Kelas :IX
Assalamualaikum. Wr. Wb
rasulullah amma ba’du. Fa inna fusikum wa nafsi bittakuallahi qo ili fi muhkami kitabihi.
َو َقٰض ى َر ُّبَك َااَّل َتْعُبُد ْٓو ا ِآاَّل ِاَّياُه َو ِباْلَو اِلَد ْيِن ِاْح ٰس ًنۗا ِاَّم ا َيْبُلَغَّن ِع ْنَدَك اْلِكَبَر َاَح ُدُهَم ٓا َاْو ِك ٰل ُهَم ا َفاَل َتُقْل َّلُهَم ٓا ُاٍّف َّو اَل َتْنَهْر ُهَم ا
)٢٤-٢٣ :َو ُقْل َّلُهَم ا َقْو اًل َك ِرْيًم ا َو اْخ ِفْض َلُهَم ا َج َناَح الُّذ ِّل ِم َن الَّرْح َم ِة َو ُقْل َّرِّب اْر َحْم ُهَم ا َك َم ا َر َّبٰي ِنْي َصِغ ْيًر ۗا (اإلسراء
Pertama-tama marilah kita meningkatkan ketakwaan kita kepada allah SWT.takwa dalam
arti menjalankan segala yang diperintahkan oleh allah dan menjauhkan segala yang dilarang oleh
syafaatnya dapat kita terima diyaumil kelak akhir nanti dan mudah-mudahan kita selalu menjadi
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh
keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua untuk meningkatkan ketakwaan kepada
Allah subhanahu wata’ala, dengan senantiasa berupaya melakukan semua kewajiban dan
Hadirin jama’ah shalat Jumat rahimakumullah, Di dalam beberapa ayat di atas, Allah
ta’ala memerintahkan kepada kita untuk tidak beribadah kecuali kepada-Nya serta berbuat baik
Bagaimanakah berbuat baik kepada kedua orang tua? Marilah kita simak uraian berikut
ini. Berbuat baik kepada kedua orang tua adalah dengan berbakti kepada keduanya dan
memuliakan keduanya. Begitu tinggi kemuliaan orang tua dalam Islam hingga sahabat Ibnu
‘Abbas radliyallallahu ‘anhuma berkata: “ اَل َتْنُفْض َثْو َب َك َفُيِص ْيَبُهَم ا اْلُغ َب اُرJangan engkau kibaskan
Hadirin jamaah shalat Jumat yang berbahagia, Disunnahkan menaati kedua orang tua
dalam segala hal kecuali dalam perbuatan maksiat kepada Allah subhanahu wata’ala. Bahkan
taat dalam perkara-perkara yang makruh sekalipun juga dianjurkan dan diperintahkan. Para
ulama mengatakan bahwa jika salah satu dari kedua orang tua memerintah anaknya untuk
melakukan perkara yang mubah atau meninggalkannya, disunnahkan bagi anak untuk
Namun jika hati bapak atau ibu menjadi sedih dan sangat terpukul jika anak menyalahi
keduanya dalam hal itu, maka pada saat itulah menjadi wajib baginya untuk menaati keduanya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: ِر َض ا ِهللا ِفْي ِر َض ا اْلَو اِلَد ْيِن َو َس َخ ُطُه ِفْي َس َخ ِط ِهَم ا (َر َو اُه الَح اِك م
) والَّطَبَر اِنّي والَبْيَهِقّي في ُش َع ب اإلْيَم انMaknanya: “Ridla Allah berada pada ridla kedua orang tua dan
murka Allah berada pada murka kedua orang tua” (HR al-Hakim, ath Thabarani dan al-Baihaqi
keutamaan berbakti kepada orang tua. Di antaranya adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam: ) َأْع َظُم الَّناِس َح ًّقا َع َلى اْلَم ْر َأِة َز ْو ُج َها َو َأْع َظُم الَّناُس َح ًّقا َع َلى الَّرُج ِل ُأَّم ُه (رواه الحاكمMaknanya: “Orang
yang paling agung haknya terhadap seorang perempuan adalah suaminya dan orang yang paling
Suatu ketika, salah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam: َأَب اَك ُثَّم: ُقْلُت ُثَّم َم ْن ؟ َقاَل، ُأَّم َك: ُثَّم َم ْن ؟ َقاَل: ُقْلُت، ُأَّم َك: َقاَل، ُثَّم َم ْن ؟: ُقْلُت، ُأَّم َك: َيا َر ُسْو َل ِهللا َم ْن َأَبُّر ؟ َقاَل: ُقْلُت
Maknanya: “Aku bertanya: Wahai Rasulullah, siapakah orang yang hendaknya aku
(dahulukan untuk) berbakti kepadanya? Nabi menjawab: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian
siapa? Nabi menjawab: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa? Nabi menjawab:
“Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa? Nabi menjawab: “Ayahmu, kemudian kerabat
terdekat, lalu yang terdekat setelahnya” (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi dan ia menilainya
hasan).
Dipahami dari hadits di atas bahwa ibu didahulukan atas bapak dalam hal berbakti
kepadanya. Hal itu dikarenakan keletihan dan kelelahannya dalam merawat anak dengan penuh
kasih sayang serta berbagai kesulitan yang dilaluinya, seperti saat mengandung, rasa sakit saat
melahirkan, rasa letih saat menyusui dan rasa lelah saat mengurus dan merawat anak hingga
Suatu ketika sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar radliyallahu ‘anhuma melihat seorang laki-laki
menggendong ibunya di punggungnya thawaf mengelilingi Ka’bah. Laki-laki itu lalu bertanya
kepada Ibnu ‘Umar: Wahai Ibnu ‘Umar, apakah Anda menilai aku telah memenuhi hak ibuku?
