Anda di halaman 1dari 6

Healthy Papua, Mei 2021, 4 (1) :200-205 ISSN : 2654 – 3133

RAPID HEALTH ASSESMENT (RHA) BENCANA BANJIR DI DESA PRANTI


KECAMATAN MENGANTI KABUPATEN GRESIK

Rapid Health Assesment (RHA) Flood Disaster In Pranti Village Districts Menganti
Gresik Regency
Hairil Akbar1, Slamet Ifandi2, Matius Paundanan3
1
Program Studi Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika
(hairil.akbarepid@gmail.com)
2
Program Studi Teknologi Laboratorium Medis Politeknik Yakpermas Banyumas
(slamet.ifandi90@gmail.com )
3
Program Studi Kesehatan Masyarakat STIK Indonesia Jaya Palu (m.paundanan89@gmail.com )

ABSTRAK
ABSTRACT

Pendahuluan: Banjir merupakan aliran air di permukaan tanah yang relatif tinggi dan tidak dapat
ditampung oleh saluran drainase atau sungai, sehingga melimpah ke kanan dan kiri serta
menimbulkan genangan/aliran dalam jumlah yang melebihi normal dan mengakibatkan kerugian
pada manusia. Pada kajian ini bertujuan mengetahui gambaran dari hasil Rapid Health Asssesment
(RHA) yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dalam upaya penanggulangan bencana
banjir serta penanggulangan krisis kesehatan di Desa Pranti Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik.
Metode: Penelitian ini yaitu pendekatan deskriptif observasional dengan menggunakan data hasil Rapid
Health Asssesment (RHA) yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik pada saat terjadi
bencana banjir pada bulan Februari 2015. Fokus penenlitian ini yaitu di Desa Pranti, Kecamatan
Menganti Kabupaten Gresik.
Hasil:. Bencana banjir yang terjadi di Desa Pranti termasuk bencana banjir ringan. Akibat bencana
banjir ini tidak terdapat kerusakan fasilitas kesehatan, baik itu gedung rumah sakit, gedung farmasi,
maupun puskesmas atau pustu. Rumah warga hanya mengalami kerusakan ringan akibat bencana banjir
ini sehingga tidak perlu didirikan penampungan untuk warga. Namun dari 141 buah sumur warga ada
50 buah sumur yang tercemar dan dari 2 bangunan PMA (Perlindungan Mata Air) yang ada di desa
Pranti, terdapat 1 PMA yang rusak. Akibat dari bencana banjir ini juga dapat menyebabkan
kemungkinan terjadinya kejadian luar biasa (KLB). Adapun jenis penyakit menular yang
memungkinkan terjadinya KLB yaitu: ISPA, dermatitis dan penyakit menular lainnya.
Kesimpulan: Pada saat terjadi banjir sebaiknya pihak Dinas Kesehatan yang berada di wilayah tersebut
harus cepat melakukan tindakan kaporisasi massal pada sumber air bersih dan selalu melakukan
pengamatan terhadap kondisi lingkungan dan korban bencana hingga masa tanggap darurat berakhir.
Kata kunci: Rapid Health Asssesment, Bencana banjir

Introduction: Flood is a flow of water on the ground surface that is relatively high and cannot be
accommodated by drainage channels or rivers, so that it overflows to the right and left and causes
puddles / flow in an amount that exceeds normal and results in losses to humans. This study aims to
determine the description of the results of the Rapid Health Assessment (RHA) carried out by the Gresik
District Health Office in an effort to mitigate flood disasters and overcome health crises in Pranti
Village, Menganti District, Gresik Regency.
Method: This research is an observational descriptive approach using data from the Rapid Health
Assessment (RHA) conducted by the Gresik District Health Office during the flood disaster in February
2015. The focus of this research is Pranti Village, Menganti District, Gresik Regency.
Results:. The flood disaster that occurred in Pranti Village was a minor flood disaster. As a result of
this flood disaster, there was no damage to health facilities, be it a hospital building, a pharmacy
building, or a health center or pustu. The residents' houses were only slightly damaged due to the flood
disaster, so there was no need to establish shelters for residents. However, out of 141 residents' wells,

