatif.
(3) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku
setempat.
(4) Pilihan jawaban tidak mengulang
kata/kelompok kata yang sama, kecuali
merupakan satu kesatuan pengertian.

b) Tes Tulis bentuk uraian


Kaidah penulisan soal bentuk uraian sebagai
berikut.

Substansi/materi
(1) Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes
bentuk uraian).
(2) Tidak bersifat SARA dan PPPK
(Suku/Agama/Ras/Antargolongan/Pornografi
/Politik/Propaganda/Kekerasan).
(3) Batasan pertanyaan dan jawaban yang

11
diharapkan sesuai.
(4) Materi yang diukur sesuai dengan kompetensi.
(5) Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan
tingkat kelas (X, XI, atau XII).

Konstruksi
(1) Ada petunjuk yang jelas mengenai cara
mengerjakan soal.
(2) Rumusan kalimat soal/pertanyaan
menggunakan kata tanya atau perintah yang
menuntut jawaban terurai.
(3) Gambar/grafik/tabel/diagram dan sejenisnya
harus jelas dan berfungsi.
(4) Ada pedoman penskoran atau rubrik.

Bahasa
(1) Rumusan kalimat soal/pertanyaan
komunikatif.
(2) Butir soal menggunakan bahasa Indonesia
yang baku, kecuali untuk mata pelajaran
bahasa asing dan/atau bahasa daerah.
(3) Tidak mengandung kata-kata/kalimat yang
menimbulkan penafsiran ganda atau salah
pengertian.
(4) Tidak mengandung kata yang menyinggung
perasaan.
(5) Tidak menggunakan bahasa yang berlaku
setempat.

12
3) Menyusun pedoman penskoran sesuai dengan
bentuk soal yang digunakan. Pada soal pilihan ganda,
isian, menjodohkan, dan jawaban singkat disediakan
kunci jawaban karena jawaban dapat diskor dengan
objektif. Sedangkan untuk soal uraian disediakan
pedoman penskoran yang berisi alternatif jawaban,
kata-kata kunci (keywords), dan rubrik dengan
skornya.

Contoh dan penjelasan lebih detail tentang


penyusunan dapat dipelajari pada materi
Penyusunan soal HOTS.

4) Melakukan analisis kualitatif (telaah soal) sebelum


soal diujikan, yaitu analisis tentang validitas meliputi
substansi (materi), konstruksi, dan bahasa.

b. Tes lisan
Tes lisan merupakan pemberian soal/pertanyaan yang
menuntut peserta didik menjawab secara lisan, dan
dapat diberikan secara klasikal ketika pembelajaran.
Jawaban peserta didik dapat berupa kata, frase, kalimat
maupun paragraf. Tes lisan menumbuhkan sikap
peserta didik untuk berani berpendapat.

Rambu-rambu pelaksanaan tes lisan sebagai berikut.


1) Tes lisan dapat digunakan untuk mengambil nilai
(assessment of learning) dan dapat juga digunakan
sebagai fungsi diagnostik untuk mengetahui
pemahaman peserta didik terhadap kompetensi dan
materi pembelajaran (assessment for learning).

13
2) Pertanyaan harus sesuai dengan tingkat kompetensi
dan lingkup materi pada kompetensi dasar yang
dinilai.
3) Pertanyaan diharapkan dapat mendorong peserta
didik dalam mengonstruksi jawaban sendiri.
4) Pertanyaan disusun dari sederhana ke lebih komplek.

c. Penugasan
Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik
untuk mengukur dan/atau meningkatkan pengetahuan.
Penugasan yang digunakan untuk mengukur
pengetahuan (assessment of learning) dapat dilakukan
setelah proses pembelajaran sedangkan penugasan yang
digunakan untuk meningkatkan pengetahuan
(assessment for learning) diberikan sebelum dan/atau
selama proses pembelajaran. Penugasan dapat
dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan
karakteristik tugas. Penugasan lebih ditekankan pada
pemecahan masalah dan tugas produktif lainnya.

Rambu-rambu penugasan:
1) Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil
belajar.
2) Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik, selama
proses pembelajaran atau merupakan bagian dari
pembelajaran mandiri.
3) Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf
perkembangan peserta didik.
4) Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan

14
kurikulum.
5) Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik menunjukkan kompetensi
individualnya meskipun tugas diberikan secara
kelompok.
6) Pada tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas
setiap anggota kelompok.
7) Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan
disampaikan secara jelas.
8) Penugasan harus mencantumkan rentang waktu
pengerjaan tugas.

