Anda di halaman 1dari 27

Hukum Pewarisan sifat

Dinda AM - SMPI Al-Azhar Asy-Syarif Sumut


Genetika mendel
Pada abad ke-19, ilmuan austria Gregor Johann
Mendel meneliti tentang pola pewarisan sifat
pada tumbuhan kacang kapri.

Ilmu yang mempelajari pola pewarisan sifat


(hereditas) pada makhluk hidup disebut genetika.

Mendel diakui sebagai Bapak Genetika.

Mendel menciptakan hukum I medel dan hukum II


mendel
Gregor Johann Mendel
Alasan mendel
memilih kacang
kapri
Kacang kapri (Pisum sativum) memiliki
kelebihan, diantaranya:
Menghasilkan banyak keturunan
Daur hidupnya pendek (singkat)
Mudah tumbuh dan melakukan
penyerbukan
Mempunyai sifat-sifat beda yang
mencolok.
Memiliki bunga sempurna
(penyerbukan sendiri)
Penelitian mendel
Langkah awal yang dilakukan Mendel adalah menentukan galur murni
(tanaman yang apabila melakukan penyerbukan sendiri menghasilkan
keturunan yang memiliki sifat sama dengan tanaman induknya).

Galur-galur murni yang dipilih Mendel adalah galur-galur murni yang


mempunyai beberapa sifat mencolok, yaitu:
Persilangan
monohibrid
Persilangan dengan satu sifat beda

Persilangan ini menghasilkan rumusan


hukum I mendel atau hukum segregasi

Bunyi hukum segregasi:


“Setiap gen di dalam alel, akan berpisah
atau bersegregasi secara bebas saat
pembentukan gamet”
Persilangan
monohibrid
Alur persilangan monohibrid:

Mendel melakukan percobaan dengan


menyilangkan antara tanaman kapri berbunga
ungu dan tanaman kapri berbunga putih.

Pada generasi F1, Mendel mendapatkan bahwa


seluruh tanaman F1 (100%) berbunga ungu.

Sementara itu, pada generasi F2, Mendel


memperoleh hasil dengan perbandingan 3
(ungu): 1 (putih).
Persilangan
monohibrid
Alur persilangan monohibrid:

Untuk meyakinkannya, Mendel mencoba


menyilangkan tanaman kapri berbiji bulat
dengan kapri berbiji keriput; biji berwarna
kuning dengan hijau; dan kapri berbatang
tinggi dengan pendek.

Ternyata hasil yang didapatkan sama, yaitu


100% tanaman F1 memiliki salah satu sifat
tetuanya dan rasio fenotipe tanaman F2
selalu 3 : 1.
Persilangan
monohibrid
Bukti persilangan:

Perbandingan genotipe F2 =
1(UU) : 2(Uu) : 1(uu)
Perbandingan fenotipe F2 =
3(Ungu) : 1(Putih)
Persilangan
monohibrid
Penyimpangan hukum mendel:

Hal ini terjadi jika perbandingan fenotipe


tumbuhan tidak sesuai dengan yang dikatakan
mendel

Misalnya perbandingan fenotipe yang


seharusnha 3:1 menjadi 1:2:1

Contoh kasus yang terjadi apalah pada bunga


pukul empat (Mirabilis jalapa)
Persilangan
monohibrid
Contoh persilangan yang menyimpang dengan
hukum mendel:

Bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) berwarna


merah (MM) disilangkan dengan bunga pukul
empat berwarna putih (mm) menghasilkan F1
berwarna merah muda (Mm). Apabila F1
disilangkan dengan sesamanya, akan dihasilkan
F2 dengan fenotipe bunga berwarna merah,
merah muda, dan putih dengan perbandingan 1 :
2 : 1.
Persilangan
monohibrid
Parental Generasi I

(P1) Fenotipe = Bunga merah X Bunga putih

Genotipe = MM X mm

Gamet = Mm

(F1) Keturunan = 100% Mm (bunga berwarna merah


muda)
Persilangan
monohibrid
Parental Generasi 2

P2 Fenotipe = Merah muda X Merah muda

Genotipe = Mm X Mm

Gamet = MM, Mm, Mm, dan mm

(F2) Keturunan II = 25% merah, 50% merah muda 25% putih

Perbandingan fenotipe= merah : merah muda : putih = 1 : 2 :1


Perbandingan genotipe= MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1
Persilangan
monohibrid
Contoh soal persilangan monohibrid:
Persilangan antara bunga anggrek warna
ungu (DD) dengan bunga anggrek warna
putih (dd). Warna ungu (D) dominan
terhadap warna putih (d). Tentukan rasio
fenotipe dan genotipe dari persilangan
tersebut hingga filial ke 2 (F2)!
Persilangan
monohibrid
Contoh soal persilangan monohibrid:
Parental Generasi I

