DONAT
DOSEN :
JURUSAN GIZI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Kue donat adalah jenis makanan yang dibuat daru tepung terigu yang
diragikan dengan ragi roti dan digoreng. Didalam adonan ditambahkan gula,
garam, margarine, dan kuning telur. Pad aprinsipnya pembuatan kue donat
sama dengan pembuatan roti manis, hanya berbeda pada teknik akhir
pemasakan. Roti manis dimatangkan dengan cara dipanggang dengan
menggunakan oven, dengangkan donat digoreng dengan menggunakan
minyak. Komponen utama pembuatan donat adalah tepung (BPOM,2003)
Penggorengan (frying) ialah memasak atau menggoreng makanan
dengan mempergunakan minyak. Dalam penggorengan dibedakan antara
menggoreng dengan minyak banyak (deef frying) dan menggoreng dengan
minyak sedikit (shallow frying). Penggorengan yang dilakukan pada
pembuatan kue donat adalah dengan menggunakan minyak banyak. Minyak
yang digunakan adalah minyak yang sudah diproses sempurna oleh pabrik
sehingga tidak menimbulkan ras agetir dan dalam keadaan bersih. Tidak
terlalu tua (sudah digunakan beberapakali untuk menggoreng) karena
mempunyai titik didih yang tinggi dan mempengaruhi warna kue donat.
Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Minyak adalah kualitas
minyak, suhu dan lama proses, bentuk dan porositas produk, komposisi
produk, pra-perlakuan bahan.
Telur berfungsi sebagai komponen utama pembentukan struktur kue dan
berfungsi untuk menjaga kelembaban kue, mengikat udara selama
pencampuran adonan, meningkatkan nilai gizi, member warna dan emulsifier
karena mengandung lecithin (widowati,2003)
Dalam pembuatan kue donat, gula berfungsi untuk memberi rasa manis,
memperbaiki tekstyr, member warna dan member nilai kalori. Bila gula
dipanaskan atau bereaksi dengan asam amino maka akan terbentuk warna
coklat yang membuat bahan lebih menarik (winarno, 2004)
Yeast(ragi) dalm pembuatan kue donat berfungsi untuk meningkatkan
volume, mengatur aroma(rasa), memperbaiki struktur, mengurangi laju
kehilangan air selama penyimpanan, mengontrol penyebaran dan membuat
hasil produk lebih ringan.
Kue donat dibuat dengan cara mencampurkan tepung dan bahan
penyusun lainnya menjadi adonan dan difermentasikan kemudian digoreng.
Pembuatan donat dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu proses pembuatan
adonan dan penggorengan. Kedua proses ini akan menentukan mutu hasil
akhir kue donat. Pembuatan adonan meliputi proses pengadukan dan
pengembangan sampai proses fermentasinya.
Pengembangan adonan, penggunaan mikroorganisme dalam
pengembangan adonan masih menjadi fenomena yang asing bagi masyarakat
yang tidak familiar dengan pabrik donat. Udara (oksigen) yang masuk ke
dalam adonan pada saat pencampuran dan pengulenan (kneading) akan
dimanfaatkan untuk tumbuh oleh khamir. Akibatnya akan terjadi kondisi yang
anaerob dan terjadi proses fermentasi. Gas CO2yang dihasilkan selama proses
fermentasi akan terperangkap di dalam lapisan film gluten yang impermiabel.
Gas akan mendesak lapisan yang elastis dan extensible yang selanjutnya
menyebabkan pengembangan (penambahan volume) adonan.
METODA
Bahan
Amati sifat
organoleptic (rasa
dan tekstur)
DAFTAR PUSTAKA
http://intanbelieve.blogspot.com/2014/06/makalah-pembuatan-donat.html [diakses
09 april 2015] Karakteristik fisik, kimia dan organoleptik donat kentang ready
to cook setelah proses pembekuan [diakses 09 april 2015]
Winarno F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
[diakses 10april 2015]
http://arryarjuna.blogspot.com/2014/05/laporan-praktikum-bioteknologi.html
[diakses 10april 2015]
Permadi R. 2011. ITP uji organoleptik metode duo trio dan triangle
test .http://permadikakak.wordpress.com.[12 april 2015]
Soekarto. 1981. Penilaian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian.
Jakarta : Bharat Aksara.
Sumantri, Arif. 2010. Kesehatan Lingkungan & Perspektif Islam, Jakarta : Kencana
Widowati, S. 2003. Prospek Tepung Sukun Untuk Berbagai Produk Makanan Olahan
dalam Upaya Menunjang Divertifikasi Pangan. Makalah Pribadi pengantar ke
Falsafah Sains. Program Sarjana S3. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Winarno F.G. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama;
2004.