Anda di halaman 1dari 4

Persiapan Pasien Pemeriksaan Treadmill Test

SOP Persiapan Pasien Pemeriksaan Treadmill Test


Pengertian  Tes treadmill jantung atau disebut juga exercise stress
test adalah jenis pemeriksaan yang bertujuan mengukur
fungsi kerja jantung saat menjalankan aktivitas fisik.
 Pemeriksaan ini dilakukan dengan bantuan alat
treadmill yang dihubungkan dengan mesin
elektrokardiografi (EKG) yang akan memantau
pernapasan, tekanan darah, detak jantung, dan irama
jantung pasien.
 Pasien akan diberikan sejumlah aktivitas yang
dilakukan secara bertahap mulai dari berjalan di
atas treadmill hingga berlari dengan kecepatan tertentu
sesuai dengan batas kemampuan pasien.
 Saat berolahraga, jantung akan memompa lebih keras
dan cepat. Beberapa jenis gangguan jantung lebih
mudah ditemukan saat jantung sedang bekerja keras.
 Jika pasien kesulitan menyelesaikan tes treadmill ini
dalam jangka waktu tertentu, ada kemungkinan telah
terjadi penurunan aliran darah ke jantung yang
disebabkan oleh gangguan jantung.
 Tes treadmill umumnya dianjurkan pada pasien yang
memiliki riwayat jantung di keluarganya, perokok
aktif, dan sering mengalami gejala-gejala yang
berhubungan dengan fungsi jantung.

Tujuan 1. Mengidentifikasi penyebab nyeri dada


Tes treadmill sering dilakukan pada pasien yang mengalami
nyeri dada yang ditandai sesak napas, pusing, dan kehilangan
kesimbangan yang memicu pingsan.
2. Mendiagnosis penyakit arteri koroner
Arteri koroner adalah pembuluh darah utama yang memasok
darah, oksigen dan nutrisi ke jantung. Penyakit jantung
koroner berkembang ketika arteri mengalami kerusakan akibat
penumpukan plak akibat endapan kolesterol atau zat lain.
3. Mendiagnosis masalah irama jantung (aritmia)
Aritmia jantung terjadi ketika sinyal listrik yang bertugas
mengatur detak jantung tidak berfungsi dengan baik.
Aritmia menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, terlalu
lambat, atau tidak teratur.
4. Panduan pengobatan gangguan jantung
Jika pasien sedang menjalani pengobatan jantung, exercise test
stress dapat membantu dokter memantau keberhasilan
pengobatan.
Dari hasil tes ini, dokter juga dapat memutuskan untuk
melanjutkan perawatan atau mengubah sesuai dengan hasil
pemeriksaan.
5. Pemeriksaan jantung sebelum operasi
Tes treadmil jantung juga sering digunakan untuk menentukan
kapan pasien dapat menjalani operasi dengan aman.
Misalnya, sebelum operasi penggantian katup
atau transplantasi jantung.
6. Merencanakan program olahraga yang aman
Pasien yang sedang merencanakan program latihan atau
olahraga tertentu dapat menggunakan tes treadmill untuk
mengetahui batas kemampuan jantung mereka dalam
menjalani program tersebut.

Persiapan Pasien Beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum


menjalani exercise stress test di antaranya adalah:
 Informasikan riwayat kesehatan Anda, gejala atau
penyakit yang Anda derita, terutama yang
menyebabkan Anda kesulitan berolahraga, seperti sendi
kaku atau arthritis.
 Beri tahukan juga obat-obatan yang biasa dikonsumsi,
beberapa obat harus dihentikan sebelum menjalani tes,
termasuk ke dalamnya yakni:
o 48 jam sebelum tes: hentikan
konsumsi sildenafil, vardenafil, dan tadalafil.
o 24 jam sebelum tes: hindari konsumsi kafein
seperti teh, kopi, cola, cokelat, dan pereda nyeri
yang mengandung kafein
o Pada hari tes hentikan konsumsi atenolol,
diltiazem, metoprolol, verapamil, bisoprolol,
nadolol, timolol, propranolol, labetalol, sotalol,
dan pindolol
 Pada hari tes berlangsung, kenakan pakaian yang
nyaman untuk berolahraga, termasuk sepatu lari,
celana jogging, atasan yang longgar, dan bra tanpa
kawat.
 Bawalah handuk untuk menyeka keringat sehabis tes
 Jangan mengoleskan minyak, bedak, atau losion apa
pun ke kulit Anda pada hari tes akan dilaksanakan.
 Jangan makan berat sebelum tes dimulai, sebaiknya isi
perut Anda dengan makanan yang ringan.
 Jangan merokok dan minum alkohol setidaknya 3 jam
sebelum tes dimulai.
 Jika Anda mengidap diabetes, dokter akan memantau
kadar glukosa darah sebelum dan saat tes berlangsung.

