Anda di halaman 1dari 20

KEBIJAKAN KURIKULUM 2013 (SMALB)

I. Rasional Pengembangan Kurikulum SMALB

Kurikulum SMALB dikembangkan untuk peserta didik berkebutuhan khusus atau berkelainan
pada usia sekolah tingkat SMALB. UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dalam Pasal 5 ayat (1) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan anak berkelainan
adalah warga negara yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/ atau
sosial.
Atas dasar itu, pengembangan Kurikulum SMALB dilakukan dalam rangka sebagai berikut:
A. Mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk mengembangkanpotensi peserta
didik berkebutuhan khusus agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab;
B. Mewujudkan hak anak berkebutuhan khusus untuk memperoleh pendidikan khusus
C. Mengakomodasi unsur-unsur baru dalam dunia pendidikan terutama yang terkait
dengan hal sebagai berikut:
1) Perubahan ketentuan terhadap 4(empat) unsur Standar Nasional Pendidikan sesuai
dengan perubahan pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
2) Perubahan 4(empat) unsur Standar Nasional Pendidikan yang ditetapkan dengan:
a) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan;
b) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor64 Tahun 2013 tentang
Standar lsi;
c) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses;
d) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian.
3) Perubahan kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ditetapkan dengan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor69 Tahun 2013

1
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas,
Kompetensi Dasar (KD) disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis ketunaan
peserta didik SMALB.
4) Perubahan implementasi kurikulum yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81a Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum.
D. Mengubah pandangan terhadap kurikulum yang selama ini hanya sebagai daftar mata
pelajaran.
E. Beberapa landasan dalam rasional pengembangan kurikulum 2013 SMALB :
1. Landasan Yuridis
Permendikbud No. 40 Th. 2014, UU Nomor 20 Th 2003 pasal 1 ayat 19, UU
SISDIKNAS No. 20 Th 2003 pasal 3, PP 32 Pasal 1 Ayat 5.
2. Landasan Teoritisk
Produk Pendidikan bukan sekedar afektif, kognitif & psikomotor yang terpisah-
pisah tetapi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan yang dicapai secara integratif
pada semua mata pelajaran.
3. Landasan Empirik
Setiap 10 tahun ditinjau ulang, Untuk siswa A, B, C, D, & Autis) pengalaman kita
KTSP th 2006 dibuat 2004, sekarang 2014 kurikulum 2013 SMALB.
4. Landasan Futuritik
Generasi Emas, Kemandirian kita lihat hasil penelitian MP3EI diperkirakan th 2030
Indonesia berkembang dan diharapkan anak indonesia memiliki kemandirian agar
bisa ikut bersaing dengan bangsa-bangsa lain.
II. Elemen Perubahan Kurikulum SMALB

Standar Standar Proses


Kompetensi Lulusan

Standar Isi Standar Penilaian

Deskripsi beberapa elemen perubahan tersebut dapat dilihat pada table berikut:

2
1. Elemen perubahan Standar Kompetensi Lulusan

Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK

Kompetensi Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang
Lulusan meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan

Kedudukan mata Kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi
pelajaran (ISI) mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi.

Pendekatan Kompetensi dikembangkan melalui:


(ISI)
Tematik terpadu dalam Mata Mata Vokasinal
semua mata pelajaran pelajaran pelajaran

2. Elemen Perubahan Standar Isi

Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
• Holistik • TIK • Perubahan • Penambahan
berbasis sains menjadi media sistem: ada jenis keahlian
(alam, sosial, semua matapelajaran berdasarkan
dan budaya) matapelajaran wajib dan ada spektrum
• Jumlah • Pengemba matapelajaran kebutuhan (6
matapelajaran ngan diri pilihan program
dari 10 terintegrasi pada • Terjadi keahlian, 40
Struktur
menjadi 6 setiap pengurangan bidang keahlian,
Kurikulu
• Jumlah jam matapelajaran matapelajaran 121 kompetensi
m (Mata
bertambah 4 dan yang harus keahlian)
pelajaran
JP/minggu ekstrakurikuler diikuti siswa • Pengurangan
dan
akibat • Jumlah • Jumlah jam adaptif dan
alokasi
perubahan matapelajaran bertambah 1 normatif,
waktu)
pendekatan dari 12 menjadi JP/minggu penambahan
(ISI)
pembelajaran 10 akibat produktif
• Jumlah jam perubahan • produktif
bertambah 6 pendekatan disesuaikan
JP/minggu akibat pembelajaran dengan trend
perubahan perkembangan di
pendekatan Industri
pembelajaran

