Anda di halaman 1dari 9

Volume 1 No.

1 Oktober 2018
Journal Health Care Media ISSN: 26227-6111
http://stikeswch-malang.e-journal.id

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA PASIEN POST


SECTIO CAESAREA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI INTALASI
RAWAT INAP RUMAH SAKIT WAVA HUSADA KEPANJEN MALANG

Hakimatun Nisa1), Lilis Sulistya2), Cesario Tesa3)


1
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, Institut Teknologi Kesehatan Widya Cipta Husada
email: penulis_1@abc.ac.id
2
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, Institut Teknologi Kesehatan Widya Cipta Husada
email: penulis_2@abc.ac.id
3
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, Institut Teknologi Kesehatan Widya Cipta Husada
email: penulis_2@abc.ac.id

Abstrak

ASI eksklusif diberikan kepada bayi selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Pada tahun 2018
hanya 39% bayi di bawah usia enam bulan yang mendapatkan ASI secara eksklusif di seluruh dunia.
Pada tahun 2019 persentase tersebut menjadi 40%. World Health Organization (WHO) menyebutkan
bahwa kematian balita di dunia sebesar 42%. Penyebab terbesar kematian tersebut adalah malnutrisi
sebesar 58%. Hal ini diakibatkan karena bayi di dunia yang tidak mendapatkan ASI selama periode
awal kelahiran cukup banyak. Masih rendahnya pencapaian program pemberian ASI eksklusif pada
bayi dipengaruhi pengetahuan keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat
pengetahuan dan sikap keluarga pasien post sectio caesarea tentang pemberian ASI eksklusif di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian kuantitatif dengan observasional deskriptif cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 47
orang yang diambil mulai bulan Februari 2022. Gambaran tingkat pengetahuan suami didapatkan dari
total responden mayoritas memiliki pengetahuan baik dengan jumlah sampel 28 orang (59,6%),
disusul dengan pengetahuan cukup sebanyak 15 orang (31,9%) dan yang memiliki pengetahuan
kurang hanya 4 orang (8,5%). Selanjutnya, sampel berjumlah 29 orang memiliki sikap baik terhadap
proses pemberian ASI Eksklusif, disusul sebanyak 18 orang memiliki sikap yang cukup yaitu
(38,3%).

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, ASI Eksklusif, Post Sectio Caesarea, Keluarga

Abstract

Exclusively breast milk is given to babies during the first six months of the baby's life. In 2018 only
39% of babies under the age of six months were breastfed exclusively worldwide. In 2019 that
percentage became 40%. The World Health Organization (WHO) states that the death of toddlers in
the world is 42%. The biggest cause of such deaths was malnutrition by 58%. This is due to the fact
that there are quite a lot of babies in the world who do not get breast milk during the early period of
birth. The low achievement of exclusive breastfeeding programs for babies is influenced by family
knowledge. The purpose of this study was to determine the description of the level of knowledge and
attitudes of the family of post sectio-caesarea patients about exclusive breastfeeding inpatient room of
Hospital Wava Husada Kepanjen Malang. This research uses a quantitative type of research with
cross-sectional descriptive observational. The number of samples was 47 people taken starting in
February 2022. The picture of the husband's level of knowledge was obtained from the total
respondents who mostly had good knowledge with a total sample of 28 people (59.6%), followed by
sufficient knowledge of 15 people (31.9%) and those with less knowledge only 4 people (8.5%).
Furthermore, a sample of 29 people had a good attitude towards the exclusive breastfeeding process,
followed by 18 people who had sufficient attitudes, namely (38.3%).

Keywords: Knowledge, Attitude, Exclusive Breastfeeding, Post Sectio-caesarea, Family


