Anda di halaman 1dari 3

Pembagian Kata

Pembagian kelas atau jenis kata yang dilakukan para bahasawan (Ahli Bahasa) tentu
telah didasari dan didasari dengan matang serta telah didukung dengan argument yang kuat.
Berikut ini adalah jeis-jenis kata yang telah dikenal luas di bidang linguistik.
A. Jenis-Jenis Kata

1. Kelas Nomina (Kata Benda)


Nomina, (bahasawan menyebutnya kata benda) merupakan kata yang mengacu pada
suatu benda (baik konkret maupun abstrak). Kata benda, harus dikenali karna akan berperan
sebagai objek, subjek, keterangan dan pelengkap dalam kalimat. Berikut ciri-ciri kelas
nomina
a. Tidak dapat diperbaharui oleh adverbial negasi “tidak”.
b. Tidak dapat didahului oleh adverbia derajat “agak, lebih, sangat, dan paling”
c. Tidak dapat didahului oleh adverbia keharusan “wajib”
d. Dapat didahului oleh adverbial yang menyatakan jumlah seperti, “satu, sebuah,
sebatang dan sebagainya”

2. Kelas Verba (Kata Kerja)


a. Dapat didampingi oleh adverbial negasi tidak dan tanpa
b. Adverbial negasi “bukan”
c. Dapat juga mendampingi verba dengan syarat apabila berada dalam kontruksi
kontrasif
d. Dapat didampingi oleh adverbia frekuensi “sering, jarang, kadang”
e. Tidak dapat didampingi oleh kata bilangan dengan penggolongannya, namun
dapat didampingi oleh semua adverbia jumlah
f. Tidak dapat didampingi oleh adverbia derajat
g. Dapat didampingi oleh adverbia “kala”
h. Dapat didampingi oleh semua adverbia “kecuali”
i. Dapat didampingi semua adverbia “keharusan”
j. Dapat didampingi oleh semua anggota adverbia “kepastian”

3. Kelas Adjektiva (Kata Sifat)


Menerangkan kata benda, berikut ini ciri-cirinya
a. Tidak dapat didampingi oleh adverbia frekuensi
b. Tidak dapat didampingi oleh adverbia jumlah
c. Dapat didampingi oleh adverbia derajat
d. Dapat didampingi oleh adverbia
e. Dapat didampingi oleh adverbia kepastian
f. Tidak dapat didampingi oleh adverbia kala
4. Kelas Adverbia (Kata Keterangan)

Menerangkan kata benda, kata sifat, dan kata lainnya. Kata keterangan pada
umumnya berupa bentuk dasar sedikit sekali yang berupa kata bentukan. Dilihat dari
segi semantik yakni dari komponen makna utama yang dimiliki dapat dilihat adanya
kata-kata yang berkelas adverbia yang memiliki komponen makna.

5. Kata Pronomina (Kata Ganti)


Pronomina lazim disebut kata ganti karena tugasnya menggantikan tugas yang ada :
a) Kata ganti diri
Pronomina yang menggantikan Nomina orang (yang di orangkan), berupa
nama diri/bukan nama diri.
b) Kata ganti penunjuk
Kata ini dan itu yang digunakan untuk menggantikan nomina sekaligus dengan
penunjukan. Kata ganti petunjuk ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang
dekat dari pembicara, sementara itu kata ganti petunjuk itu digunakan untuk
menunjuk sesuatu yang jauh dari pembicara
c) Kata ganti tanya
Kata yang digunakan untuk bertanya atau menanyakan sesuatu contoh: apa, siapa,
mengapa/kenapa, berapa,bagaimana, mana dan kapan.
d) Kata ganti tak tentu
Kata-kata yang digunakan untuk menggantikan nomina tak tentu seperti,
seseorang, salah seorang, siapa saja, setiap orang, masing-masing, suatu, sesuatu,
salah satu, seberapa, beberapa dan sewaktu-waktu.
6. Kelas Numeralia (Kata Bilangan)
Kata-kata yang menyatakan bilangan, jumlah, nomor, urutan dan himpunan. Menurut
bentuk dan fungsinya biasanya dibicarakkan adanya kata bilangan prima, genap, ganjil,
bulat, pecahan, tingkat, dan kata bantu bilangan. Bilangan prima ialah bilangan asli yang
bernilai lebih dari satu dan memiliki dua faktor pembagi yaitu satu dan angka itu sendiri
7. Kelas Preposisi (Kata Depan)
Kata depan adalah kata-kata yang digunakan untuk merangkai nomina dengan verba
didalam satu klausa. Contoh : di, pada, dalam, atas, diantara. Dan berikut macam-macam
preposisi
a. Tempat berada
b. Arah asal
c. Arah tujuan
d. Pelaku
e. Alat
f. Perbandingan
g. Hal atau masalah
h. Akibat
i. Tujuan

B. Pembentukan kata
Pada bagian ini akan diterangkan bagaimana pembentukan kata dapat terbentuk
melalui proses afiksasi (imbuhan kata dan penambahan kata)

1. Pembentukan Nomina (Kata Benda)


Kata-kata berkelas nomina, selain berbentuk kata dasar nomina, banyak pula yang
terbentuk melalui proses afiksasi. Berikut afiksasi-afiksasi pada kelas nomina.

a) Prefiks ke-
Nomina berprefiks ke- hanya ada tiga kata, yaitu ketua (yang
dituai), kekasih (yang dikasihi), dan kehendak (yang dihendaki).

b) Konfiks ke-an
Ada 2 macam proses pembentukan nomina dengan konfiks ke-
an. Pertama, dibentuk langsung dari bentuk dasar, baik dari akar
Tunggal maupun majemuk.

Anda mungkin juga menyukai