3
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK

Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan


Konfirmasi tetapi sekarang dilengkapi dengan Mengamati, Menanya,
Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah
dan masyarakat
Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
Proses
Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
pembelajaran
• Tematik dan • IPA dan IPS • Adanya mata • Kompetensi
terpadu masing-masing pelajaran keterampilan
diajarkan wajib dan yang sesuai
secara terpadu pilihan sesuai dengan standar
dengan bakat industri
dan minatnya

3. Elemen perubahan standar proses

4. Elemen perubahan Standar penilaian

Elemen Deskripsi

SD SMP SMA SMK

• Penilaian berbasis kompetensi


• Pergeseran dari penilaian yang semua melulu melalui tes [mengukur
kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja], sekarang menuju penilaian
otentik [mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Penilaian hasil berdasarkan proses dan hasil]
belajar • Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar
didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian

4
Elemen Deskripsi

SD SMP SMA SMK

Ekstrakurikuler • Pramuka(wajib) • Pramuka (wajib) • Pramuka (wajib) Pramuka


• UKS • OSIS • OSIS (wajib)
• PMR • UKS • UKS OSIS
• Bahasa Inggris • PMR • PMR UKS
• Dll • Dll PMR
• Dll

Perbandingan kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013

KTSP 2006 Kurikulum 2013 Ket

Mata pelajaran tertentu mendukung Tiap mata pelajaran mendukung Semua Jenjang
kompetensi tertentu semua kompetensi [sikap,
keterampilan, pengetahuan]

Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri Mata pelajaran dirancang terkait Semua Jenjang
dan memiliki kompetensi dasar sendiri satu dengan yang lain dan memiliki
kompetensi dasar yang diikat oleh
kompetensi inti tiap kelas

Bahasa Indonesia sejajar dengan mapel Bahasa Indonesia sebagai penghela SD


lain mapel lain [sikap dan keterampilan
berbahasa]

Tiap mata pelajaran diajarkan dengan Semua mata pelajaran diajarkan Semua Jenjang
pendekatan berbeda dengan pendekatan yang sama
[saintifik] melalui mengamati,
menanya, mencoba, menalar,....

Tiap jenis konten pembelajaran Bermacam jenis konten SD


diajarkan terpisah [separated pembelajaran diajarkan terkait dan
curriculum] terpadu satu sama lain [cross
curriculum atau integrated

5
KTSP 2006 Kurikulum 2013 Ket

curriculum]

Konten ilmu pengetahuan SD


diintegrasikan dan dijadikan
penggerak konten pembelajaran
lainnya

III. Karakteristik Kurikulum SMALB

Pengembangan Kurikulum SMALB mempertimbangkan karakteristik anak


berkebutuhan khusus :
1) Mengembangkan keseimbangan antara dimensi sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan untuk dapat diterapkan dalam berbagai situasi, baik
di sekolah maupun di masyarakat;
2) Memberikan pengalaman belajar yang terencana agar apa yang dipelajari di sekolah
dapat diterapkan di dalam kehidupan masyarakat dan sekaligus memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar;
3) Memberikan waktu yang cukup leluasa dan fleksibel untuk mengembangkan potensi
diri yang bermanfaat terutama bagi kehidupan dirinya; dan
4) Mengembangkan kompetensi yang dirumuskan dalam bentuk kompetensi inti kelas
dan dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran.
Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi
dasar, di mana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.
Kompetensi dasar dikembangkan dengan mengacu pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar matapelajaran dan
kesinambungan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
IV. Komponen Kurikulum SMALB
Komponen pokok kurikulum SMALB meliputi: kompetensi (SKL, KI, dan KD), materi, proses, dan
penilaian.
A. Kompetensi
Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran,

