Anda di halaman 1dari 5

Nama :AHMAD RIFAI RAMADHAN

Kelas :IX

Assalamualaikum. Wr. Wb

Alhamdulillahi wassalatu wassalamu ala sayyidina muhammadin rasulillahi wa’ala alihi

wa ashabihi waman wa‘ala alihi wa asyahadualla ilahaillalah wa asyhadu anna muhammadan

rasulullah amma ba’du. Fa inna fusikum wa nafsi bittakuallahi qo ili fi muhkami kitabihi.

‫َو َقٰض ى َر ُّبَك َااَّل َتْعُبُد ْٓو ا ِآاَّل ِاَّياُه َو ِباْلَو اِلَد ْيِن ِاْح ٰس ًنۗا ِاَّم ا َيْبُلَغَّن ِع ْنَدَك اْلِكَبَر َاَح ُدُهَم ٓا َاْو ِك ٰل ُهَم ا َفاَل َتُقْل َّلُهَم ٓا ُاٍّف َّو اَل َتْنَهْر ُهَم ا‬

)٢٤-٢٣ :‫َو ُقْل َّلُهَم ا َقْو اًل َك ِرْيًم ا َو اْخ ِفْض َلُهَم ا َج َناَح الُّذ ِّل ِم َن الَّرْح َم ِة َو ُقْل َّرِّب اْر َحْم ُهَم ا َك َم ا َر َّبٰي ِنْي َصِغ ْيًر ۗا (اإلسراء‬

Pertama-tama marilah kita meningkatkan ketakwaan kita kepada allah SWT.takwa dalam

arti menjalankan segala yang diperintahkan oleh allah dan menjauhkan segala yang dilarang oleh

allah SWT.sholawat berangkaikan salam keharibaan junjungan kita muhammad SAW.semoga

syafaatnya dapat kita terima diyaumil kelak akhir nanti dan mudah-mudahan kita selalu menjadi

golongan yang beriman.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh

keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua untuk meningkatkan ketakwaan kepada

Allah subhanahu wata’ala, dengan senantiasa berupaya melakukan semua kewajiban dan

meninggalkan semua larangan.

Hadirin jama’ah shalat Jumat rahimakumullah, Di dalam beberapa ayat di atas, Allah

ta’ala memerintahkan kepada kita untuk tidak beribadah kecuali kepada-Nya serta berbuat baik

kepada kedua orang tua.

Bagaimanakah berbuat baik kepada kedua orang tua? Marilah kita simak uraian berikut

ini. Berbuat baik kepada kedua orang tua adalah dengan berbakti kepada keduanya dan

memuliakan keduanya. Begitu tinggi kemuliaan orang tua dalam Islam hingga sahabat Ibnu

‘Abbas radliyallallahu ‘anhuma berkata: ‫“ اَل َتْنُفْض َثْو َب َك َفُيِص ْيَبُهَم ا اْلُغ َب اُر‬Jangan engkau kibaskan

pakaianmu, sehingga kedua orang tuamu terkena debunya.”

Hadirin jamaah shalat Jumat yang berbahagia, Disunnahkan menaati kedua orang tua

dalam segala hal kecuali dalam perbuatan maksiat kepada Allah subhanahu wata’ala. Bahkan

taat dalam perkara-perkara yang makruh sekalipun juga dianjurkan dan diperintahkan. Para
ulama mengatakan bahwa jika salah satu dari kedua orang tua memerintah anaknya untuk

melakukan perkara yang mubah atau meninggalkannya, disunnahkan bagi anak untuk

menaatinya dalam hal tersebut.

Namun jika hati bapak atau ibu menjadi sedih dan sangat terpukul jika anak menyalahi

keduanya dalam hal itu, maka pada saat itulah menjadi wajib baginya untuk menaati keduanya

dalam perkara mubah tersebut.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: ‫ِر َض ا ِهللا ِفْي ِر َض ا اْلَو اِلَد ْيِن َو َس َخ ُطُه ِفْي َس َخ ِط ِهَم ا (َر َو اُه الَح اِك م‬

)‫ والَّطَبَر اِنّي والَبْيَهِقّي في ُش َع ب اإلْيَم ان‬Maknanya: “Ridla Allah berada pada ridla kedua orang tua dan

murka Allah berada pada murka kedua orang tua” (HR al-Hakim, ath Thabarani dan al-Baihaqi

dalam Syu’ab al-Iman).

