Anda di halaman 1dari 24

Tata laksana Pengobatan

Gastric Ulcer
Ulkus Lambung dan Penyebabnya

Prevalensi & Patofisiologi Ulkus Lambung

Gejala dan Terapi Ulkus Lambung

OUTLINE
Gastin Force dan studi klinisnya

Keamanan Produk Sirup SOHO

Kesimpulan
Acid Related GI Diseases
• Gangguan saluran pencernaan yang disebabkan oleh produksi asam lambung yang berlebihan.
Gangguan ini mengenai saluran pencernaan bagian atas, bisa berupa :
1. Esofagitis erosif
2. GERD
3. Ulkus lambung
4. Infeksi bakteri H. pylori pada lambung
5. Gastritis (termasuk akibat penggunaan NSAID)
6. Ulkus duodenum
• Gejala-gejala umum : nyeri abdomen (84%), dispepsia, anoreksia, mual-muntah, disfagia,
heartburn.

Franceschi M et al. Best Practice & Research Clinical Gastroenterology. 2009; 23: 839–848
3
Apa itu Ulkus Lambung ?
• Ulkus lambung = luka pada lambung yang berbentuk cekung akibat proses erosi dan ulserasi pada
lapisan mukosa lambung setebal >5 mm, hingga lapisan submukosa.

Penyakit kronis akibat ketidakseimbangan


antara faktor protektor lambung dengan
faktor agresif (sebab internal-eksternal)
lambung

Koncoro H et al. The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology and Digestive Endoscopy. Dec 2015;16(3)
Jaiswal F et al. Asian Journal of Pharmaceutical Education and Research. 2021; 10(4): 01-17 4
Penyebab Ulkus Lambung
Penyebab :
Di Indonesia, 90% disebabkan oleh bakteri
H.Pylori. Sebab lainnya bisa berupa :
- Obat NSAID
- Alkohol
- Rokok
- Stres
- Diet (makanan pedas, berbumbu)
- Faktor agresif lain: asam lambung,
motilitas otot lambung abnormal

Koncoro H et al. The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology and Digestive Endoscopy. Dec 2015;16(3)
Jaiswal F et al. Asian Journal of Pharmaceutical Education and Research. 2021; 10(4): 01-17
Silva MIG et al. Intechopen. 2012
5
Prevalensi Ulkus Lambung
Prevalensi ulkus lambung adalah 2,4% pada populasi Western dan 6,1% pada populasi Asia.

Data Prevalensi per negara, tahun 2019

Khoder G et al. EXPERIMENTAL AND THERAPEUTIC MEDICINE. 2016; 12: 3-17


Xie X et al. BMC Gastroenterology. 2022; 22: 58 6
Patofisiologi Ulkus Lambung
Adanya ketidakseimbangan antara
faktor protektor dengan faktor
internal/lingkungan, akan
menyebabkan :

1. Pengosongan lambung
terlambat
2. Distensi/peregangan lambung
3. Akumulasi asam di lambung
4. Radang / inflamasi lambung
5. Erosi dan Ulserasi lambung

Jaiswal F et al. Asian Journal of Pharmaceutical Education and Research. 2021; 10(4): 01-17
Serafim C et al. Molecules. 2020; 25: 5431 7
Gejala Ulkus Lambung

Nyeri epigastrium / ulu hati (terutama saat ada makanan)


Cepat terasa kenyang,
Mual-muntah, kembung, bersendawa,
Nyeri perut pasca makan (postprandial),
Napsu makan menurun, BB bisa turun
Gejala-gejala ini tidak spesifik dan menyerupai dispepsia fungsional.

Komplikasi : hematemesis, melena, perforasi lambung, kanker


lambung

Jaiswal F et al. Asian Journal of Pharmaceutical Education and Research. 2021; 10(4): 01-17
8
Jenis Terapi untuk Gastric Ulcer
Medicine Mechanism of Action Adverse Effects

Proton Pump Inhibitors (PPI) Omeprazole Inhibition of the gastric H+/K+-ATPase (proton Headache
Lansoprazole pump) enzyme system Abdominal pain
Rabeprazole Diarrhea
Esomeprazole Natises
Pantoprazole Vomiting
Constipation
Flatulence
Vitamin B12 deficiency
Osteoporosis

H2 Receptor Blockers Cimetidine Blocking the action of histamine at the histamine Headache
Famotidine H2 receptors of parietal cells Anxiety
Nizatidine Depression
Ranitidine Dizziness
Cardiovascular events
Thrombocytopenia