6
menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu. (Pasai 1 ayat 4
PP no 32 th 2013).
Menurut kebijakan kurikulum 2013, kompetensi meliputi: Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi dasar (KD)
1. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.(pasal 1 ayat 5 PP no 32 th 2013).
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang
diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah. ( lampiran permendikbud No.54 tahun 2013)
Standar Kompetensi Lulusan SMALB meliputi:
Dimensi Kualifikasi kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan
kejadian
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

2. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melalui kompetensi Inti, integritas vertical berbagai kompetensi dasar pada kelas
yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan

7
4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Kompetensi Inti untuk SMALB dirumuskan dengan menggunakan kluster sebagai berukut:
1) Kluster “Normal” mencangkup Tunanetra, Tunarungu, Tunadaksa Ringan, dan
Tunalaras.
2) Kluster “Di Bawah Normal” mencangkup Tunadaksa Sedang, Tunagrahita Ringan,
Tunagrahita Sedang, Tunaganda dan Autis.
Kompetensi Inti untuk Kluster Normal (Tunanetra, Tunarungu, tunadaksa Ringan, dan
Tunalaras) adalah sebagai mana yang tercantum dalam table berukut ini:
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS X KELAS XI KELAS XII
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya
2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, jujur, disiplin, jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli
(gotong royong, (gotong royong, (gotong royong,
kerjasama, toleran, kerjasama, toleran, kerjasama, toleran,
damai), santun, damai), santun, responsif damai), santun, responsif
responsif dan pro-aktif dan pro-aktif dan dan pro-aktif dan
dan menunjukkan menunjukkan sikap menunjukkan sikap positif
sikap positif sebagai positif sebagai bagian sebagai bagian dari solusi
bagian dari solusi atas dari solusi atas berbagai atas berbagai
berbagai permasalahan permasalahan dalam permasalahan dalam
dalam berinteraksi berinteraksi secara berinteraksi secara efektif
secara efektif dengan efektif dengan dengan lingkungan sosial
lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan dan alam serta dalam
alam serta dalam alam serta dalam menempatkan diri sebagai
menempatkan diri menempatkan diri cerminan bangsa dalam
sebagai cerminan sebagai cerminan bangsa pergaulan masyarakat
bangsa dalam dalam pergaulan Indonesia dan dunia.
pergaulan masyarakat masyarakat Indonesia
Indonesia dan dunia. dan dunia.

8
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS X KELAS XI KELAS XII

3. Memahami dan 3. Memahami, 3. Memahami, menerapkan,


menerapkan menerapkan, dan menganalisis dan
pengetahuan faktual, menganalisis mengevaluasi
konseptual, prosedural pengetahuan faktual, pengetahuan faktual,
sederhana berdasarkan konseptual dan konseptual, prosedural,
rasa ingintahunya prosedural sederhana dan metakognitif
tentang ilmu berdasarkan rasa ingin sederhana berdasarkan
pengetahuan, tahunya tentang ilmu rasa ingin tahunya tentang
teknologi, seni, pengetahuan, teknologi, ilmu pengetahuan,
budaya, dan seni, budaya, dan teknologi, seni, budaya,
humaniora dengan humaniora dengan dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan wawasan kemanusiaan wawasan kemanusiaan,
dan menerapkan dan menerapkan peradaban dan
pengetahuan pengetahuan prosedural menerapkan pengetahuan
prosedural sederhana sederhana dalam bidang prosedural sederhana
pada bidang kajian kajian yang spesifik pada bidang kajian yang
yang spesifik sesuai sesuai dengan spesifik sesuai dengan
dengan kemampuan kemampuan bakat dan bakat dan minatnya untuk
bakat dan minatnya minatnya untuk memecahkan masalah.
untuk memecahkan memecahkan masalah.
masalah.
4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar, dan 4. Mengolah, menalar dan
dan menyaji dalam menyaji dalam ranah menyaji dalam ranah
ranah konkret konkret sederhana konkret dan ranah abstrak
sederhana terkait terkait dengan sederhana terkait dengan
dengan pengembangan pengembangan dari yang pengembangan dari yang
dari yang dipelajarinya dipelajarinya di sekolah dipelajarinya di sekolah
di sekolah secara secara mandiri dan secara mandiri, bertindak
mandiri, dan mampu mampu menggunakan secara efektif dan kreatif
menggunakan metoda metoda sesuai kaidah serta mampu
sesuai kaidah keilmuan. menggunakan metoda

