MAKALAH
Raudhatul Jannah
Kelas: x1
penulis
SEJARAH KONSEP EKSPONEN
Contoh :
2x2x2...
4x4x4...
15x15x15...
22x22x22...
Jika dilihat dari asal katanya ekponen berasal dari dua suku kata dari
bahasa lain yatu “Expo” dan “Ponere”. Expo berarti berasal atau dari dan ponere
berati tempat dia sendiri. Penggunaan kata eksponen dalam matematika modern
tercatat pertama kali dalam buku “Arithematica Integra” yang ditulis oleh seorang
ahli matematka asal inggris bernama Michael Stifel. Namun demikian saat ini
istilah eksponen hanya digunakan untuk bilangan dasar 2. Jadi istilah eksponen 23
yang bernilai 8. Ini jelas agak berbeda dengan konsep eksponen yang saat ini kita
pakai.
Proses penemuan dari konsep eksponen ini telah dimulai sejak zaman
Euclid, yaitu seorang matematikawan yang dikenal pula sebagai Bapak Geometri.
Euclid, yang juga dikenal sebagai Euclid dari Alexandria, dianggap sebagai
“Bapak Geometri” karena kontribusinya yang besar dalam bidang geometri.
Euclid menulis sebuah buku yang dikenal sebagai “The Elements” pada
abad ke-3 SM, yang menjadi teks standar geometri pada abad ke-19. Buku
tersebut mencakup definisi, postulat, dan teorema-teorema geometri yang
digunakan sampai saat ini. Karya Euclid ini juga membantu dalam
mengembangkan ilmu matematika lainnya seperti matematika aljabar,
trigonometri, dan analisis.
1. John Napier
Adapun orang yang pertama kali menemukan bilangan berpangkat atau
eksponen adalah Jhon Napier (1550-1617). John Napier merupakan
seorang bangsawan dari Merchiston, Skotlandia. John Napier juga
merupakan penemu bilangan logaritma, yang memang ada hubungannya
dengan bilangan eksponen. Jonh Napier menyadari bahwa setiap bilangan
bisa di ubah dalam bentuk eksponen maupun logaritma, agar bilangan
tersebut bisa di ubah dalam bentuk yang lebih sederhana.
Jonh Napier juga adalah seorang matematikawan, fisikawan, ahli
agronomi, dan astrologi. Penginggalannya yang terkenal dalam bidang
matematika di antaranya adalah Napier’s bones atau rabdologia.
Rabdologia berasal dari bahasa Yunani rhabdos artinya batang dan logia
artinya belajar. Rabdologia adalah alat hitung semacam abakus yang
digunakan untuk melakukan hitungan perkalian dan pembagian dengan
menggunakan konsep dasar menjumlahkan untuk perkalian dan
pengurangan untuk pembagian Napier’s bones terdiri dari sebuah papan
dengan pinggiran dan satu set batang dengan angka-angka di dalamnya.
Papan dan batang biasanya dibuat dari bahan kayu, metal atau kardus
tebal.
2. Rene Deskrates
Cara penulisan perkalian berulang dengan menggunkan notasi bilangan
berpangkat atau notasi eksponen pertama kali dikenalkan oleh salah satu
ahli matematika berkebangsaan Prancis Rene Deskrates ( 1596-1650).
Pada abad ke-16, matematikawan Italia menggunakan istilah lato (artinya
“sisi”) yang terkadang diartikan dengan akar karena sisi tersebut tidak
diketahui panjangnya. Istilah ini kemudian di ambil untuk enghitung
panjang sisi dari suatu bujur sangkar dan bilangan kuadrat disebut dengan
lato cubico. Pada abad ke-17 matematikawan Prancis, Rene Descartes
menjadi orang pertama kali menggunakan menggunakan a,b dan c untuk
menyatakan bilangan yang telah diketahui nilainya. Pada saat itu,
Descartes mulai menggunakan simbol x2 untuk xx dan sebagainya. Sejak
saat itu persamaan aljabar dapat dituliskan dalam bentuk yang sudah
modern.
3. Michael Stifel
Eksponen berasal dari dua suku kata dari bahasa lain “Expo” dan
“Ponere”. Expo berarti berasal atau dari dan ponere tempat dia sendiri.
Penggunaan kata eksponen dalam matematika modern tercatat pertama
kali dalam buku “Arithematika Integral” yang ditulis oleh seorang ahli
matematika asal Inggris bernama Michael Stifel. Namun demikian saat itu
istilah eksponen hanya digunakan untuk bilangan dasar 2. Jadi istilah
elsponen 3 berarti 23 yang bernilai 8. Konsep eksponen di zaman modern
agak berbeda dari konsep Stifel atau dari masyarakat babel. Eksponen
sekarang digunakan untuk menentukan berapa kali bilangan tersebut
dikalikan dengan ia sendiri. Dengan adanya eksponen kita tidak perlu lagi
menuliskan 3x3x3x3x3x3x3x3x3x3, kita cukup menuliskan 310.