Antacids Aluminium Hydroxide & Increase gastric pH to greater than four, and Nausea
Magnesium Hydroxide inhibits proteolytic activity of pepsin & Cause Vomiting
osmotic retention of fluid Hypophosphatemia
Chalky taste
Constipation
Abdominal cramping
Diarrhea
Electrolyte imbalance

Cytoprotective Agents Misoprostol Stimulates mucus production and enhances Diarrhea


Sucralfate blood flow throughout the lining of the Abdominal pain
gastrointestinal tract Headache
Constipation

Kuna et al. Journal of Clinical Medicine. 2019; 8 : 179


9
Algoritma Terapi Ulkus Lambung

Kamada T et al. J Gastroenterol. 2021; 56: 303–322


10
Kategori Dispepsia Fungsional Berdasarkan ROME IV
Diagnosis kriteria dispepsia fungsional berdasarkan kriteria ROME IV adalah satu
atau lebih dari gejala berikut ini* :
Perasaan penuh setelah makan (postprandial) yang
mengganggu

Perasaan cepat kenyang yang mengganggu

Nyeri epigastrium yang mengganggu

Rasa terbakar epigastrium yang mengganggu

Dan tidak ada bukti penyakit struktural (termasuk pada endoskopi bagian atas) yang mungkin
menjelaskan gejalanya

*Kriteria terpenuhi selama 3 bulan terakhir dengan onset gejala minimal 6 bulan sebelum diagnosis

Mounsey A et al. Am Fam Physician. 2020;101(2):84-88


PGI. 2021. Konsensus Nasional Penatalaksanaan IBS dan Dispepsia Fungsional di Indonesia Tahun 2021 11
Manajemen Terapi Dispepsia
Farmakologi Non Farmakologi
Antidepresan : antidepresan trisiklik (amitriptilin 50 mg) perbaiki nyeri dan pengosongan Diet à rendah lemak, rendah
lambung lebih cepat garam, rendah karbohidrat
(termasuk gula)

PPI (Proton Pump inhibitor) – paling efektif jika ada gejala naik asam lambung. Dispepsia Psikoterapi
sering kambuh.
Obat Prokinetik : Cinitapride (agonis 5-HT4, antagonis D2) untuk semua gejala dispepsia

Eradikasi H Pylori : terapi triple standar + bismuth subsalicylate

Relaksan otot lambung : Buspirone (agonis parsial serotonin 5-HT1A) untuk redakan gejala
begah pasca makan, tidak nyaman dan kembung di perut, tanpa ES
Herbal
à STW 5 (efektif untuk semua gejala Dispepsia secara umum)
à Rikkunshito, a ghrelin enhancer (efektif untuk nyeri perut dan rasa begah pasca makan)
à peppermint + caraway oil (efektif untuk gejala umum dispepsia dan kualitas hidup pasien)

Koduru P et al. Clinical Gastroenterology and Hepatology. 2018;16:467–479


Gastin Force

• Indikasi: Meringankan gangguan pada lambung


• Aturan Pakai :
Dewasa : 1-3 x 10 mL / hari, sebelum atau saat makan
Untuk efikasi maksimal dosis 3 x 10 mL
• Kemasan: 100 mL, 200 mL cairan obat dalam (sirup) Gastin Force [Package Insert]. Jakarta, Indonesia:
• Interaksi : -
PT. SOHO Industri Pharmasi. 2022
• Efek samping : -

Gastin FORCE = Reformulasi komposisi dari STW 5, produk yang sudah ada di pasaran internasional
(tersedia di lebih dari 30 negara di dunia) ; dengan menghilangkan salah satu komposisi (Celandine)
yang dilarang BPOM karena Nefrotoksik dan iritasi ginjal (Perka BPOM No. 10 tahun 2014)
Gastin Force bekerja pada Multi-Target

8 komponen
herbal
terstandarisasi

Abdel-Aziz H et al. Planta Med. 2017; 83: 1130–1140


Allescher HD et al. Dig Dis. 2017;35:18-24
Rekomendasi Tatalaksana Dispepsia

Konsensus Nasional PGI: Penatalaksanaan irritable bowel syndrome


(IBS) dan dispepsia fungsional di Indonesia tahun 2021

Dispepsia Gastin Force : Rekomendasi kuat, Level ilmiah Moderate. Obat


ini direkomendasikan untuk semua gejala Dispepsia.