Volume 1 No. 1 Oktober 2018
Journal Health Care Media ISSN: 26227-6111

2
Volume 1 No. 1 Oktober 2018
Journal Health Care Media ISSN: 26227-6111
http://stikeswch-malang.e-journal.id

PENDAHULUAN terakhir di tahun 2020 menjadi 78,3% (Dinkes


Hasil riset World Health Organization
Malang, 2021).
(WHO) menyebutkan bahwa kematian balita
Masih rendahnya pencapaian program
di dunia sebesar 42%. Penyebab terbesar
pemberian ASI eksklusif pada bayi
kematian tersebut adalah malnutrisi sebesar
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal
58%. Pada tahun 2018 hanya 39% bayi di
pada ibu. Faktor internal dalam memberikan
bawah usia enam bulan yang mendapatkan
ASI terdiri dari faktor fisiologis dan psikologis
ASI secara eksklusif di seluruh dunia. Pada
ibu. Faktor eksternal yang dapat
tahun 2019 persentase tersebut hanya naik 1%
mempengaruhi keberhasilan ibu dalam
menjadi 40% (WHO, 2019). Hal ini
memberikan ASI yaitu pengetahuan keluarga,
menunjukkan bahwa bayi di dunia yang tidak
di antaranya rendahnya pengetahuan tentang
mendapatkan ASI selama periode awal
manfaat dan tujuan pemberian ASI teknik
kelahiran cukup banyak.
menyusui, dan kerugian jika tidak memberikan
Pemerintah Indonesia sendiri telah
ASI eksklusif bisa menjadi penyebab gagalnya
mengeluarkan regulasi tentang pemberian ASI
pemberian ASI eksklusif pada bayi
eksklusif tercantum dalam pasal 128 UU No.
(Adiningrum, 2014). Pengetahuan suami
36 Tahun 2009 tentang kesehatan dan
berperan penting sebagai dukungan dalam
peraturan pemerintah No. 33 tahun 2012
suksesnya pemberian ASI eksklusif, semakin
tentang pemberian ASI eksklusif. Target
baik pengetahuan suami akan menumbuhkan
cakupan pemberian ASI eksklusif menurut
dukungan suami dalam mendukung ibu selama
Millenium Development Goals (MDG’s) yaitu
memberikan ASI memunculkan istilah
80% dan target Rencana Strategi Indonesia
breastfeeding father. Jika ibu merasa
2015 yaitu 39% (Kemenkes RI, 2015).
didukung, dicintai, dan diperhatikan, maka
Meskipun pemerintah sudah membuat
akan muncul emosi positif yang akan
kebijakan tersebut, pemberian ASI eksklusif
meningkatkan produksi hormon oksitosin
pada bayi di bawah 6 bulan di Indonesia
sehingga produksi ASI menjadi lancar
selama 3 tahun terakhir mengalami penurunan.
(Fauziah, 2013).
Persentase pemberian ASI di tahun 2018
Suami merupakan salah satu anggota
sekitar 68,7 %, di tahun 2019 menjadi 65,8 %
keluarga yang mempunyai peran penting
dan terakhir di tahun 2020 menurun menjadi
dalam mendukung pemberian ASI eksklusif.
53,9% (Kemenkes RI, 2020). Hal ini diikuti
Begitu juga dalam hal pemberian ASI
dengan hasil cakupan pemberian ASI eksklusif
eksklusif, dukungan dari suami agar program
di Jawa Timur dalam kurun waktu 3 tahun
ASI eksklusif ini berhasil dilakukan sangat
terakhir juga mengalami penurunan, pada
penting. Peranan suami yang dilakukan
tahun 2018 sebanyak 83,4% kemudian
dengan penuh kesadaran, membantu istrinya
menurun menjadi 80,1% pada tahun 2019 dan
Volume 1 No. 1 Oktober 2018
Journal Health Care Media ISSN: 26227-6111