Prosedur Tes treadmill umumnya dilakukan di ruang pemeriksaan


khusus baik di rumah sakit ataupun laboratorium
pemeriksaan.
Tes ini biasanya membutuhkan waktu 45-60 menit sampai
selesai dengan langkah prosedur sebagai berikut:
 Petugas kesehatan akan menempatkan beberapa
elektroda (sensor kecil yang menempel pada kulit) di
lengan, kaki, dan dada Anda. Petugas mungkin akan
mencukur rambut berlebih di area tersebut sebelum
memasang elektroda.
 Elektroda tersebut akan disambungkan dengan kabel ke
mesin EKG
 Anda akan diminta berjalan pelan di atas treadmill.
 Setiap 3 menit, kecepatan, kemiringan, dan
hambatan treadmill akan ditingkatkan ke tingkat
maksimal hingga mencapai waktu 15 menit.
 Anda akan diminta terus berjalan hingga detak jantung
Anda mencapai target yang ditetapkan, yakni 85%
detak jantung maksimum yang diprediksi sesuai usia
pasien.
 Test mungkin akan dihentikan lebih cepat jika
mengalami gejala, seperti nyeri dada, sesak napas,
pusing, atau kelelahan.
 Tes juga dapat dihentikan jika EKG menunjukkan
irama jantung yang tidak normal, otot jantung tidak
mendapatkan cukup oksigen, Anda terlalu lelah atau
nyeri kaki.
 Setelah mesin treadmill dihentikan, Anda mungkin
diminta untuk berdiri diam selama beberapa detik dan
berbaring selama beberapa saat dengan monitor
terpasang.
 Setelah tes, Anda akan dipantau selama 10-15 menit
atau sampai detak jantung Anda kembali normal.

Kemungkinan Hasil Kemungkinan hasil treadmill jantung meliputi:


Treadmill Test  Aliran darah normal selama berolahraga dan istirahat
 Aliran darah normal saat istirahat tetapi tidak saat
berolahraga, hal ini mungkin menunjukkan arteri yang
tersumbat
 Aliran darah rendah saat berolahraga dan beristirahat,
menunjukkan penyakit arteri koroner.
Dokter akan memantau tekanan darah pasien. Sebab,
perubahan tekanan darah diastolik (DBP) atau tekanan darah
sistolik (SBP) dapat mengindikasikan kondisi tertentu. Dokter
mengukur perubahan ini dalam milimeter (mm) merkuri (Hg)
dengan kriteria pengukuran sebagai berikut:
 Terdapat peningkatan tekanan darah kurang dari 10
mmHg, biasanya ditunjukkan oleh pasien yang
mengonsumsi obat-obatan penurun tekanan darah.
 Perubahan DBP kurang dari 10 mmHg menunjukkan
adanya vasodilatasi perifer
 Penurunan SBP berkelanjutan lebih dari 10 mmHg,
menunjukkan disfungsi ventrikel kiri atau penyakit
arteri koroner yang parah.
 SBP lebih dari 250 mmHg atau DBP lebih dari 120 mm
Hg menandakan hipertensi berat.

Komplikasi Tindakan Pemeriksaan treadmill jantung adalah jenis tes yang umumnya
aman untuk dilakukan. Namun, dalam kasus yang jarang
terjadi, tes ini dapat memicu efek samping, seperti nyeri dada,
pingsan serangan jantung atau perubahan irama jantung yang
tidak hilang setelah tes selesai.

Anda mungkin juga menyukai