200
Healthy Papua, Mei 2021, 4 (1) :200-205 ISSN : 2654 – 3133

50 wells were polluted and from 2 PMA (Mata Air Protection) buildings in Pranti village, 1 PMA was
damaged. As a result of this flood disaster can also lead to the possibility of extraordinary events (KLB).
The types of infectious diseases that allow outbreaks are: ARI, dermatitis and other infectious diseases.
Discussion: When a flood occurs, it is better if the Health Office in the area must quickly take action
on mass chlorination of clean water sources and always observe the condition of the environment and
disaster victims until the emergency response period ends.
Keywords: Rapid Health Asssesment, Floods

PENDAHULUAN Akibat dari terjadinya banjir dapat


Bencana adalah peristiwa atau berdampak pada kesehatan, lingkungan fisik
rangkaian peristiwa yang mengancam dan masyarakat, dan ekonomi (Depkes RI,
mengganggu kehidupan dan penghidupan 2006).
masyarakat yang disebabkan baik oleh Dampak terhadap kesehatan, sesudah
faktor alam dan/atau faktor non alam terjadi banjir dapat menjadi wabah penyakit
maupun faktor manusia, sehingga menular yang berasal dari tempat-tempat
mengakibatkan timbulnya korban jiwa pembuangan limbah atau tempat-tempat
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian pembuangan sampah yang terbuka, akan
harta benda dan dampak psikologis dan di mencemarkan air dan makan yang ada di
luar kemampuan masyarakat dengan segala daerah tersebut. Bakteri akan menular
sumber dayanya. Sumber lain juga melalui air yang tercemar oleh banjir. Air
mendefinisikan bencana sebagai suatu membawa bakteri, virus, parasit, dan bibit
kejadian alam, buatan manusia, atau penyakit menular lainnya. Akibat
perpaduan antara keduanya yang terjadi penyebaran bakteri, virus, parasit, dan bibit
secara tiba-tiba sehingga menimbulkan penyakit menular lainnya dapat
dampak negatif yang dahsyat bagi menyebabkan diare dan penyebaran
kelangsungan kehidupan. Bencana dapat penyakit-penyakit lain yang disebabkan oleh
disebakan karena faktor alam maupun faktor nyamuk seperti malaria dan demam berdarah
non alam dan sosial. (James Chin, 2000).
Banjir merupakan aliran air di Dampak banjir terhadap lingkungan
permukaan tanah yang relatif tinggi dan fisik, dimana banjir yang terjadi
tidak dapat ditampung oleh saluran memberikan dampak yang sangat bersar
drainase atau sungai, sehingga melimpah terhadap lingkingan fisik, diantaranya banjir
ke kanan dan kiri serta menimbulkan dapat menyebabkan rusaknya jembatan,
genangan/aliran dalam jumlah yang jalan raya maupun bangunan-bangunan
melebihi normal dan mengakibatkan rumah, merusak lading pertanin dan lain
kerugian pada manusia. Banjir dapat sebagainya. Banjir pun dapat mengakibatkan
terjadi karena curah hujan yang tinggi, dampak ekonomis bagi daerah atau tempat-
luapan air sungai akibat curah hujan, tempat yang mengalaminya (Promise
runtuhnya bendungan, naiknya air laut dan Indonesia, 2010).
bencana tsunami (Promise Indonesia, Banjir dapat merusak semua fasilitas
2010). dan keadaan yang ada di daerah atau tempat
Banjir mempengaruhi berbagai sektor yang terjadi banjir sehingga membutuhkan
kehidupan. Banjir dapat dikatakan sebagai biaya yang banyak untuk perbaikan
sebuah musibah, karena dampak yang kerusakan yang terjadi. Banjir menyebabkan
ditimbulkannya kerusakan yang sangat luas. kelangkaan bahan makanan akibat dari

