Anda di halaman 1dari 48

30 November 2023

Arah Kebijakan Pembangunan


Jawa Barat Tahun 2025-2045
dari Perspektif Kebijakan
Nasional

Direktur Regional I
Kedeputian Bidang Pengembangan Regional
Kementerian PPN/Bappenas
Outline
Overview dan Perkembangan
1 Rancangan Akhir RPJPN 2025-2045

Kebijakan terkait Functional Region Jawa Barat dalam


2 Rancangan RPJPN 2025-2045

Arah Kebijakan Wilayah Jawa dan Jabodetabekpunjur


3 dalam Rancangan RPJPN 2025-2045

Perkembangan Rancangan Awal


4 RPJMN 2025-2029

Industrial Policy untuk Mendukung Transformasi


5 Kewilayahan Jawa Barat

Kawasan Strategis Agrikultur untuk Mendukung


6 Ketahanan Pangan Jawa Barat
Overview dan Perkembangan
1 Rancangan Akhir RPJPN 2025-2045
KERANGKA BESAR UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS 2045

STRATEGI BESAR: 8/17/45 BERLANDASKAN


PANCASILA

Sumber:
Bahan Paparan dalam Rapat Sosialisasi RPJPN 2025-2045 & RPJMN Teknokratik 2025-2029, 9 Oktober 2023

4
SASARAN VISI INDONESIA EMAS 2045

5
8 (MISI) AGENDA PEMBANGUNAN:
TRANSFORMASI MENYELURUH

Transformasi Indonesia
1. Transformasi Sosial
2. Transformasi Ekonomi
3. Transformasi Tata Kelola

Landasan Transformasi
4. Supremasi Hukum, Stabilitas, dan
Transformasi Kepemimpinan Indonesia
5. Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi
Menyeluruh
untuk Menuju
Indonesia Emas
Kerangka Implementasi Transformasi
2045
6. Pembangunan Kewilayahan yang Merata dan Berkeadilan
7. Sarana dan Prasarana yang Berkualitas dan Ramah
Lingkungan
8. Kesinambungan Pembangunan
Sumber:
Bahan Paparan dalam Rapat Sosialisasi RPJPN 2025-2045 & RPJMN Teknokratik 2025-2029, 9 Oktober 2023

6
TRANSFORMASI EKONOMI AKAN MEMBAWA
INDONESIA KELUAR DARI MIDDLE INCOME TRAP

USD 23.000 –
30.300

Sumber: Kementerian PPN/Bappenas, 2023 (diolah)


Tahapan Transformasi Ekonomi
Indonesia
Emas
2045

Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4


2025 – 2029 2030 – 2034 2035 – 2039 2040 – 2045
Perkuatan Fondasi Akselerasi Transformasi Ekspansi Global Perwujudan Indonesia Emas
Transformas
Hilirisasi SDA serta penguatan riset Peningkatan produktivitas secara masif dan Economic Power House yang terintegrasi dengan jaringan
perluasan sumber pertumbuhan ekonomi rantai global dan domestik, serta ekspor yang kokoh Negara Berpendapatan Tinggi
inovasi dani produktivitas tenaga kerja
Kisaran Pertumbuhan: 5,6–6,1 persen Kisaran Pertumbuhan: 6,9–7,8 persen Kisaran Pertumbuhan: 6,4–7,6 persen Kisaran Pertumbuhan: 5,4–6,7 persen

Peranan Industri Pengolahan terhadap Peranan Industri Pengolahan terhadap Peranan Industri Pengolahan terhadap Peranan Industri Pengolahan terhadap
PDB: 21,9% PDB: 26,6% PDB: 30,0% PDB: 28,0%

Middle Class Income: 38% Populasi Middle Class Income: 50% Populasi Middle Class Income: 61% Populasi Middle Class Income: 80% Populasi

7
RPJPD PERLU SELARAS DAN BERPEDOMAN PADA RPJPN
2025 - 2045

8
Kebijakan terkait Functional Region Jawa
2 Barat dalam Rancangan RPJPN 2025-2045

© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian


PPN/Bappenas
9
ke/dari Asia
ke/dari India, Timur Dalam perspektif
Semenanjung
Arab, Eropa,
Malaya, Singapura,
makroregional, Sumatra-
Afrika
RRT, dan global Jawa merupakan sebuah
trade koridor yang terintegrasi
dan seamless di masa
depan
• Integrasi ekonomi antara Sumatra-Jawa (dan bahkan
dengan daratan Asia) melalui pengembangan
infrastruktur strategis yang mendukung logistic flux di
Sumatra dan Jawa
Sumatra:
Supply ground • Dalam perspektif makroregional, Sumatra berperan
sebagai hinterland dan supply ground atas aglomerasi
penduduk di Jawa dan Semenanjung Malaya-
Singapura-RRT yang berperan sebagai
market/demand generator.

