Anda di halaman 1dari 11

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

Penjualan Sistem Konsinyasi Produk Kerajinan


Untuk Pasar Lokal

KELAS: XII MIA2


KELOMPOK 5
1. Muhammad Zikra
2. Irsyad Firmansyah
3. Elisa Amanda
4. Tiara Annisa
5. Keisyia Diva Wihendra
6. Nadia Sukma

GURU PEMBIMBING
Afriantiti Irma, S.Pd

SMAN 2 BAYANG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan memberi
petunjuk dan kekuatan kepada penulis sehingga makalah kelompok 5 kelas XII MIA 2
tentang “Penjualan Sistem Konsinyasi Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal” dapat
diselesaikan. Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi ada. Bertujuan agar dapat
menambah pengetahuan dan wawasan siswa siswi dalam memahami dan mengetahui tentang
penjualan sistem konsinyasi produk kerajinan untuk pasar lokal.

Mudah-mudahan dengan mempelajari makalah ini, para siswa dan siswi akan mampu
mengetahui dan mempelajari mengenai produk kerajinan khususnya penjualan sistem
konsinyasi produk kerajinan untuk pasar lokal.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk melaksanakan tugas awal pelajaran
PKWU. semoga makalah ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan seputar Produk
kerajinan untuk pasar lokal. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Gurun Laweh, 21 Juli 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
D. Manfaat...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAAN........................................................................................................3
A. Penjualan Sistem Konsinyasi Produk Kerajinan Untuk Pasar Lokal..............................3
B. Pembuatan Kerajinan Lampion Dari Cangkang Kerang.................................................5
BAB III PENUTUP....................................................................................................................7
A. Kesimpulan.....................................................................................................................7
B. Saran................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar kerajinan lokal memiliki peran penting dalam mempromosikan kekayaan budaya
suatu daerah serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Berbagai produk kerajinan,
seperti keramik, tekstil, perhiasan, dan barang-barang seni lainnya, seringkali merupakan
hasil karya dari pengrajin dan UMKM setempat. Namun, untuk mencapai kesuksesan dan
berkelanjutan dalam penjualan produk kerajinan, pengrajin dan produsen harus menghadapi
tantangan yang signifikan.
Beberapa tantangan yang dihadapi dalam penjualan produk kerajinan di pasar lokal
termasuk keterbatasan akses ke konsumen, biaya pemasaran yang tinggi, risiko persediaan,
dan kesulitan mencari distribusi yang efektif. Selain itu, produk kerajinan lokal juga bersaing
dengan produk impor dan merek-merek besar yang sering memiliki jaringan distribusi yang
lebih luas.
Dalam konteks ini, sistem konsinyasi muncul sebagai alternatif yang menarik dan
berpotensi untuk membantu mengatasi tantangan dalam penjualan produk kerajinan untuk
pasar lokal. Sistem konsinyasi memungkinkan produsen atau pengrajin untuk menempatkan
produk mereka di toko-toko atau galeri tanpa harus menjualnya terlebih dahulu. Produk tetap
menjadi milik produsen hingga terjual, dan penjual hanya membayar produsen berdasarkan
barang yang berhasil terjual. Pendekatan ini memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak,
di mana produsen dapat meningkatkan akses pasar dan memperluas distribusi produk,
sementara penjual dapat menyediakan variasi produk tanpa harus mengeluarkan modal untuk
membeli inventaris.
Namun, meskipun sistem konsinyasi menawarkan berbagai manfaat, implementasinya
juga memerlukan perencanaan dan manajemen yang baik dari kedua pihak. Kesepakatan
yang jelas mengenai persentase keuntungan, tanggung jawab pemeliharaan barang dagangan,
dan mekanisme pelaporan menjadi kunci kesuksesan sistem konsinyasi.
Makalah ini bertujuan untuk menyelidiki lebih jauh tentang sistem konsinyasi dalam
penjualan produk kerajinan untuk pasar lokal. Dengan menganalisis keuntungan, tantangan,
strategi efektif, serta dampak sosial dan ekonomi dari penggunaan sistem konsinyasi,
diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana
model penjualan ini dapat menjadi solusi yang berkelanjutan bagi pengrajin dan UMKM di
pasar kerajinan lokal.

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem konsinyasi dalam penjualan produk kerajinan bekerja?


2. Apa keuntungan dan tantangan dari menggunakan sistem konsinyasi dalam pasar
lokal untuk produk kerajinan?

C. Tujuan

1. Menganalisis secara mendalam bagaimana sistem konsinyasi bekerja dalam penjualan


produk kerajinan di pasar lokal.
2. Menjelaskan keuntungan dan tantangan yang dihadapi oleh produsen dan penjual
dalam menggunakan sistem konsinyasi untuk produk kerajinan di pasar lokal.

D. Manfaat

1. Mendorong pertumbuhan industri kerajinan lokal.


2. Memperluas pasar untuk produsen.
3. Mendorong inovasi produk.
4. Meningkatkan keberlanjutan bisnis
5. Mengurangi biaya pemasaran

2
BAB II
PEMBAHASAAN

A. Penjualan Sistem Konsinyasi Produk Kerajinan Untuk Pasar Lokal

Sistem konsinyasi dalam penjualan produk kerajinan adalah suatu bentuk perjanjian
bisnis antara produsen dengan pengecer. Dalam sistem konsinyasi, produsen mengirimkan
barang dagangan mereka ke pengecer tanpa pengecer harus membayar produk terlebih
dahulu. Produk tersebut tetap menjadi milik produsen hingga terjadi penjualan kepada
konsumen akhir.