merawat bayi, memandikan, mengganti popok 2. Suami dari pasien yang melahirkan
dan mendampingi istri menyusui akan anak pertama.
mempengaruhi motivasi istri dalam 3. Suami dari pasien yang melahirkan
memberikan asi eksklusif (Budiarti, 2008). dengan sectio caesarea.
Menurut Rahmawati (2010), suami sangat 4. Suami pasien tersebut mendampingi
berperan dalam suksesnya pemberian ASI pasien post sectio caesarea saat di
eksklusif, semakin besar dukungan yang rawat inap sampai pulang.
didapat oleh ibu dari suami akan 5. Keluarga pasien yang bersedia
meningkatkan motivasi ibu dalam menyusui menjadi responden.
bayinya. Namun jika seorang ibu kurang Sedangkan kriteria eksklusi dalam penelitian
mendapat dukungan yang baik dari suami, ini yaitu:
seperti ditakut-takuti anaknya akan kelaparan, 1. Keluarga yang hanya mengunjungi
sehingga ibu akan beralih ke susu formula dan pasien post sectio caesarea
makanan tambahan lainnya. Tujuan dalam 2. Keluarga pasien usia lanjut
penelitian ini adalah untuk mengetahui HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
gambaran tingkat pengetahuan dan sikap
Data demografi menjadi indikator
keluarga pasien post sectio caesarea tentang
pendukung untuk mendeskripsikan sikap dan
pemberian ASI eksklusif di Ruang Rawat Inap
pengetahuan keluarga. Adapun data demografi
Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang
dalam penelitian ini di antaranya usia,
METODE PENELITIAN
pekerjaan dan pendidikan. Usia dapat menjadi
Penelitian ini menggunakan jenis
faktor pembeda dalam pengetahuan dan sikap
penelitian kuantitatif dengan observasional
mengenai proses pemberian ASI Eksklusif
deskriptif dengan menggunakan pendekatan
post-sectio caesarea. Hal ini dikarenakan usia
cross-sectional. Populasi pada penelitian ini
produktif hingga purna memiliki perbedaan
adalah Semua keluarga pasien post operasi
seperti kemampuan beradaptasi dengan
sectio caesarea di Ruang Rawat Inap Rumah
kebiasaan atau keinginan dalam
Sakit Wava Husada Kepanjen Malang yang
menyelesaikan sebuah masalah atau menggali
diambil pada bulan Februari 2022 dengan total
solusi dari tindakan yang dapat memberikan
sampel sebanyak 47 orang. Teknik
dampak baik bagi seseorang. Berikut ini tabel
pengambilan sampel dalam penelitian ini
sebaran kelompok usia pada penelitian:
menggunakan teknik Non probability
sampling quota sampling dengan pendekatan
purposive sampling. Dengan kriteria inklusi
sebagai berikut:
1. Keluarga pasien merupakan suami
dari pasien

4
Volume 1 No. 1 Oktober 2018
Journal Health Care Media ISSN: 26227-6111

Table 1. Data Usia Responden operasi sectio caesarea di ruang rawat inap
Kategori n (%) Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang
20
20-30 didapatkan dari total responden mayoritas
(42,5%)
Usia
30-40 23(49%) memiliki pengetahuan baik dengan jumlah
>40 4(8,5%)
Total 47(100%) sampel 28 orang (59,6%), disusul dengan
pengetahuan cukup sebanyak 15 orang
Pekerjaan juga menjadi indikator penting
(31,9%) dan keluarga yang memiliki
dalam seseorang lebih banyak stres sehingga
pengetahuan kurang hanya 4 orang (8,5%).
sikap dan pengetahuan menjadi terpengaruh. Table 4. Data Pengetahuan Responden
Jenis pekerjaan yang tidak mendukung proses No Kategori n (%)
kehidupan yang baik akan memicu status 1 Pengetahuan Baik 28 (59,6%)
2 Pengetahuan Cukup 15 (31,9%)
ekonomi yang rendah dan bisa memicu 3 Pengetahuan Kurang 4(8,5%)
terjadinya stres (Darsana, 2020). Berikut data Total 47 (100%)
Pada proses gambaran sikap didapatkan hasil
jenis pekerjaan responden:
Table 2. Data Jenis Pekerjaan Responden dari total 47 responden (61,7%) dengan jumlah

Kategori n(%) sampel 29 orang memiliki sikap baik terhadap


Jukir 1(2,12%) proses pemberian ASI Eksklusif, disusul
Guru 4(8,5%)
sebanyak 18 orang memiliki sikap yang cukup
Jenis Petani 8(17,02%)
Pekerjaan Swasta 30(63,82%) yaitu (38,3%) dan tidak ada suami atau
Pedagang 3(6,38%) keluarga pasien yang memiliki sikap yang
PNS 1(2,12%)
Total 47(100%) kurang.
Tingkatan pendidikan berkaitan dengan Table 5. Data Sikap Responden
tingkat pengetahuan, serta mudahnya No Kategori n (%)
1 Sikap Baik 29 (61,7%)
menerima informasi. Semakin tinggi tingkat
2 Sikap Cukup 18(38,3%)
pendidikan seseorang menjadikan seseorang 3 Sikap Kurang 0 (0%)
lebih baik daya kritisnya untuk meningkatkan Total 47 (100%)
Pembahasan
pengetahuan tentang segala aspek yang sangat
Pengetahuan atau kognitif merupakan
berguna bagi diri sendiri atau orang lain
domain yang sangat penting dalam
(Kusumawati, 2019). Adapun sebaran
membentuk tindakan seseorang. Jika dikaitkan
pendidikan responden sebagai berikut:
dengan kondisi Post Sectio Caesarea membuat
Table 3. Tingkatan Pendidikan Responden
ibu merasa nyeri dan menjadi sulit untuk
Kategori n(%)
SMP 18(38,29%) menyusui bayinya, keterlambatan untuk
Pendidikan SMA 20(42,56%) melakukan inisiasi menyusui dini dapat
S1 9(19,15%)
Total 47(100%) menurunkan sekresi prolaktin. Ditengarai
Dalam proses identifikasi gambaran tingkat bahwa 24 jam setelah ibu melahirkan adalah
pengetahuan suami atau keluarga pasien post saat yang sangat penting untuk inisiasi