• Logistic flux yang


seamless akan
menurunkan logistic
cost secara signifikan
dan meningkatkan daya
Jawa: saing/keunggulan
ke/dari Afrika, Australia, Market/demand kompetitif daerah.
© Direktorat Regional I, 2023 Amerika Selatan generator Kementerian
10
PPN/Bappenas
Isu strategis umum
kewilayahan Sumatra-Jawa

Isu Strategis Umum


SUMATRA Isu Strategis Umum
JAWA
• Hilirisasi rendah: Produksi dari pertanian dan
perkebunan, potensi perikanan belum tergarap
• Masih terjadi ketidaksesuaian kompetensi SDM
angkatan kerja dengan kebutuhan DUDI
• Kinerja pusat-pusat pertumbuhan stagnan
• Ketimpangan internal di kawasan metropolitan dan
• Matarantai hulu-hilir industri pengolahan
perkotaan besar
komoditi unggulan belum terbangun
• Tingkat pengangguran yang tinggi di perkotaan
• Ketersedian SDM angkatan kerja belum sesuai
kebutuhan Dunia Usaha-Dunia Industri (DUDI)
• Daya dukung dan daya tampung wilayah terancam
• Integrasi infrastruktur konektivitas belum
• Belum mantapnya mitigasi bencana dan antisipasi
tuntas, khususnya di daerah 3T dan pulau-pulau
perubahan iklim
kecil
• Peningkatan kepadatan yang tinggi dan perkembangan
• Kapasitas mitigasi bencana dan antisipasi
kota yang meluas (urban sprawl)
perubahan iklim masih rendah

© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian


PPN/Bappenas
11
Sistem functional region yang dikembangkan sesuai
global trends, opportunity, challenge, dan kondisi
regional koridor Sumatra-Jawa

Multiinfrastructure Backbone:
expressway/rel KA/jar. FO/jar. listrik/jar. pipa migas, dll.

Maritime Backbone:
jalur pelayaran logistik/sistem
kabel laut/jar. FO/jar. listrik/jar.
pipa migas, dll.

© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian


PPN/Bappenas
12
Multiinfrastructure backbone dan maritime backbone : Konektor antara
masing-masing functional region

Multiinfrastructure Backbone Maritime Backbone

Expressway Jembatan/Terowongan Rel KA


antarpulau
Alur laut yang Kabel laut FO Pipa migas
aman bawah laut

High-speed Jaringan Listrik Jaringan FO Jaringan pipa


Train migas

Jaringan pendukung backbone


Multiinfrastructure Feeder sebagai penyambung/kolektor
dan penyangga sistem HVDC bawah High-speed Tol laut
backbone dengan tingkat laut boat untuk
layanan pada orde yang lebih mendukung
kecil express seaway
© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian
PPN/Bappenas
13
ke/dari India, Arab, Eropa, Afrika

Transformasi Sumatra-Jawa
Supercorridor: Integrasi
functional region dan backbone
Interkoneksi
system Sumatra-Jawa dan ASEAN
ALKI
Sumatra-Asia
Multiinfrastructure Backbone
Multiinfrastructure Feeder
Maritime Backbone
Global Port

Major Port

Megapolitan/Metropolitan
Pusat Aglomerasi
Kawasan Strategis Industri
Kawasan Strategis Pariwisata & Ekonomi Kreatif
Kawasan Strategis Agrikultur Kemandirian Pangan
Kawasan Strategis Agrikultur Herbal
Kawasan Afirmasi

Arah Kebijakan Sumatra: Arah Kebijakan Jawa:


Maritime backbone
Mata-rantai utama Megalopolis yang Unggul,
Jawa-Kalimantan
Bioindustri dan Kemaritiman Inovatif, Inklusif, Terintegrasi,
yang berdaya saing, Interkoneksi
dan Berkelanjutan
Sumatra-
berkelanjutan, serta Hub Jawa
Ekonomi Biru di Kawasan
Barat Indonesia
© Direktorat Regional I, 2023 ke/dari Afrika, Australia, Kementerian
14
Amerika Selatan PPN/Bappenas
ke/dari Asia
Timur Maritime backbone
Integrasi functional
Jawa-Kalimantan region dan backbone
system Banten-DKI
Jakarta-Jawa Barat
ke/dari ALKI 2 & 3
dan timur Indonesia
Batas Provinsi
ke/dari Afrika, ALK
Australia, IMultiinfrastructure Backbone
Amerika Selatan
Multiinfrastructure Feeder
Maritime Backbone
Global Port

