Alat berat adalah alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam
melakukan pekrjaan suatu struktur.
Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebut
berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapat dibagi
atas tujuh fungsi dasar.
1
1.3.2 Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Fungsi dari alat ini adalah
untuk menggali, seperti dalam pekerjaan pembuatan basement atau saluran.
Beberapa alat berat digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang
termasuk dalam kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan
clamshell.
Truk maupun wagon memerlukan alat lain yang membantu memuat material
ke dalamnya. Sedangkan crane termasuk di dalam kategori alat
pengangkutan vertikal.
2
1.3.4 Alat Pemindahan Material
Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak di gunakan
sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk menindahkan material dari
satu alat ke alat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindahan
material.
Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan baik itu jalan tanah dan
jalan dengan pengerasan lentur maupun pengerasan kaku. Yang termasuk
sebagai alat pemadatan adalah tamping roller, pneumatic-tired,
compactor, dan lain-lain.
3
1.3.6 Alat Pemroses Material
Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu
bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan
bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk dalam alat ini
adalah crusher. Alat yang dapat mencampur material untuk pembuatan beton
maupun aspal dikategorikan ke dalam alat pemroses material
seperti concrete batch plant dan asphalt mixing plant.
4
1.4 Klasifikasi Operasional Alat Berat
Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat lain
atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi, klasifikasi alat berdasarkan
pergerakannya dapat dibagi atas :
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil
dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau
roda kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak
pada conveyor belt Untuk beberapa jenis alat berat
seperti truck, scraper atau motor grader, alat penggeraknya adalah ban karet.
Untuk alat-alat seperti backhoe, alat penggeraknya bisa salah satu dari kedua
jenis di atas.
Umumnya penggunaan ban karet dijadikan pilihan karena alat berat dengan
ban karet mempunyai mobilitas lebih tinggi dari pada alat berat yang
menggunakan crawler. Alat penggerak ban karet juga menjadi pilihan untuk
kondisi permukaan yang baik. Sedangkan pada permukaan tanah yang
lembek, basah atau berpori umumnya digunakan alat berat beroda crawler
Terdapat faktor-faktor yang menjadi dasar pemilihan alat dengan
menggunakan roda ban dan roda crawler.
5
1.4.2 Alat Statis
Alat statis adalah alat berat yang berat yang dalam menjalankan fungsinya
tidak berpindah tempat. Yang termasuk dalam kategori ini
adalah tower crane, dan batching plant baik untuk beton maupun untuk aspal
serta crusher plant.
6
BAB II
PEMBIAYAAN ALAT BERAT
Kontraktor dapat saja membeli alat berat. Keuntungan dari pebelian ini
adalah biaya pemakaian per jam yang sangat kecil jika alat tersebut
digunakan secara optimal. Dilihat dari segi keuntungan perusahaan,
kepemilikan alat berat merupakan suatu faktor yang penting karena kadang-
kadang pemilik proyek melihat kemampuan suatu kontraktor berdasarkan
alat yang dimilikinya.
Alat dapat disewa dari perusahaan penyewaan alat berat. Sewa-beli alat
umumnya dilakukan jika pemakaian alat berat tersebut berlangsung dalam
jangka waktu yang lama. Sewa-beli maksudnya adalah karena jangka waktu
penyewaan yang lama maka pada akhir jasa penyewaan alat tersebut dapat
dibeli oleh pihak penyewa. Biaya pemakaian umumnya lebih tinggi daripada
memiliki alat tersebut, namun terhindar dari resiko biaya kepemilikan alat
berat.
Perbedaan dari alat berat yang disewa dengan disewa-beli adalah dari
lamanya penyewaan. Alat berat yang disewa umumnya dalam jangka waktu
yang tidak lama. Biaya pemakaian alat berat sewa adalah yang tertinggi,
akan tetapi tidak akan berlangsung lama karena penyewaan dilakukan pada
waktu yang singkat.
