6. Zunaida XI IPA 8
Syekh Salim bin Sumair Al-Hadlmari dalam kitabnya Safinatun Najah (2009), Menuturkan
“Paling sedikit memandikan mayit adalah dengan meratakan air ke seluruh anggota badan.” Cara
kedua adalah memandikan jenazah dengan sempurna sesuai sunah. Dikutip dari Syekh Salim
dalam kitab yang sama, “Dan sempurnanya memandikan mayit adalah membasuh kedua
pantatnya, menghilangkan kotoran dari hidungnya, mewudlukannya, menggosok badannya
dengan daun bidara, dan mengguyunya dengan air sebanyak tiga kali.”
Ketika seseorang muslim meninggal, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan. Dimulai dari
menyiapkan, memandikan, mengkafani, mensholatkan hingga menguburkan. Merawat jenazah
adalah kewajiban umat Islam yang masuk hukum wajib kifayah. Kewajiban ini bersifat gugur
apabila sudah dikerjakan sebagian umat Islam.
1.Beragama Islam.
2.baligh
1. Pada tempat tertutup, supaya tidak dilihat banyak orang selain yang memandikan dan
mengurus.
2. Mayat diletakkan pada tempat yang tinggi seperti dipan atau meja.
4. Mayat disandarkan, setelah itu diusap perutnya dan ditekan pelan supaya semua kotoran
keluar. Kemudian, dibersihkan dengan tangan kirinya dan dianjurkan memakai sarung tangan.
Gunakan wewangian untuk mengurangi bau kotoran mayat.
5. Ganti sarung tangan berbeda untuk membersihkan mulut dan gigi mayat.
8. Air untuk memandikan sebaiknya dingin. Gunakan air hangat apabila udara sangat dingin dan
terdapat kotoran yang sulit dihilangkan.
Ada beberapa adab yang diperhatikan ketika memandikan mayat, yakni sebagai berikut:
Memilih tempat yang terlindungi supaya terhindar dari pandangan orang lain. Menjaga aurat
mayat dari yang bukan mahromnya.
2. Memandikan jenazah oleh orang yang memenuhi syarat
Syarat umum untuk memandikan jenazah yaitu muslim, berakal, sholeh, amanah, dan
mengetahui adab serta tata caranya.
Apabila jenazah laki-laki hendaknya yang memandikan laki-laki. Perempuan tidak boleh kecuali
istri dan mahrom. Begitupun jenazah perempuan, yang diperbolehkan suami dan mahrom.
Apabila mayat anak-anak, perempuan atau laki-laki boleh dimandikan oleh lelaki maupun
perempuan.
Aurat mayat saat dimandikan harus tertutup. Penutup dapat menggunakan kain yang disiapkan
sebelum prosesi memandikan. Kain digunakan untuk menghindari orang lain melihat aurat
mayat.
Memandikan jenazah harus lemah lembut, karena Islam menghargai manusia termasuk mayat.
Apabila jenazah mulai kaku, diperbolehkan untuk melemaskan sendi-sendi dengan menekuk dua
atau tiga kali secara lembut.
Lakukan istinja pada jenazah, dengan mendudukkan dan menekan perut dengan lembut bersama
aliran air. Bagian lain yang dibersihkan adalah mulut, gigi, rambut dan jenggot.
Setelah jenazah dimandikan, sebaiknya dirapikan seperti menyisir, mengepang rambut dan
memotong kuku (jika Panjang).
Berikut ini bacaan niat untuk memandikan jenazah, baik laki-laki maupun perempuan, dan doa
mewdhukannya.
Artinya: "Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayat (laki-laki) ini karena
Allah Ta'ala."
Artinya: "Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayat (perempuan) ini karena
Allah Ta'ala."