Anda di halaman 1dari 6

Nama : NURWINDA ANGGRAINI

NIM 856625611
Tutor : Dr. Santi Lisnawati,M.Si., M.Pd

TUGAS 1
MATA KULIAH KARYA ILMIAH (MKWI4560)

Judul Artikel : “PENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA”

1. Rumusan Masalah :1. Apakah Penerapan Metode Eksperimen Berbantuan Media Gambar Dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA?

2. REFERENSI JURNAL
Indikator Artikel 1 Artikel 2 Artikel 3 Artikel 4 Artikel 5 Artikel 6
“Meningkatkan Hasil “Penggunaan Media “Pembelajaran IPA “Penerapan Metode “Peningkatan “Hasil Belajar
Belajar Siswa Dalam Gambar untuk yang Efektif dan Eksperimen untuk Hasil Belajar IPA Kelas IV
Pembelajaran IPA Meningkatkan Hasil Menyenangkan Bagi Meningkatkan Hasil Siswa pada SD di Gugus
Dengan Metode Belajar Siswa Dalam Siswa Madrasah Belajar IPA Siswa Pembelajaran II Santalian
Demontrasi Dikelas V Pembelajaran IPA” Ibtidaiyah (MI)” Kelas VI SD” IPA Melalui Tutor
Judul Artikel
SDN 10 Biau” Menggunakan Sebaya”
Metode
Eksperimen
Di Sekolah
Dasar”
Jurnal Kreatif Online JPDK Vol 2 No 1 Hal Elementary Vol 4 No 1 Jurnal Ilmiah Jurnal Jurnal Ilmiah
Vol 5 No 4 ISSN 2345- 104-109. Jurnal Pendidikan Profesi Pendidikan Sekolah
614X Pendidikan dan Guru Vol 4 No 2, PP Dan Dasar Vo; 2
Nama Jurnal
Konseling.Research 182-189. Pembelajaran No 2 PP 94-
and Learning In Khatulistiwa 102
Vol 4 No 12
Primary Education
Fatimah Yunita Setyo Utami Sulthon Baiq Rohmi Horasma Ni Komanag
Khalida dan I Gede Sinamo, Siti Sarini, Dewa
Astawan Khalidjah, Nyoman
Nama Penulis Artikel
K.Y.Margiati Sudana, Putu
Nanci
Riastini
Tahun Terbit 2017 2020 2016 2021 2015 2018

Pembelajaran IPA dikatakan berhasil apabila semua tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai, yang terungkap dalam
hasil belajar IPA. Namun dalam kenyataannya, masih ada sekolah–sekolah yang memiliki hasil 87 belajar IPA yang rendah karena
belum mencapai standar ketuntasan yang telah ditentukan. Kenyataan tersebut didasarkan pada hasil observasi di SDN 10 Biau pada
siswa kelas V, hasil belajar IPA yang didapatkan masih rendah, hal ini ditunjukkan pada nilai ujian akhir semester yang sebagian
siswanya masih belum mencapai standar kreteria ketuntasan minimal ( KKM). Batas nilai KKM IPA yang telah ditentukan adalah 70.
Namun siswa yang beluim tuntas hasil belajarnya adalah sebanyak 19 siswa dari 29 siswa. Dari 19 siswa tersebut masih memiliki nilai
hasil belajar IPA dibawah 70. Metode demonstrasi mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan
Rangkuman Artikel 1 melakukan suatu kejadian, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan
atau materi yang disajikan (Muhibbin, 2000:22). Sementara menurut Djamarah (2000:2) bahwa metode demonstrasi adalah metode
yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.
Berdasarkan analisis penelitian, diperoleh bahwa melalui metode demonstrasi, dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran IPA dikelas V SDN 10 Biau. Hal ini sebagaimana menurut Djamarah (2000:2) bahwa metode demonstrasi adalah metode
yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Untuk lebih
jelasnya lebih lanjut, dapat dilihat pada pembahasan hasil penelitian ini. Adapun pembahasan hasil penelitian ini dimulai dari pra
tindakan, siklus pertama dan siklus kedua mulai kemampuan guru mengajar, data keaktifan siswa, dan evaluasi siswa.