Biaya kepemilikan adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli suatu
alat berat. Biaya kepemilikan memiliki beberapa komponen, yaitu :
7
6. Pemeliharaan.
7. Depresiasi alat (penurunan nilai akibat kerusakan, keausan alat, umur
alat dan harga pasar).
2.2.1 Depresiasi
Dengan :
Bk = Bk-1 - Dk
Contoh 1:
8
Suatu alat berat dibeli dengan harga 500 juta rupiah dengan perkiraan
nilai sisa 75 juta rupiah. Alat tersebut mempunyai umur ekonomis 5
tahun. Hitunglah nilai alat tersebut pada kisaran umur ekonomis alat
berat tersebut!
0 0 0 500.000.000
9
Contoh 2:
Dst……..
10
K Dk (Rp) Bk(Rp)
0 0 500.000.000
1 141.666.667 358.333.333
2 113.333.333 245.000.000
3 85.000.000 160.000.000
4 56.666.667 103.333.333
5 28.333.333 75.000.000
k-1
Dk = R(1-R) xP
Pada awal umur alat, nilai buku dengan metode ini berkurang
dengan cepat. Nilai buku akhit tahun ke-k dihitung dengan
rumus:
k
Bk = (1-R) x P
11
Contoh 3:
Pembahasan:
Dk = R(1-R)k-1 x P
Dk=1 = 0,4(1-0,4)k=1-1 x 500.000.000
= Rp200.000.000
Bk = (1-R)k x P
Bk=1 = (1-0,4)1 x 500.000.000 = Rp300.000.000
Bk=2 = (1-0,4)2 x 500.000.000 = Rp180.000.000
Dst……..
12
Nilai buku pada akhir tahun ke-k adalah:
K Dk (Rp) Bk(Rp)
0 0 500.000.000
1 200.000.000 300.000.000
2 120.000.000 180.000.000
3 72.000.000 108.000.000
4 33.000.000 75.000.000
5 0 75.000.000
Keterangan :
13
2.2.1.4 Metode Perhitungan Biaya Kepemilikan
Perhitungan biaya kepemilikan per tahun dilakukan dengan dua cara
yaitu dengan memperhitungkan bunga dan tanpa memperhitungkan
bunga. Biaya kepemilikan per tahun ditentukan dengan rumus:
14
Tanpa memperhitungkan bunga
15
BAB III
PERHITUNGAN SEWA ALAT BERAT
Biaya pemilikan alat adalah biaya untuk pemilikan kembali yang ditetapkan
sebagai biaya penyusutan dan biaya pembayaran bunga atas nilai modal peralatan.
Pengembalian modal dan bunga, setiap tahun dihitung. Cara perhitungan yang
umum dipakai adalah metode garis sebaga berikut :
( B−C ) x D+ F
G=
W
Biaya pemilikan atau biaya pengembalian modal per jam dapat pula
menggunakan formula sebagai berikut :
Harga alat
x 0 , 9 x CRF
waktu pengoperasian
( jam per tahun)
i x ( 1+i ) A
D(C . R . F)= A
( 1+i ) −1
16
Nilai n (Umur Factor Biaya Pengembalian Modal
Pemakaian) 10 % 12,5 % 15 %
Umur 12 Tahun 0,14676 0,16519 0,18448
Umur 11 Tahun 0,15396 0,17211 0,19107
Umur 10 Tahun 0,16275 0,18062 0,19925
Umur 9 Tahun 0,17364 0,19126 0,20957
Umur 8 Tahun 0,18744 0,20483 0,22285
Umur 7 Tahun 0,20541 0,22260 0,24036
Umur 6 Tahun 0,22961 0,23668 0,26424
Umur 5 Tahun 0,26300 0,28085 0,29832
Umur 4 Tahun 0,31547 0,33271 0,35027
Umur 3 Tahun 0,402111 0,41993 0,43479
Umur 2 Tahun 0,57619 0,59559 0,61512
Umur 1 Tahun 0,100000 0,12500 0,15000
17
BAB IV
DASAR-DASAR PEMINDAHAN TANAH MEKANIS
Material di suatu tempat atau ditempat asalnya disebut dengan material asli
atau bank material. Bila suatu bagian dari material akan dipindahkan maka volume
material yang dipindahkan tersebut berubah menjadi lebih besar daripada volume
material di tempat asalnya. Material yang telah dipindahkan tersebut disebut material
