Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1 TUTORIAL ONLINE

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

NAMA: Dimas Kresna Prayoga


NIM: 044826308

UNIVERSITAS TERBUKA
2022
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hakikat pendidikan nilai dalam pendidikan umum
dan berikan contoh yang berkaitan dengan lingkungan sekitar anda!

Jawaban :

Menurut saya, yang dimaksud dengan hakikat pendidikan nilai dalam pendidikan
umum itu adalah sebuah cara atau tahapan belajar yang biasa digunakan sebagai usaha
atau langkah guna meningkatkan kegiatan aktivitas ataupun kreativitas dari beberapa
peserta didik untuk melakukan kontak atau interaksi yang mampu mewujudkan atau
menghasilkan sebuah pengalaman baru yang dirasakan oleh peserta didik. Contoh
hakikat pendidikan nilai dalam pendidikan umum menurut saya adalah mengadakan
kegiatan study visit ke beberapa museum atau lokasi bersejarah bagi pelajaran IPS
serta melakukan visit laboratorium atau kegiatan produksi bagi pelajaran IPA. Karena
hal ini saya rasa dapat memicu kegiatan aktif serta kreativitas peserta didik dalam
belajar serta menghilangkan rasa bosan atau jenuh di dalam kelas. Hal ini juga bisa
menimbulkan banyak interaksi sehingga peserta didik akan banyak mendapat
pengalaman baru. (Karyono, 2003)

2. Indonesia terdiri dari berbagai suku, budaya dan agama dan itu bagian dari kekayaan
negara kita, dengan adanya keberagaman tersebut tidak jarang memunculkan sikap
etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi. Jelaskan bagaimana etnosentrisme,
prejudis, dan diskriminasi dapat menjadi sumber permasalahan bagi bangsa Indonesia.
Berikan contoh kasus untuk memperjelas jawaban Anda!

Jawaban :

Jelas ketiga hal seperti etnosentrisme, prejudice dan diskriminasi bisa menjadi pemicu
masalah bagi bangsa Indonesia. Karena ketiga hal tersebut berbanding terbalik dengan
ideologi bangsa kita yaitu Pancasila. Serta tidak sepaham dengan Bhinneka Tunggal
Ika. Karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat majemuk dan pluralisme,
maka bangsa kita terdiri atas banyak suku, ras, budaya dan agama. Namun hal ini
tidak bisa dijadikan alasan sebagai sebuah perpecahan. Justru dengan adanya
perbedaan kita bisa belajar dan mengenal lebih banyak hal baru. Namun dengan ada
nya paham etnosentrisme, presjudice dan diskriminasi beberapa oknum menjadikan
hal ini sebagai pemicu perpecahan bangsa dengan menghasut individu atau sebuah
golongan agar merasa meraka lah yang paling baik dan paling benar diantara lain nya.
Hal ini jika tidak di tindak secara serius, akan menimbulkan hal buruk bagi masa
depan bangsa. Contoh kasus nya adalah adanya beberapa golongan atau oknum yang
menghasut warga timur Indonesia yaitu Papua untuk melakukan tindakan atau
gerakan melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Dewasa ini perkembangan teknologi semakin berkembang pesat akan tetapi hal itu
berbanding terbalik dengan kondisi moral manusia, cukup banyak terjadi krisis moral
di Era sekarang. Menurut anda, apakah kemajuan teknologi saat ini sebanding dengan
kualitas peradaban manusia secara keseluruhan, atau bahkan sebaliknya? Jelaskan dan
berikan contoh kasus untuk memperjelas jawaban anda!

Jawaban :
Menurut saya hal ini dapat dilihat dari dua sudut pandang. Dari sisi positif maupun
sisi negatif. Sisi negatif nya adalah masyarakat menjadi lebih individualis karena
merasa bisa mengerti atau melakukan banyak hal sendirian hanya bermodalkan
teknologi. Sehingga hal ini menurunkan sikap ramah tamah dan gotong royong.
Namun jika dilihat dari sisi positif juga terdapat beberapa hal yang harus kita syukuri.
Contohnya masyarakat kini dari sisi produktifitas kehidupan menjadi lebih simple dan
angka produktif semakin meningkat. Karena berbagai bidang kini bisa diakses kapan
saja serta dimana saja. Karena saya yakin semakin maju teknologi dalam sebuah
lingkungan, maka akan semakin maju pula peradaban dan roda sistem kehidupan nya.
Hal ini terbukti seperti revolusi industri di Inggri tahun 1760-1830. Pada saat itu ilmu
pengetahuan dan teknologi sangat lah berkembang pesat, sehingga mempengaruhi
sektor industri. Pada saat itu pun sektor industri sangat meningkat angka nya.
DAFTAR PUSTAKA

Karyono,T. (2003). Latar Belakang Masalah Kesatuan Utuh Tiga


Ranah Afektif , Kognitif dan Psikomotorik. 1–22.

Anda mungkin juga menyukai