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Banyak sekali hadits yang menjelaskan mengenai

keutamaan berbakti kepada orang tua. Di antaranya adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi

wasallam: )‫ َأْع َظُم الَّناِس َح ًّقا َع َلى اْلَم ْر َأِة َز ْو ُج َها َو َأْع َظُم الَّناُس َح ًّقا َع َلى الَّرُج ِل ُأَّم ُه (رواه الحاكم‬Maknanya: “Orang

yang paling agung haknya terhadap seorang perempuan adalah suaminya dan orang yang paling

agung haknya terhadap seorang laki-laki adalah ibunya” (HR al-Hakim).

Suatu ketika, salah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi

wasallam: ‫ َأَب اَك ُثَّم‬: ‫ ُقْلُت ُثَّم َم ْن ؟ َقاَل‬، ‫ ُأَّم َك‬: ‫ ُثَّم َم ْن ؟ َقاَل‬: ‫ ُقْلُت‬، ‫ ُأَّم َك‬: ‫ َقاَل‬،‫ ُثَّم َم ْن ؟‬: ‫ ُقْلُت‬، ‫ ُأَّم َك‬: ‫ َيا َر ُسْو َل ِهللا َم ْن َأَبُّر ؟ َقاَل‬: ‫ُقْلُت‬

)‫اَأْلْقَر َب َفاَأْلْقَر ُب (أخرجه أبو داود والترمذي وحّسنه‬

Maknanya: “Aku bertanya: Wahai Rasulullah, siapakah orang yang hendaknya aku

(dahulukan untuk) berbakti kepadanya? Nabi menjawab: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian

siapa? Nabi menjawab: “Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa? Nabi menjawab:

“Ibumu.” Aku bertanya lagi: Kemudian siapa? Nabi menjawab: “Ayahmu, kemudian kerabat

terdekat, lalu yang terdekat setelahnya” (HR Abu Dawud dan at-Tirmidzi dan ia menilainya

hasan).

Dipahami dari hadits di atas bahwa ibu didahulukan atas bapak dalam hal berbakti

kepadanya. Hal itu dikarenakan keletihan dan kelelahannya dalam merawat anak dengan penuh

kasih sayang serta berbagai kesulitan yang dilaluinya, seperti saat mengandung, rasa sakit saat
melahirkan, rasa letih saat menyusui dan rasa lelah saat mengurus dan merawat anak hingga

sering kali tidak tidur di malam hari.

Suatu ketika sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar radliyallahu ‘anhuma melihat seorang laki-laki

menggendong ibunya di punggungnya thawaf mengelilingi Ka’bah. Laki-laki itu lalu bertanya

kepada Ibnu ‘Umar: Wahai Ibnu ‘Umar, apakah Anda menilai aku telah memenuhi hak ibuku?

Ibnu ‘Umar menjawab: ‫“ َو اَل ِبَطْلَقٍة َو اِحَدٍة ِم ْن َطْلَقاِتَها َو ٰل ِكْن َقْد َأْح َس ْنَت َو ُهللا ُيِثْيُبَك َع َلى اْلَقِلْيِل َك ِثْيًرا‬Belum, bahkan

sama sekali tidak sebanding dengan satu di antara sekian kali rasa sakit yang dialaminya saat

melahirkan, akan tetapi engkau telah berbuat baik kepadanya, dan mudah-mudahan Allah

membalasmu atas kebaikan yang sedikit ini dengan balasan yang banyak.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Di antara kisah yang menunjukkan keagungan

berbakti kepada ibu adalah kisah seorang laki-laki yang shaleh, yang bernama Bilal al-

Khawwash. Ia bercerita: “Suatu ketika aku sedang berada di padang yang dahulu Bani Israil

pernah tersesat di sana (sebuah padang yang tandus yang dinamakan Tîh Banî Isrâ-îl, karena

kaum Nabi Musa tersebut pernah tersesat di sana selama 40 tahun akibat tidak mengikuti

perintahnya). Tiba-tiba aku mendapati seseorang yang berjalan mengiringiku. Aku mendapatkan

ilham bahwa orang itu adalah al-Khadhir ‘alaihissalam. Lalu aku bertanya kepadanya tentang

Malik bin Anas. Ia menjawab: “Malik adalah panutan para imam.” Lalu aku bertanya kepadanya

tentang asy-Syafi’i. Ia menjawab: “asy-Syafi’i adalah salah seorang awtad (para wali yang

berderajat tinggi).” Lalu aku bertanya kepadanya tentang Ahmad bin Hanbal. Ia menjawab:

“Ahmad adalah seorang shiddiq (para wali yang berderajat tinggi).” Lalu aku bertanya

kepadanya tentang Bisyr al-Hafi. Ia menjawab: “Setelahnya, tidak ada orang yang sepertinya.”

Lalu aku bertanya kepadanya: Aku bertanya kepadamu demi Allah yang pasti ada-Nya, siapakah

Anda ini? Ia menjawab: “Aku adalah al-Khadhir.” Lalu aku bertanya kepadanya: Apakah

wasilah amal yang membuatku bisa bertemu anda? Ia menjawab: “Karena engkau berbakti

kepada ibumu.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Jika berbakti kepada orang tua berpahala sangat

agung, maka durhaka kepada keduanya adalah dosa besar. Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi

wasallam bersabda: ‫ َفِإَّن ُه ُيَع َّج ُل ِلَص اِح ِبِه (رواه‬، ‫ُك ُّل الُّذ ُنْو ِب ُيَؤ ِّخ ُر ُهللا ِم ْنَها َم ا َش اَء ِإَلى َي ْو ِم اْلِقَياَم ِة ِإاَّل ُع ُق ْو َق اْلَو اِل َد ْيِن‬

)‫الحاكم‬
Maknanya: “Balasan dari setiap dosa akan Allah tangguhkan sesuai dengan kehendak-

Nya sampai hari kiamat, kecuali durhaka kepada kedua orang tua, sesungguhnya Allah akan

mempercepat siksaan bagi pelakunya” (HR al-Hakim). Hadirin jama’ah shalat Jumat

rahimakumullah, Termasuk berbakti kepada kedua orang tua adalah berbakti kepada orang yang

dicintai oleh bapak atau ibu setelah keduanya meninggal, dengan cara mengunjungi mereka dan

berbuat baik kepada mereka.

Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‫إَّن ِم ْن َأَبِّر اْلِبِّر َأْن َيَبَّر الَّرُجُل َأْهَل وِّد َأِبْيِه َبْع َد‬

)‫ َأْن ُيَو ِّلـَي (رواه مسلم‬Maknanya: “Di antara berbakti yang paling utama adalah apabila seseorang

berbuat baik kepada orang yang dicintai oleh ayahnya setelah ayahnya meninggal” (HR

Muslim). Di antara bentuk bakti kepada kedua orang tua juga adalah berziarah ke makam

keduanya setelah meninggal. Janganlah kita mencukupkan diri untuk menyayangi keduanya

dengan kasih sayang kita yang fana’ di dunia.

Tapi kita ziarahi dan kita doakan agar keduanya memperoleh kasih sayang dan rahmat

Allah yang kekal. Yang demikian itu sebagai balasan karena keduanya telah menyayangi dan

mendidik kita sewaktu kecil. Tentunya, doa ini khusus bagi bapak ibu yang Muslim, bukan

bapak ibu yang meninggal dalam keadaan selain Islam.

Hadirin yang dirahmati Allah, Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh

keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan dapat kita amalkan.

Amin ‫ ِإَّنُه ُهَو اْلَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيُم‬،‫ َفاْسَتْغ ِفُرْو ُه‬، ‫َأُقْو ُل َقْو ِلْي ٰهَذ ا َو َأْسَتْغ ِفُر َهللا ِلْي َو َلُك ْم‬

Alhamdulillah wakafa wa usolli wa usallamu ala sayyidina muhammadin mustofa wa’ala alihi

wa ashabihi ahlil wafa amma ba’du. Faya ayyuhal muslimun usikum wanafsih bittakullahil

aliyyil adzim wa’lamu annallaha amarakum bi amrin adzim amarakum bissalati wassalami ala

nabiyyihil karim fakala innallaha wamala ikatu yusallina ala nabiyyi yaa ayyuhalladzina amanu

sallu alaihi wasallimmutaslimat.

Allahumma salli ala sayyidana muhammadin wa ala alihi sayyidina muhammadin kama

sallaita ala sayyidina ibrahim wa’ala alihi sayyidina ibrahim wa barik ala sayyidina muhammad

wa’ala alihi sayyidina muhammad kama barakta ala sayyidina ibrahim wa’ala alihi sayyidina

ibrahim fil alamina innaka hamidun majid.


Allahummaghfirli muslimina wa muslimat wal mu’minina wal mu’minat al ahya I

minhum wal amwat birahmatikaya arhaman rahimin

Ibadallah innallaha ya’muru bil adli wal ihsan waita idzil kurba wa yanha anil fahsya iwal

munkar wal bahg ya idzkum la a’llakum tadzakkarun fadzkurullahal adzim ya idzkurkum

dzikrullah akimussalat.

Anda mungkin juga menyukai