lepas atau loose material. Demikian pula jika material yang telah dipindahkan
tersebut kemudian dipadatkan maka volume material akan menyusut. Material yang
telah dipadatkan disebut sebagai material padat atau compacted material. Hampir
seluruh material yang telah dipadatkan mempunyai volume yang lebih kecil daripada
volume tanah asli. Hal ini disebabkan karena pemadatan dapat menghilangkan atau
memperkecil ruang atau pori di antara butiran material. Akan tetapi batuan pecah
mempunyai bank volume yang hampir sama dengan compacted volume. Pasir dan
lempung padat tertentu bahkan mempunyai compacted volume lebih besar
daripada bank volume.
Volume tanah asli biasanya diberi satuan bank cubic meters (bcm) atau bank
cubic yards (bcy). Material yang dipindahkan (loose material) diberi satual loose
cubic meters (lcm) atau loose cubic yards (lcy). Sedangkan material yang telah
dipadatkan volumenya diberi satuan compacted cubic meters (ccm) atau compacted
cubic yards (ccy).
18
4.2 Hubungan Tanah Asli Dengan Tanah Lepas
Hubungan kondisi tanah asli dengan kondisi tanah lepas ditentukan oleh
factor pemuatan atau load factor (LF) dan persentase pengembangan atau swell
percentage (Sw). LF sangat bermanfaat dalam perhitungan volume material yang
akan diangkut dari suatu tempat misalnya quarry. Rumus yang dipakai adalah:
Sementara itu, hubungan antara kondisi tanah asli dengan tanah dipadatkan
ditentukan oleh factor penyusutan atau shrinkage factor (SF) dan persentase
penyusutan atau shrinkage percentage (Sh), rumus yang menghubungkan kedua
kondisi ini adalah:
19
Nilai Sw dan LF untuk beberapa jenis tanah
(Sumber: Construction Planning, Equipment and Methods, 1996)
Persentase Mengembang
Jenis Tanah Faktor Pemuatan (LF)
(%)
Waktu yang diperlukan di dalam siklus kegiatan di atas disebut waktu siklus
atau cycle time(CT). waktu siklus terdiri dari beberapa unsur. Pertama adalah waktu
muat atau loading time (LT). waktu muat merupakan waktu yang dibutuhkan oleh
suatu alat untuk memuat material ke dalam alat pengangkut sesuai dengan
kapasitas alat angkut tersebut. Nilai LT dapat ditentukan walaupuun tergantung dari
jenis tanah, ukuran unit pengangkut (blade, bowl, bucket, dst), metode dalam
pemuatan, dan efisiensi alat.
Unsure kedua adalah waktu angkut atau hauling time (HT). waktu angkut
merupakan waktu yang diperlukan oleh suatu alat untuk bergerak dari tempat
pemuatan ke tempat pembongkaran. Waktu angkut tergantung dari jarak angkut,
20
kondisi jalan, tenaga alat, dan lain-lain. Pada saat alat kembali ke tempat pemuatan
maka waktu yang diperlukan untuk kembali disebut waktu kembali atau return
time (RT). Waktu kembali lebih singkat daripada waktu berangkat karena kendaraan
dalam keadaan kosong.
Unsure ketiga adalah waktu pembongkaran atau dumping time (DT) juga
merupakan unsure penting dari siklus waktu. Waktu ini tergantung dari jenis tanah,
jenis alat, dan metode yang dipakai. Waktu pembongkaran merupakan bagian yang
terkecil dari waktu siklus.