4. Instrumen Penilaian Pengetahuan


Instrumen Penilaian pengetahuan adalah alat pengumpulan
data yang digunakan untuk melakukan penilaian
kompetensi pengetahuan.

Instrumen penilaian pengetahuan terdiri dari soal pilihan


ganda, soal uraian, soal benar-salah, soal menjodohkan, soal
isian.

Contoh Soal Pilihan Ganda


Hari akhir adalah hari hancurnya segala kehidupan alam
semesta sekaligus menjadi awal kehidupan akhirat. Iman
kepada hari akhir menjadi salah satu rukun iman.

Contoh perilaku yang menggambarkan keimanan rukun


iman adalah ….
a. menggunakan kesempatan dan menggunakan semua
harta selama hidup
b. berusaha untuk berbuat baik dan beribadah kepada

15
Allah dengan ikhlas
c. mengarahkan sesama umat untuk melakukan tindakan
demi harta
d. menjalani hidup dengan pesimis karena adanya
perhitungan semua amal
e. berani menegakkan kebenaran untuk kepentingan diri
dan kelompok

Contoh Soal Uraian


Pak Muhammad Anwar meninggal dunia. Ia meninggalkan
sejumlah harta warisan. Setelah dikeluarkan untuk biaya
perawatan jenazah dan membayar hutang, harta waris yang
tersisa Rp 75.000.000,00. Sementara ahli warisnya terdiri dari
seorang bapak, isteri, dua orang anak laki-laki dan satu
orang anak perempuan.

Hitunglah bagian masing-masing ahli waris!

Contoh Soal Benar-Salah

Jawablah pernyataan berikut dengan melingkari benar (B)


atau salah (S)

1. Salah satu hikmah tawaf bagi individu adalah (B – S)


bahwa kita harus terus bergerak dan fokus pada
tujuan tanpa memperdulikan sekitar
2. Salah satu hikmah zakat untuk masyarakat adalah (B – S)
mengurangi tindak kriminal

16
Contoh soal Menjodohkan
Jodohkanlah dengan memberi tanda panah/garis!
1. Kitab yang diturunkan kepada Wudhu
nabi Musa a.s
2. Salah satu rukun shalat Membaca fatihah
3. Merupakan syarat sah shalat Zabur
4. Salah satu syarat wajib shalat Membaca ayat alquran

5. Kitab yang diturunkan kepada Taurat


nabi Daud as

Contoh soal Isian


Isilah titik-titik sehingga menjadi pernyataan yang benar!
1. Ayah nabi Ibrahim bernama .....
2. adalah perbuatan yang ingin dilihat/dinilai orang lain.

a. Kisi-kisi Soal
Kisi-kisi soal adalah panduan penyusunan soal. Dengan
adanya kisi-kisi, penulisan soal lebih terarah sesuai
dengan tujuan tes dan proporsi soal per KD atau materi
yang hendak diukur lebih tepat.

Langkah-langkah penyusunan kisi-kisi soal adalah


melalui tahapan berikut:
1) Tuliskan Identitas terdiri dari Satuan Pendidikan,
Tahun Pelajaran, Kelas/Semester, Mata Pelajaran.

17
2) Tuliskan Kompetensi Dasar yang hendak dinilai.
Kompetensi dasar yang dinilai adalah kompetensi
yang menjadi beban belajar peserta didik yang
menjadi objek penilaian. Untuk mata pelajaran PAI
dan Budi pekerti lihat di Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 40.

3) Tuliskan Materi Pokok.


Materi pokok adalah materi utama yang
menggambarkan kompetensi dasar. Untuk
menentukan materi apa saja yang akan diujikan,
menggunakan prinsip UKRK (Urgensi, Kontinuitas,
Relevansi, Keterpakaian):
a) Urgensi (materi penting yang harus dikuasai
peserta didik untuk menguasai kompetensi)
b) Kontinuitas (materi sebagai pendalaman dari
materi selanjutnya/berkelanjutan)
c) Relevansi (materi yang penting untuk memahami
materi lain)
d) Keterpakaian (materi yang memiliki nilai terapan
tinggi dalam kehidupan sehari-hari)

4) Tuliskan Indikator Soal.


