Anda di halaman 1dari 10

KAJIAN KURIKULUM PENDIDIKAN FORMAL - NON FORMAL - PENDIDIKAN KEJURUAN

Nama Anggota :
 Del Piera Anggie Nakata (2020007102)
 Devi Fitriyani (2020007082)
 Veni Nurmayanti (2020007088)
 Vina Laila Ramandhani (2020007087)
 Widya Lestari (2020007068)

No Faktor Pembeda Pendidikan Formal Pendidikan Non Formal Pendidikan Kejuruan tingkat
menengah (SMK)
(SD/SMP/SMA) (PAUD/Kesetaraan/LPK/SKB/…)
1. Tujuan Membantu lingkungan Mengembangkan potensi peserta Untuk menyiapkan peserta didik
keluarga untuk mendidik didik dengan penekanan pada untuk bekerja dan mampu
dan mengajar, memperbaiki, penguasaan pengetahuan dan bersaing dalam proses
memperluas pengetahuan, keterampilan fungsional serta pekerjaannya kedepan.
dan tingkah laku peserta pengembangan sikap dan Meningkatkan keimanan dan
didik yang dibawa dari kepribadian profesional. ketakwaan peserta didik.
keluarga serta membantu Menyiapkan peserta didik agar
pengembangan bakat. menjadi warga negara yang
mandiri dan bertanggung jawab.

2. Waktu
SD merupakan Pendidikan
Waktu pendidikan Non Formal Sekolah menengah kejuruan
dasar berlangsung selama
relatif singkat, mulai yang (SMK) adalah pendidikan formal
kurun waktu 6 tahun, dua
beberapa hari sampai beberapa yang menyelenggarakan
belas semester. SMP dan
mingggu, dan pada umumnya pendidikan kejuruan pada
SMA berlangsung selama 3
kurang dari 1 tahun jenjang pendidkan menengah
tahun.
setara dengan SMA waktu yang
ditempuh 3 tahun
3. Standar Isi PERATURAN MENTERI PERATURAN MENTERI Standar Isi SMK/MAK Sesuai
PENDIDIKAN NASIONAL PENDIDIKAN NASIONAL Permendikbud Nomor 34 Tahun
TENTANG STANDAR ISI REPUBLIK INDONESIA 2018
UNTUK SATUAN TENTANG STANDAR
Struktur Standar Isi SMK/MAK
PENDIDIKAN DASAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN
DAN MENENGAH. OLEH SATUAN PENDIDIKAN Struktur standar isi terdiri atas
NONFORMAL . area kompetensi, standar
Pasal 1
Pasal 1 (1) Setiap satuan kompetensi lulusan, sub standar
(1) Standar Isi untuk satuan pendidikan nonformal yang kompetensi lulusan, dan ruang
Pendidikan Dasar dan memberikan ijazah atau sertifikat lingkup materi.
Menengah yang selanjutnya kepada lulusannya wajib
Area kompetensi dan butir
disebut Standar Isi memenuhi standar pengelolaan
standar kompetensi lulusan
mencakup lingkup materi pendidikan oleh satuan pendidikan
merupakan bagian dari standar
minimal dan tingkat nonformal yang berlaku secara
kompetensi lulusan,
kompetensi minimal untuk nasional. (2) Standar pengelolaan
mencapai kompetensi pendidikan oleh satuan pendidikan sedang sub standar kompetensi
lulusan minimal pada nonformal sebagaimana dimaksud lulusan dan ruang lingkup materi
jenjang dan jenis pendidikan pada ayat (1) tercantum dalam merupakan bagian inti dari
tertentu. Lampiran Peraturan Menteri ini. standar isi.
Pasal 2 Satuan pendidikan
(2) Standar Isi sebagaimana Standar isi ini diorganisasikan
nonformal yang terbukti
dimaksud pada ayat (1) berdasarkan bidang keahlian dan
menyelenggarakan pendidikan
tercantum pada program keahlian. Secara umum
tidak sesuai dengan ketentuan
Lampiran Peraturan Menteri Standar isi ini terdiri atas bagian
sebagaimana dimaksud dalam
ini. umum dan bagian kejuruan.
Pasal 1 diberi sanksi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 3 Peraturan Menteri ini mulai
berlaku pada tanggal ditetapkan.
4. Proses Pembelajaran
Pendidikan non formal sebagai
Pendidikan formal adalah suatu sistem harus menekankan
kegiatan yang sistematis, proses pembelajaran sebagai
berstruktur, bertingkat “pemberdayaan” warga belajar,
yang dilakukan melalui interaksi proses pembelajaran bagi peserta
dimulai dari sekolah dasar
perilaku pendidik nonformal dan didik hingga tercapai berbagai
sampai perguruan tinggi dan
perilaku peserta didik/warga macam kompetensi, ketrampilan
yang setaraf dengannya,
belajar, baik diruang maupun dan sikap. Bagi individu,
termasuk didalamnya adalah
diluar ruangan. Maka dari itu kemapuan untuk belajar secara
kegiatan studi yang
proses pembelajaran haruslah terus menerus akan memberikan
berorientasi akademis dan
mampu menumbuhkan daya kreasi, kontribusi terhadap
umum, program spesialisasi, daya nalar, rasa keingintahuan, dan pengembangan kualitas hidup
dan latihan profesional yang eksperimentasi-eksperimentasi
dilaksanakan dalam waktu untuk menemukan kemungkinan-
yang terus kemungkina baru (meskipun
hasilnya keliru), menumbuhkan
demokrasi, memberikan
kemerdekaan, dan memberikan
toleransi kepada kekeliruan-
kekeliruan akibat kreativitas
berfikir.
5. Kelompok yang dilayani Pendidikan Non-formal melayani
masyarakat umum yang tidak dapat
mengikuti atau tidak
menyelesaikan satu jenjang
pendidikan formal
dapat digantikan melalui program
kesetaraan.

