BREAD STOP
Oleh:
Shinta Eka Lestari
(105100301111042)
(105100301111032)
Hendri Cahya A.
(105100301111047)
Bella Rahmawati
(105100301111031)
Erwin Rahardianto
(105100301111033)
BAB I
PENDAHULUAN
sulit didapat, menjadikan mentega sebagai bahan dasar adonan roti bukanlah hal
yang mudah. Padahal, mentega dengan kandungan lemaknya yang cukup banyak,
mampu menciptakan tekstur roti yang lembut, halus, dan tentunya rasa yang jauh
lebih enak.
Selain itu, metode pembuatan resep dasar adonan roti saat ini sudah sangat
berkembang. Hal ini tentu memengaruhi hasil akhir produk yang tercipta. Akses
informasi yang sangat mudah didapat, membuat produsen lebih mudah
mendapatkan pengetahuan seputar industri bakery. Kreativitas pun mengalir tak
terbendung.
1.2 Tujuan
Melakukan pengembangan produk roti untuk memberi nilai tambah juga
menambah variasi rasa dan tampilan dari produk roti tawar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jumlah
Protein (g)
8.0
Karbohidrat (g)
50.0
Lemak (g)
1.5
Air (g)
39.0
1.5
Roti tawar ialah salah satu jenis roti yang berbahan dasar tepung terigu, mentega,
telur, susu, dan air. Roti ini biasanya tanpa diisi dengan bahan tambahan lain serta
memiliki bentuk kotak, panjang, dan tabung.
3) Cake
Cake adalah jenis roti yang memiliki rasa manis dengan tambahan rasa (essense)
rhum, jeruk, atau cokelat. Bahan dasarnya antara lain tepung terigu, telur, susu,
mentega, serta tanpa menggunakan isi. Jenis roti ini dibagi menjadi spikuk, roll
tart, zebra cake, fruit cake, brownies, muffin, tart cake, cake siram, dan caramel.
4) Pastry
Pastry merupakan salah satu jenis roti kering yang dapat berupa kue sus, grem,
dan croissant. Roti ini dapat diisi dengan kacang, keju, cokelat, daging ayam dan
sapi, sosis, fla, atau tidak diisi apapun.
5) Donat
Donat adalah jenis roti tawar atau manis yang proses pematangannya dengan cara
digoreng atau dipanggang. Roti ini dikenal dengan bentuknya yang khas yaitu
terdapat lubang pada bagian tengahnya. Ada beberapa jenis donat yang sudah
dikenal secara umum, antara lain donat siram, donat keju, donat meisses, donat
kacang, dan donat isi.
dipertimbangkan adalah terutama kadar protein tepung terigu dan kadar abunya.
Kadar protein mempunyai korelasi yang erat dengan kadar glutein, sedangkan
kadar abu erat hubungannya dengan tingkat dan kualitas adonan (Sufi, 2009).
2. Air
Air berfungsi sebagai media glutein dengan karbohidrat, larutan garam dan
membentuk sifat kenyal glutein. Air yang digunakan sebaiknya memiliki pH 6
9. Makin tinggi pH air maka roti yang dihasilkan baik karena absorbsi air
meningkat dengan meningkatnya pH. Selain pH, air yang digunakan harus air
yang memenuhi persyaratan sebagai air minum, diantaranya tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa (Astawan, 2006).
3. Garam
Fungsi garam dalam pembuatan roti adalah penambah rasa gurih,
pembangkit rasa bahan-bahan lainnya, pengontrol waktu fermentasi dari adonan
beragi, penambahan kekuatan glutein. Syarat garam yang baik dalam pembuatan
roti adalah harus seratus persen larut dalam air, jernih, bebas dari
gumpalangumpalan dan bebas dari rasa pahit (Mudjajanto dan Yulianti, 2004).
4. Gula
Gula sangat penting peranannya dalam pembuatan roti, diantaranya
sebagai makanan ragi, memberi rasa, mengatur fermentasi, memperpanjang umur
roti, menambah kandungan gizi, membuat tekstur roti menjadi lebih empuk,
memberikan daya pembasahan pada roti dan memberikan warna cokelat yang
menarik pada roti (Mudjajanto dan Yulianti, 2004).
5. Ragi Roti
Dalam pembuatan roti, ragi/yeast dibutuhkan agar adonan bisa
mengembang. Ragi/yeast biasanya ditambahkan setelah tepung terigu ditambah
air lalu diaduk-aduk merata, setelah itu selanjutnya adonan dibiarkan beberapa
waktu. Ragi/yeast sendiri sebetulnya mikroorganisme, suatu mahluk hidup
berukuran kecil, biasanya dari jenis Saccharomyces cerevisiae yang digunakan
dalam pembuatan roti ini. Pada kondisi air yang cukup dan adanya makanan bagi
ragi/yeast, khususnya gula, maka yeast akan tumbuh dengan mengubah gula
menjadi gas karbondioksida dan senyawa beraroma. Gas karbondioksida yang
terbentuk kemudian ditahan oleh adonan sehingga adonan menjadi mengembang.
Untuk pembuatan roti, sebagian besar ragi berasal dari mikroba jenis
Saccharomyces cerevisiae. Agar mikroba dapat beraktivitas optimal maka
beberapa persyaratan harus dipenuhi diantaranya sebagai berikut (Mudjajanto dan
Yulianti, 2004):
1. Adanya keseimbangan gula, garam, terigu dan air.
2. Agar mikroba tumbuh baik maka pH diatur berkisar 2,0 4,5, oksigen cukup
tersedia karena mikroba yang hidup bersifat aerob dan suhu pengolahan sekitar
30oC.
6. Mentega
Mentega berfungsi sebagai pelumas untuk memperbaiki remah roti,
memperbaiki sifat pemotongan roti, memberikan kulit roti lebih lunak, dan dapat
menahan air sehingga shelf life lebih lama. Selain itu lemak juga bergizi,
memberikan rasa lezat, mengempukkan, dan membantu pengembangan susunan
fisik roti (Mudjajanto dan Yulianti, 2004).
7. Susu
Pada pembuatan roti, untuk tepung jenis lunak (soft) atau berprotein
rendah, penambahan susu lebih banyak dibandingkan tepung jenis keras (hard)
atau berprotein tinggi. Penambahan susu sebaiknya berupa susu padat. Alasannya,
susu padat menambah penyerapan (absorpsi) air dan memperkuat adonan. Bahan
padat bukan lemak (BPBL) pada susu padat tersebut berfungsi sebagai bahan
penyegar protein tepung sehingga volume roti bertambah (Mudjajanto dan
Yulianti, 2004).
8. Telur
Roti yang lunak dapat diperoleh dengan penggunaan kuning telur yang
lebih banyak. Kuning telur banyak mengandung lesitin (emulsifier). Bentuknya
padat, tetapi kadar air sekitar 50 %. Sementara putih telur kadar airnya 86 %.
Putih telur memiliki daya creaming yang lebih baik dibandingkan kuning telur
(Mudjajanto dan Yulianti, 2004).
2.3.2 Proses Pembuatan Roti Tawar
Proses pembuatan roti tawar menurut (Mudjajanto dan Yulianti, 2004) adalah
sebagai berikut.
1. Pencampuran
5. Pemanggangan
Roti dipanggang atau dibakar dalam oven pada suhu kira-kira 205oC. Suhu
pemanggangan roti kecil sekitar 220 230oC selama 14 18 menit. Sebelum
pembakaran selesai, pintu oven dibuka sedikit sekitar 2 3 menit. Untuk roti
lainnya, pembakaran dengan suhu oven 220 230oC, kemudian menurun hingga
200oC selama 5 10 menit dan sebelum selesai, pintu oven dibuka sedikit
BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN
3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan dari pembuatan produk roti tawar ini akan dilaksanakan di
Laboratorium Agrokimia dan laboratorium Bioindustri Jurusan Teknologi Industri
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Sedangkan waktu
pelaksanaan dalam pembuatan roti tawar yaitu mulai tanggal 12 April 2013
sampai dengan selesai dilaksanakannya pembuatan produk roti tawar ini.
3.2 Diagram Alir Pembuatan Roti Tawar Buah
Bahan :
Terigu = 300 gr, air = 180 gr, gula =
75 gr, susu skim = 20 gr, mentega =
80 gr, bread improver atau ragi = 7 gr,
Pencampuran semua
bahan menggunakan
mixer
Potongan buah
strawberry
Penambahan potongan
buah
Fermentasi awal selama
20 menit ( 27 - 30 C)
Pembentukan dan
pencetakan
Fermentasi akhir
1jam ( 38 C)
Pemanggangan 15
menit (175 C)
Produk Roti
Tawar Buah
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Konsep Produk
a. Deskripsi Umum Produk
Roti
semua orang mengenal roti tawar sebagai sajian yang memiliki varian isi. Cara
pembuatannya yang mudah membuat makanan ini banyak dikonsumsi orang.
Biasanya upaya diversifikasi roti tawar sejauh ini sebatas pada isi pada bagian
dalam, seperti penambahan kismis kering di dalam roti . BREAD STOP adalah
roti tawar dengan berbahan dasar tepung terigu protein tinggi, dengan campuran
bahan lainnya dengan kualitas tinggi dan terdapat varian isi baru yaitu strawberry
kering. Dimana dengan penambahan variasi isi baru dapat dijadikan alternative
pilihan untuk penggemar roti isi dan pecinta strawberry.
Bahan
Tepung terigu
Stroberi
Susu bubuk
Ragi instan
Gula pasir
Garam
Mentega
Air
Total
Jumlah
500 gram
100 gram
25 gram
5 gram
35 gram
5 gram
30 gram
300 ml (300 gram)
1000 gram
Uji Organoleptik
No.