Indikator soal adalah panduan penyusunan butir soal.
Konstruksi Indikator soal sekurang-kurangnya
meliputi stimulus dan tingkat kompetensi. Rumusan
indikator soal yang lengkap memenuhi 4 komponen,
yaitu: Audience (peserta didik), behaviour
(kemampuan/kompetensi), condition (kondisi), degree

18
(ketepatan).
Contoh Indikator Soal:
Disajikan bagan Ahli Waris, peserta didik dapat
menentukan bagian waris masing-masing secara
tepat.

5) Tentukan Level Kognitif


Level koginitif adalah level berfikir dengan
pendekatan anderson. Level kognitif dapat
digambarkan sebagai berikut:

Level Kognitif Level Kognitif


C1 Mengingat Pengetahuan dan
Pemahaman
C2 Memahami
C3 Mengaplikasi/ Aplikasi
menerapkan
C4 Menganalisis Penalaran
C5 Mengevaluasi
C6 Mengkreasi

6) Tentukan Nomor Soal


Nomor soal adalah nomor Soal berapa yang mau
menanyakan tentang indikator soal tersebut.

7) Tentukan bentuk soal


Bentuk soal dapat berbentuk pilihan ganda,
menjodohkan, isian, benar- salah, uraian.

19
Contoh kisi-kisi soal:
https://docs.google.com/document/d/15wd0si1Tm8t
4_y61rYlMbQGoBSyracke/edit

6. Teknik Penilaian Keterampilan


Penilaian keterampilan adalah penilaian yang dilakukan
untuk mengukur kompetensi keterampilan. Skema teknik
penilaian keterampilan dapat dilihat sebagai berikut:

a. Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik
Unjuk kerja/Kinerja atau lumrah disebut dengan praktik
adalah penilaian yang dilakukan dengan cara mengamati
kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.

Dalam pelaksanaan penilaian kinerja perlu disiapkan


format observasi dan rubrik penilaian untuk mengamati
perilaku peserta didik dalam melakukan praktik.

Kompetensi Dasar pada PAI dan Budi Pekerti yang dapat

20
dinilai dengan Unjuk Kerja biasanya diawali dengan kata
kerja: mempraktikkan, membaca, melafalkan,
mencontohkan perilaku, menulis, menceritakan.
b. Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap
suatu tugas meliputi kegiatan perancangan,
pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan
dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa
suatu investigasi mulai dari perencanaan, pengumpulan
data, pengorganisasian, pengolahan, dan penyajian data.

Pada penilaian proyek setidaknya ada empat hal yang


perlu dipertimbangkan yaitu pengelolaan, relevansi,
keaslian, inovasi, dan kreativitas.
1) Pengelolaan yaitu kemampuan peserta didik dalam
memilih topik, mencari informasi dan mengelola
waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
2) Relevansi yaitu kesesuaian topik, data, dan hasilnya
dengan KD atau mata pelajaran.
3) Keaslian yaitu proyek yang dilakukan peserta didik
harus merupakan hasil karya sendiri dengan
mempertimbangkan kontribusi guru dan pihak lain
berupa bimbingan dan dukungan terhadap proyek
yang dikerjakan peserta didik.
4) Inovasi dan kreativitas yaitu proyek yang dilakukan
peserta didik terdapat unsur-unsur baru (kekinian)
dan sesuatu yang unik, berbeda dari biasanya.

Dalam penilaian proyek, ada tiga hal yang harus menjadi

21
unsur penilaian, yaitu: perencanaan, pelaksanaan dan
pelaporan. Kompetensi Dasar pada PAI dan Budi Pekerti
yang dapat dinilai dengan proyek biasanya diawali
dengan kata kerja: melakukan pengamatan,
menjalankan.

c. Portofolio
Penilaian Portofolio adalah penilaian yang didasarkan
pada koleksi atau kumpulan pekerjaan yang diberikan
guru kepada peserta didik sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Portofolio merupakan penilaian
berkelanjutan berdasarkan kumpulan informasi yang
bersifat reflektif- integratif yang menunjukkan
perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu
periode tertentu. Ada beberapa tipe portofolio yaitu
portofolio dokumentasi, portofolio proses, dan
portofolio pameran. Pendidik dapat memilih tipe
portofolio sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar
dan/atau konteks mata pelajaran.