9
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS X KELAS XI KELAS XII
keilmuan. sesuai kaidah keilmuan

Kluster “Di Bawah Normal” mencangkup Tunadaksa Sedang, Tunagrahita Ringan,


Tunagrahita Sedang, Tunaganda dan Autis adalah sebagaimana yang tercantum
Dalam table berikut ini :
KOMPETENSIINTI KELAS KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
X KELAS XI KELAS XII
1. Mengamalkan ajaran 1. Mengamalkan ajaran 1. Menghayati dan
agama yang dianutnya agama yang dianutnya mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, 2. Memiliki perilaku 2. Menunjukan perilaku
disiplin, tanggung jujur, disiplin, jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, dan tanggung jawab, jawab, santun, peduli,
peduli dalam santun, peduli dan percaya diri dan cinta
berinteraksi dengan percaya diri dalam tanah dalam berinteraksi
teman dan guru. berinteraksi dengan dengan teman dan guru.
teman dan guru.
3. Memahami 3. Memahami 3. Memahami pengetahuan
pengetahuan factual pengetahuan factual factual dan konseptual
dengan cara mengamati dengan cara mengamati dengan cara mengamati
(mendengar dan (mendengar dan (mendengar dan melihat)
melihat) mencoba dan melihat) mencoba dan mencoba serta menanya
menanya berdasarkan menanya berdasarkan berdasarkan rasa ingin
rasa ingin tahu tentang rasa ingin tahu tentang tahu secara kritis tentang
dirinya dan benda- dirinya dan benda- dirinya, makhluk ciptaan
benda yag dijumpainya benda yag dijumpainya Tuhan dan kegiatannya
di sekolah di rumah dan di sekolah dan benda-benda yag
dijumpainya di rumah,
sekolah dan masyarakat.
4. Menyajikan 4. Menyajikan pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan
pengetahuan dalam factual dalam bahasa factual dalam bahasa
bahasa yang jelas yang jelas dan logis dalam yang jelas dan logis dan

10
KOMPETENSIINTI KELAS KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
X KELAS XI KELAS XII
dalam gerakan yang gerakan yang sistematis, dalam karya
mencerminkan anak mencerminkan anak yang estetis, dalam
sehat. sehat dan dalam tindakan gerakan yang
yang mencerminkan mencerminkan anak
perilaku anak berakhlak sehat dan dalam tindakan
mulia. yang mencerminkan
perilaku anak berakhlak
mulia.

3. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar setiap matapelajaran dirumuskan untuk mencapai
kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik dan kemampuan awal peserta didik,
serta ciri matapelajaran.
Penjelasan lebih lanjut tentang kompetensi dasar ini akan diuraikan pada bagian
struktur kurikulum SMALB.

B. Pemahaman Materi Ajar ( Bahan Ajar)


a. Materi ajar atau bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan
guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
b. Materi ajar yang disusun secara sistematis sesuai dengan tuntutan KI-KD pada setiap
Mapel
c. Segala bentuk bahan ajar dari lingkungan dan sumber lain yang digunakan guru dalam
pembelajaran.
d. Materi Ajar berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika
atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng
semata.

C. Pemahaman Proses Pembelajaran


a. Kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang
semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

11
diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta
berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan
pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi
kompetensi yang diharapkan.
b. Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

c. Kurikulum 2013 (SMALB) menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam


pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
d. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud
meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua
mata pelajaran.
e. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antarmata
pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran
berbasis penyingkapan/ penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong
kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual,baik individual
maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran
yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).