Karakteristik
Rasa
1
Kurang
manis
2
Manis
3
Kurang
gurih
4
Kurang
gurih
5
Kurang rasa
susu
2.
Aroma
Roti
Gurih
Susu
Roti
Roti manis
3.
Warna
Coklat
dan
putih
Coklat
dan
putih
Coklat
dan
putih
Coklat
dan
putih
4.
Tekstur
Empuk
Agak
keras
Kurang
lembut
Empuk
Responden
6
Kurang
rasa susu
7
Kurang
rasa susu
8
Kurang
gurih
9
Kurang
gurih
10
Kurang
gurih
Roti
Roti
Gurih
Roti
Roti
Coklat dan
putih
Coklat dan
putih
Coklat dan
putih
Coklat
dan putih
Coklat dan
putih
Coklat dan
putih
Empuk
Kurang
lembut dan
berserat
Kurang
empuk
Empuk
Empuk
Kurang
empuk
Logo Perusahaan
itu dari segi pemasaran maupun segi inovasi produk. Hal ini merupakan tantangan
terbesar bagi produk kami dikalangan masyarakat. Produk pesaing pasar
baiasanya mengandalakan bahan-bahan tambahan yang dapat melezatkan produk
mereka. Dari segi abhan pengembang, bahan tambahan, maupun bahan baku yang
mereka pilih memliki kandungan tersendiri. Demikina pula dengan produk kami,
kami mengandalakan produk bahan baku kami yaitu buah-buahan khususnya buah
strawberry yang merupakan buah kesukaan banyak masyarakat, hal ini dapat
menjadi poin penting untuk menjadi factor pemasaran dari produk kami.
b. Price
Produk roti striberi dijual dengan harga yang bersaing dengan produk lain
yang sejenis. Tidak jauh beda dengan harga roti tawar lain. Harga yang
ditawarkan cukup terjangkau yaitu Rp.6000,- per bungkus.
c. Place
Distribusi penyaluran produk dapat dilakukan dengan mendistribusi
produk di toko-toko atau swalayan.
d. Promotion
Promosi yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan mengenalkan
produk melalui media elektronik seperti televisi. Produk-produk baru yang sedang
dalam tahap pengembangan dipromosikan melalui event-event tertentu dengan
melihat respon dari konsumen akan produk tersebut. Produk dari perusahaan
dikemas dengan kemasan dan label yang menarik, dengan warna yang memikat
untuk dapat menarik konsumen.
2. Perancangan
Bentuk fisik dari produk roti stroberi yaitu seperti bentuk roti tawar
kebanyakan. Berbentuk kotak dengan pinggiran yang coklat dan bagian dalam
putih. Memiliki serat-serat dengan irisan stroberi di dalamnya. Tekstur dari
produk roti stroberi yaitu empuk dan lembut, sehingga mudah dikunyah. Roti
stroberi dikemas dalam plastik pembungkus dengan label merek produk.
Produk roti stroberi harus dibuat dengan cara yang tepat dan dengan mesin
dan peralatan yang berfungsi dengan baik. Formulasi dari produk roti stroberi
harus tepat sesuai dengan formulasi yang telah distandarkan. Proses pembuatan
juga harus sesuai, roti dibuat dengan fermentasi sebanyak tiga kali. Waktu setiap
fermentasi juga harus tepat, yaitu 1 jam pada fermentasi pertama, 20 menit pada
fermentasi kedua dan 45 menit pada fermentasi ketiga. Proses pengovenan juga
harus sesuai dengan suhu dan waktu yang telah ditetapkan.
3. Manufaktur
Bahan baku pembuatan produk roti didapat dari supplier yang merupakan
toko grosir besar. Karena bahan-bahan pembuatan mudah didapat. Pendistribusian
produk yaitu pada toko-toko dan swalayan. Pendistribusian dilakukan setiap pagi.
DAFTAR PUSTAKA
Astawan, M., 2006. Membuat Mie dan Bihun. Penebar Swadaya, Jakarta.
Gaman, P.M. dan Sherington. 2003. Ilmu Pangan, Pengantar Ilmu Pangan
Nutrisi dan Mikrobiologi (Edisi Kedua). UGM-Press. Yogyakarta.
Nasution A. 2006. Makanan Bergizi Kelompok Usia Lanjut. IPB Press. Bogor.
LAMPIRAN
Bahan-Bahan
Pemotongan Buah
Strawberry
Penimbangan
Garam
Penimbangan tepung
Penimbangan Gula
Penimbangan Susu
Penimbangan
mentega
Pembentukan
adonan
Hasil Fermentasi
Proses
Pencampuran
Proses Fermentasi
Penggilingan
Adonan
Hasil Fermentasi 2
Proses Pemanggangan