Rambu-rambu penyusunan dokumen portofolio:


1) Dokumen portofolio berupa karya/tugas peserta
didik dalam periode tertentu, dikumpulkan dan
digunakan oleh pendidik untuk mendeskripsikan
capaian kompetensi keterampilan.
2) Dokumen portofolio disertakan pada waktu
penerimaan rapor kepada orangtua/wali peserta
didik, sehingga mengetahui perkembangan belajar
putra/putrinya. Orangtua/wali peserta didik
diharapkan dapat memberi komentar/catatan pada

22
dokumen portofolio sebelum dikembalikan ke
sekolah.
3) Pendidik pada kelas berikutnya menggunakan
portofolio sebagai informasi awal peserta didik yang
bersangkutan.

Secara umum, penilaian portofolio dapat dibedakan


menjadi lima bentuk, yaitu: Portofolio ideal, portofolio
penampilan, portofolio dokumentasi, portofolio evaluasi
dan portofolio kelas (Nitko, 2000). Sementara menurut
Fosters dan Masters, penilaian portofolio dibagi ke dalam
tiga bentuk, yaitu: portofolio kerja (working portfolio),
portofolio dokumentasi (documentary portfolio),
portofolio penampilan (show portfolio).

d. Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan
dalam membuat suatu produk dan kualitas produk
tersebut. Dalam pendidikan Agama Islam, produk yang
dapat dihasilkan misalnya alat peraga pendidikan, karya
seni seperti kaligrafi dan lain-lain.

Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap


tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
1) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan
peserta didik dalam merencanakan, menggali,
mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
2) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi:
penilaian kemampuan peserta didik dalam
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan

23
teknik.
3) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi:
penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai
kriteria yang ditetapkan, misalnya berdasarkan
tampilan, fungsi, dan estetika.

Penilaian produk biasanya menggunakan cara analitik


atau holistik.
1) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk,
biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang
terdapat pada semua tahap proses pengembangan
(tahap: persiapan, pembuatan produk, penilaian
produk).
2) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan
dari produk, biasanya dilakukan hanya pada tahap
penilaian produk.

7. Instrumen Penilaian Keterampilan


a. Unjuk Kerja/Kinerja/Praktik
Contoh instrumen penilaian kinerja:
https://docs.google.com/document/d/1YDM71p7u0SK6
l4MpSapvuuHY_k_Zw07f/edit

b. Proyek
Contoh instrumen penilaian proyek untuk tingkat SD
Mata Pelajaran : PAI dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : III/1
Tahun Pelajaran: .....

24
Kompetensi Dasar:
4.3 melakukan pengamatan terhadap diri dan makhluk
ciptaan Allah yang dijumpai di sekitar rumah dan
sekolah sebagai implementasi iman terhadap
keesaan Allah Yang Maha Pencipta.
Indikator:
4.3.1 Melakukan pengamatan terhadap diri sendiri
4.3.2 Melakukan pengamatan terhadap hewan
4.3.3 Melakukan pengamatan terhadap tumbuhan

Melakukan pengamatan terhadap lingkungan abiotik

Rumusan Tugas Proyek


1) Lakukanlah pengamatan terhadap diri sendiri, hewan,
tumbuhan dan lingkungan di sekitar sekolah dan
rumah serta catatlah apa yang menarik untuk kalian.
2) Tugas dikumpulkan dua minggu sejak ditugaskan.

c. Portofolio
Contoh instrumen penilaian portofolio:
Tugas Portofolio
Mata Pelajaran : PAI dan Budi Pekerti
Jenjang : SMA ….
Kelas/Semester : X\1
Kompetensi Dasar : 4.4 Berperilaku yang
mencerminkan kesadaran beriman
kepada malaikat-malaikat Allah
SWT

25
Indikator :
Menunjukkan perilaku semangat menuntut ilmu, optimis
dalam mencari rizki, membantu orang tua, Shalat malam,
shaum sunnah, aktif dalam kegiatan keagamaan dan
sosial di masyarakat.

Uraian tugas portofolio:


Susunlah portofolio yang menunjukkan perilaku kalian
yang mencerminkan keimanan kepada malaikat!

Kriteria Penilaian Portofolio:


https://docs.google.com/document/d/1WOcQQm91s2
NLJBMelcJOXkeW75U5a1pn/edit

d. Produk
Contoh instrumen penilaian produk:
Mata Pelajaran : PAI dan BP
Kompetensi Dasar : 4.4 menyajikan hubungan antara
Beriman kepada malaikat-
malaikat Allah Swt. dengan
perilaku teliti, disiplin, dan
waspada
Nama Produk : Makalah Nama Peserta didik
: ........
Kelas : .........