Unsure yang terakhir adalah waktu tunggu atau spotting time (ST). pada saat
alat kembali ke tempat pemuatan adakalanya alat tersebut perlu antri dan menunggu
sampai alat diisi kembali. Saat mengantri dan menunggu ini yang diisebut waktu
tunggu. Dengan demikian:
CT = LT + HT + DT + RT + ST
Cara yang paling umum dipakai untuk menentukan efisiensi alat adalah
dengan mengitung berapa menit alat tersebut bekerja secara efektif dalam satu jam.
Contohnya jika dalam satu jam waktu efektif alat bekerja adalah 45 menit, dapat
dikatakan efisiensi alat adalah 45/60 atau 0,75.
21
4.5 Produktivitas Dan Durasi Pekerjaan
Produktivitas = kapasitas / CT
Pada umumnya dalam suatu pekerjaan terdapat lebih dari satu jenis alat
yang dipakai. Sebagai contoh pekerjaan penggalian dan pemindahan tanah.
Umumnya alat yang dipakai adalah excavator untuk menggali, loader untuk
memindahkan hasil galian ke dalam bak truck, dan truck dedigunakan untuk
pemindahahan tanah. Karena ketiga jenis contoh alat tersebut mempunyai
produktivitas yang berbeda-beda, maka perlu diperhitungkan jumlah masing-masing
alat. Jumlah alat perlu diperhitungkan untuk mempersingkat durasi pekerjaan. Salah
satu cara menghitung jumlah alat adalah sebagai berikut:
22
BAB V
ALAT GALI (EXCAVATOR)
Yang termasuk didalam alat gali adalah antaranya backhoe, power shovel,
atau juga dikenal sebagai front shovel, dragline, dan clamshell. Backhoe dan power
shovel juga disebut alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis.
Alat-alat penggali ini mempunyai as diantara alat penggeraknya dan badan mesin
sehingga alat berat tersebut dapat melakukan gerakan memutar walaupun tidak ada
gerakan pada alat penggerak.
23
Front shovel adalah alat yang digunakan untuk menggali material
dipermukaan tempat alat tersebut berada. Kapasitas bucket
tergantung dari jenis material. Oleh sebab itu ada factor koreksi
didalam menentukan kapasitas bucket. Factor koreksi tersebut
dikalikan dengan kapasitas bucket (heaped capacity).
Persentase
Sudut putaran
kedalaman
optimumu 45º 60º 75º 90º 120º 150º 180º
40 0,93 0,89 0,85 0,80 0,72 0,65 0,59
60 1,10 1,03 0,96 0,91 0,81 0,73 0,66
5.1.1.2 Backhoe
24
Backhoe merupakan alat berat yang memiliki fungsi untuk menggali
material yang berada dibawah permukaan dimana alat tersebut
berada. Backhoe merupakan alat gali dengan sistem hidrolis
dimana bucket digerakkan secara hidrolis. Untuk menentukan
jenis backhoe yang akan digunakan maka harus lebih dahulu
mengetahui produktivitas backhoe agar penyelesaian penggalian
sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Ukuran Alat
Jenis Material 3
< 0,76 m 0,94 – 1,72 m3 > 1,72 m3
Kerikil, pasir, tanah organic 0,24 0,30 0,40
Tanah, lempung lunak 0,30 0,375 0,50
Batuan,lempung keras 0,375 0,462 0,60
25
Kedalaman
Sudut Putar (º)
penggalian
(% dari maks) 45 60 75 90 120 180
30 1,33 1,26 1,21 1,15 1,08 0,95
50 1,28 1,21 1,16 1,10 1,03 0,91
70 1,16 1,10 1,05 1,00 0,94 0,83
90 1,04 1,00 0,95 0,90 0,85 0,75
Contoh soal:
Penyelsaian:
BFF untuk kerikil adalah 90-100%, gunakan 95%
Waktu siklus (table 2.7) adalah 0,30 menit
Persentase kedalaman = 6 m/7 m = 0,86 = 86% S = 1,05
Produktivitas backhoe :
P = 266 m3 / jam
26
5.1.2 Dragline
Dragline adalah alat gali yang dipakai untuk menggali material yang
letaknya lebih tinggi dari pemukaan tempat alat tersebut berada
dengan jangkauan yang lebih jauh dari alat-alat gali lainnya. Alat dasar
dari dragline adalah bucket yang dipasangkan pada boom. Panjang
boom dari dragline sama seperti crane akan tetapi lebih panjang dari
boom alat gali lainnya.