D. Pemahaman penilaian
Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian
diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian
nasional, dan ujian sekolah/madrasah, yang diuraikan sebagai berikut:
a. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara
komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, sampai keluaran
(output) pembelajaran. Meskipun implementasi kurikulum 2013 banyak menerapkan
penilaian otektik yang menuntut guru menilai kemampuan siswa dan proses belajar

12
siswa secara terus menerus, guru masih diberi peluang untuk melakukan penilaian non-
otentik seperti pada saat ulangan atau ujian.
b. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara
reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan.
c. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai
keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan
dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan
keterampilan.
d. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau
kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.
e. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodic untuk menilai
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
f. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelahmelaksanakan 8 – 9 minggu
kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator
yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
g. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada
semester tersebut.
h. Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan
pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian
tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.

V. Struktur Kurikulum SMALB


Struktur Kurikulum SMALB merupakan pengorganisasian kompetensi inti, mata pelajaran,
beban belajar, dan kompetensi dasar pada setiap Sekolah Menengah Atas Luar Biasa
(SMALB).
A. Kompetensi Inti
Adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik menamatkan suatu program atau jenjang
kelas.

13
B. Mata pelajaran
Mengacu pada Kompetensi Inti Kelas, matapelajaran untuk peserta didik
SMALB dikelompokkan sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

KELAS DAN ALOKASI


KELOMPOK MATA PELAJARAN WAKTU PER MINGGU
X XI XII
I KELOMPOK WAJIB 22 22 22
II Kelompok Akademik 4 4 4
(disediakan 1 (satu) mata pelajaran sesuai dengan
minat)
III KELOMPOK KEMANDIRIAN
(Disediakan maksimal 2 (dua) mata pelajatan 16 18 18
sesuai kebutuhan
IV KELOMPOK KOMPEN SATORIS
(disediakan 1 (satu) mata pelajaran sesuai jenis 2 2 2
kelainan)
JUMLAH JAM PELAJARAN PER MINGGU 42 44 44

Rincian mata pelajaran yang tercakup dalam setiap kelompok tersebut tercantum dalam tabel berikut:

14
KELAS DAN ALOKASI
KELOMPOK MATA PELAJARAN WAKTU PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (wajib)
Wajib A
1. Pendidikan agama dan Budi pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 3 3 3
4. Matematika 3 3 3
5. Sejaran Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib) :
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B Per Minggu 22 22 22
Kelompok C (Pilihan Peminatan)
1. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
2. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
3. Ilmu Bahasa dan Budaya 4 4 4
Alokasai Waktu untuk 1 (satu) Mata pelajaran 4 4 4
Kelompok D (Pilihan Kemandirian)*)
1. Teknologi Informasi dan Komunikasi 8 9 9
2. Akupesur 8 9 9
3. Elektronika 8 9 9
4. Otomotif 8 9 9
5. Pariwisata 8 9 9
6. Tata Kecantikan 8 9 9
7. Tata Boga 8 9 9
8. Tata Busana 8 9 9
9. Komunikasi 8 9 9
10. Jurnalistik 8 9 9
11. Seni Pertunjukan 8 9 9
12. Seni Rupa dan Kriya 8 9 9

15
KELAS DAN ALOKASI
KELOMPOK MATA PELAJARAN WAKTU PER MINGGU
X XI XII
Alokasi Waktu 2 (dua) Mata Pelajaran 16 18 18
Kelompok E Program Kebutuhan Khusus **)
1. Pengembangan Orientsi dan Mobilitas ( Tunanetra)
2. Bina komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama ( Tunarungu)
3. Pengembangan Bina Diri (Tunagrahita)
4. Pengembangan Bina Diri dan Bina Gerak (Tunadaksa) ***) 2 Jam Pelajaran
5. Pengembangan Bina pribadi dan Sosial ( Tunalaras)
6. Pengembangan Bina Komunikasi Interaksi Sosial dan Perilaku
Alokasi Waktu untuk 1 (satu) Mata Pelajaran 2 2 2
JUMLAH JAM PELAJARAN PER MINGGU 42 44 44

Keterangan:
*) Nomor 1-4 Peminatan IPA: Nomor 5-8 peminatan IPS; 9 -12 peminatan Bahasa dan
Budaya. (sesuai potensi dan kemampuan PDBK)
**) Program Kebutuhan Khusus dilakukan sebagai bentuk kompensasi atau
penguatan akibat kelainan yang dialami anak berkebutuhan khusus,
dengan tujuan meminimalkan hambatan dan meningkatkan akses dalam
mengikuti pendidikan dan pembelajaran yang lebih optimal. Program
kebutuhan khusus bukan mata pelajaran, tetapin wajib diberikan sesuai
dengan peserta didik berkebutuhan khusus.
***) Ekuifalen 2 Jam Pelajaran

C. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu
minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di SMALB dinyatakan dalam jam pembelajaran per mmggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas X adalah 40 jam pembelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas XI dan XII adalah 42 jam pembelajaran.
c. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit.