Media pembelajaran dapat diterapkan pada pembelajaran IPA, salah satunya di jenjang Sekolah Dasar. Pembelajaran IPA merupakan
pelajaran yang penting, sebagai bekal ilmu atau pondasi bagi siswa ke jenjang berikutnya. Peristiwa-peristiwa tentang alam dituangkan
dalam pembelajaran IPA (Iskandar, 2007). Pemerolehan pemahaman tentang alam, kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah
dapat dilakukan dalam pembelajaran IPA (Mulyasa, 2010). Menggunakan media gambar merupakan strategi yang sesuai dengan
pembelajaran IPA. Dimana dengan media gambar mengajak siswa untuk mengamati kejadian-kejadian yang berkaitan dengan alam
melalui gambar. Dengan adanya media, dapat membantu hasil belajar siswa menjadi lebih maksimal. Media gambar berperan penting
Rangkuman Artikel 2
pada kegiatan proses pembelajaran (Darmodjo, 2009). Pesan yang disampaikan melalui media gambar melalui indera penglihatan
(Cecep Kusnandi, dkk, 2013). Ada beberapa tujuan dari media gambar, diantaranya dapat memusatkan perhatian siswa, siswa lebih
mudah untuk memahami materi, mengilustrasikan fakta dan informasi. Minat siswa untuk mengikuti pembelajaran dapat di bantu
menggunakan gambar. Adanya gambar dapat membantu siswa dengan mudah mengingat-ingat materi dari buku serta membantu
kemampuan siswa dalam berbahasa, seni, dan pernyataan kreatif (Sardiman, 2009). Melalui media gambar dapat menjadikan
pengetahuan dan pengalaman siswa lebih luas dan tidak mudah di lupakan (Hasan,2010: 59). Dari pernyataan dari beberapa ahli, dapat
disimpulkan bahwa media gambar menjadi sarana pembelajaran untuk penyampaian materi dari guru kepada siswa yang bertujuan
untuk memudahkan siswa memahami materi, mengingat-ingat isi materi yang dijelaskan oleh guru, menambah wawasan siswa,
membantu minat siswa untuk mengikuti pembelajaran, serta memfasilitasi aktivitas, dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran IPA yang efektif di MI adalah pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan dengan berorientasi pada aktivitas siswa
dengan menekankan pada keterampilan IPA melalui mengamati, menilai, meneliti, menganalisis, mengklarifikasi berdasarkan data hasil
Rangkuman Artikel 3 pengamatan. Pembelajaran yang berorientasi pada siswa melakuakan pembelajaran secara mandiri dan berkreasi secara bebas maka
siswa akan merasa senang dan bersemangat untuk belajar sendiri.

