Belakang ini, kualitas udara di DKI Jakarta masuk ke dalam kategori tidak sehat. Buruknya kualitas udara ini
dapat mengancam kesehatan masyarakat jika tidak segera ditangani lebih lanjut. Tentunya pemerintah sudah
menyiapkan solusi untuk meningkatkan kualitas udara di DKI Jakarta.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencabut izin lingkungan PT Karya Citra Nusantara (KCN) karena pencemaran
batu bara di Jakarta Utara. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta melalui Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup
Jakarta Utara memberi tindakan itu karena perusahaan tidak memenuhi sanksi administratif sesuai waktu yang
dijanjikan. Dengan begitu, aktivitas bongkar muat batu bara PT Karya Citra Nusantara (KCN) dibekukan.
Pembakaran batu bara dapat menyebabkan pencemaran udara karena batu bara adalah bahan bakar fosil
yang mengandung berbagai zat kimia dan mineral. Ketika batu bara dibakar, terjadi reaksi kimia yang
menghasilkan berbagai polutan, yang dapat dilepaskan ke udara. Beberapa pencemar utama yang dihasilkan
dari pembakaran batu bara meliputi:
• Karbon Dioksida (CO2): Pembakaran batu bara menghasilkan emisi CO2, yang merupakan gas rumah
kaca utama yang bertanggung jawab atas pemanasan global dan perubahan iklim.
• Partikulat: Pembakaran batu bara menghasilkan partikulat yang sangat halus (PM2,5 dan PM10), yang
dapat terhirup oleh manusia dan menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan,
penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya.
• Sulfur Dioksida (SO2): Batu bara sering mengandung sulfur, dan pembakarannya menghasilkan SO2,
yang dapat mengiritasi saluran pernapasan, menyebabkan asam hujan, dan berkontribusi terhadap
polusi udara.
• Nitrogen Oksida (NOx): Pembakaran batu bara juga menghasilkan NOx, yang dapat berkontribusi
terhadap pencemaran udara dan membentuk ozon troposferik, yang berkontribusi terhadap polusi
udara dan masalah kesehatan.
• Senyawa Organik Volatil (VOC): VOC dapat dilepaskan selama pembakaran batu bara dan berkontribusi
pada pembentukan ozon troposferik dan polusi udara dalam ruangan.
• Merkuri (Hg): Batu bara mengandung merkuri, dan pembakaran batu bara dapat menghasilkan emisi
merkuri, yang merupakan logam berat beracun yang dapat mengkontaminasi air dan lingkungan.
Mengatasi Polusi Udara yang Ada di DKI Jakarta
Maka dari itu, pemerintah memiliki peran yang sangat krusial dalam upaya serius menangani masalah polusi
udara di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Fakta bahwa polusi udara merupakan masalah serius
dengan dampak kesehatan masyarakat yang signifikan dan dampak lingkungan yang merusak memerlukan
tindakan tegas dan terkoordinasi dari pemerintah, baik pada tingkat lokal maupun nasional. Berikut adalah
beberapa langkah yang dapat diambil oleh pemerintah untuk mengatasi masalah polusi udara dengan lebih
serius:
.
Mengatasi polusi udara memerlukan komitmen jangka panjang dan kerja keras dari semua pihak, termasuk
pemerintah, industri, dan masyarakat. Dengan langkah-langkah yang tepat dan dukungan yang kuat, Jakarta
dan kota-kota lain di Indonesia dapat bergerak menuju masa depan yang lebih bersih dan lebih sehat dengan
udara yang lebih bersih.
Tak hanya pemerintah, masyarakat tentu juga harus bisa turut mempercepat penanganan terkait
permasalahan polusi udara. Salah satu caranya dengan mengubah gaya hidup dengan menggunakan
transportasi publik ramah lingkungan, atau bersepeda. Selain itu, bersama kita harus mendorong pemerintah
berkomitmen serius menjalankan transisi energi!
Kesimpulan
Polusi udara di DKI Jakarta adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dan tindakan serius dari semua
pihak, termasuk pemerintah, industri, dan masyarakat. Salah satu penyebab utama polusi udara di Jakarta
adalah pembakaran batu bara, yang menghasilkan berbagai polutan berbahaya seperti karbon dioksida,
partikulat, sulfur dioksida, nitrogen oksida, senyawa organik volatil, dan merkuri.
Pemerintah DKI Jakarta telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah polusi udara, termasuk
pencabutan izin perusahaan yang mencemari udara dengan pembakaran batu bara. Namun, langkah-langkah
lebih lanjut diperlukan, termasuk peningkatan transportasi publik, insentif untuk kendaraan ramah lingkungan,
transisi ke energi bersih, regulasi yang ketat, kampanye pendidikan, penanaman pohon, inovasi teknologi, dan
kerjasama regional.
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam mengatasi masalah ini dengan mengubah gaya hidup mereka,
seperti menggunakan transportasi publik ramah lingkungan atau bersepeda. Dalam upaya bersama, kita dapat
bergerak menuju masa depan yang lebih bersih dan lebih sehat dengan udara yang lebih bersih. Selain itu,
penting untuk mendorong pemerintah untuk menjalankan transisi energi yang lebih cepat menuju sumber
energi yang lebih bersih, sehingga polusi udara dapat diminimalkan dan kualitas udara yang lebih baik dapat
dicapai untuk kesejahteraan masyarakat Jakarta dan lingkungan yang berkelanjutan.