Analisis Problem Sosial Hate Speech Di Indonesia Dalam Perspektif Sosial Politik Pancasila
Analisis Problem Sosial Hate Speech Di Indonesia Dalam Perspektif Sosial Politik Pancasila
Ditulis Oleh:
komunikasi era lama menuju era informasi dan komunikasi yang lebih
dahulu, orang menggunakan surat, telegram, radio, koran, majalah, dll sebagai
yang maju dapat dengan leluasa mengirimkan konten berupa tulisan, video,
audio dan gambar, yang dapat disebarluaskan dimana saja dan kapan saja
individu atau kelompok lain berdasarkan berbagai aspek seperti ras, warna
menyebarkan pesan (gambar, foto, video, suara dan kata-kata) yang berisi
Ujaran kebencian tidak hanya dilakukan di media massa atau media sosial.
muka umum, sila ke-4 yang berbunyi “Kerakyatan yang Dipimpin oleh
dan dijamin oleh negara serta memiliki indikator yang dianggap sesuai dengan
ke- 4?
III. Landasan Teori
dasar siapa mereka, dalam dengan kata lain, berdasarkan agama, suku,
● Ki Gendeng Pamungkas
Tionghoa. Video.
terhadap Tionghoa.
seksama, arti dan makna dari keempat perintah tersebut adalah sebagai
berikut:
kejujuran bersama.
berdasarkan musyawarah).
B. Pembahasan
perbedaan pandangan politik di dunia maya, ikut serta melaksanakan setiap keputusan
yang diambil melalui diskusi daring, dan menyelesaikan setiap perdebatan dalam
menimbulkan konflik isu SARA akibat maraknya Hate Speech. Warga negara harus
suara rakyat tetapi juga mengutamakan penegakan hukum. Segala sesuatu yang
dianggap merugikan orang lain akan diproses hukum, termasuk Ujaran Kebencian.
pemilu. Meski dikritik, teknik propaganda banyak digunakan para kandidat atau
politisi sebagai komunikator politik. Hate Speech merupakan jurus ampuh untuk
membunuh karakter lawan politik, karena penyebarannya yang cepat dan masif
politiknya. Hoaks dalam jenis ini adalah kebohongan yang sengaja dibuat untuk
C. Kesimpulan
Indonesia. Pada era Globalisasi ini, peningkatan kasus ujaran kebencian telah
meningkat. Implikasi mendasar terlihat ketika Ujaran Kebencian menjadi salah satu
Menurut sila ke-4, Kehadiran Ujaran kebencian telah mencederai demokrasi dan
menjadi salah satu residu politik yang mengubah persepsi Demokrasi Deliberatif, hal
ini terjadi karena Ujaran Kebencian telah menujukkan fungsinya sebagai penggiring
Fakta, T. C. (2017, Desember 24). 11 Kasus Ujaran Kebencian dan Hoaks yang Menonjol Selama 2017
. Retrieved from Kompas: https://nasional.kompas.com/read/2017/12/24/23245851/11-
kasus-ujaran-kebencian-dan-hoaks-yang-menonjol-selama-2017
Irawan. (2018). Hate Speech di Indonesia: Bahaya dan Solusi. Mawaizh : Jurnal Dakwah dan
Pengembangan Sosial Kemanusiaan vol 19,no 1, 1-17.
Prireza, A. (2020, Juni 7). Deretan Aksi Kontroversial yang Dilakukan Ki Gendeng Pamungkas.
Retrieved from Tempo: https://metro.tempo.co/read/1350538/deretan-aksi-kontroversial-
yang-dilakukan-ki-gendeng-pamungkas
Soeprapto, S. (1995). Aktualisasi Nilai-nilai Filsafat Pancasila Notonagoro. Jurnal Filsafat, 30-37.
Susmayanti, R. (2021). Hoax versus Freedom of Speech (In the Perspective Of Pancasila). Jurnal
United Nation. (2019). United Nations Strategy And Plan Of Action On Hate Speech. New York:
United Nations.