MEGAPOLITAN Bandar Udara Internasional


JAKARTA- Megapolitan/Metropolitan
BANDUNG
Pusat Aglomerasi
Kawasan Strategis Industri
Kawasan Strategis Agrikultur Ketahanan Pangan
Kawasan Afirmasi
KAWASAN AFIRMASI
BANTEN SELATAN
1 DAN JABAR SELATAN
Fokus Pengembangan KS Kawasan Strategis
Kawasan Strategis Industri Industri Agrikultur Ketahanan
Serang-Tangerang Pangan
2 Industri/hilirisasi
Backbone koneksi
langsung:
Kawasan Strategis
1
pengolahan petrokimia/
material/ metalurgi,
• Citarum –
Sumatera-Jawa
Industri orientasi reekspor Cimanuk –
(Selat Sunda) Bekasi-Karawang- Cisanggarung
Subang 2 Industri • Citanduy-
© Direktorat Regional I, 2023 manufaktur Kementerian
Serayu 15
15
PPN/Bappenas
consumer goods
Arah Kebijakan Wilayah Jawa
3 dan Metropolitan dalam Rancangan RPJPN
2025-2045

© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian


PPN/Bappenas
16
Meluasnya Aglomerasi Metropolitan

PETA NIGHTTIME LIGHTS

Sumber: Elvidge, C.D, Zhizhin, M., Ghosh T., Hsu FC, Taneja
J. Annual time series of global VIIRS nighttime lights derived
from monthly averages:2012 to 2019. Remote Sensing 2021,
13(5), p.922, available at doi:10.3390/rs13050922
doi:10.3390/rs13050922

© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian


PPN/Bappenas
17
17
361.238 jiwa setiap harinya melakukan pergerakan menuju Kota Bandung sebagai
Kota Inti dan memiliki andil dalam roda perekonomian Metropolitan Bandung
Jumlah Pergerakan Komuter
606.682 Orang-trip (OT)
(Statistik Komuter Bandung Raya 2017, BPS)

Pergerakan Eksternal – Internal


Tujuan Kota Persentase
Asal Daerah
Bandung Dari 361.238 OT
Rural-Urban
Kab. Bandung 218.728 60,55
Kab. Sumedang 17.473 4,84
Kab. Bandung Barat 60.651 16,79
Urban-Urban
Kota Cimahi 64.386 17,82
Eksternal - Internal 361.238 100,00
*simplifikasi, hanya memberikan gambaran umum

Eksternal-Eksternal Internal-Eksternal
164.487 orang-trip 80.957 orang-trip

Pergerakan ke kota inti didominasi dari Kabupaten Bandung


sebesar 218.728 Orang-trip, saat ini transportasi berbasis rel
ke Kabupaten Bandung belum terbangun dengan baik.
Dengan kapasitas jalan yang terbatas maka menyebabkan
Pergerakan
kemacetan khususnya pada peak hour pagi menuju Kota
1 (1 – 43.746 orang-trip)
Bandung dan sore menuju Kabupaten Bandung
2 (43.747 – 87.491 orang-trip)
3-5 (87.492 – 218.728 orang-trip)
Sumber: Statistik Komuter Bandung Raya, BPS 2017

© PMO TKPR Jabodetabekpunjur, 2023 Kementerian ATR/BPN 18


Isu Lingkungan
Perubahan Tutupan Lahan yang Masif
Pola Perubahan Tutupan Lahan
Banten-Jakarta-Jawa Barat
2001-2021
Kebutuhan lahan permukiman
dan industri meningkat

Mobilitas antar wilayah semakin


tinggi

Kebutuhan pangan, air, dan RTH


bertambah sejalan dengan
pertumbuhan penduduk
Kualitas lingkungan mengalami
penurunan
Luas lahan pertanian mengalami
penurunan

Sumber :Friedl, Mark and Sulla-Menashe, Damien (2022)


‘Modis/terra+aqua land cover type yearly l3 global 500m sin grid v061’. NASA
EOSDIS Land Processes Distributed Active Archive Center. Available at:
https://doi.org/10.5067/MODIS/MCD12Q1.061.
19
Model Tingkatan Spesialisasi Ekonomi
Berdasarkan sektor ekonomi, kota diklasifikasikan atas jenis kegiatan ekonomi dan fungsinya. Setiap tingkat (tier)
mewakili spesialisasi ekonomi yang berbeda dan kompleksitasnya. Model ekonomi ini bisa dijadikan acuan untuk
menentukan kegiatan ekonomi kota Bandung dan peluang yang dapat ditingkatkan oleh agenda Transformasi Perkotaan.