201
Healthy Papua, Mei 2021, 4 (1) :200-205 ISSN : 2654 – 3133

kerusakan yang ditimbulkan, misalnya Gresik merupakan salah satu kabupaten


kerusakan jalur transportasi sehingga daerah yang berada di Provinsi Jawa Timur yang
yang terkena banjir sulit untuk dijangkau. berpotensi terjadi bencana banjir, baik banjir
Mengingat tingginya frekuensi hujan dan ringan, sedang maupun bandang/besar.
potensi banjir di berbagai wilayah Indonesia, Secara kewilayahan menurut
maka upaya preventif dan kuratif untuk RT/RW, Kabupaten Gresik 2011-2030
meminimalisir risiko kesehatan dan ditetapkan kawasan rawan bencana banjir
lingkungan akibat banjir perlu dilakukan terdapat di beberapa Kecamatan
secepatnya. diantaranya Kecamatan Balong panggang,
Rapid health assessment (RHA) pada Kecamatan Bajeng, Kecamatan
dasarnya merupakan suatu kegiatan Kedamean, Kecamatan Cerme dan
pengumpulan, pengolahan dan analisis Kecamatan Menganti (Dinkes Kab.Gresik,
data/informasi tentang dampak kesehatan 2015).
akibat bencana serta perubahan kehidupan Gresik merupakan kabupaten yang
masyarakat yang mengalami bencana dalam dialiri oleh aliran sungai yang biasa dikenal
rangka penyusunan rencana kegiatan serta dengan Kali Lamong. Kali Lamong
identifikasi besarnya kebutuhan, masalah merupakan aliran sungai yang sempit dan
kesehatan, gambaran penyakit, dangkal. Banjir akibat hujan deras dan
kemungkinan dampak yang ditimbulkan dan meluapnya Kali Lamong di Kabupaten
potensi yang ada yang bisa dimanfaatkan Gresik, Jawa Timur, merendam sedikitnya
(Dinkes Kab.Gresik, 2015). 1.245 rumah di 29 desa Kecamatan Benjeng,
Pelaksanaan RHA dilakukan sesaat Cerme dan Menganti. Ribuan rumah yang
setelah terjadinya bencana/keadaan darurat. tergenang, tercatat berpenghuni 1520 kepala
Sedangkan need assessment dilakukan keluarga atau 4.432 jiwa dan sawah yang
secara terus menerus sesuai dengan kondisi terendam seluas 378 hektar (Harian
yang ada termasuk pasca bencana. Untuk Kompas, 2015).
selanjutnya dilakukan mekanisme surveilans Adapun tujuan dari pengamatan ini
kesehatan secara rutin untuk mengetahui dan yaitu untuk mengetahui gambaran dari hasil
memonitor kondisi/masalah kesehatan serta Rapid Health Asssesment (RHA) yang
untuk memberikan rekomendasi upaya dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
tindak lanjutnya. Penilaian cepat masalah Gresik dalam upaya penanggulangan
kesehatan sekurang-kurangnya dilakukan bencana banjir serta penanggulangan krisis
pada setiap tingkat desa/kelurahan dan kesehatan di Desa Pranti Kecamatan
selanjutnya dilakukan rekapitulasi tingkat Menganti Kabupaten Gresik.
kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi.
Kasus banjir di Indonesia dari tahun ke METODE PENELITIAN
tahun telah menimbulkan kecemasan. Dari Metodologi penelitian ini yaitu
tahun 1815 – 2013 terjadi setidaknya 4000 pendekatan deskriptif observasional dan
kejadian banjir di Indonesia dan 80% terjadi melakukan explorasi menggunakan data
dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. hasil Rapid Health Asssesment (RHA) dan
Jumlah bencana banjir di Pulau Jawa paling laporan dari surveilans epidemiologi
banyak terjadi di Jawa Tengah (467 penanggulangan krisis kesehatan yang
kejadian), di Jawa Timur (413 kejadian) dan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Jawa Barat (374 kejadian). Kabupaten Gresik pada saat terjadi bencana banjir pada

