A. IDE BISNIS
Siapa yang tak tergoda dengan donat? Sebuah roti penyajiannya digoreng berbentuk
cincin. Dalam buku Inspirasi Usaha Membuat Aneka Donat oleh Levi Adhitya Chan
dijelaskan bahwa donat konon telah dikenal masyarakat Indonesia sejak tahun 1968.
Roti ini menjadi santapan pengganjal perut yang praktis atau sebagai cemilan di sore
hari.
Awalnya, adonan donat dibuat dengan mencampur gula pasir, telur, tepung terigu,
mentega, dan ragi menjadi satu. Setelah kalis, adonan didiamkan (difermentasi) hingga
mengembang. Selanjutnya dibentuk seperti cincin, lalu digoreng di dalam minyak panas
bersuhu 180 derajat celcius. Setelah matang, permukaan donat ditaburi dengan gula
halus dan siap disajikan kepada penikmatnya.
Jika donat umumnya memiliki lubang di bagian tengah, seiring dengan perkembangan
teknologi dan permintaan masyarakat, jenis, dan variasi donat semakin berkembang.
Sekarang sudah banyak jenis donat dijual di pasaran dengan variasi bahan baku, filling
(bahan isian), topping, maupun bentuk.
Kini kebanyakan donat memiliki bentuk bulat seperti koin, tanpa lubang, namun punya
filling yang beragam rasa di bagian dalamnya. Hingga kini donat masih jadi salah satu
roti yang jadi incaran banyak orang, salah satunya donat kentang yang lembut dan
empuk dengan taburan gula halus.
B. MANANEMEN KEUANGAN
Bahan Baku
75 kg gandum Rp 450.000
6 kg margarin Rp 150.000
Dari rincian biaya modal tersebut adalah biaya untuk 1 bulan dengan produksi 100 donat
per hari. Satu donat akan di hargai 1000 rupiah.
C. MANAJEMEN PEMASARAN
1. Promosi Online:
• Mempertimbangkan untuk memiliki situs web atau halaman toko online untuk
menerima pesanan online.
2. Kemitraan Lokal:
• Jalin kerjasama dengan bisnis lokal lainnya. Misalnya,Menawarkan donat di kafe atau
restoran setempat.