Ministry of National Development Planning/National Development Planning Agency (2023) Source: Final Draft of RPJPN 2025-2045
Alur Proyek Transformatif beserta Alternatif
Blended Financing

Pusat
Rural and
Urban
Economy

Transformative Projects

Industrial
Policy Pinjaman
Daerah
Daerah

Transfer ke
Daerah

Ministry of National Development Planning/National Development Planning Agency (2023) Source: Final Draft of RPJPN 2025-2045
TEMA PENGEMBANGAN PULAU JAWA
(Sumber: Rancangan RPJPN 2025-2045)

Tema : Megalopolis yang Unggul, Inovatif, Inklusif, Terintegrasi dan Berkelanjutan

Kawasan Metropolitan
Jabodetabekpun-jur Kawasan Megapolitan
Jakarta Bandung

© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian


PPN/Bappenas
22
23

Arah Kebijakan RPJPN yang Terkait


Kawasan Megapolitan Jakarta Bandung
TRANSFORMASI SOSIAL
• Peningkatan akses dan kualitas pendidikan vokasi sesuai dengan potensi ekonomi seperti industri
dan jasa serta keterkaitan dengan DUDI; Peningkatan akses dan kualitas pendidikan nonformal,
terutama dalam percepatan peningkatan kualifikasi angkatan kerja.

TRANSFORMASI EKONOMI
• Optimalisasi dan pengembangan bandara utama Soekarno-Hatta di Banten serta integrasi dengan
pengembangan wilayah termasuk aerocity serta pengembangan bandara kargo
• Pengembangan transportasi perkotaan termasuk sistem angkutan umum massal perkotaan
terutama di Wilayah Metropolitan, Kota Besar, dan Kota Sedang yang andal dan modern dalam
melayani mobilitas penumpang
• Pengembangan perkotaan yang cerdas, hijau, dan berkelanjutan antara lain penyediaan akses
layanan publik yang inklusif, pengembangan urban farming, penggunaan Internet of Things (IoT),
pengembangan Transit Oriented Development (TOD) dan transportasi hijau, penerapan smart city dan
ekonomi sirkuler, serta peningkatan creative financing;

TRANSFORMASI TATA KELOLA


• Pembentukan lembaga pengelolaan lintas wilayah (transboundary management) dan lintas
pemerintahan untuk meperkuat koordinasi lintas pemangku kepentingan (cross prominent
stakeholders) dimulai dengan Kota Metropolitan Jakarta
© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian
PPN/Bappenas
23
Metropolitan Transportation Authority (1/2)
Kelembagaan Transportasi Benchmark Kelembagaan Transportasi di beberapa negara
Saat Ini di Jabodetabek Source: Direktorat Transportasi, 2021

Seringkali terdapat mismatch antara kebijakan pusat


melalui BPTJ dengan kepentingan daerah
(program, kebijakan, anggaran)

• Benchmark kelembagaan transportasi di beberapa negara dapat menjadi pembelajaran penting untuk
membentuk suatu ekosistem transportasi yang dapat mengakomodasi kepentingan lintas sektor, baik
Diperlukan dukungan kekhususan dalam dalam lingkup administrasi Jakarta maupun Jabodetabek secara keseluruhan
pembahasan RUU DKJ • Jakarta perlu memliki keleluasaan untuk bekerjasama dengan Pemda dan perusahaan daerah serta
dunia usaha di DKI Jakarta dan sekitarnya
24
Best Practice: Port Authority of New York and New Jersey
(Transboundary Management Authority) (2/2)
Lingkup Kewenangan Bentuk:Korporasi (Joint Venture)
Urusan Utama Tugas : Operasi, maintenance, pengelolaan aset dan investasi, serta pengawasan

1 Kepelabuhanan

2 Kebandarudaraan

Infrastruktur
3 Jembatan dan Terwowongan

Kereta Api Antar


4
Negara Bagian

5 Kereta Api Logistik

6 Real Estate

25
Perkembangan Rancangan Awal
4 RPJMN 2025-2029
PENEKANAN INTERVENSI WILAYAH JAWA

JAWA Tema Pembangunan:


Megalopolis yang Unggul, Inovatif, Inklusif, Terintegrasi, dan Berkelanjutan

Agenda Transformasi Kegiatan Transformasi

Transformasi 1. Peningkatan kesesuaian kualitas pendidikan vokasi dan


Sosial pendidikan tinggi STEAM dengan kebutuhan DUDI

Transformasi 1. Pembangunan infrastruktur perkotaan yang cerdas dan


Ekonomi berkelanjutan
2. Penguatan ketahanan air, ketahanan pangan, serta
adaptasi iklim dan mitigasi bencana di pesisir utara
Target Pembangunan 3. Transformasi ekonomi hijau dan biru serta optimalisasi
Kontribusi 54,5% terhadap PDB kawasan ekonomi existing
nasional dengan pertumbuhan 4. Pembangunan PLT Energi Terbarukan dan interkoneksi Jawa
ekonomi pada kisaran 5,6 – 5,9% – Sumatera dan Jawa – Kalimantan
pada periode 2025-2029 5. Perluasan jangkauan jaringan serat optik, pengembangan
infrastruktur digital canggih dan peningkatan literasi digital
Aglomerasi Megalopolis Banten-
Jakarta-Jawa Barat
Diperkirakan akan mencapai 100 juta
penduduk pada tahun 2045 dan menjadi
salah satu aglomerasi megalopolis terbesar
di dunia.