202
Healthy Papua, Mei 2021, 4 (1) :200-205 ISSN : 2654 – 3133

bulan Februari 2015 di Desa Pranti, menggenang desa Pranti setinggi 0,4 meter
Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik. dan tergenang selama 55 jam. Bencana
banjir yang terjadi di Desa Pranti termasuk
HASIL PENELITIAN
bencana banjir ringan.
Tabel 1. Jumlah penduduk di desa Pranti
Akibat bencana banjir ini tidak
Usia Jumlah terdapat kerusakan fasilitas kesehatan, baik
0 – 1 tahun 63 orang
1 – 5 tahun 209 orang itu gedung rumah sakit, gedung farmasi,
>5 tahun 2611 orang maupun puskesmas atau pustu. Rumah
Ibu Hamil 7 orang warga hanya mengalami kerusakan ringan
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan
akibat bencana banjir ini sehingga tidak
bahwa jumlah penduduk di Desa Pranti
perlu didirikan penampungan untuk warga.
paling banyak umur >5 tahun sebanyak 2611
Namun dari 141 buah sumur warga ada 50
orang.
buah sumur yang tercemar dan dari 2
bangunan PMA (Perlindungan Mata Air)
yang ada di desa Pranti, terdapat 1 PMA
yang rusak. Kondisi jalan di daerah desa
Pranti tidak mengalami kerusakan, kondisi
jalan masih baik dan dapat dilalui. Begitu
pula dengan kondisi sarana dan prasarana,
tidak terjadi kerusakan pada jalur
komunikasi maupun penerangan listrik.
Grafik 1. Kemungkinan KLB Penyakit Tidak ada korban jiwa dalam banjir kali ini,
yang terjadi.
baik korban dengan luka ringan, dirujuk
Berdasarkan Grafik 1 diatas dapat maupun meninggal, karena bencana banjir di
diketahui bahwa kemungkinan KLB yang desa Pranti termasuk bencana banjir ringan.
akan terjadi di ketiga desa Prianti yaitu Upaya penanggulangan yang telah
ISPA, dermatitis, myalgia, gastritis dan dilakukan oleh pihak terkait, yaitu telah
penyakit lainnya. Ini terjadi karena menyediakan pos kesehatan sebanyak 1
penyakit-penyakit tersebut ditularkan buah dan 2 orang tenaga kesehatan yang
melalui air dan makanan yang terjadi pada terlibat. Pada umumnya, banyak penyakit
sanitasi yang buruk. Potensi timbulnya yang menyerang warga pasca terjadinya
penyakit menular pada kondisi pasca banjir, sehingga pihak Dinas Kesehatan
bencana dipengaruhi oleh beberapa faktor Kabupaten Gresik telah menyediakan obat-
yaitu penyakit yang sudah ada sebelum obatan dan kaporit untuk sumur-sumur yang
bencana, perubahan ekologis karena telah tercemar. Selain itu, Dinas Kesehatan
bencana, pengungsian dan perubahan Kabupaten Gresik telah menyediakan
kepadatan penduduk. makanan untuk persediaan jika terjadi
bencana banjir susulan yang lebih besar dan
PEMBAHASAN
dimungkinkan untuk dibentuk suatu
Desa Pranti merupakan salah satu desa
penampungan. Sarana air bersih untuk
yang berada di Kecamatan Menganti
warga desa Pranti juga telah disediakan. Di
Kabupaten Gresik. Pada bulan Februari
dalam hasil pengamatan, kebutuhan Desa
tahun 2015 Desa Pranti menjadi salah satu
Pranti dalam menghadapi bencana banjir ini
desa yang tergenang banjir. Banjir yang