Ibnu ‘Umar menjawab: “ َو اَل ِبَطْلَقٍة َو اِحَدٍة ِم ْن َطْلَقاِتَها َو ٰل ِكْن َقْد َأْح َس ْنَت َو ُهللا ُيِثْيُبَك َع َلى اْلَقِلْيِل َك ِثْيًراBelum, bahkan
sama sekali tidak sebanding dengan satu di antara sekian kali rasa sakit yang dialaminya saat
melahirkan, akan tetapi engkau telah berbuat baik kepadanya, dan mudah-mudahan Allah
membalasmu atas kebaikan yang sedikit ini dengan balasan yang banyak.”
berbakti kepada ibu adalah kisah seorang laki-laki yang shaleh, yang bernama Bilal al-
Khawwash. Ia bercerita: “Suatu ketika aku sedang berada di padang yang dahulu Bani Israil
pernah tersesat di sana (sebuah padang yang tandus yang dinamakan Tîh Banî Isrâ-îl, karena
kaum Nabi Musa tersebut pernah tersesat di sana selama 40 tahun akibat tidak mengikuti
perintahnya). Tiba-tiba aku mendapati seseorang yang berjalan mengiringiku. Aku mendapatkan
ilham bahwa orang itu adalah al-Khadhir ‘alaihissalam. Lalu aku bertanya kepadanya tentang
Malik bin Anas. Ia menjawab: “Malik adalah panutan para imam.” Lalu aku bertanya kepadanya
tentang asy-Syafi’i. Ia menjawab: “asy-Syafi’i adalah salah seorang awtad (para wali yang
berderajat tinggi).” Lalu aku bertanya kepadanya tentang Ahmad bin Hanbal. Ia menjawab:
“Ahmad adalah seorang shiddiq (para wali yang berderajat tinggi).” Lalu aku bertanya
kepadanya tentang Bisyr al-Hafi. Ia menjawab: “Setelahnya, tidak ada orang yang sepertinya.”
Lalu aku bertanya kepadanya: Aku bertanya kepadamu demi Allah yang pasti ada-Nya, siapakah
Anda ini? Ia menjawab: “Aku adalah al-Khadhir.” Lalu aku bertanya kepadanya: Apakah
wasilah amal yang membuatku bisa bertemu anda? Ia menjawab: “Karena engkau berbakti
kepada ibumu.”
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Jika berbakti kepada orang tua berpahala sangat
agung, maka durhaka kepada keduanya adalah dosa besar. Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: َفِإَّن ُه ُيَع َّج ُل ِلَص اِح ِبِه (رواه، ُك ُّل الُّذ ُنْو ِب ُيَؤ ِّخ ُر ُهللا ِم ْنَها َم ا َش اَء ِإَلى َي ْو ِم اْلِقَياَم ِة ِإاَّل ُع ُق ْو َق اْلَو اِل َد ْيِن
)الحاكم
Maknanya: “Balasan dari setiap dosa akan Allah tangguhkan sesuai dengan kehendak-
Nya sampai hari kiamat, kecuali durhaka kepada kedua orang tua, sesungguhnya Allah akan
mempercepat siksaan bagi pelakunya” (HR al-Hakim). Hadirin jama’ah shalat Jumat
rahimakumullah, Termasuk berbakti kepada kedua orang tua adalah berbakti kepada orang yang
dicintai oleh bapak atau ibu setelah keduanya meninggal, dengan cara mengunjungi mereka dan
Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: إَّن ِم ْن َأَبِّر اْلِبِّر َأْن َيَبَّر الَّرُجُل َأْهَل وِّد َأِبْيِه َبْع َد
) َأْن ُيَو ِّلـَي (رواه مسلمMaknanya: “Di antara berbakti yang paling utama adalah apabila seseorang
berbuat baik kepada orang yang dicintai oleh ayahnya setelah ayahnya meninggal” (HR
Muslim). Di antara bentuk bakti kepada kedua orang tua juga adalah berziarah ke makam
keduanya setelah meninggal. Janganlah kita mencukupkan diri untuk menyayangi keduanya
Tapi kita ziarahi dan kita doakan agar keduanya memperoleh kasih sayang dan rahmat
Allah yang kekal. Yang demikian itu sebagai balasan karena keduanya telah menyayangi dan
mendidik kita sewaktu kecil. Tentunya, doa ini khusus bagi bapak ibu yang Muslim, bukan
Hadirin yang dirahmati Allah, Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh
Amin ِإَّنُه ُهَو اْلَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيُم، َفاْسَتْغ ِفُرْو ُه، َأُقْو ُل َقْو ِلْي ٰهَذ ا َو َأْسَتْغ ِفُر َهللا ِلْي َو َلُك ْم
Alhamdulillah wakafa wa usolli wa usallamu ala sayyidina muhammadin mustofa wa’ala alihi
wa ashabihi ahlil wafa amma ba’du. Faya ayyuhal muslimun usikum wanafsih bittakullahil
aliyyil adzim wa’lamu annallaha amarakum bi amrin adzim amarakum bissalati wassalami ala
nabiyyihil karim fakala innallaha wamala ikatu yusallina ala nabiyyi yaa ayyuhalladzina amanu
Allahumma salli ala sayyidana muhammadin wa ala alihi sayyidina muhammadin kama
sallaita ala sayyidina ibrahim wa’ala alihi sayyidina ibrahim wa barik ala sayyidina muhammad
wa’ala alihi sayyidina muhammad kama barakta ala sayyidina ibrahim wa’ala alihi sayyidina
Ibadallah innallaha ya’muru bil adli wal ihsan waita idzil kurba wa yanha anil fahsya iwal
dzikrullah akimussalat.