4.1 Donat
Donat adalah penganan yang digoreng atau dipanggang, dibuat dari
adonan tepung terigu, gula, telur dan mentega. Donat yang paling umum adalah
donat berbentuk cincin dengan lubang di tengah dan donat berbentuk bundar
dengan isi yang rasanya manis, seperti berbagai jenis selai, jelly, krim, dan custard.
Donat sama sekali berbeda dengan bagel, mulai dari bahan adonan, teknik
pembuatan hingga cara menghidangkan, walaupun keduanya memiliki bentuk
yang hampir sama (Mudjajanto, 2004).
Donat yang diolah pada praktikum kali ini terdapat dua jenis donat dengan
berbeda resep. Pada resep pertama, donat dibuat dengan tepung terigu cakra
kembar dan ragi sedangkan pada resep kedua donat dibuat dengan tepung cakra
kembar dan segitiga biru serta baking powder.
Proses pembuatan donat dengan resep pertama adalah tepung terigu cakra
kembar diayak, dan ditambahkan ragi roti serta susu bubuk. Bahan-bahan tersebut
dicampur hingga merata dan dibuat sumur-sumuran. Margarin, gula pasir, garam,
telur dan air dimasukkan ke tengah-tengah sumur. Adonan diaduk hingga halus
dan ditutup dengan lap kering. Adonan kemudian diistirahatkan selama 40 menit
dan ditekan serta dibuang gasnya. Menurut Herudiyanto (2009), adonan donat
harus diistrirahatkan sebelum dicetak karena jika tidak diistirahatkan, donat akan
menyusut sehingg setelah digoreng akan mengecil dan tebal. Selanjutnya, adonan
digulung diatas meja dengan ketebalan 1 cm, donat kemudian dicetak dan
dibiarkan mengembang kembali selama 20 menit. Adonan donat kemudian
digoreng dengan menggunakan minyak goreng. Menurut Herudiyanto (2009),
penggorengan merupakan salah satu tahapan yang kritis dalam pembuatan donat.
Minyak yang digunakan untuk menggoreng harus memiliki karakterisrtik : netral
rasanya sehingga tidak memengaruhi citarasa donat yang digoreng, minyak harus
dibekukan setelah penggorengan untuk menghindari produk akhir yang berminyak,
dan minyak stabil untuk jangka waktu yang lama.
Donat dengan resep kedua menggunakan tepung segitiga biru dan tepung
cakra kembar, gula pasir, susu bubuk, ragi, baking powder, dan vanili. Semua
bahan tersebut diaduk merata. Kemudian ditambahkan telur, air, margarin dan
garam, dan diaduk kembali hingga kalis. Adonan kemudian dibulatkan dan
didiamkan selama 10 menit. Adonan dikempiskan dan ditimbang masing-masing
50 gram, dibulatkan kembali dan didiamkan selama 15 menit. Adonan diletakkan
ke loyang yang ditaburi tepung, kemudian ditekan dan dicetak. Adonan didiamkan
selama 30 menit, kemudian digoreng dengan menggunakan minyak goreng.
Berikut adalah hasil pengamatan Donat I dan Donat II.
Setelah Fermentasi
Bulat pipih
Coklat muda
Agak asam
Kenyal, kalis
Rasa
Berat Adonan
Berat Produk Jadi
Perubahan
Selama
Penggorengan (Warna,
Volume)
462 gram
-
Setelah Penggorengan
Bulat, berlubang di tengah
Coklat tua
Khas roti goreng
Bagian luar : Agak keras,
berminyak
Bagian dalam : kenyal,
lembut
Gurih, Agak asam
348 gram
Selama penggorengan, terjadi
perubahan warna donat yang
berwarna menjadi lebih tua
Hasil
Bulat, bolong di tengah
Luar: coklat tua, Dalam: coklat muda
Khas margarine
Rapuh, lembut
Agak manis
450 gram
448 gram
14
Selama penggorengan, terjadi perubahan
warna donat yang berwarna menjadi
lebih tua
kontak dengan panas melalui proses penggorengan sehingga berat donat menjadi
berkurang.