Pembelajaran IPA masih cenderung dibelajarkan dengan menggunakan metode ceramah sehingga berdampak pada
rendahnya hasil belajar siswa. Sehingga tujuan dari penelitian ini yakni untuk meningkatkan Hasil Belajar IPA melalui
Metode Eksperimen. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas yangdilaksanakan dalam dua siklus penelitian. Subjek
yang terlibat dalam penelitian ini yakni 20 orang siswa kelas VI SD. Pengumpulan data dalam penelitian dilakukan dengan
menggunakan metodetes dengan instrumen tes hasil belajar berupa soal pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar siswa dan
Rangkuman Artikel 4 observasi dengan instrumen berupa lembar observasi untuk mengukur aktivitas siswa pada proses pembelajaran. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I, siklus II, berturut-turut adalah 74,6 dan 78,75 dengan ketuntasan
klasikal 65% dan 90%. Presentase peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal dari siklus I sampai siklus II adalah 25%.
Sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen
berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam dengan
menggunakan metode eksperimen di Sekolah Dasar Negeri 19 Toho Raba. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif. Terdapat peningkatan Perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I, nilai rata-rata yang
diperoleh 62,5 dan persentase ketuntasan siswa yang tuntas 7 orang atau 58,33 %, sedangkan setelah pelaksanaan tindakan siklus II
Rangkuman Artikel 5 nilai rata-rata yang diperoleh 75 dan persentase ketuntasan, siswa yang tuntas 9 orang atau 75 %, dari pelaksanaan tindakan siklus I
ke siklus II siswa yang mengalami ketuntasan meningkat sebanyak 2 orang atau 16,67 %. Dari data yang diperoleh menunjukan bahwa
penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 19 Toho Raba Kabupaten
Landak.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang mengikuti
pembelajaran dengan tutor sebaya dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran bukan dengan tutor sebaya. Penelitian ini
termasuk penelitian eksperimen semu (Quasi Eksperimen), dengan rancangan Non-Equivalendt post test only control group desain.
Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas IV SD di Gugus II Santalia Kecamatan Kubutambahan. Sampel ditentukan dengan
Rangkuman Artikel 6
menggunakan teknik random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas IV SDN 2 Kubutambahan sebagai kelompok
eksperimen dan kelas IV SDN 4 Kubutambahan sebagai kelompok kontrol. Data hasil belajar dikumpulkan menggunakan metode tes
pilihan ganda. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial uji-t dengan
rumus polled varians. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar IPA antara kelompok
siswa yang mengikuti pembelajaran dengan tutor sebaya dan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran bukan dengan tutor sebaya.
Temuan yang diperoleh yaitu, pembelajaran dengan tutor sebaya membuat siswa termotivasi, terlatih, dan aktif untuk mengeluarkan
pendapat. Selanjutnya, kelompok pembelajaran tutor sebaya memberikan kesempatan pada anak untuk saling bertukar fikiran, dan
saling bekerjasama. Selain itu, pembelajaran dengan tutor sebaya siswa menjadi lancar berkomunikasi.

3. REFERENSI DARI BUKU


Indikator Buku 1 Buku 2 Buku 3 Buku 4 Buku 5
Materi dan Pembelajaran IPA di Buku Ajar Strategi Media Pembelajaran Dasar-dasar Proses Belajar
Judul Buku Pembelajaran IPA di SD Belajar Mengajar di Mengajar
SD Sekolah Dasar
Universitas Terbuka Universitas Terbuka Universitas Rajawali Pers Sinar Baru Algensindo
Nama Penerbit
Muhammadiyah
Nuryani Rustaman, Amalia Sapriati, dkk. Feri Tirtoni dan Azhar Arsyad Nana Sudjana
Nama Penulis Buku dkk. Machful Indra dan Asfah
kurniawan Rahman
Kota Terbit Tangerang Selatan Tangerang Selatan Sidoarjo Jakarta Bandung

Pembelajaran sains tetap dapat mengutamakan pencapaian tujuan yang dirumuskan sesuai tujuan kurikuler yang diturunkan dari tujuan
pendidikan nasional dan tujuan institusional, tanpa mengabaikan pencapaian penguasaan konsepnya. Selain itu pendekatan
keterampilan proses memungkinkan pembelajaran sains melalui penggunaan berbagai metode, bukan hanya metode ilmiah yang telah
dijelaskan pada bagian terdahulu, dalam pendekatan proses. Pendekatan keterampilan proses memungkinkan guru dan siswa
Rangkuman Buku 1 mengembangkan danmenggunakan keterampilan proses bervariasi. Mungkin seluruhnya apabila menggunakan metode eksperimen,
atau sebagian besar apabila menggunakan metode demonstrasi dan karyawisata, atau sebagian kecil apabila menggunakan diskusi dan
bermain peran (Kurikulum 1984). Setelah dikembangkan dan digunakan keterampilan proses sains, keterampilan-keterampilan itu dapat
digunakan untuk bekerja ilmiah, mengembangkan ilmu, mempertahankan hidup di masyarakat dan di alam. Dengan demikian, jelaslah
bahwa terdapat keterkaitan erat antara bekerja ilmiah, pendekatan keterampilan proses, dan keterampilan proses sains.