(P1) Fenotipe = Anggrek ungu X Anggrek putih

Genotipe = DD X dd

Gamet = Dd

(F1) Keturunan = 100% Uu (anggrek berbunga ungu)


Persilangan
monohibrid
Contoh soal persilangan monohibrid:
Parental Generasi 2

P2 Fenotipe = Anggrek ungu X Anggrek ungu

Genotipe = Dd X Dd

Gamet = DD, Dd, Dd, dan dd

(F2) Keturunan II = 75% anggrek ungu, 25% anggrek putih

Perbandingan fenotipe= anggrek berbunga ungu : anggrek


berbunga putih = 3 : 1
Perbandingan genotipe= UU : Uu : uu = 1 : 2 : 1
Persilangan Dihibrid
Persilangan dengan dua sifat beda

Persilangan ini menghasilkan rumusan


hukum II mendel atau hukum asortasi

Bunyi hukum asortasi (perpaduan bebas):


“Setiap alel dari satu lokus dapat
berpasangan secara bebas dengan alel
dari lokus lain pada pembentukan zigot.”
Persilangan Dihibrid
Mendel melakukan penyilangan tanaman kacang
kapri dengan memperhatikan dua sifat beda:
berbiji bulat dan berwarna kuning
berbiji keriput dan berwarna hijau

Alel B (bulat) dominan terhadap alel b (keriput) dan


alel K (kuning) dominan terhadap alel k (hijau).

Berdasarkan persilangan tersebut, hasilnya adalah:

Perbandingan genotipe F2= 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 : 1.


Perbandingan fenotipe F2= 9 : 3 : 3 : 1.
Persilangan Dihibrid
Bukti persilangan:
Persilangan Dihibrid
Bukti persilangan:

Perbandingan genotipe F2= 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 2 : 1 : 2 : 1


Perbandingan fenotipe F2= 9 : 3 : 3 : 1.
Persilangan Dihibrid
Contoh persilangan dihibrid

Persilangan antara tumbuhan mangga tinggi dan rasa


asam (TTmm) dengan mangga pendek dan rasa manis
(ttMM) akan menghasilkan tumbuhan mangga
berdaging tebal dengan rasa manis heterozigotik.
Apabila tanaman F1 disilangkan dengan sesamanya,
berapa jumlah tumbuhan tinggi dan rasa manis jika total
keseluruhan tumbuhan adalah 112 buah ….
Persilangan Dihibrid
Contoh persilangan dihibrid

Parental Generasi I

(P1) Fenotipe = Mangga tinggi asam X Mangga pendek manis

Genotipe = TTmm X ttMM

Gamet = Tm tM

(F1) Keturunan = TtMm 100% Mangga tinggi manis


Persilangan Dihibrid
Contoh persilangan dihibrid

Parental Generasi II

(P2) Fenotipe = Mangga tinggi manis X Mangga tinggi manis

Genotipe = TtMm X TtMm

Gamet = TM, Tm, tM, tm TM, Tm, tM, tm


Persilangan Dihibrid
Contoh persilangan dihibrid

(F2) Keturunan ll =

TM Tm tM tm

TM TTMM TTMm TtMm TtMm


tinggi manis tinggi manis tinggi manis tinggi manis

Tm TTMm TTmm TtMm Ttmm


tinggi manis tinggi asam tinggi manis tinggi asam

tM TtMm TtMm ttMM ttMm


tinggi manis tinggi manis pendek manis pendek manis

tm TtMm Ttmm ttMm ttmm


tinggi manis tinggi asam pendek manis pendek asam
Persilangan Dihibrid

Contoh persilangan dihibrid

Perbandingan fenotipe =
9:3:3:1
Tinggi manis : Tinggi asam : Pendek manis : Pendek asam

Fenotipe berdaging tinggi dan rasa manis:


9 (tinggi manis) / 16 (total seluruh genotipe) x 112 = 63 buah
Cara menentukan
gamet
contoh soal menentukan gamet
Suatu individu memiliki genotipe AaBbCCDdEE, jumlah gamet yang dapat
dibentuk adalah…

Jawab:

Gunakan rumus 2 pangkat n, dimana n= alel heterozigot

AaBbCCDdEE

Alel heterozigot: (1) Aa, (2) Bb, (3) Dd

2 pangkat 3= 8 gamet
Thank You for
listening

Anda mungkin juga menyukai