4.2 Muffin
Muffin merupakan cake kecil seperti roti yang dapat dibuat dari berbagai
jenis tepung, seringkali ditambahkan buah dan kacang-kacangan. Sebagian besar
muffin bergaya Amerika, termasuk ke dalam quick bread dan menggunakan
baking soda sebagai pengembang. Muffin Inggris memiliki tekstur lebih halus dan
dalam pembuatannya ditambahkan ragi. Muffin biasanya dibuat dengan
menggunakan cetakan muffin berbahan alumunium yang terdiri dari 6-12 cup.
Masing-masing cup berdiameter 2,5 inchi. Selain itu, terdapat cup dengan ukuran
besar berdiameter 3,25 inchi (Cauvain, 2006), .
Cetakan muffin yang berukuran 2,5 inchi dapat diisi adonan muffin
sebanyak 0,25-0,33 cup. Apabila adonan yang dimasukkan melebihi batas yang
dianjurkan maka bagian puncak muffin akan menjadi datar dan tidak
mengembang.
Muffin
merupakan
panganan
yang
disukai
dan
mudah
rasa atau aroma. Selain itu, garam juga dapat menurunkan suhu penggulalian
dalam adonan, juga memegang peranan penting dalam menimbulkan warna kerak
(Brown, 2011).
Hasil
Lingkaran, berlubang di tengah
Coklat muda
Khas vanili
Adonan: semi padat agak keras.
Setelah jadi: moist
Manis
Rasa
453 gram
Berat adonan
447 gram
Berat produksi jadi
Perubahan yang terjadi setelah Luar: cokelat tua
Dalam: cokelat muda
pemanggangan
Volume mengembang 100%
Warna, volume
Bentuk
Warna
Aroma
Tekstur
V.
KESIMPULAN
Donat I dan donat II memiliki persamaan karakteristik warna yakni
coklat keemasan.
Donat I mempunyai bentuk bulat cincin yang lebih sempurna, rasa yang
lebih gurih, aroma yang lebih kuat, dan tekstur yang lebih kenyal dan
lembut dibandingkan dengan donat II.
Muffin berbentuk mangkok, berwarna kecoklatan pada permukaan dan
putih kekuningan pada bagian dalam muffin. Aroma muffin adalah khas
vanilli, rasanya yang sangat asin, dan tekstur dari muffin ini adalah agak
keras pada permukaan dan lembut pada bagian dalamnya.
Chiffon cake memiliki bentuk lingkaran dengan berlubang di tengah,
warna bagian luar coklat muda dan bagian dalam putih kekuningan,
aroma khas bolu dan vanilli, tekstur chiffon cake bagian luar adalah kasar
dan tekstur bagian dalam lembut dan empuk. Rasa dari chiffon cake
adalah manis.
DAFTAR PUSTAKA
Brown, A. 2011. Understanding Food : Principles and Preparation Fourth Edition.
Wadsworth Cengage Learning, USA.
Cauvain, S.P. and Young, L.S. 2006. Baked Products : Science, Technology, and
Practice. Blackwell Science, Oxford
Herudiyanto, Marleen dan Marsetio. 2008. Diktat Praktikum Teknologi
Pengolahan Roti, Kue, Coklat, dan Kembang Gula. Universitas Padjadjaran.
Jatinangor.
Herudiyanto, Marleen dan Saripah Hudaya. 2009. Teknologi Pengolahan Roti dan
Kue. Universitas Padjadjaran . Jatinangor.
Koswara, S. 2009. Teknologi
http://ebookpangan.com
Pengolahan
Roti.
Available
online
at:
Mudjajanto, E.S. dan L.N. Yulianti. 2004. Membuat Aneka Roti. Penebar
Swadaya. Jakarta.
LATIHAN