203
Healthy Papua, Mei 2021, 4 (1) :200-205 ISSN : 2654 – 3133

yang belum terpenuhi yaitu persediaan PAC


dan aquatab.
Surveilans pasca bencana banjir di dapat memenuhi kebutuhan sementara di
desa Pranti dapat menimbulkan faktor risiko tempat penampungan sambil menunggu
timbulnya KLB penyakit menular di daerah bantuan yang datang.
bencana. Hal ini dapat terlihat dari hasil
Rapid Health Asssesment (RHA) bahwa KESIMPULAN
bencana banjir yang terjadi di Desa Pranti Bencana banjir yang terjadi di desa
pada bulan februari tahun 2015 merupakan Pranti, Kecamatan Menganti, Kabupaten
bencana banjir ringan dimana ketinggian air Gresik tergolong bencana banjir ringan,
hanya mencapai 0,1 meter. Meskipun yang sehingga tidak terdapat kerugian yang besar
terjadi adalah banjir yang tergolong ringan, akibat bencana banjir ini. Bencana banjir
namun tetap dapat menimbulkan yang terjadi kali ini, hanya menyebabkan
kemungkinan terjadinya KLB penyakit. beberapa sumur warga menjadi tercemar dan
Dalam mengatasi kemungkinan kerusakan pada PMA.
terjadinya KLB maka pihak pemerintah Saran yang dapat diberikan kepada
Kabupaten Gresik melakukan beberapa Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik akibat
upaya untuk menanggulangi KLB tersebut. terjadinya bencana banjir ini, khususnya
Adapun kegiatan yang akan dilakukan yaitu: desa Pranti yaitu: melakukan kaporisasi
melakukan surveilans epidemiologi massal pada sumber air bersih dan selalu
penanggulangan bencana pada daerah melakukan pengamatan terhadap kondisi
terdampak bencana, melakukan pengamatan lingkungan dan korban bencana hingga masa
dan pencegahan terhadap kemungkinan tanggap darurat berakhir.
timbulnya KLB penyakit pada saat dan
pasca bencana, melakukan pemeriksaan dan
DAFTAR PUSTAKA
pengobatan pada masyarakat terdampak 1. Depkes RI, 2006, Pedoman Manajemen
bencana, melakukan analisis risiko bencana Sumber Daya Manusia (SDM)
yang berdampak pada status kesehatan Kesehatan dalam Penanggulangan
penduduk sekitar bencana serta melakukan Bencana, Jakarta. Dinas Kesehatan
penyuluhan kepada penduduk sekitar lokasi Kabupaten Gresik, 2015, RHA bencana
bencana, khususnya terhadap upaya-upaya banjir di Desa Pranti, Gresik.
untuk meminimalkan dampak akibat 2. Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik,
bencana. Kegiatan ini dilakukan untuk 2015, Rapid Health Asssesment (RHA)
meminimalisir terjadinya KLB pada saat dan Laporan Surveilans Epidemiologi
maupun pasca bencana. Penanggulangan Krisis Kesehatan
Dalam mengatasi bencana banjir yang Pada Bencana Banjir, Gresik.
terjadi, baik pemerintah maupun masyarakat 3. Direktorat Jenderal PP dan PL
setempat dengan segera melakukan Kementerian Kesehatan RI, 2010,
evakuasi penduduk ke tempat yang lebih Petunjuk Teknis Upaya Pengendalian
aman dari bencana, kemudian membangun Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
posko darurat dengan peralatan seadanya. Dalam Penanggulangan Bencana.
Setiap warga dihimbau agar Jakarta.
membawa sedikit bekal yang bermanfaat 4. Harian Kompas, Banjir di Gresik,
seperti beberapa pakaian dan makanan yang Ribuan Rumah Terendam, Tiga Warga

204
Healthy Papua, Mei 2021, 4 (1) :200-205 ISSN : 2654 – 3133

Tewas, Situsi (08 Mei 2015)


http://regional.kompas.com/read/2015/
08/10192701/Banjir.di.Gresik.Ribuan.
Rumah.Terendam.Tiga.Warga.Tewas.
5. James Chin, 2000, Manual
Pemberantasan Penyakit Menular,
Terjemahan I Nyoman Kandun.
6. Promise Indonesia, 2010, Banjir dan
Upaya Penanggulangannya, Program
For Hydro-Meteorological Risk
Disaster Mitigation in Secondary Cities
in Asia.
7. Direktorat Jenderal PP dan PL
Kementerian Kesehatan RI, 2011, Buku
Pedoman Penyelidikan dan
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa
Penyakit Menular dan Keracunan
Pangan, Jakarta.

205

Anda mungkin juga menyukai