Pembelajaran IPA di SD ditujukan untuk memberi kesempatan siswa memupuk rasa ingin tahu secara alamiah, mengembangkan
kemampuan bertanya dan mencari jawaban atas fenomena alam berdasarkan bukti, serta mengembangkan cara berpikir ilmiah.
Rangkuman Buku 2 keterampilan proses IPA merupakan keterampilan belajar sepanjang hayat yang dapat digunakan bukan saja untuk belajar berbagai
macam ilmu tetapi juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengidentifikasi masalah yang ditemukan diantaranya
Rendahnya penguasaan materi IPA dengan kompetensi dasar “Menerapkan sifat – sifat cahaya dan keterkaitannya dengan indera
penglihatan “, penyampaian materi terlalu cepat karena waktu pelajaran cukup singkat, media yang kurang tepat, peserta didik bosan
dan tidak tertarik dengan penjelasan guru karena guru hanya berceramah secara monoton sehingga peserta didik kurang kesempatan
bertanya, metode yang kurang tepat, peserta didik kurang berani bertanya meskipun mengalami kesulitan.

Buku Strategi Belajar Mengajar di SD ini sangat dibutuhkan mahasiswa S1 PGSD dan akademisi dunia pendidikan, sebab Latar
belakang dari penyusunan buku ini adalah sebuah pemikiran bahwa kemampuan dalam aplikasi model dan media pembelajaran adalah
sebuah hal yang kelak akan menjadi sebuah pionir utama dalam upaya mensukseskan KBM dan tentunya
Rangkuman Buku 3
dalam menerapkan sebuah perilaku berkarakter kepada siswa SD sehingga para guru maupun calon guru diharapkan memiliki sebuah
kemampuan dalam melakukan sebuah inovasi dan strategi guna mengembangkan pembelajaran pada mata pelajaran di sekolah dasar.

Tenaga pengajar, guru, mentor, dosen dan pelatih merupakan mediator utama dalam proses transformasi pembelajaran. Proses
pembelajaran tersebut dapat lebih dinamis dan akan mencapai sasaran yang diinginkan jika ditambahkan alat bantu atau media lain,
seperti media audio-visual, cetak, proyektor, film, permainan, dan lain sebagainya. Levie dan Levie menyimpulkan bahwa stimulus
visual membuahkan hasil belajar yanglebih baik untuk tugas-tugas mengingat, mengenali, dan menghubungkan fakta dan konsep.
Rangkuman Buku 4 Sementara itu Paivio menyatakan bahwa terdapat dua sistem ingatan manusia, satu untuk mengolah simbol-simbol verbal dan yang
lainnya untuk mengolah image nonverbal. Artinya, belajar dengan menggunakan indra pandang dan dengan melibatkan indara lainnya
akan memberikan keuntungan yang lebih optimal dalam proses pembelajaran.

Sebagai seorang guru tentu menginginkan siswanya mendapatkan hasil belajar yang maksimal dari kegiatan belajar mengajar di sekolah
seperti yang di ungkapkan Gagne ada lima kategori hasil belajar, yakni : informasi verbal, kecakapan intelektul, strategi kognitif, sikap
dan keterampilan, senada dengan Bloom mengungkapkan tiga tujuan pengajaran yang merupakan kemampuan seseorang yang harus
Rangkuman Buku 5
dicapai dan merupakan hasil belajar yaitu : kognitif, afektif dan psikomotorik. Media gambar adalah media visual dalam bentuk grafis.
Media grafis didefinisikan sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu kombinasi
pengungkapan kata-kata dan gambar-gambar
4. KERANGKA PENULISAN
I. JUDUL

II. IDENTITAS PENULIS

III. ABSTRAK

1.PENDAHULUAN

2.METODE

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. SIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai