Anda di halaman 1dari 4

BAB X

JALUR PENTOSA FOSFAT, GLUKONEOGENESIS, DAN METABOLISME


GLIKOGEN

Jalur pentosa fosfat


Jalur pentosa fosfat atau hexose monophosphate shunt (HMS). Jalur ini merupakan jalur
untuk memproduksi:
a. Nicotinamide adenine dinucleotide phosphate (NADPH) diperlukan dalam reaksi
anabolisme (reaksi reduksi).
b. Ribose-5-phosphate penting dalam reaksi sintesis nukleotida.

Gula untuk dapat memasuki jalur Pentosa fosfat harus dalam bentuk Glukosa 6-
Phosphat (G6-P). faktor yang menentukan G6-P dapat memasuki jalur Pentosa fosfat
ditentukan oleh kebutuhan NADPH, yakni apabila:
a. Kebutuhan NADPH melebihi Ribosa 5-PO4
Dapat dilakukan dengan jalan melakukan oksidasi G6-P menjadi CO2 atau dengan
cara resintesis molekul G6-P dari ribosa 5-PO4
b. Kebutuhan NADPH kurang dari Ribosa 5-PO4
Pada kondisi ini molekul G6-P diubah menjadi ribose 5-PO4

Jalur Pentosa Fosfat terjadi di berbagai jaringan. Contoh jaringan yang melakukan jalur
Pentosa Fosfat adalah:
a. Eritrosit menghasilkan NADPH untuk menjaga glutation dalam bentuk tereduksi dan
hasil akan menjaga integritas membrane sel.
b. Liver, mammary gland, testis, adrenal cortex, tempat sintesis asam lemak dan steroid
memerlukan NADPH. Dalam liver 20-30% CO2 dihasilkan dari pentose fosfat.
c. Muscle: semua katabolisme G6-P melalui glikolisis dan TCA.

Perbedaan antara NADH dan NADPH: NADH terlibat dalam reaksi katabolisme contoh
reaksi oksidasi dalam rantai pernapasan untuk menghasilkan ATP. NADPH berperan
sebagai donor electron dalam reaksi reduksi pada proses biosintesis. Pada struktur
NADPH ada tambahan gugus fosfat pada gula ribosanya.

53
Fase reaksi di dalam HMS
Reaksi yang berlangsung di dalam jalur ini meliputi:
a. Reaksi fase 1 atau fase oksidatif, pada fase ini glukosa 6-fosfat diubah menjadi
ribulosa 5-fosfat. Pada fase ini dihasilkan 2 molekul NADPH.
b. Reaksi fase 2 meliputi reaksi isomerisasi, epimerisasi, dan rearrangement.
1) Isomerisasi gula, pada fase ini dihasilkan ribose 5-fosfat. Reaksi fase 2 atau fase
nonoksidatif. Ribulosa 5-fosfat kemudian diisomerisasi untuk menghasilkan
ribosa 5-fosfat. Ribosa 5-fosfat dikonversi menjadi gula yang lain.
2) Gluconeogenesis adalah reaksi sintesis glukosa dari piruvat atau prekursor lain
yang terjadi di liver dan kidney. Rangkaian reaksi glukoneogenesis adalah jalur
glikolisis. Ada 3 enzim yang digunakan pada jalur gluconeogenesis berbeda
dengan yang digunakan pada reaksi glikolisis. Gluconeogenesis pada kondisi
tertentu otak membutuhkan sintesis glukosa sebagai bahan bakar utama. Zat mula
nonkarbohidrat dapat digunakan untuk sintesis glukosa adalah laktat, asam
amino, gliserol. Asam amino berasal dari makanan dan selama keadaan kelaparan
berasal dari pemecahan protein di otot kerangka. Hidrolisis triasilgliserol
menghasilkan gliserol dan asam lemak. Gliserol memasuki jalur
gluconeogenesis. Reaksi jalur gluconeogenesis adalah laktat/ beberapa asam
amino diubah menjadi piruvat (piruvat karboksilase) dan asam amino diubah

54
menjadi oksaloasetat. Oksaloasetat digunakan untuk gluconeogenesis di sitosol,
dibentuk di matriks mitokondria dengan cara karboksilasi piruvat. Oksaloasetat
meninggalkan mitokondria dalam bentuk malat, yang dioksidasi kembali menjadi
oksaloasetat disitosol.

Metabolisme glikogen
Glikogen adalah polimer dari glukosa dengan ikatan glikosidik α-1,4 dan α-1,6
antarcabang. Tempat penyimpanan glikogen adalah hati dan otot kerangka. Sintesis dan
pemecahan glikogen penting untuk mengatur kadar gula darah dan menyediakan
cadangan glukosa untuk aktivitas otot yang berat.
Glikogenolisis
Merupakan pemecahan glikogen untuk menghasilkan glukosa. Enzim yang terlibat
adalah glikogen fosforilase dan pemecahan ini menghasilkan glukosa 1-fosfat (G1-P).
G1-P diubah menjadi glukosa 6-fosfat oleh enzim fosfoglukomutase.
Sedangkan untuk pemecahan glikogen melibatkan enzim glikogen fosforilase yang
mengatalisis pelepasan residu glikosil dari ujung nonreduksi molekul glikogen. Hasil
akhir adalah glikogen berantai lurus yang selanjutnya residu dapat dihidrolisis dengan
enzim fosforilase untuk menghasilkan glukosa 1-fosfat. Enzim fosfoglukomutase akan
mengkonversi glukosa 1-fosfat menjadi glukosa 6-fosfat dan produk memasuki jalur
metabolisme utama.
Sintesis glikogen (glikogenesis)
Sintesis ini membutuhkan enzim: heksokinase, fosfoglukomutase, pirorosforilase UDP-
glukosa, glycogen synthase, branching enzyme. Glikogen disintesis dan dipecah dengan
jalur yang berbeda.

55
Korelasi klinis
Glycogen storage disease adanya kelainan pada enzim yang berperan dalam
pembentukan glikogen maupun pemecahan glikogen pada jaringan otot dan liver. Hal
ini berakibat hipoglikemia saat puasa, karena degradasi glikogen tidak terjadi,
pembesaran liver, gangguan pertumbuhan, muscle cramp.

56

Anda mungkin juga menyukai