Pendidikan SD : Anak usia Pendidikan Kejuruan Tingkat


a. Menurut (UU No. 20/2003 pasal
6-13 tahun menengah melayani masyarakat
26 ayat (5): Kursus dan pelatihan
umum dengan ketentuan sudah
diselenggarakan bagi
Pendidikan SMP : Anak usia mendapatkan ijazah SMP dan
masyarakat yang memerlukan
12-15 tahun berusia 15-18 tahun. Peserta
bekal pengetahuan, keterampilan,
didik dapat memilih sekolah
kecakapan hidup,
Pendidikan SMA : Anak sesuai dengan bakat dan minat
dan sikap untuk mengembangkan
usia 15-18 tahun siswa.
diri,
mengembangkan profesi,
bekerja, usaha mandiri, dan/atau
melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi.
b. Pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan nonformal
diselenggarakan pada
Kelompok Bermain (KB)
rentang usia anak 2 – 4 tahun,
Taman Penitipan Anak (TPA)
rentang usia anak 3 bulan – 2
tahun, atau bentuk lain yang
sederajat (Satuan PAUD
Sejenis/SPS) rentang usia anak
4 – 6 tahun. Pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan
informal diselenggarakan pad
pendidikan keluarga atau
pendidikan yang diselenggarakan
oleh
lingkungan, bagi orangtua yang
mempunyai anak usia 0 – 6
tahun.

c. Taman Bacaan Masyarakat


disediakan bagi seluruh lapisan
warga masyarakat, mulai dari
anak usia dini sampai
orangtua. d. Sasaran program
Pendidikan Kesetaraan -Paket
A adalah warga negara Indonesia
yang ingin memperoleh
pendidikan setara SD/MI, -
Peserta didik Paket B setara
SMP/ MTs -Peserta didik Paket
C setara SMA/ SMK/ MA
6. Standar Pengajar Berikut ini, Peraturan Peraturan Mendiknas RI No 16
Menteri Pendidikan Tahun 2007 tentang Standar
Nasional Republik Kualifikasi Akademik dan
Indonesia yang berkaitan Kompetensi Guru.
dengan Standar Pendidik  Kualifikasi akademik
dan Tenaga Kependidikan. guru SMK/MAK, harus
memiliki kualifikasi
* Peraturan Menteri
Standar pengajar pendidikan non akademik pendidikan
Pendidikan Nasional
formal adalah tenaga kerja yang minimum diplima empat
Republik Indonesia No 12
menangani pendidikan non formal (D-IV) atau sarjana (S1)
Tahun 2007 tentang Standar
yang bertugas merencanakan dan program studi yang
Pengawas
melaksanakan proses sesuai dengan mata
Sekolah/Madrasah.
pembelajaran. pelajaran yang
* Peraturan Menteri
diajarkan/diampu, dan
Pendidikan Nasional
diperoleh dari program
Republik Indonesia No 13
studi yang terakreditasi.
Tahun 2007 tentang Standar
 Empat kompetensi utama:
Kepala Sekolah/Madrasah.
kompetensi pedagogik,
* Peraturan Menteri kompetensi kepribadian,
Pendidikan Nasional kompetensi sosial, dan
Republik Indonesia No 16 kompetensi profesional
Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.

* Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional
Republik Indonesia No 24
Tahun 2008 tentang Standar
Tenaga Administrasi
Sekolah.

* Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional
Republik Indonesia No 25
Tahun 2008 tentang Standar
Tenaga Perpustakaan
Sekolah/Madrasah.

* Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional
Republik Indonesia No 27
Tahun 2008 tentang Standar
Kulifikasi Akademik dan
Kompetensi Konselor.

7. Evaluasi a. Evaluasi dilakukan dalam


rangka pengendalian mutu Pada Sekolah Menengah
pendidikan secara nasional Kejuruan (SMK) terdapat
sebagai bentuk akuntabilitas perbedaan bentuk laporan
penyelenggara pendidikan evaluasi, hal ini bisa kita lihat
kepada pihak-pihak yang pada buku laporan evaluasi yang
berkepentingan. dikenal dengan raport, ijzasah.
Isi laporan evaluasi tentunya
didasari oleh teori pengambilan
b. Evaluasi dilakukan didasarkan pada program
keputusan dan teori perubahan.
terhadappeserta didik, pengajaran yang meliputi materi
Rancangan evaluasi sesuai dengan
lembaga, dan program pelajaran itu sendiri sesuai
kriteria ilmiah (seperti validitas
pendidikan pada jalur kurikulum yang telah ditetapkan.
internal dan eksternal, reliabilitas
formal dan nonformal untuk Dalam program pembelajaran
dan objektivitas), kepraktisan
semua jenjang, satuan, dan sekolah kejuruan terdapat
(relevansi), derajat kepentingan,
jenis laporan hasil uji kompetensi
lingkup, kredibilitas, ketepatan
pendidikan. yang tidak ada pada program
waktu dan kualitas dan nilai
sekolah menengah umum.
tampilan program (efesiensi)
c. Evaluasi hasil belajar Kompentensi ini dapat diartikan
peserta didik dilakukan oleh kemampuan yang dimiliki oleh
pendidik untuk memantau seseorang dalam bidang
proses, pengetahuan, keterampilan dan
kemajuan, dan perbaikan sikap yang tampak dalam dalam
hasil belajar peserta didik bentuk unjuk kerja yang telah
secara berkesinambungan ditetapkan.
d. Evaluasi peserta didik,
satuan pendidikan, dan
program pendidikan
dilakukan oleh lembaga
mandiri secara berkala,
menyeluruh, transparan, dan
sistemik untuk menilai
pencapaian standar nasional
pendidikan.

e. Pemerintah dan
Pemerintah Daerah
melakukan evaluasi
terhadap pengelola, satuan,
jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan.

f. Masyarakat dan/atau
organisasi profesi dapat
membentuk lembaga yang
mandiri untuk
melakukan evaluasi
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 58.

g. Ketentuan mengenai
evaluasi sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1)
dan ayat (2) diatur lebih
lanjut dengan Peraturan
Pemerintah

Pembahasan: (Berikan penjelasan secara ilmiah, arah pengembangan kurikulum pada Abad 21)
Ciri abad 21 menurut Hernawan (dalam Hidayat dan Patras) adalah meningkatkannya interkasi antar warga dunia bak secara langsung maupun
tidak langsung, semakin banyaknya informasi yang tersedia dan dapat diperoleh, meluasnya cakrawala intelektual, munculnya arus keterbukaan
dan demokratisasi bak dalam politik maupun ekonomi, memanjangnya jarak budaya antara generasi tua dan generasi muda, meningkatnya
kepedulian akan perlunya dijaga keseimbangan dunia, meningkatny akesadaran akan saling ketergantungan ekonomis, dan mengaburnya batas
kedaulatan budaya tertentu karena tidak terbendungnya informasi.

Anda mungkin juga menyukai