Anda di halaman 1dari 6

Disusun oleh :

1. Aisyah Nurhidayati Az-zahra XI IPA 8

2. Diara Putri Salsabilah Wibisono XI IPA 8

3. Nabilla Cheysya Anggraini XI IPA 8

4. Nisrina Zalfa Khairani Ginting XI IPA 8

5. Nur azizah XI IPA 8

6. Zunaida XI IPA 8

7. Vita Santiya XI IPS 4

DINAS PENDIDIKAN, PERPUSTAKAAN, DAN ARSIP DAERAH


SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 (SMAN 2) JAYAPURA,
PAPUA 2022
Tata Cara Memandikan Jenazah Laki-Laki dan Perempuan dalam Islam

A. Cara Memandikan Jenazah

Syekh Salim bin Sumair Al-Hadlmari dalam kitabnya Safinatun Najah (2009), Menuturkan
“Paling sedikit memandikan mayit adalah dengan meratakan air ke seluruh anggota badan.” Cara
kedua adalah memandikan jenazah dengan sempurna sesuai sunah. Dikutip dari Syekh Salim
dalam kitab yang sama, “Dan sempurnanya memandikan mayit adalah membasuh kedua
pantatnya, menghilangkan kotoran dari hidungnya, mewudlukannya, menggosok badannya
dengan daun bidara, dan mengguyunya dengan air sebanyak tiga kali.”

B. Hukum Memandikan Jenazah

Ketika seseorang muslim meninggal, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan. Dimulai dari
menyiapkan, memandikan, mengkafani, mensholatkan hingga menguburkan. Merawat jenazah
adalah kewajiban umat Islam yang masuk hukum wajib kifayah. Kewajiban ini bersifat gugur
apabila sudah dikerjakan sebagian umat Islam.

C. Syarat-syarat Wajib Memandikan Jenazah

Syarat-syarat wajib memandikan jenazah sebagai berikut :

1. Jenazah adalah orang Islam

2. Didapati tubuhnya walau sedikit.

3. Bukan mati syahid (mati dalam berjihad di jalan Allah)

D. Syarat orang yang memandikan Jenazah.

Syarat Orang Yang Dapat Memandikan Jenazah :

1.Beragama Islam.

2.baligh

3.Berakal atau sehat mental.

4.Berniat memandikan jenazah.


5. Mengetahui hukum memandikan jenazah Amanah dan mampu menutupi aib jenazah.

E. Tata Cara Memandikan Jenazah

Tata cara memandikan jenazah pada umat Islam sebagai berikut :

1. Pada tempat tertutup, supaya tidak dilihat banyak orang selain yang memandikan dan
mengurus.

2. Mayat diletakkan pada tempat yang tinggi seperti dipan atau meja.

3. Dipakaikan kain basah supaya aurat tidak terbuka.

4. Mayat disandarkan, setelah itu diusap perutnya dan ditekan pelan supaya semua kotoran
keluar. Kemudian, dibersihkan dengan tangan kirinya dan dianjurkan memakai sarung tangan.
Gunakan wewangian untuk mengurangi bau kotoran mayat.

5. Ganti sarung tangan berbeda untuk membersihkan mulut dan gigi mayat.

6. Bersihkan semua kotoran dan najis.

7. Mewudhukan dan membasuh seluruh badannya.

8. Air untuk memandikan sebaiknya dingin. Gunakan air hangat apabila udara sangat dingin dan
terdapat kotoran yang sulit dihilangkan.

F. Adab Memandikan Jenazah

Ada beberapa adab yang diperhatikan ketika memandikan mayat, yakni sebagai berikut:

1. Memandikan jenazah di tempat yang terlindungi

Memilih tempat yang terlindungi supaya terhindar dari pandangan orang lain. Menjaga aurat
mayat dari yang bukan mahromnya.
2. Memandikan jenazah oleh orang yang memenuhi syarat

Syarat umum untuk memandikan jenazah yaitu muslim, berakal, sholeh, amanah, dan
mengetahui adab serta tata caranya.

Apabila jenazah laki-laki hendaknya yang memandikan laki-laki. Perempuan tidak boleh kecuali
istri dan mahrom. Begitupun jenazah perempuan, yang diperbolehkan suami dan mahrom.
Apabila mayat anak-anak, perempuan atau laki-laki boleh dimandikan oleh lelaki maupun
perempuan.

3. Memandikan jenazah dengan menutup aurat.

Aurat mayat saat dimandikan harus tertutup. Penutup dapat menggunakan kain yang disiapkan
sebelum prosesi memandikan. Kain digunakan untuk menghindari orang lain melihat aurat
mayat.

4. Memandikan jenazah dengan lembut

Memandikan jenazah harus lemah lembut, karena Islam menghargai manusia termasuk mayat.
Apabila jenazah mulai kaku, diperbolehkan untuk melemaskan sendi-sendi dengan menekuk dua
atau tiga kali secara lembut.

5. Membersihkan najis dan kotorannya

Lakukan istinja pada jenazah, dengan mendudukkan dan menekan perut dengan lembut bersama
aliran air. Bagian lain yang dibersihkan adalah mulut, gigi, rambut dan jenggot.

6. Merapikan jenazah setelah dimandikan

Setelah jenazah dimandikan, sebaiknya dirapikan seperti menyisir, mengepang rambut dan
memotong kuku (jika Panjang).

7. Menutup aib jenazah


Orang yang memandikan sebaiknya amanah, yaitu menjaga dan menutup aurat pada saat
dimandikan.

D. Niat Memandikan Jenazah dan Doa Mewudhukannya

Berikut ini bacaan niat untuk memandikan jenazah, baik laki-laki maupun perempuan, dan doa
mewdhukannya.

1. Niat Memandikan Jenazah

Lafaz niat memandikan jenazah lelaki :

Nawaitul gusla adaa-an 'an haadzal mayyiti lillahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayat (laki-laki) ini karena
Allah Ta'ala."

Lafaz niat memandikan jenazah perempuan :

Nawaitul gusla adaa-an 'an haadzihil mayyitati lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayat (perempuan) ini karena
Allah Ta'ala."

2. Bacaan niat mewudhukan jenazah.

Lafal untuk mewudhukan jenazah lelaki :

“aku berniat mewudhukan jenazah (lelaki) ini karena Allah SWT”


Lafal untuk mewudhukan jenazah perempuan :

“aku berniat mewudhukan jenazah (perempuan) ini karena Allah SWT”

Anda mungkin juga menyukai