Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KE-2

(Sabtu, 11 November 2023)

Soal:
1. Tuliskan pendapat Anda tentang peningkatan penggunaan teknologi dapat membantu dalam
memfasilitasi pembelajaran bagi anak tunanetra!
2. Jelaskan strategi yang apa dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi
verbal anak tunarungu!
3. Menurut pendapat Anda, bagaimana cara sekolah dapat menciptakan lingkungan yang
mendukung interaksi sosial bagi anak-anak berkebutuhan khusus khususnya anak tunanetra
dan anak tunarungu?
4. Sebutkan dua strategi kolaboratif antara guru dan ahli terapi bicara untuk meningkatkan
kemampuan komunikasi anak dengan gangguan komunikasi.
5. Sebutkan minimal dua tantangan utama yang dihadapi guru dalam mendukung anak
tunanetra dalam kegiatan di luar kelas!
Petunjuk Pengerjaan Tugas:
1. Kerjakan tugas tersebut di ketik, dengan aturan (Kertas : A4; Huruf : Calibri (12); Spasi
1,5).
2. Tuliskan Nama; Nomer Mahasiswa; Tanggal; Tugas ke- ; Pokjar; dan tutor mata kuliah
pada Kiri kertas.
3. Tulis kembali soal pada lembar jawaban Anda.
4. Gunakan bahasa sendiri, jangan asal copy paste (Jika mengutip dari sumber lain, harap
sertakan link/ sumbernya dari mana).
5. Upload Tugas Anda pada link berikut ini https://s.id/TUGAS2ABK
6. Kumpulkan paling lambat pada pertemuan ke-6 pada Sabtu, 18 November 2023.

Selamat Bekerja 
1. Kemajuan teknologi membawa banyak dampak positif bagi masyarakat, termasuk pada
masyarakat tunanetra Perkembangan teknologi ponsel pintar sangat penting bagi individu
tunanetra. Teknologi juga dapat dimanfaatkan oleh penyandang disabilitas dari berbagai jenis
ketunaan tanpa terkecuali, termasuk penyandang tunanetra. tunanetra.kini dengan
pemanfaatan teknologi penyandang tunanetra mampu mandiri dalam orientasi, mobilitas, dan
melakukan kegiatan sehari-hari seperti orang lain pada umumnya. Pengintegrasian Assistive
Technology dengan teknologi ponsel pintarakan membantu penyandang tunanetra dalam
memperoleh informasi dan dapat mengambil keputusan dalam waktu singkat sehingga dapat
meningkatkan kualitas hidup yang lebih optimal.
Pengguna dengan hambatan penglihatan dapat berinteraksi dengan perangkat Android mereka
dengan menggunakan pembaca layar, yang merupakan synthesizer ucapan yang membaca teks
dengan suara keras saat pengguna bergerak di sekitar layar (Jessica, 2016). Penggunaan
Talkback atau screen reader pada piranti seluler bagi pengguna tunanetra dapat mempermudah
dalam mencari semua informasi.
2. Pada dasarnya anak tunarungu (ATR) mempunyai potensi untuk berkomunikasi,
yang dikemukakan
Hurlock (1980:8) bahwa perkembangan itu dibantu oleh adanya rangsangan. Walaupun
sebagian besar perkembangan itu akan terjadi karena kematangan dan pengalamanpengalaman
dari lingkungan, masih banyak yang dapat membantu perkembangan
seoptimal mungkin. Ini dapat dilakukan dengan merangsang perkembangan yang secara
langsung mendorong individu untuk mempergunakan kemampuan yang terdapat dalam
proses perkembangannya.
Anak tunarungu (ATR) yang paling efektif dalam
berkomunikasi menggunakan berbagai metode atau komtal (komunikasi total) untuk dapat
mengekspresikan dirinya melalui indra penglihatan membaca gerak bibir atau ujaran dan
memaksimalkan sisa pendengaran, meskipun belum dapat menggunakan pengucapan
bahasa. Kemampuan anak tunarungu (ATR) untuk memahami bahasa lingkungan
terutama melalui pengamatan terhadap gerak bibir sebagai lambang visual dalam situasi
atau pengalaman komunikasi. Menurut Myklebust, 1963 (Bunawan, 1997; 43) situasi
komunikasi yang paling mudah dimengerti bagi anak tunarungu (ATR) adalah melalui
pengamatan gerak bibir atau gerak tubuh (gesture).
Jadi seperti latihan komunikasi oral perlu dilakukan secara intensif
sedini mungkin, memberi rangsangan serta motivasi untuk berkomunikasi. Ini adalah
sebagai salah satu aspek dari perkembangan kemampuan berkomunikasi verbal perlu
dikaitkan dengan perolehan makna atau pengertian.
Sehingga dengan adanya latihan artikulasi
yang terus menerus dan berkesinambungan akan merubah dalam komunikasi oral dengan
pengucapan kata kearah yang lebih jelas.
3. Agar efektif dalam interaksi sosial, anak perlu memiliki keterampilan-keterampilan tertentu,
termasuk kemampuan untuk membaca dan menafsirkan sinyal sosial dari orang lain dan untuk
bertindak dengan tepat dalam merespon sinyal tersebut
McGaha & Farran (2001) terhadap sejumlah hasil penelitian menunjukkan bahwa anak
tunanetra menghadapi banyak tantangan dalam interaksi sosial dengan sebayanya yang non
disabilitas.

Anda mungkin juga menyukai