Anda di halaman 1dari 8

MODEL PEMBINAAN KARAKTER IMAN DAN KETAQWAAN

MAHASISWA MELALUI KEGIATAN MENTORING DI UNIVERSITAS


TEKNOLOGI SUMBAWA
Rabiyatunnisah1 Savitri Sunariany Utami2
Universitas Teknologi Sumbawa
Abstrak
Pendidikan karakter dan pengembangan keimanan dan ketakwaan telah menjadi tujuan
utama dalam pembentukan manusia yang berkualitas, khususnya di kalangan mahasiswa.
Penilaian ini dimaksudkan untuk menggambarkan suatu model pengembangan keimanan dan
ketakwaan melalui pembelajaran bagi mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode dengan
melakukan interview dan observasi langsung. Peserta penelitian termasuk sejumlah mahasiswa
dari berbagai program studi yang ada di Universitas Teknologi Sumbawa. Pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara dan observasi yang sudah dilakukan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengembangan keimanan dan ketaqwaan melalui pembelajaran
berpengaruh positif terhadap peningkatan spiritualitas pada mahasiswa.

Model ini mencakup berbagai kegiatan, seperti pendidikan agama, diskusi kelompok,
dan kegiatan sosial seperti bersedekah disetiap pertemuannya. Selain itu, telah ditemukan
bahwa faktor-faktor seperti pendekatan emosional, peran mentor, dan lingkungan akademik
yang mendukung juga memainkan peran penting dalam membina keimanan dan ketaqwaan
mahasiswa. Melalui pembelajaran yang terstruktur dan berkesinambungan, mahasiswa dapat
memperdalam pemahamannya tentang nilai-nilai agama dan menginternalisasikannya dalam
kehidupan sehari-hari. Penelitian ini memberikan kontribusi untuk pemahaman teoretis dan
praktis dengan menumbuhkan iman dan ketaqwaan pada mahasiswa. Hasil penelitian ini dapat
dijadikan acuan bagi perguruan tinggi dalam mengembangkan program untuk mendorong
pertumbuhan spiritual dan pengembangan kepribadian pada mahasiswa.

Kata Kunci : keimanan, ketaqwaan, pembinaan karakter, mahasiswa, mentoring


Pendahuluan karakter dalam islam tidak lain adalah

Pendidikan adalah hal dasar yang pembentukan akhlak yang merupakan inti

harus di pelajari sejak dini agar bisa di nilai keagamaan seseorang dan tidaklah

implementasikan ketika dewasa. Tanpa sempurna agama dan iman seorang muslim

suatu pendidikan bagaimana kita bisa apabila akhlaknya tidak baik (A. Samad,

membentuk pribadi dan karakter yang baik, 2020).

maka dari itu pentingnya memperhatikan Taqwa adalah tindakan


pendidikan agar dapat terkelola dengan menghindari segalanya larang Allah dan
serius dan tertata. Tujuan utama dari memenuhi segala perintahnya. Taqwa akan
pendidikan bukan sekedar melahirkan terbentuk di kalangan mahasiswa dengan
manusia berintelektual, menguasai mengikuti kajian mentoring dan
teknologi serta mampu bersaing dengan mempelajari, memahami, serta mendalami
dunia luar akan tetapi manusia yang paham Islam untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
akan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Dengan mempelajari sesuatu yang
Maha Esa (Muhibah, 2020). sebelumnya tidak diketahui dan akhirnya
Pendidikan menjadi sarana untuk diketahui oleh mahasiswa maka hal itu akan
memperbaiki pola pikir terutama yang berpengaruh terhadap peningkatan

mengarah kepada pendidikan akhlak yang ketaqwaan mahasiswa itu sendiri terhadap

akan sangat penting untuk kehidupan dalam Allah (Los, 2021).


masyarakat. Pengamat menyebutkan bahwa Ketika dewasa pun pendidikan ini
kondisi Indonesia sekarang ini mengalami harus tetap disosialisasikan agar para anak
suatu proses transisi yang ditandai dengan muda memiliki pegangan dan pondasi.
adanya gejala anomali sosial yaitu tata nilai Pondasi yang harus dimiliki oleh seorang
yang semakin ditinggalkan oleh muslim adalah aqidah, membangun aqidah
masyarakat. Banyak masyarakat Indonesia yang baik pun memerlukan lingkungan,
yang mulai kehilangan pegangan moral dan teman, visi dan misi yang sejalan menuju
etika. Keadaan ini semakin diperparah ridho Allah SWT. Selain pendidikan dini
dengan lemahnya sistem penegakkan diperlukan juga pendidikan lanjut untuk
hukum ditengah masyarakat (Ainusyamsi memperkuat aqidah, bagi seorang
& Husni, 2021). mahasiswa pun selain masalah akademik

Pendidikan moral dan akhlak juga memerlukan penjagaan pada keimanan


menjadi salah satu pendidikan yang harus dan ketaqwaan. Bukan hanya mengejar

diajarkan semenjak dini. Pembentukan


gelar sarjana akan tetapi juga mengejar menguraikan jenis karakter atau akhlak
ridho Allah SWT. yang mulia dan akhlak tercela, sehingga
akhirnya aklak di pandang setara. Belum
Perguruan tinggi juga berperan
benar-benar di jelaskan yang manakah inti
penting dalam menjaga pemahaman
dan bukan (Rahmat & Somad, 2016).
mahasiswa, karena Pendidikan di Indonesia
berpotensi besar untuk mengembangkan Dengan adanya kegiatan pembinaan
potensi yang ada pada diri mahasiswa agar dalam bentuk kajian menjadi sarana untuk
menjadi manusia dengan akhlak mulia yang mahasiswa trus berjalan untuk mencari
dilandasi iman, taqwa, karakter, akhlak ilmu yang belum didapat. Selain itu dengan
mulia dan kemandirian. Maka dari itu, adanya kegiatan ini dapat menjadi motivasi
lembaga pendidikan salah satunya membangun minat mahasiswa
universitas, memiliki peran besar dan mengembangkan kegiatan keagamaan,
strategis untuk membangun karakter menambah pemahaman serta merangsang
mahasiswa dengan cara menjadikan penalaran tentang permasalahan islam.
generasi ini unggul dalam berbangsa yang Kajian ini juga menjadi pendidikan karakter
mulia dan penuh karakter (Dimyati, 2018). untuk tingkat perguruan tinggi yang
Dengan perkembangan di era teknologi bertujuan meningkatkan mutu dan hasil dari
yang memudahkan segala ajaran luar yang penyelenggaraan pendidikan yang
mempengaruhi moral dan norma yang telah diharapkan dapat mencapai pembentukan
ada. Maka tentu untuk membentengi diri karakter serta akhlak mahasiswa secara
agar tidak terjerumus pada ajaran yang menyeluruh. Dengan adanya pendidikan
salah memerlukan wadah yang benar dan karter ini mahasiswa di harapkan mampu
salah satunya dengan kegiatan pembinaan meningkatkan dan menggunakan
keimanan, ketaqwaan, akhlak dan moral pengetahuannya secara mandiri, melakukan
mahasiswa. Dengan adanya kegiatan pengkajian dan internalisasi nilai karakter
pembinaan ini dapat mewujudkan seorang agar mampu terwujud dalam perilaku
akademis yang religius, berakhlakul (Choli, 2020).
kharima dan mampu menuju kampus yang
Pembinaan karakter di lingkungan
madani (Aisy & Sulaiman, 2022).
kampus dilatar belakangi oleh banyaknya
Selama ini model pendidikan penyimpangan yang terjadi. Berbagai
karakter di Indonesia bersifat konvensional tindakan tidak terpuji yang dipertontonkan
begitu pula mata kuliah pendidikan agama kepada publik serta mulai hilangnya budaya
islam di universitas sebagian besar hanya malu dan juga sikap tidak menghargai
orang lain. Maka dari itu dengan adanya Lingkungan yang mendukung
pembinaan karakter dapat mengembalikan menjadi salah satu faktor keberhasilan
proses berfikir yang baik agar mahasiswa dalam pembinaan karakter keimanan dan
bisa menjadi mahasiswa yang beretika ketakwaan para mahasiswa yang dilakukan
(Choli, 2020). di lingkungan kampus ini. Dimana pihak
kampus sangat mendukung kegiatan ini
Metode
dengan memberikan naungan penuh untuk
Penelitian ini dimulai dengan mengontrol kegiatan mentoring.
melakukan observasi diikuti dengan
Pembahasan
melakukan interview dan dokumentasi.
Mentoring ini adalah proses belajar,
Proses penelitian dilakukan selama 3 bulan
menempuh pendidikan bersama-sama melalui
dengan memperhatikan kelangsungan
suatu perkumpulan kajian seru. Pendidikan
kegiatan mentoring yang dilakukan dalam
yang merupakan proses mengembangkan
membina karakter religius para mahasiswa.
potensi, sehingga orang tersebut dapat

Hasil dan Pembahasan mengupgrade diri menjadi lebih baik, dewasa


dan menjadi manusia yang bermanfaat untuk
Hasil diri sendiri dan juga orang lain (Satiawan &

Dari hasil kegiatan mentoring yang di Sidik, 2021)

laksanakan di Universitas Teknologi Sumbawa Banyaknya pengaruh buruk dari luar


dapat dikatakan berhasil dilihat dari perubahan tentu memberikan dampak yang negatif yang di
kebiasaaan dan perilaku mahasiswa yang telah sebabkan kurangnya pembinaan (Khadafie,
mengikuti kegiatan mentoring. Keberhasilan ini 2019), maka dari itu pentingnya melakukan
dapat dilihat dari perubahan dalam hal pembinaan terhadap mahasiswa agar memiliki
keimanan dan ketaqwaan mahasiswa yang pegangan dalam sosialisasi terhadap
mengikuti kegiatan mentoring tersebut. masyarakat.
Mahasiswa semakin meningkatkan nilai
Kegiatan pembinaan karakter juga
religius pada diri mereka dan lebih dekat
bukan sekedar transfer ilmu antara mentor
dengan Allah SWT melalui program mentrong
terhadap mente-mente (sebutan untuk anggota
ini yang selalau dilaksanakan setiap
mentoring), tetapi kegiatan pembinaan ini
minggunya. Maka dengan adanya kegiatan ini
diharapkan mampu di implementasikan dalam
menjadi pemicu dan pendorong agar
kehidupan bermasyarakat (Khadafie, 2022).
mahasiswa menjadi pribadi yang lebih baik lagi
dan meningkatkan kualitas ibadahnya. Dalam pembahasan mengenai
model kegiatan mentoring ini yang menjadi
subjek adalah mahasiswa Universitas
Teknologi Sumbawa. Kegiatan mentoring berperan dan berpengaruh terhadap
ini adalah kegiatan kajian seru yang mahasiswa agar menjadi pribadi islami,
memberikan banyak manfaat bagi selain itu kegiatan mentoring sebagai
mahasiswa yang mengikuti berbagai wadah peeri solusi dari permasalahan yang
kegiatannya. Mentoring dilaksanakan pada di hadapi mahasiswa (Nur, 2016).
hari jum’at setiap minggunya dengan
Pada kegiatan mentoring
membahas berbagai materi kajian islami
Universitas Teknologi Sumbawa beberapa
yang menarik. Kegiatan mentoring di
mahasiswa akan dibagi dalam beberapa
laksanakan dibawah naungan BPKO
kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari
(Badan Pembinaan Karakter & Orang tua)
7-10 mahasiswa dan 1 mentor disetiap
yang mengontrol segala kegiatan yang
kelompoknya. Dimana mahasiswa laki-laki
berkaitan dengan mentoring.
(ikhwan) dan perempuan (akhwat)
Kegiatan mentoring menjadi wadah dipisahkan kelompok dan area kegiatan
pembelajaran untuk meningkatkan mentoringnya. Untuk kelompok mentoring
keimanan dan ketaqwaan mahasiswa, mahasiswa laki-laki akan didampingi oleh
karena melalui kegiatan mentoring mentor laki-laki dan untuk kelompok
mahasiswa akan diberikan ruang untuk mentoring mahasiswa perempuan akan
berdiskusi banyak hal, selain itu kegiatan didampingi oleh mentor perempuan pula.
ini juga menjadi wadah untuk bertukar Selama waktu kegiatan mentoring
pikiran tentang permasalahan yang berlangsung yaitu pukul 08.00-10.00 WITA
mengganjal pada fikiran. Meskipun tidak diperbolehkan untuk adanya proses
berbentuk kajian, kegiatan ini tidak bersifat kegiatan pembelajaran mata kuliah di
kajian monoton melainkan dikemas dalam kampus. Sehingga mahasiswa hanya fokus
bentuk kajian menarik yang tidak untuk kegiatan mentoring tersebut.
membosankan.
Kegiatan mentoring ini memiliki
Selain itu, kegiatan pembinaan banyak manfaat yang dapat di terapkan
karakter ini juga membahas tentang belajar dalam kehidupan kampus maupun
Al-Qur’an, Sunnah, hubungan manusia kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini bisa
dengan Tuhan Yang Maha Esa, hungan menjadi pengingat untuk segala hal yang
sesama antar manusia serta hubungan kita lakukan. Dengan adanya mentoring ini
manusia dengan alam semesta. Dengan mahasiswa memiliki teman agar tetap
adanya kegiatan mentoring yang di bentuk istiqomah terhadap apa yang sedang di
oleh lembaga kampus ini tentunya sangat tempuh. Mentoring memberikan afirmasi
positif untuk mahasiswa yang Penutup
mengikutinya. Selain itu kegiatan ini juga
Kegiatan mentoring memiliki
dapat membantu proses terbentuknya
tujuan yang jelas, alur yang tertata dan
karakter dan akhlak yang baik. Akhlak yang
sasaran yang jelas yaitu mahasiswa
di implementasikan dalam lingkungan
Universitas Teknologi Sumbawa. Proses
sehari-hari merupakan tugas kekhalifaan
pembinaan keimanan dan ketaqwaan
manusia di bumi, yaitu merawat seluruh
melalui kegiatan mentoring menggunakan
alam agar berjalan sesuai dengan khodrat
metode kajian yang menarik dan
dan ketentuan yang diciptakan-NYA
menyenangkan karena mendapatkan
(Siswanto, 2019).
mentor yang selisih umurnya tidak jauh
berbeda sehingga mempermudah
komunikasi saat kegiatan mentoring
berlangsung dan kegiatannya pun tidak
monoton dan kaku
DAFTAR PUSTAKA

A. Samad, S. A. (2020). Pembelajaran Akhlak Tasawuf Dan Pembentukan Karakter


Mahasiswa Di Perguruan Tinggi Islam. At-Ta’dib: Jurnal Ilmiah Prodi Pendidikan
Agama Islam, 149. https://doi.org/10.47498/tadib.v12i02.382

Ainusyamsi, F. Y., & Husni, H. (2021). Perspektif Al-Qur’an tentang Pembebasan Manusia
melalui Pendidikan Akhlak. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 9(1), 51.
https://doi.org/10.36667/jppi.v9i1.670

Aisy, R. D., & Sulaiman, S. (2022). Pengaruh Mentoring Kajian Dhuha Qatulistiwa Islam
Unit Kegiatan Kerohanian Terhadap Akhlak Mahasiswa Universitas Negeri Padang. An-
Nuha, 2(1), 78–87. https://doi.org/10.24036/annuha.v2i1.54

Choli, I. (2020). Problematika Pendidikan Karakter Pendidikan Tinggi. Tahdzib Al-Akhlaq:


Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 55–66. https://doi.org/10.34005/tahdzib.v3i1.831

Dimyati, T. R. (2018). Pembentukan Karakter Mahasiswa Dalam Sistem Pendidikan Tinggi


Islam. TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam, 13(1), 17.
https://doi.org/10.19105/tjpi.v13i1.1716

Khadafie, M. (2019). Peran Lembaga Pendidikan dalam Pencegahan dan Penanggulangan


Tindakan Kekerasan Pada Siswa. 4(3), 37–46.

Khadafie, M. (2022). KONSTRUKSI PEMBELAJARAN ISLAM TERPADU BERBASIS


AKHLAK SISWA SDIT, SMPIT, DAN SMAIT DI KABUPATEN SUMBAWA. 1–23.

Los, U. M. D. E. C. D. E. (2021). Peran Pendidikan Agama Islam dalam Membangun


Karakter Mahasiswa di Era Milenial. 0, 1–9.

Muhibah, S. (2020). Model Pengembangan Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran


Agama Islam Di Perguruan Tinggi: Studi Kasus Universitas Serang Raya. Edukasi:
Junal Penelitian Pendiidkan Agama dan Keagamaan, 18(1), 54–69.
http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/

Nur, H. (2016). Model Pembinaan Lembaga Dakwah Kampus Dalam Menanggulangi


Perilaku Menyimpang Mahasiswa IAIN Kendari.

Rahmat, M., & Somad, M. A. (2016). Studi Model Pembelajaran Targhib-Tarhib dalam
Perkuliahan PAI untuk Pembinaan Karakter Anti Korupsi pada Mahasiswa. Jurnal
Pendidikan Agama Islam, 14(2), 127–138.
http://jurnal.upi.edu/file/01_STUDI_MODEL_PEMBELAJARAN_TARGHIB-
TARHIB_-_Munawar_M_Abdul_Somad.pdf

Satiawan, Z., & Sidik, M. (2021). Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (Stit) Mumtaz Karimun
Metode Pendidikan Akhlak Mahasiswa. Jurnal Mumtaz Januari, 1(1), 53–64.

Siswanto, B. (2019). Peranan Masjid Dalam Membentuk Karakter Akhlak Muslim


Mahasiswa Stsn. Tadrib, 5(1), 21–33. https://doi.org/10.19109/tadrib.v5i1.2588

Anda mungkin juga menyukai