Skor Skor
No Aspek
Maks Nilai
1 Sistematika Makalah 10
2 Tesis dan argumen 30

26
Skor Skor
No Aspek
Maks Nilai
3 Organisasi dan paragraf 20
4 Pendahuluan dan kesimpulan 20
5 Tata bahasa, penggunaan, dan ejaan 10
6 Sumber dan kutipan 10
Nilai

Rangkuman

Ringkasan materi pada sesi materi ini meliputi:


1. Teknik penilaian sikap terdiri dari observasi dengan catatan
jurnal, penilaian diri dan penilaian antar teman.
2. Observasi adalah teknik penilaian dengan cara mengamati
sikap peserta didik.
3. Kompetensi dasar yang didahului dengan kata kerja
menunjukkan perilaku, terbiasa, memiliki sikap,
menunjukkan sikap, menjalankan, meneladani sebaiknya
dinilai dengan teknik observasi.
4. Penilaian diri adalah teknik penilaian dimana peserta didik
menilai dirinya sendiri dalam mengetahui pemenuhan
kompetensi dasar.
5. Kompetensi dasar yang didahului kata menerima, meyakini,
menghayati sebaiknya dinilai dengan teknik penilaian diri.
6. Penilaian antarteman adalah penilaian dengan cara peserta
didik saling menilai perilaku temannya.
7. Kompetensi dasar yang didahului dengan kata kerja
menunjukkan perilaku, terbiasa, memiliki sikap,

27
menunjukkan sikap, menjalankan, meneladani dapat dinilai
dengan teknik penilaian antar teman.
8. Untuk meningkatkan validitas data hasil penelitian antar
teman, dapat dilakukan metode triangulasi sumber.
9. Teknik penilaian pengetahuan terdiri dari tes tulis, tes lisan
dan penugasan;
10. Instrumen penilaian pengetahuan meliputi soal pilihan
ganda, soal isian, soal menjodohkan, soal benar-salah, soal
uraian;
11. Kisi-kisi memuat rambu-rambu tentang kriteria soal yang
akan ditulis, meliputi KD yang akan diukur, materi, indikator
soal, level kognitif, bentuk soal, dan nomor soal.
12. Jenis-jenis teknik penilaian keterampilan Teknik penilaian
keterampilan terdiri dari:
a. Praktik/Unjuk Kerja/Kinerja
b. Proyek
c. Portofolio
d. Produk
13. Instrumen penilaian keterampilan berupa rubrik. Secara
umum terdiri dari rubrik penilaian kinerja, rubrik penilaian
proyek, rubrik penilaian portofolio, dan rubrik penilaian
produk berupa daftar ceklis atau skala rentang.

Tugas

1. Jelaskan teknik-teknik penilaian sikap!


2. Jelaskan apa yang dimaksud teknik penilaian observasi!
3. Jelaskan apa yang dimaksud teknik penilaian diri!
4. Jelaskan apa yang dimaksud teknik penilaian antar teman!

28
5. Uraikanlah KD. 2.1. Menunjukkan perilaku kontrol diri
(mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan
persaudaraan (ukhuwah) sebagai implementasi perintah Q.S.
al- Hujurat/49: 10 dan 12 serta Hadis terkait ke dalam
indikator-indikator kemudian buatlah lembar Penilaian
Antar Teman untuk KD tersebut!
6. Uraikan teknik-teknik penilaian pengetahuan!
7. Jelaskan perbedaan antara penugasan dengan penilaian
produk!
8. Jelaskan struktur pembuatan kisi-kisi soal!
9. Jelaskan jenis-jenis teknik penilaian keterampilan!
10. Jelaskan teknik penilaian unjuk kerja! Buatlah satu contoh
instrumen penilaian unjuk kerja!
11. Jelaskan teknik penilaian portofolio! Buatlah satu contoh
instrumen penilaian unjuk portofolio!
12. Jelaskan teknik penilaian produk! Buatlah satu contoh
instrumen penilaian unjuk produk!
13. Jelaskan teknik penilaian proyek! Buatlah satu contoh
instrumen penilaian unjuk proyek!

Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Jika penguasaan anda telah mencapai 80% silahkan


lanjutkan ke materi 4. Jika belum sampai 80%, baca kembali
materi 3.

29

Anda mungkin juga menyukai