Tantangan besar: daya dukung


lingkungan dan ketangguhan
terhadap bencana
© Direktorat Regional I, 2023
Pembangunan Peningkatan Kualitas Layanan
Pelabuhan Cilegon dan Pelabuhan Tanjungpriok Pembangunan dan Penyelesaian
Penataan Tersus Cilegon (Global Port)
Studi Pra-FS, FS, dan DED Jalan Tol Interregion Jakarta Raya
Multiinfrastructure
Backbone Sumatra-
Jawa via Selat Sunda Penyelesaian
Pelabuhan Patimban

Reaktivasi Jalur Rel KA Pembangunan Jalan Tol dan Jalur Rel KA


Rangkasbitung-Pandeglang Akses Pelabuhan Patimban

Pembangunan Jalur KA Cepat


Penyelesaian Jalan Tol Jakarta-Bandung-
Serang-Panimbang Pembangunan dan Penyelesaian Kertajati-Semarang
MRT dan LRT Jakarta Raya

Peningkatan BRT Bandung Raya

Pembangunan Jalan Tol


Cibadak-Palabuhanratu

Pembangunan Jalan Tol


Pembangunan Jalan Tol Gedebage-Garut-
Pembangunan Jalan Tol Ciranjang-Padalarang Tasikmalaya-Cilacap
Cibadak-Sukabumi-
Cianjur-Ciranjang
Pembangunan
Jalan Tol Interregion
Bandung Raya

Kebijakan Transformatif Pembangunan Wilayah


Banten-Jakarta-Jawa Barat 2025-2029:
Peningkatan konektivitas wilayah dan antarwilayah sebagai
kunci percepatan pembangunan wilayah: Multiinfrastructure
Backbone
Pengembangan Kawasan Perkotaan
JAKARTA RAYA
Megapolitan Jakarta-Bandung dalam
rancangan RPJMN 2025-2029
Dengan semakin terwujudnya seamless connectivity antara Jakarta dan
Bandung, kedua metropolitan ini akan tumbuh bergerak menjadi salah satu
megapolitan terbesar di Asia. Untuk itu diperlukan beberapa dukungan
kebijakan makro kewilayahan yang perlu diambil:

Pengembangan kawasan perkotaan, termasuk Wilayah Metropolitan,


1 yang terintegrasi dan berkelanjutan berbasis karakter wilayah dengan
memperhatikan daya dukung dan daya tampung
Penguatan infrastruktur perkotaan dan pengelolaan kawasan
2 perkotaan berkelanjutan menuju kota global (global city)
Pengembangan hub pendidikan tinggi global, peningkatan
3 partisipasi pendidikan tinggi, serta penguatan kualitas pusat-pusat
pendidikan tinggi, riset, dan inovasi berkelas dunia difokuskan di
Megapolitan Jakarta-Bandung

4 Pengembangan pariwisata bertema urban tourism, culture hub,


creative industry hub, dan MICE di kawasan perkotaan

BANDUNG RAYA
ARAH PENGEMBANGAN WILAYAH UTARA DAN SELATAN PULAU JAWA
Kawasan Budidaya Pertanian
Bagian Utara Tanah Aluvial
Topografi datar-landai Industri

Didominasi Kawasan Lindung Agroindustri


Bagian Selatan
Berbukit & Terjal Didominasi karst Pariwisata
31
3 31
Zooming in:
ALK Kebijakan Kawasan
IMultiinfrastructure
Afirmasi di Jawa
Backbone
Multiinfrastructure
Feeder Kawasan afirmasi merupakan functional
Maritime region yang oleh karena kondisi
Backbone
Metropolitan/Megapolitan geografisnya cukup challenging,
Pusat memerlukan intervensi khusus (afirmasi)
Aglomerasi karena market size pada agglomeration
Kawasan center yang belum mencapai economic
Afirmasi size yang memadai dan/atau terdapat
challenge dalam ihwal kondisi geografis:
small islands archipelago (Natuna, Nias,
Mentawai, Enggano, dll.), atau berupa
small population in a remote area (Pesisir
Barat).
MADURA
Terhadap kawasan afirmasi, dapat
dilakukan strategi-strategi berikut:
• Basic infrastructure
BANTEN-
improvement
JABAR
• Human resources development
SELATAN
• Unique/high-value economies
PACITAN- • Direct-and-express connection
TRENGGALEK-BLITAR • Government-induced activities
© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian PPN/Bappenas 32
Industrial Policy untuk Mendukung
5 Transformasi Kewilayahan Jawa Barat
(Manufactur and Consumer Goods)

© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian PPN/Bappenas 33


Dalam 10 tahun terakhir, 66% ekonomi Jawa Barat didominasi oleh
Industri Pengolahan, dan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor, dan Pertanian-Kehutanan-Perikanan