27
BAB VI
ALAT DORONG (DOZER)
Dozer adalah suatu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe) untuk
pekerjaan serbaguna yang memiliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan
untuk menggali (digging), mendorong (pushing), menggusur meratakan (spreading),
menarik beban, menimbun (filling), dan banyak lagi. Mampu beroperasi di daerah
yang lunak sampai daerah yang keras sekalipun. Dengan swamp dozer untuk
daerah yang sangat lunak, dan daerah yang sangat keras perlu dibantu dengan
ripper (alat garu), atau dengan blasting (peledakan dengan tujuan pemecahan pada
ukuran tertentu). Mampu beroperasi pada daerah yang miring dengan sudut
kemiringan tertentu, berbukit, apalagi didaerah yang rata.
6.1.1 Bulldozer
6.1.2 Ripper
28
6.1.3 Blade (Pisau)
Ada dua fungsi utama dari blade, yaitu mendorong material ke depan
(drifting) dan mendorong material ke samping (side casting). Permukaan
blade umumnya melengkung sehingga material bergerak berputar saat
didorong.
Ada beberapa macam jenis pisau yang dipasangkan pada bulldozer.
Pemilihan jenisnya tergantung pada jenis pekerjaan yang akan dilakukan.
Jenis pisau yang umum dipakai adalah:
29
Kapasitas Blade (V)
Kapasitas blade dapat dicari dari data pada brosur atau melalui perhitungan.
Rumus dari kapasitas pisau (dalam m3) adalah:
WHL
V=
2
Nilai W=1,5 sampai 1,67 H (dalam meter) untuk sudut antara 30-33°.
Q = q x CT x e x F
Efisiensi alat adalah waktu efektif kerja suatu alat berst saat
digunakan di lapangan, biasa digunakan adalah 50/60 menit.
CT = FT + HT + RT
30
BAB VII
ALAT MUAT (LOADER)
Alat penggerak loader dapat diklasifikasikan sebagai roda crawler atau ban.
Loader beroda crawler atau crawler-tractor-mounted mempunyai roda yang mirip
dengan dozer hanya dipasang lebih maju ke depan untuk menstabilkan alat pada
saat mengangkut material. Loader beroda ban atau wheel-tractor-mounted terdiri
atas 4-wheel-drive dan rear-wheel drive. Rear-wheel-drive biasanya dipakai untuk
menggali 4-wheel-drive cocok untuk membawa bucket bermuatan penuh.
Bucket digunakan untuk menggali, memuat tanah atau material yang
granular, mengangkatnya dan kemudian di angkut untuk dibuang (dumping) pada
suatu ketinggian pada dump truck dan sebagainya. Bucket yang dipasangkan pada
loader dapat berupa general purpose bucket, rock bucket, side dump bucket, dan
multi purpose bucket. Ukuran bucket berkisar antara 0,15 m3 sampai 15 m3. Ukuran
yang paling sering digunakan adalah 6 m3.
Fungsi loader adalah yang paling umum adalah untuk memuat material
kedalam alat pengangkut. Pada area yang datar alat pengangkut dapat diletakkan
didekat loader sehingga gerakan loader akan lebih mudah. Terdapat 3 metode
pemuatan material dari kedalam truck yaitu I shape loading, V shape
loading, dan pass loading.