5
Volume 1 No. 1 Oktober 2018
Journal Health Care Media ISSN: 26227-6111

pemberian ASI dan akan menentukan pengetahuan yang baik dengan persentase
keberhasilan menyusui selanjutnya. Jika ibu (59,6%).
tidak mulai memberikan ASI lebih dari dua Pengetahuan seorang suami yang baik
hari setelah postpartum, respons pengeluaran sangat berperan terhadap keberhasilan proses
prolaktin akan sangat menurun (Dewi,2016). pemberian ASI. Hal ini sejalan dengan
Sebagaimana pada penelitian ini didapatkan penelitian Fartaeni, Iswari (2018) bahwa ayah
beberapa kategori usia suami rentang 20-30 yang memiliki pengetahuan baik akan
tahun sebanyak 20 orang (42,5%), 30-40 tahun memberikan dampak pada nilai keharmonisan
sebanyak 23 orang (49%), dan usia >40 tahun hubungan menyusui tripartit (ayah, ibu, dan
sebanyak 4 orang (8,5%) ini berkaitan dengan bayi) sebagai pendukung praktik pemberian
kemudahan menggali dan memecahkan ASI. Hubungan pengetahuan keluarga ini juga
masalah keluarga yang dirasakan (Maria, berdampak kepada proses pengambilan
2020). keputusan yang lain, seperti contoh pemberian
Selain itu, tingkatan pendidikan juga pengganti ASI eksklusif dengan susu formula.
dapat menjadi indikator pengetahuan seorang Hal ini didukung dalam penelitian
suami dalam keberhasilan pemberian ASI Arisonaidah, et al. (2019) bahwa terdapat
Eksklusif. Adapun rata-rata pendidikan suami kaitan antara pengetahuan yang rendah
sudah berada pada tingkat menengah, SMP terhadap pemberian susu formula pada bayi
sebanyak 18 orang (38,29%), 20 orang dengan usia 0-6 bulan.
pendidikan SMA (42,56%), S1 sebanyak 9 Pemberian susu formula ini juga
orang (19,15%). Indikator pendidikan diakibatkan karena paparan informasi yang
berkaitan dapat menjadi modal awal dalam beredar melalui internet ataupun media seperti
kesiapan penerimaan informasi atau proses televisi, penelitian dari Rahmah, et al. (2020)
pencarian informasi. Peran informal ayah melaporkan bahwa banyak orang tua tertarik
adalah sebagai panutan dan pelindung menggunakan susu formula karena iklan yang
keluarga, didukung dalam penelitian bahwa menawarkan manfaat dan keunggulan susu
bantuan dan dukungan suami/keluarga sangat formula. Selain itu, minimnya edukasi dari
membantu, apabila suami atau keluarga tenaga kesehatan baik bidan maupun dokter
mengambil alih pekerjaan ibu sehingga ibu yang justru melakukan promosi dengan
merasa tenang dan mempunyai banyak waktu membekali ibu bersalin dengan susu formula
untuk beristirahat karena ibu kelelahan juga saat pulang ke rumah dengan alasan untuk
akan menghambat kelancaran pengeluaran berjaga-jaga ketika ASI belum keluar juga
ASI (Agustina,2021). Dilihat dari hasil sebagai pemicu keluarga lebih banyak
penelitian bahwa suami memiliki tingkat menggunakan susu formula dibandingkan ASI
secara eksklusif (Sari,2020). Adapun indikator

