Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN CARDIAC ARREST

No.Dokumen :
SOP

No. Revisi :
Tanggal Terbit :

Halaman :

PEMERINTAH KEPALA
PUSKESMAS WAWO
KABUPATEN BIMA
MASTURUDIN, SKM
PUSKESMAS WAWO NIP. 19720307 199403 1 004

Cardiorespiratory Arrest (CRA) adalah kondisi kegawatdaruratan karena


1. Pengertian
berhentinya aktivitas jantung paru secara mendadak yang mengakibatkan
kegagalan sistem sirkulasi. Hal ini disebabkan oleh malfungsi mekanik
jantung paru atau elektrik jantung. Kondisi yang mendadak dan berat ini
mengakibatkan kerusakan organ.
Henti napas dapat mengakibatkan penurunan tekanan oksigen arteri,
menyebabkan hipoksia otot jantung yang menyebabkan henti jantung.
Henti jantung adalah konsekuensi dari aktivitas otot jantung yang tidak
terkoordinasi. Dengan EKG, ditunjukkan dalam bentuk Ventricular
Fibrillation (VF). Satu menit dalam keadaan persisten VF, aliran darah
koroner menurun hingga tidak ada sama sekali. Dalam 4 menit, aliran darah
katoris tidak ada sehingga menimbulkan kerusakan neurologi secara
permanen.
Sebagai acuan dalam penerapan langkah – langkah untuk melakukan
2. Tujuan
Penanganan Cardiac Arrest
Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Curahdami NOMOR : 440/
3. Kebijakan
/430.9.3.4/2021 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Berorientasi Pasien
1. Peraturan Menteri Kesehatan No 5 tahun 2014 tentang Panduan
4. Referensi
Praktik Klinis Bagi Dokter di Faskes Primer;
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
1. Persiapan alat dan bahan
a. APD
5. Prosedur
b. Alat pemeriksaan TTV
c. Rekam medis
d. Lembar rujukan
2. Petugas yang melaksanakan
a. Dokter
b. Perawat
3. Langkah-langkah
a. Petugas memakai APD, mencuci tangan
b. Petugas mendapatkan data dari kajian awal yaitu Anamnesa dan
Pemeriksaan Fisik
c. Petugas membuat Assesment berupa Diagnosa Cardiac Arrest
d. Petugas memberikan penatalaksanaan sebagai berikut:

1) Penatalaksanaan
Melakukan resusitasi jantung paru pada pasien sesuai protap
ACLS
2) Pemeriksaan Penunjang Lanjutan
a. Pemeriksaan darah rutin dan kimia darah
3) Konseling dan Edukasi
− Memberitahu keluarga mengenai kondisi pasien dan tindak
lanjut dari tindakan yang telah dilakukan, serta meminta
keluarga untuk tetap tenang dan tabah menemani pasien pada
kondisi tersebut.
− Memberitahu keluarga untuk melakukan pola hidup sehat seperti
mengurangi konsumsi makanan berlemak, menghentikan
konsumsi rokok dan alkohol, menjaga berat badan ideal,
mengatur pola makan, melakukan olah raga ringan secara
teratur.
4) Rencana Tindak Lanjut
Monitor selalu kondisi pasien hingga dirujuk ke spesialis.
5) Kriteria rujukan
Pasien dirujuk ke spesialis berdasarkan kemungkinan penyebab
(SpPD, SpJP atau SpB, dan seterusnya) untuk tatalaksana lebih
lanjut.
e. Petugas melepas APD dan mencuci tangan

6. Diagram Alir Petugas mencuci tangan

Petugas mendapatkan data dari kajian awal yaitu


Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik

SOP Registrasi Pasien Bpjs Dalam Aplikasi Primary Care Halaman 2/4
Petugas membuat Assesment berupa Diagnosa Cardiac
Arrest

Petugas memberikan penatalaksanaan

Petugas mencuci tangan

Petugas wajib mematuhi langkah - langkah dalam prosedur


7. Unit Terkait 1. Ruang Gawat Darurat
2. Rawat inap
SOP Penanganan Cardiac Arrest Halaman 2/4
8. Dokumen terkait 1. Rekam medis
2. Lembar rujukan
9. Rekam historis perubahan
SOP Penanganan Cardiac Arrest Halaman 3/4

NO Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai berlaku

1 Isi prosedur Langkah langkah dalam prosedur 01 April 2021


mengikuti referensi terbaru

2 Kepala Puskesmas SOP lama di tandatangani oleh 01 April 2021


kepala puskesmas dr Ahmad
Kudlori. SOP baru
ditandatangani oleh dr Umi
Fadillah

3 Format SOP Format SOP awal menggunakan 01 April 2021


format Permenpan no. 35 Tahun
2012 dirubah sesuai dengan
Pedoman Penyusunan
Dokumentasi Akreditasi Tahun
2017

SOP Penanganan Cardiac Arrest Halaman 4/4

Anda mungkin juga menyukai