16
2. Beban belajar di Kelas X, XI, dan XII dalam satu semester paling sedikit
18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
3. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu, dan paling
banyak 20 minggu.
4. Beban belajar di kelas XII pada semester genap paling sedikit 14 minggu, dan paling
banyak 16 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun paling sedikit 36 minggu, dan paling banyak 40
minggu.
6. Setiap satuan pendidikan boleh menambah jam belajar per minggu
berdasarkan pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/ atau
kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap
penting.

D. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar setiap matapelajaran dirumuskan untuk mencapai kompetensi
inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu
matapelajaran
Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan
pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
a. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI-l;
b. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
c. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3; dan
d. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam
rangka menjabarkan KI-4.

Contoh KI- KD Kelas X C pada mata pelajaran Bahasa Indonesia:


Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
KI-1 1.1 Meresapi makna anugerah Tuhan Yang
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Maha Esa berupa Bahasa Indonesia yang
diakui sebagai bahasa persatuan yang
yang dianutnya sesuai dengan kemampuan kokoh dan sarana belajar untuk

17
anak berkebutuhan khusus. memperoleh ilmu pengetahuan
1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan Yang Maha
Esa atas keberadaan lingkungan dan
sumber daya alam, alat teknologi modern
dan tradisional, perkembangan teknologi,
energi serta permasalahan sosial

KI-2 2.1Memiliki kepedulian terhadap gaya, gerak,


Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, energi panas, bunyi dan cahaya melalui
penggunaan Bahasa Indonesia
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, 2.2Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif terhadap penggunaan alat teknologi
modern dan tradisional, melalui
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai pemanfaatan Bahasa Indonesia
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan 2.3Memiliki perilaku santun dan jujur dalam
jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi
dalam berinteraksi secara efektif dengan 2.4Memiliki kepedulian terhadap lingkungan
lingkungan sosial dan alam serta dalam dan sumber daya alam melalui
pemanfaatan Bahasa Indonesia
menempatkan diri sesuai dengan kemampuan 2.5Memiliki perilaku jujur dan santun terhadap
anak berkebutuhan khusus. nilai peninggalan sejarah di Indonesia
melalui pemanfaatan Bahasa Indonesia
KI-3 3.1 Mengenal informasi dari teks anekdot
Memahami,menerapkan, menganalisis dalam Bahasa Indonesia lisan dan tulis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dengan memilih dan memilah kosa kata
baku
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
3.2 Mengenal isi teks laporan hasil observasi
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan dalam Bahasa Indonesia lisan dan tulis
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, dengan memilih dan memilah kosa kata
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait baku
penyebab fenomena dan kejadian, serta 3.3 Mengenal teks prosedur sederhana dalam
menerapkan pengetahuan prosedural pada Bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosa kata baku
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
3.4 Mengenal informasi dari eksposisi dalam
dan minatnya untuk memecahkan masalah. Bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosa kata baku
KI-4 4.1Mengidentifikasi informasi dari teks anekdot
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah dalam Bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah kosa kata
konkret dan ranah abstrak terkait dengan baku
pengembangan dari yang dipelajarinya di 4.2 Menulis teks laporan hasil observasi dalam
Bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
sekolah secara mandiri, dan mampu memilih dan memilah kosa kata baku
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 4.3Memaparkan prosedur sederhana dalam
Bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosa kata baku
4.4Mengidentifikasi informasi dari eksposisi
dalam Bahasa Indonesia lisan dan tulis
18
dengan memilih dan memilah kosa kata
baku

19
20

Anda mungkin juga menyukai