Share Industri Pengolahan; Perdagangan Besar dan Eceran (Reparasi Mobil


dan Sepeda Motor); dan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Share 3 sektor, rata-rata:
80 66,32%
70
Industri Pengolahan,
60 rata-rata: 42,4%
50

40 Perdagangan Besar dan


30 Eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor,
20
rata-rata: 15,09%
10

0 Pertanian, Kehutanan,
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 dan Perikanan, rata-
Industri Pengolahan rata: 8,78%
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Kumulatif

© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian


PPN/Bappenas
34
Identifikasi Detail Komoditas dalam Share PDRB
Provinsi Jawa Barat Tahun 2022: Sektor Industri Pengolahan
Hilirisasi industri alat angkutan menjadi
penggerak utama industri pengolahan di
Provinsi Jawa Barat
• Industri pengolahan berkontribusi
sekitar 42,4% terhadap share
keseluruhan PDRB Provinsi Jawa Barat

• Industri alat angkutan memiliki kontribusi


terbesar (21,25%) pada kelompok industri
pengolahan dan memiliki kontribusi
sebesar 8,38% terhadap share keseluruhan
PDRB Provinsi Jawa Barat

• Industri barang dari logam, komputer,


barang elektronik, optik, dan peralatan
listrik menyumbang 7,93% dan Industri
tekstil dan pakaian menyumbang
6,84% terhadap share keseluruhan PDRB
Provinsi Jawa Barat.

© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian PPN/Bappenas 35


Koridor Industri Bekasi-Karawang-Subang dan Kawasan Rebana
Koridor Industri Bekasi-Karawang-Subang
dan Kawasan Rebana

• Industri Pengolahan merupakan generator utama kekuatan


regional Jawa Barat dengan kontribusi sebesar 42,24%
(2022)
• Potensi: Industri automotive, mesin dan elektronik, tekstil,

Kontributor ekspor terbesar di Jawa Barat adalah


industri alat angkutan sekitar 12,66%, industri barang
dari logam, komputer, barang elektronik, optik, dan
peralatan listrik sebesar 9,99% dan Industri tekstil dan
pakaian menyumbang 6,77% , dan produk FCMG
lainnya seperti karet dan olahan karet sebesar 4,37%
dan gelas kertas sekitar 3,64%

© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian PPN/Bappenas 36


Pengembangan Koridor Industri Hijau Berbasis EBT (REBID)

Koridor Industri Hijau:


Bekasi-Karawang-Subang dan Kawasan Rebana
Kekuatan faktor produksi/industri:
• Koridor ini memiliki kekuatan populasi sebanyak 15 juta jiwa
(34% Penduduk Jawa Barat)
• Akses langsung masuk/keluar pasar nasional dan internasional
melalui Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati
• Koridor logistik industri yang sudah cukup mature
• Terdapat pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
,Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro (PLTM), Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS),Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), dan
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)

Dukungan investasi yang diperlukan:


• Pengembangan jaringan SUTET 500 kV yang menghubungkan
koridor guna mendukung kebutuhan listrik industri skala
menengah dan besar
• Pengembangan jaringan jalan untuk menghubungkan Jawa Barat
bagian utara dan selatan
• Perguruan tinggi riset dan vokasi yang mendukung khususnya

Seaport/Sea-gateway STEM
Airport/Air-gateway
Fokus pengembangan industri:
Efficient Mobility/ Corridor Barang • Industri hilirisasi agrikultur
• Industri ipengolahan/kmia
Feeder
• Industri berbasis circular economy

Kedeputian Bidang Pengembangan 37


Regional
Kawasan Strategis Agrikultur untuk Mendukung
Ketahanan Pangan Jawa Barat
6 (Citarum-Cimanuk-Cisanggarung dan Citanduy-
Serayu)

© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian PPN/Bappenas 38


Kawasan Strategis Agrikultur untuk Mendukung
Ketahanan Pangan Jawa Barat (1/2)
(Citarum-Cimanuk-Cisanggarung dan Citanduy-Serayu)

© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian PPN/Bappenas 39


39
Kawasan Strategis Agrikultur untuk Mendukung Ketahanan Pangan Jawa Barat (2/2)
Produksi Padi Tertinggi di Jawa Barat Menurut Kabupaten/Kota (Ton), 2019-2023
Kabupaten/Kota 2019 2020 2021 2022 2023
Indramayu 1,376,430.00 1,363,311.87 1,319,624.00 1,482,255.86 1,419,736.00
Karawang 1,117,814.00 1,087,873.90 1,234,134.00 1,226,880.08 1,096,657.00
Subang 942,932.00 970,759.74 959,456.40 1,038,780.58 1,016,077.00
Cianjur 641,804.30 622,992.32 611,773.00 617,941.03 639,006.00
Majalengka 572,005.80 566,334.48 534,250.20 566,087.34 556,782.00
Sukabumi 468,764.30 521,459.25 492,926.30 508,220.48 515,136.00
Bekasi 549,639.70 504,103.31 587,586.10 555,747.09 507,361.00
Cirebon 502,575.00 497,080.10 464,730.70 494,699.98 488,476.00
Garut 449,395.00 424,913.90 443,319.90 441,316.20 452,260.00
Tasikmalaya 441,241.70 444,358.24 445,909.20 430,961.73 407,494.00
Bandung 344,214.40 277,156.28 310,715.20 289,205.70 303,919.00
Ciamis 276,734.10 282,791.46 320,330.70 305,676.17 295,876.00
Sumedang 302,668.90 307,178.00 262,037.80 298,163.00 287,826.00

