Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hamdan Faisal Muslih

Prodi : S1 Farmasi Semester 3 Kampus Cibinong


Mata Kuliah : Farmakognosi
Dosen : Ardy Tanfil. T, B.Pharm., M.Sc.

Soal UAS Farmakognosi Semester 3 :

1. Tuliskan Tahapan Pembuatan Simplisia!

2. Tuliskan dan Jelaskan Metode Skrining Fitokimia!

3. Tuliskan dan Jelaskan Tahapan Pembuatan Amylum!

4. Tuliskan dan Jelaskan Terkait dengan Hilus dan Lamela!

5. Tuliskan 5 Nama Latin yang Anda Ketahui!

Jawaban :

1. a. Pengumpulan bahan baku


b. sortasi basah
c. pencucian
d. perajangan
e. pengeringan
f. sortasi kering
g. pengemasan
h. penyimpanan

2. Skrining fitokimia dilakukan untuk memberikan gambaran tentang golongan senyawa yang
terkandung dalam tanaman yang diteliti. Metode skrining fitokimia dilakukan dengan
pengujian warna dengan menggunakan suatu pereaksi warna.
Dari uji skrining fitokimia didapatkan senyawa :
a. Uji Alkaloid, sampel akhir bila tambahkan pereaksi reagen mayer dan reagen
bouchardat,terjadi endapan jika hasil positif mengandung alkaloid. (+)
b. Uji Flavonoid, sampel terbentuk larutan dengan warna merah kuning atau jingga positif
mengandung flavonoid(+)
c. Uji Saponin, sampel akhir terdapat busa yang dapat bertahan selama 10 menit dengan
ukuran 1-10cm positif mengandung saponin (+)
d. Uji Tanin, sampel akhir ditetesi menggunakan pereaksi reagen Fecl3 5%,filtrat akan
berwarna biru atau hijau kehitaman maka positif mengandung tanin (+)
e. Terpenoid atau Steroid, sampel akhir ditambahkan dengan asam sulfat pekat bila
terbentuk warna ungu atau merah maka positif mengandung terpenoid (+)

3. Proses/ tahapan pembuatan amilum hampir sama dengan pembuatan simplisia:


a. Pengumpulan bahan baku:
Disini saya dan kelompok 6 menggunakan bengkuang sebagai sampel untuk di ambil
amilum nya
b. Sortasi basah
Proses ini bertujuan untuk pemilahan hasil pengumpulan bahan baku ketika
tanaman masih segar. Sortasi dilakukan terhadap kerikil-kerikil yang menempel
pada bengkuang, bahan tanaman lain dari tanaman yang tidak digunakan dan
bagian-bagian bengkuang yang rusak
c. Pencucian
Pencucian bengkuang membersihkan kotoran yang melekat,
terutamabahan-bahan yang berasal dari dalam tanah dan juga bahan-bahan yang
tercemar pestisida. Pencucian dilakukan dengan menggunakan air yang berasal
dari keran air bersih yang mengalir
d. Perajangan
Perajangan (Slicing) adalah proses pengecilan dengan menggunakan pisau untuk
mendapatkan ukuran panjang potongan yang lebih kecil dan tipis.
e. Proses bender
Setelah melakukan perajangan pada bengkuang selanjutnya bengkuang di
masukkan kedalam mesin blender, bertujuan untuk menghaluskan bengkuang agar
mudah untuk di saring dan di dapatkan amilumnya
f. Penyaringan
Proses penyaringan menggunakan kain, hasil saringan filtrat diambil sedangkan
residu atau yang tertinggal pada saringan dibuang, lalu filtrate didiamkan dalam
wadah (toples kaca)
g. Pengendapan
Filtrat hasil dari penyaringan yang ada di dalam toples kaca didiamkan sampai
mengendap, setelah mengendap buang air yang ada di dalam toples kaca dan
sisakan endapan untuk melakukan proses pengeringan
h. Pengeringan
Endapan didalam toples di keringkan dengan cara di angina-anginkan diluar
ruangan sampai endapan berbentuk seperti tepung, tepung tersebut merupakan
amilum bengkuang.
i. Sortasi Kering
Proses ini dilakukan pemilihan amilum setelah mengalami proses pengeringan.
Pemilihan dilakukan terhadap debu-debu ataupun kerikil-kerikil kecil di saat
melakukan proses pengeringan
j. Penyimpanan
Setelah tahap pengeringan dan sortasi kering selesai maka amilum bengkuang
perlu ditempatkan dalam suatu wadah tersendiri agar tidak saling bercampur
antara simplisia satu dengan yang lainnya. Wadah bias berbentuk seperti toples
kaca, plastic klip, dll.

4. Hilus ialah titik permulaan terbentuknya butir amilum, (hilum atau titik inisial), sedangkan
lamella adalah garis-garis halus yang mengelilingi hilus. Butir amilum yang terbentuk
biasanya berkisar antara 17-20 mikron. Perbedaan ini menghasilkan adanya 2 macam butir
amilum yang konsentris dan yang eksentris

5. a. Curcumae xanthorrhiza : Temulawak


b. Piper nigrum : Lada hitam
c. Psidium guajava L. : Daun jambu biji
d. Kaempferia galangal L. : Kencur
e. Oryza sativa L. : Beras

Anda mungkin juga menyukai