Awalnya pemuatan material kedalam alat pengangkut dilakukan oleh power
shovel atau front shovel, namun karena kapasitas loader makin besar maka
penggunaan loader menjadi lebih seriing. Fungsi lain dari loader adalah untuk
menggali basement dan fondasi dengan lebar yang sama dengan lebar bucket.
31
Faktor pemuatan bucket (Bucket fill factor, BBF)
Material Factor
Material LT
32
Untuk meghitung waktu angkut (LT) dan waktu kembali (RT)
digunakan grafik yang berbeda utnuk setiap jenis loader. Rumus yang
digunakan untuk menghitung produktivitas adalah:
Uraian Factor
Kondisi tanah:
Ø Diameter 20-150 mm 0
Timbunan
Lain-lain
Pemuatan DT
33
Contoh soal:
34
BAB IIX
ALAT ANGKUT (DUMP TRUCK)
Alat penggerak loader dapat diklasifikasikan sebagai roda crawler atau ban.
Loader beroda crawler atau crawler-tractor-mounted mempunyai roda yang mirip
dengan dozer hanya dipasang lebih maju ke depan untuk menstabilkan alat pada
saat mengangkut material. Loader beroda ban atau wheel-tractor-mounted terdiri
atas 4-wheel-drive dan rear-wheel drive. Rear-wheel-drive biasanya dipakai untuk
menggali 4-wheel-drive cocok untuk membawa bucket bermuatan penuh.
Dump truck adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan material
pada jarak menegah sampai jarak jauh (500 m atau lebihDitinjau dari besar
muatannya, dump truck dapat di kelompokkan dalam 2 golongan yaitu:
Ø On high way dump truck muatannya < 20 m3
Ø Off high way dump truck muatanya > 20 m3
35
8.1.2 Truck Besar
Kerugiannya adalah:
Jalan kerja harus diperhatikan karena kerusakan jalan relatif lebih
cepat akibat berat truck yang besar
Pengoperasiannya lebih sulit karena ukurannya yang besar
Produksi akan sangat berkurang apabila satu truck tidak bekerja
(untuk jumlah yang relative kecil)
Maintenance lebih sulit dilaksanakan.
Produktivitas suatu alat selalu bergantung pada waktu siklus. Waktu siklus
truck terdiri dari waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran
muatan, waktu perjalanan kembali dan waktu antri. Rumus yang dipakai untuk
menghitung produktivitas truck adalah:
Factor-faktor yang mempengaruhi waktu siklus truck adalah sebagai berikut:
36
BAB IX
ALAT PEMADAT (COMPACTOR)
Compactor adalah Alat berat yang di gunakan untuk memadatkan jalan atau
area konstruksi sehingga memiliki tingkat kepadatan yang di inginkan. Jenis roda
compactor terbuat dari besi seluruhnya atau ditambah berat berupa pasir atau air,
bisa terbuat dari karet (berupa roda ban) dengan bentuk kaki kambing (sheep foot),
yang berukuran kecil bisa menggunakan tangan dengan mengarahkan ke bagian
yang akan dipadatkan.
Untuk pemadatan pengaspalan biasanya menggunakan road roller, tire roller
atau drum roller, tetapi untuk pemadatan tanah biasanya digunakan sheep foot roller
atau drum roller.
Fungsi dari alat ini adalah:
1) Memadatkan tanah
2) Memadatkan lapis perkerasan (lentur)
3) Memadatkan Lapis Atas (Surface)
F = L x V x JM/N
37
Contoh Soal :
Hitungan:
F = L x V x JM/N
0,6 x 2000 x 0,75/10
90 m2/lapis/jam
Ketebalan per lapis 10 cm, Maka Produksi compactor = 0,1 x 90 =
9 m3 jam (CM).
38
DAFTAR PUSTAKA
39