Anda di halaman 1dari 4

Konsep Dasar Eksponen dan Sifat-Sifatnya |

Matematika Kelas 10
Written by Fahri Abdillah 

-- 

Eksponen seringkali digunakan oleh para peneliti untuk memudahkan dalam menulis angka.
Misalnya, ada seorang peneliti luar angkasa yang sedang melakukan pengukuran jarak antara
Bumi dengan Mars. Kamu tahu kan seberapa jauh jaraknya? Ya, jaraknya berjuta-juta
kilometer. Nah supaya mudah dalam menulisnya, maka para peneliti menggunakan eksponen.
Jadi, jarak yang berjuta-juta tadi, oleh peneliti ditulis dalam bentuk eksponen. Nah seperti
apa sih eksponen itu? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.

Apa Itu Eksponen?


Eksponen adalah suatu bentuk perkalian dengan bilangan yang sama kemudian di ulang-ulang,
yaa semacam perkalian yang diulang-ulang gitu deh. Eksponen bisa juga kita kenal sebagai
bilangan berpangkat. Sebenarnya, memahami eksponen nggak cukup hanya hafal masalah
perkalian saja, kamu juga harus memahami sifat-sifat dan bentuk lainnya dalam eksponen. Oke,
sebelum kita ketahui apa saja sifat-sifat eksponen itu, ayo kita ketahui dulu bentuk umum
eksponen. Yuk, simak baik-baik! 
 

Oke, dalam memahami eksponen kita harus mengetahui terlebih dahulu sifat-sifat eksponen itu
sendiri. Sifat-sifat eksponen sangat penting karena memiliki peran utama dalam dunia
perpangkatan. Sekarang kita lihat ya seperti apa sifat-sifatnya.

Sifat-Sifat Eksponen
Ada beberapa sifat yang bisa kamu ketahui dalam memahami eksponen, di antaranya:

1) am . an = am + n    
(perkalian eksponen dengan basis yang sama, maka pangkatnya harus
ditambah)

Contoh: 42 . 43 = 42 + 3 = 45

2) am : an = am – n    
(pembagian eksponen dengan basis yang sama, maka pangkatnya harus
dikurang)

Contoh: 45 : 43 = 45 – 3 = 42

3) (am)n = am x n    (jika bilangan berpangkat dipangkatkan lagi, maka pangkatnya harus dikali)

Contoh: (42)3 = 42 x 3 = 46

4)  (a . b)m = am . bm    (perkalian bilangan yang dipangkatkan, maka masing-masing bilangan
tersebut dipangkatkan juga)
Contoh: (3. 5)2 = 32. 52

5) Untuk bilangan pecahan yang dipangkatkan, maka bilangan pembilang dan penyebutnya
harus dipangkatkan semua, dengan syarat nilai "b" atau penyebutnya tidak boleh sama dengan
0.

Contoh:

6) Pada sifat ini, jika (an)di bawah itu positif, maka saat dipindahkan ke atas menjadi negatif.
Begitu juga sebaliknya, jika (an) di bawah itu negatif, maka saat dipindahkan ke atas menjadi
positif. Kita lihat rumus dan contohnya ya.

Contoh:

7) Pada sifat ini, kamu bisa lihat, terdapat akar n dari a m. Nah, ketika diubah jadi eksponen, akar
n menjadi penyebut dan pangkat m menjadi pembilang, dengan syarat nilai n harus lebih besar
atau sama dengan dua (n ≥ 2). Kita lihat rumus dan contohnya ya.

Contoh:

8) a0 = 1. Untuk sifat yang satu ini, syaratnya nilai a tidak boleh sama dengan 0 ya, karena kalo a
= 0, maka hasilnya tidak terdefinisi.
 

Contoh Soal Eksponen


1. (6a3)2 : 2a4 = ...

Penyelesaian:

Di sini kamu lihat ya kalo (a3)2 itu merupakan bilangan berpangkat yang dipangkatkan lagi. Jadi,
berdasarkan sifat eksponen poin 3, kita bisa kalikan pangkatnya. 

Kemudian, pangkat 6 bisa dikurangi dengan pangkat 4 karena merupakan operasi pembagian
dengan basis yang sama. Jadi, jawabannya:

= 18a2                        (Jawaban)

Sumber Referensi:

Sinaga, B. Sinambela, P. N. J. M. Sitanggang, A. K. dkk. (2014) Matematika. Jakarta:


Kemendikbud

Anda mungkin juga menyukai