6
Volume 1 No. 1 Oktober 2018
Journal Health Care Media ISSN: 26227-6111

sikap juga secara nyata menunjukkan adanya satu indikator penyebab perubahan sikap
penyesuaian reaksi terhadap objek atau suami mengenai pentingnya ASI Eksklusif.
stimulus tertentu yang merupakan reaksi Diperkuat dalam penelitian Fartaeni
bersifat emosional terhadap stimulus sosial (2018) menatakan bahwa sikap positif dari
dalam kehidupan sehari- hari. Sikap dari ayah dapat menjadi modal dasar untuk
seorang suami dapat ditunjukkan melalui membangun kerja sama yang baik dengan ibu
bentuk sikap afektif seperti dukungan. untuk keberhasilan menyusui. Keterlibatan
Dukungan dari suami bisa dilakukan ayah dalam pembuatan keputusan mengenai
seperti mengingatkan ibu untuk memberikan cara pemberian makanan anak serta sikap yang
ASI kepada bayi sesuai jadwal dan menegur positif terhadap kehidupan pernikahan
apabila ibu memberikan makanan tambahan mempengaruhi praktek pemberian ASI
sebelum waktunya. Suami/ayah memiliki (Polwandari, 2021).
peran yang sangat penting dalam keberhasilan SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
menyusui sebagai breastfeeding father.
pembahasan tentang gambaran pengetahuan
Breast feeding father adalah peran
dan sikap keluarga pasien post sectio Caesarea
suami dengan cara memberi dukungan kepada
mengenai pemberian ASI eksklusif di RS
ibu menyusui akan mempengaruhi terhadap
Wava Husada didapatkan dari 47 keluarga
pemberian ASI eksklusif. Melihat dari hasil
mayoritas berada pada rentang usia 30-40
penelitian pengetahuan dari responden/suami
tahun sebanyak 23 orang (49%), dengan
memiliki tingkat sikap yang baik dengan
mayoritas bekerja sebagai karyawan swasta
persentase 59,6%. Penelitian tersebut sesuai
dan mayoritas berpendidikan SMA. Mayoritas
dengan Kusmayanti (2017) bahwa pemberian
responden memiliki pengetahuan baik dengan
dukungan penuh seorang suami kepada
jumlah sampel 28 orang (59,6%), disusul
istrinya dalam proses menyusui bayinya
dengan pengetahuan cukup sebanyak 15 orang
meningkatkan keberhasilan menyusui ASI
(31,9%) dan keluarga yang memiliki
secara eksklusif, sehingga proses menyusui
pengetahuan kurang hanya 4 orang (8,5%). 29
secara eksklusif oleh ibu dapat berjalan
orang (61,7%) memiliki sikap baik terhadap
dengan sukses. Selain itu didapatkan pula jenis
proses pemberian ASI Eksklusif, disusul
pekerjaan yang didapatkan di antaranya jukir
sebanyak 18 orang memiliki sikap yang cukup
1orang (2,12%), guru 4 orang (8,5%), petani 8
yaitu (38,3%) dan tidak ada suami atau
orang (17,02%), swasta 30 orang (63,82%),
keluarga pasien yang memiliki sikap yang
pedagang 3 orang (6,38%), PNS 1 orang
kurang.
(2,12%) ini berkaitan pula dengan sikap yang
UCAPAN TERIMA KASIH
akan diberikan kepada ibu terkait pemberian
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT
ASI Eksklusif, kesibukan kerja menjadi salah
karena atas berkat dan rahmat-Nya, Orang tua