Kekuatan dan Gambaran Ekonomi Regional Jawa Barat Masa Depan


1. Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu penghasil utama komoditas pangan, khususnya padi dan
menjadi penyumbang 17,23% di tingkat nasional (BPS, 2022)
2. Pada sub-sektor hortikultura, komoditas yang diunggulkan dan berkontribusi besar pada total produksi
Nasional, yaitu Cabai Besar, Tomat, Kapulaga, Anggrek, Krisan, utamanya Kapulaga dan Anggrek
3. Jawa Barat memiliki keunggulan dari sisi logistik: Pelabuhan Patimban, Pelabuhan Cirebon dan
Bandara Kertajati mampu menjadi gateway bagi komoditas agrikultur dan industri di Jawa Barat
menuju pasar Nasional dan Internasional
Hatur Nuhun

Direktorat Regional I
Kedeputian Bidang Pengembangan Regional
Kementerian PPN/Bappenas

©musement.com
Lampiran
Kementerian PPN/
Bappenas
TEMA DAN SASARAN PEMBANGUNAN WILAYAH

Pembangunan wilayah dilaksanakan sesuai dengan tematik wilayah agar pembangunan lebih merata.
Peranan Kawasan Timur Indonesia meningkat dari 21,5% PDB (2022) menjadi 23,3% PDB (2029)

Tema Sulawesi
Penunjang Superhub Ekonomi
Tema Sumatra Nusantara dan Industri Berbasis SDA
Mata Rantai Utama Bioindustri dan Kemaritiman Target Pembangunan
Berdaya Saing dan Berkelanjutan Kontribusi 7,6% terhadap PDB nasional Tema Maluku
dengan pertumbuhan ekonomi pada
Target Pembangunan Tema Kalimantan kisaran 7,6 – 8,4% pada periode 2025-
Hub Kemaritiman Wilayah Timur
Indonesia
Kontribusi 22,2% terhadap PDB nasional dengan Superhub Ekonomi Nusantara 2029
pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,0 – 5,4% pada Target Pembangunan
periode 2025-2029 Target Pembangunan
Kontribusi 1,0% terhadap PDB nasional
Kontribusi 9,6% terhadap PDB nasional
dengan pertumbuhan ekonomi pada kisaran
dengan pertumbuhan ekonomi pada kisaran
11,6 – 12,4% pada periode 2025-2029
5,6 – 6,3% pada periode 2025-2029

Tema Jawa TEMA Papua


Megalopolis yang Unggul, Inovatif, Inklusif, Percepatan Pembangunan Wilayah Papua
Terintegrasi, dan Berkelanjutan Tema Bali-Nusra menuju Papua Sehat, Cerdas dan Produktif

Target Pembangunan Superhub Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Target Pembangunan


Kontribusi 54,5% terhadap PDB nasional Nusantara Bertaraf Internasional Kontribusi 2,1% terhadap PDB nasional dengan
dengan pertumbuhan ekonomi pada kisaran pertumbuhan ekonomi pada kisaran 6,8 – 7,2%
Target Pembangunan pada periode 2025-2029
5,6 – 5,9% pada periode 2025-2029
Kontribusi 3,0% terhadap PDB nasional
dengan pertumbuhan ekonomi pada kisaran
6,8 – 7,0% pada periode 2025-2029

43
KAWASAN STR.
MEGAPOLITAN INDUSTRI BEKASI-
Backbone koneksi langsung: JAKARTA-BANDUNG KARAWANG- SUBANG KAWASAN
Sumatera-Jawa STR. KAWASAN
(Selat Sunda) AGRIKULTUR
CITARUM-CIMANUK- STR. INDUSTRI
CISANGGARUNG KERTAJATI-
KAWASAN STR. JATIWANGI-
INDUSTRI CILEGON- CIREBON
SERANG- TANGERANG

PERKOTAA
N
CIREBON

KAWASAN AFIRMASI
BANTEN SELATAN
DAN KAWASAN
JABAR SELATAN STR.
AGRIKULTUR
CITANDUY

Sistem Functional Region


Banten-Jakarta-Jawa Barat 2045:
Menyongsong “Megalopolis yang Unggul, Inovatif, Inklusif,
Terintegrasi, dan Berkelanjutan – 2045”
Tren Megapolitan Jakarta-Bandung