Fauzi A et al. Konsensus Nasional: Penatalaksanaan irritable bowel syndrome (IBS) dan dispepsia fungsional di Indonesia tahun 2021. PGI
STW 5 Efektif dan Aman pada Pasien Dispepsia
Fungsional dengan Gejala Gastrointestinal

Arnim UV et al. American Journal of Gastroenterology. 2007;102:1268-1275


Peran Apoteker dalam
Swamedikasi
Obat-Obatan yang Dapat diberikan melalui Swamedikasi

Obat Keras yang


Obat Tradisional Obat Bebas & Bebas Terbatas masuk dalam Daftar
Obat Wajib Apotek
(DOWA)
Daftar Obat Wajib Apotek (DOWA) untuk Saluran Pencernaan Atas
Nama Obat Kelas Terapi Jumlah Obat yang Diberikan
Omeprazole Proton Pump Inhibitor 7 tablet
Ranitidine, Famotidine Antagonis Reseptor Histamin H2 10 tablet
Metoklopramid Agen Prokinetik 20 tablet
Bismuth Subcitrate Pelindung Mukosa 10 tablet
Sukralfat Pelindung Mukosa 20 tablet
KepMenKes Nomor 347 tahun 1990 tentang Obat Wajib Apotik
PerMenKes Nomor 925 tahun 1993 tentang Daftar Perubahan Golongan Obat No.1
PerMenkes Nomor 924 tahun 1993 tentang Daftar Obat Wajib Apotik No.2
KepMenKes Nomor 1176 tahun 1999 tentang Daftal Obat Wajib Apotik No.3
18
Swamedikasi oleh Apoteker (Patient-Care)
WWHAM
1. (Who) à Siapa yang sakit?
1. Apakah ada perbaikan gejala
2. (What) à Apa gejala yang
setelah 4-8 minggu?
Follow Up : dirasakan?
2. Apakah ada efek samping? Monitoring Kumpulkan 3. (How long) à Berapa lama gejala
3. Apakah perlu di rujuk ke dan Evaluasi data tersebut dirasakan?
dokter?
4. (Action taken) à Apa yang sudah
dilakukan?
5. (Medication being taken) à
Apakah sudah konsumsi obat?

Berikan Penilaian
Lakukan apa yang sudah Implementasikan penilaian 1. Apa faktor penyebabnya?
direncanakan (Konsumsi obat-obatan tertentu
seperti NSAID, makanan atau
lifestyle)
2. Apakah ada gejala yang pelu
Buatlah
rencana diwaspadai (Red flags)?
3. Apakah pasien rutin
1. Regimen terapi yang disarankan berdasarkang gejala menggunakan obat-obatan
2. Konseling dan informasi yang perlu diberikan (Khasiat tertentu atau terdapat komorbid?
produk, aturan pakai, lama penggunaan, efek samping, cara 4. Bisa diatasi dengan
penyimpanan, interaksi dengan obat-obatan lain, swamedikasi atau tidak?
kontraindikasi atau peringatan dan perhatian)
3. Rencana evaluasi pasca konsumsi Permenkes No. 73 Tahun 2016. Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek 19
D i p i r o e t a l ( 2 0 2 0 ) . P h a r m a c o t h e r a p y : A P a t h o p h y s i o l o g i c A p p r o a c h 1 1 th E d i t i o n . M C G r a w H i l l
20
21
22
SUMMARY

“ •


Ulkus lambung merupakan penyakit kronis lambung akibat berbagai faktor
terutama infeksi bakteri H.Pylori dan Obat NSAIDs.
Gejala dispepsia merupakan salah satu gejala yang terjadi pada pasien ulkus
lambung.
• Apoteker di Apotek dapat melakukan swamedikasi berdasarkan penilaian kondisi
pasien, termasuk gejala yang diduga dispepsia dengan obat-obatan tradisional,
bebas, bebas terbatas, maupun DOWA.
• Gastin force direkomendasikan oleh Perhimpunan Gastroenterologi Indonesia
2021 sebagai pilihan terapi dispepsia fungsional, dengan kerja multitarget untuk
semua gejala dispepsia fungsional.
• Semua produk sirup SOHO (termasuk Gastin Force dan IMF Kids) sudah dapat
rekomendasi BPOM bebas EG-DEG.
Terima kasih J

Anda mungkin juga menyukai