7
Volume 1 No. 1 Oktober 2018
Journal Health Care Media ISSN: 26227-6111

dan keluarga saya yang telah memberikan Tahun 2015. Jakarta: Kemenkes RI.
Diunduh tanggal 25 Oktober 2021
bantuan dukungan material dan moral. Para
darihttp://www.depkes.go.id
Dosen Institut Teknologi Kesehatan Widya Kementrian Kesehatan RI. 2021. Infodatin
Pusat Data dan Informasi
Cipta Husada dan RS Wava Husada Kepanjen.
Kementerian Kesehatan Republik
DAFTAR PUSTAKA Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.
Arisonaidah, Y., & Hidayah, N. (2019). Faktor Diunduh tanggal 18 Oktober
yang Berhubungan dengan Pemberian 2021 dari
Susu Formula pada Bayi Usia 0-6 http://www.pusdatin.kemkes.go.id
Bulan Tahun 2017. Jurnal Endurance: Kementrian Kesehatan RI. 2021. Profil
Kajian Ilmiah Problema Kesehatan Indonesia Tahun
Kesehatan, 4(3), 557-562. 2013.Jakarta: Kemenkes RI. Diunduh
Badan Kependudukan dan Keluarga tanggal 18 Oktober 2021 dari
Berencana Nasional, Badan Pusat http://www.depkes.go.id
Statistik, Kementerian Kesehatan Nugraha, Y. A., & Supriatna, R. A. (2020).
Republik Indonesia. 2021. Survey Peran Teman Sepermainan Dalam
Demografi Kependudukan Indonesia Membentuk Sikap Pemuda Pedesaan
Tahun 2021. Jakarta: Kemenkes RI. Terhadap Pekerjaan Di Sektor
Diunduh tanggal 12 Oktober 2021 dari Pertanian Padi. JIA (Jurnal Ilmiah
www.bps.go.id Agribisnis), 5(1), 1-10.
Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. 2021. Polwandari, F., & Wulandari, S. (2021).
Profil Kesehatan Kabupaten Malang Gambaran Usia, Paritas, Tingkat
Tahun 2021. Jawa Timur: Dinkes Pendidikan, Status Pekerjaan,
Kabupaten Malang Dukungan Suami dan Tingkat
Fartaeni, F., Pertiwi, F. D., & Avianty, I. Pengetahuan Ibu dalam Pemberian
(2018). Hubungan Pengetahuan, ASI Eksklusif. Faletehan Health
Sikap, dan Dukungan Suami Terhadap Journal, 8(01), 58-64.
Pemberian ASI Eksklusif di Desa Rahmah, R., Budiastutik, I., & Widyastutik, O.
Pabuaran Kecamatan Gunung (2020). Faktor yang Mempengaruhi
Sindur. HEARTY: Jurnal Kesehatan Pemberian Susu Formula pada Bayi
Masyarakat, 6(1). Usia 0-6 Bulan di Puskesmas Karya
Iswari, Indra. 2018. Gambaran Pengetahuan Mulia Kota Pontianak. Jumantik, 7(1),
Suami Dari Ibu Menyusui (0-6 Bulan) 44-50.
Tentang Asi Eksklusif Di Wilayah Rahmawati, N. I. 2016. Dukungan
Kerja Puskesmas Dermayu Kabupaten Informasional Keluarga Berpengaruh
Selumatahun 2017. Diunduh tanggal dalam Pemberian ASI Eksklusif di
30 November Desa Timbulharjo Sewon
2021darihttp://ejurnal.iswarii.ac.id Bantul.Yogyakarta: Jurnal Ners dan
Jakarta: Balai Pustaka Kebidanan Indonesia. Diunduh
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Riset dtanggal 18 Oktober 2021 dari
Kesehatan Dasar Tahun 2013. Jakarta: http://ejournal.almaata.ac.id
Kemenkes RI. Diunduh tanggal 12 Sari, R. S., & Hidayat, R. (2020). Faktor -
November 2021 dari Faktor Yang Berhubungan Dengan
www.depkes.go.id Pemberian Susu Formula Pada Bayi
Kementrian Kesehatan RI. 2014. Situasi dan Usia 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja
Analisis ASI Eksklusif tahun 2014. Puskesmas Kampar Tahun
Jakarta Selatan: Pusat Data dan 2020. Jurnal Doppler, 4(2), 85-96.
Informasi Kemenkes RI. Diunduh 18 Wahyuni, E. D. (2020). Dukungan Suami
Oktober 2021 dari Terhadap Keberhasilan Pemberian Asi
http://www.depkes.go.id Ekslusif Pada Ibu Bekerja. Jurnal
Kementrian Kesehatan RI. 2015. Rencana Kebidanan Malahayati, 5(4), 299-308.
Strategi Kementerian Kesehatan RI

8
Volume 1 No. 1 Oktober 2018
Journal Health Care Media ISSN: 26227-6111

Wibowo, M. 2015. Dukungan Informasi bagi


Ibu Menyusui dalam Memberikan ASI
Eksklusif di Kecamatan
Gondokusuman, Yogyakarta. Diunduh
tanggal 18 Oktober 2021 dari
http://journal.unnes.ac.id
World Health Organization. 2019. The
Optimal Duration of Exclusive
Breastfeeding. Diunduh 18 Oktober
2021 dari http://www.who.int

Anda mungkin juga menyukai