Jakarta

Bekasi

40 km

Purwakarta
130 km

Built-up growth: 1995-


2005: 11 %
2005-2015: 8 %

Forest area growth: 1995-


2005: - 15 %
2005-2015: - 10 %
Green and brown field: 1995:
746 ha : 466 ha Bandung
2005: 680 ha : 528 ha
2015: 550 ha: 558 ha

Sumber : Paparan Prof. Delik Hudalah, 27 Juni 2023


© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian
PPN/Bappenas
45
Arah Kebijakan yang terkait Metropolitan
Dalam Rancangan RPJPN 2025-2045(1/2)

• Pengembangan Hub Pendidikan Tinggi Global (Global Higher Education Hub); dan Peningkatan
Transformasi akses dan kualitas pendidikan vokasi sesuai dengan potensi ekonomi wilayah
Sosial
• Pengentasan kemiskinan melalui perlindungan sosial adaptif dan peningkatan akses layanan dasar

• Pengembangan Industri berbasis Inovasi, Riset dan Teknologi, Pengembangan Industri Jasa
Bernilai Tambah Tinggi, dan Pengembangan Industri Hijau Ramah Lingkungan didukung dengan
Pengembangan EBT
• Pengembangan Pariwisata dengan Konsep Hub Kebudayaan dan Industri Kreatif (Cultural Hub
and Creative (CCI)) melalui penyelenggaraan Meeting, Incentives, Conference, dan Events (MICE)
Transformasi
Ekonomi • Penguatan infrastruktur perkotaan untuk mewujudkan kawasan perkotaan inklusif dan global
(global city); dan Pengembangan perkotaan yang cerdas, hijau, dan berkelanjutan, antara lain
melalui: penyediaan akses layanan publik yang inklusif, pengembangan urban farming,
pengembangan IoT, pengembangan TOD dan transportasi hijau, penerapan smart city dan
peningkatan creative financing
• Pembentukan Kerjasama Pengelolaan lintas wilayah (transboundary management) dan lintas
pemerintahan untuk memperkuat koordinasi lintas pemangku kepentingan

© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian


PPN/Bappenas
46
Arah Kebijakan yang terkait Metropolitan
dalam Rancangan RPJPN 2025-2045 (2/2)

• Diversifikasi produk pangan melalui pengembangan pertanian organik, pengembangan perikanan ya


ng berkelanjutan, dan pengolahan makanan olahan yang sehat dan berkualitas untuk
Ketahanan mencapai kemandirian pangan
Sosial • Pengelolaan resiko bencana, antara lain dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan sistem
Budaya peringatan dini; dan Penguatan ketangguhan area pesisir terhadap ancaman perubahan iklim
dan seperti rob dan abrasi
Ekologi • Peningkatan kerjasama internasional untuk mengembangkan teknologi clean energy (green dan
blue energy) dan memperluas akses ke pasar global; dan Peningkatan pemantauan kualitas
lingkungan hidup terutama pada kualitas udara dan kualitas air

Kerangka Implementasi Transformasi

 Penguatan kerjasama wilayah metropolitan Jakarta dan sekitarnya untuk mendukung fungsi Jakarta sebagai
pusat perdagangan, pusat kegiatan layanan jasa dan layanan jasa keuangan, serta pusat kegiatan bisnis
nasional dan global pasca pemindahan ibukota negara
 Peningkatan sistem elektronik terpadu dan tata kelola data pembangunan
 Pengembangan pembiayaan inovatif, termasuk KPBU dan blended financing

© Direktorat Regional I, 2023 Kementerian


PPN/Bappenas
47
PUSAT PERTUMBUHAN DI JAWA BARAT BAGIAN SELATAN

Pusat Utama/ Gerbang


Zona Pusat Pendukung
Ekonomi LATAR BELAKANG
Barat PKL Cicurug PKL Cibadak
PKL Jampang Kulon
PKL Sagaranten
PKL sukanagara

Selatan • Bagian Barat: PKW PKL Sindangbarang


Pelabuhanratu PKL Rancabuaya
• Bagian Tengah: PKW PKL Pameungpeuk
Cidaun PKL Parigi
• Bagian Timur: PKW
PKW
Pangandaran
Pelabuhanratu
Timur PKL Banjar PKL Cisaga
PKL Rancah
PKL Ciamis
PKW Cidaun PKL Kawali
PKL PKL Panjalu
Rancabuaya PKL Ciawi
PKW
Pangandaran
PKL Singaparna
PKL Garut
PKL Cikajang
PKL Karang Nunggal
PKL Cikatomas
PKL Banjarsari
Sumber: RTRW Provinsi Jawa Barat 2022-2043 48

Anda mungkin juga menyukai