Berikut adalah cara kerja sistem konsinyasi dalam penjualan produk kerajinan:
1. Konsinyasi Agreement (Perjanjian Konsinyasi)
Consignment agreement ditandatangani oleh kedua belah pihak, yaitu produsen dan
pengecer. Perjanjian ini akan mengatur persyaratan dan ketentuan dari konsinyasi,
termasuk harga jual, persentase bagi hasil yang akan diterima pengecer dari setiap
penjualan, periode konsinyasi, serta kondisi pengembalian barang jika tidak terjual.
2. Pengiriman Produk:
Setelah perjanjian ditandatangani, produsen akan mengirimkan stok produk kerajinan
ke toko pengecer. Stok ini masih menjadi milik produsen hingga berhasil terjual.
3. Penempatan dan Penjualan Produk:
Pengecer akan menempatkan produk kerajinan tersebut di toko mereka, di mana
konsumen dapat membeli barang tersebut. Saat produk terjual, pengecer akan
mencatatnya dan menghitung total penjualan.
4. Pembagian Pendapatan:
Setelah produk terjual, pengecer akan membayar produsen sesuai dengan persentase
bagi hasil yang telah disepakati dalam perjanjian konsinyasi. Biasanya, pengecer akan
mengambil komisi tertentu dari setiap penjualan sebagai imbalan atas layanan
mereka.
5. Pengembalian Produk:
Jika periode konsinyasi berakhir tanpa produk terjual, maka produsen dapat meminta
pengembalian barang yang tidak terjual. Namun, beberapa perjanjian konsinyasi juga
dapat mencakup kesepakatan untuk memperpanjang periode konsinyasi atau
mengganti produk yang tidak laku dengan produk lain.

3
Keuntungan menggunakan sistem konsinyasi dalam pasar lokal untuk produk kerajinan:
1. Akses ke Pasar dengan Risiko Minim: Bagi produsen produk kerajinan, sistem
konsinyasi memungkinkan mereka untuk memasuki pasar lokal tanpa perlu
mengeluarkan biaya besar untuk stok produk. Ini mengurangi risiko keuangan,
terutama jika mereka masih dalam tahap awal bisnis atau memiliki keterbatasan
modal.
2. Peningkatan Visibilitas: Produk kerajinan yang ditempatkan di toko-toko lokal akan
mendapatkan lebih banyak eksposur kepada calon pembeli. Jika produk menarik
minat pelanggan, ini dapat membantu membangun merek dan meningkatkan
kesadaran tentang produk tersebut di pasar.
3. Kolaborasi dengan Pengecer: Sistem konsinyasi memungkinkan kolaborasi yang
menguntungkan antara produsen dan pengecer. Pengecer memiliki insentif untuk
mempromosikan dan menjual produk karena mereka akan mendapatkan bagian dari
hasil penjualan. Ini dapat menciptakan hubungan yang saling menguntungkan bagi
kedua belah pihak.
4. Fleksibilitas dalam Penyesuaian Produk: Dalam pasar lokal, preferensi konsumen
dapat bervariasi. Dengan menggunakan sistem konsinyasi, produsen dapat lebih
fleksibel dalam mengubah produk atau menghadirkan variasi produk baru untuk
mengakomodasi permintaan pelanggan.

Tantangan menggunakan sistem konsinyasi dalam pasar lokal untuk produk kerajinan:
1. Potensi Barang Tidak Terjual: Salah satu tantangan terbesar adalah risiko produk
tidak terjual atau lambat laku. Produsen harus siap menghadapi situasi di mana
produk mereka tidak diminati oleh konsumen, dan ini bisa menjadi beban finansial
dan menghabiskan waktu yang berharga.
2. Pengelolaan Stok yang Sulit: Bagi pengecer, manajemen stok menjadi hal yang
krusial dalam sistem konsinyasi. Jika produk kerajinan tidak terjual dengan cepat,
pengecer harus memastikan stok tetap dalam kondisi baik dan tidak rusak.
3. Perlunya Sistem Pelacakan yang Efisien: Sistem pelacakan yang efisien diperlukan
untuk memantau penjualan dan pembayaran bagi hasil secara akurat antara produsen
dan pengecer. Hal ini dapat menuntut sistem manajemen inventaris dan akuntansi
yang lebih kompleks.

4
4. Perjanjian Kontrak yang Jelas: Perjanjian konsinyasi harus disusun dengan cermat dan
jelas untuk menghindari salah pengertian dan perselisihan di masa depan. Tantangan
ini melibatkan kesepakatan tentang komisi, periode konsinyasi, prosedur
pengembalian barang, dan hal-hal lain yang relevan.

Meskipun sistem konsinyasi dapat menjadi alternatif menarik untuk memasuki pasar lokal
dengan risiko yang lebih terkontrol, produsen dan pengecer harus mempertimbangkan baik
keuntungan maupun tantangan sebelum memutuskan untuk menerapkannya. Pelaksanaan
yang baik memerlukan kerja sama dan transparansi antara kedua belah pihak untuk mencapai
kesuksesan dalam menjual produk kerajinan di pasar lokal.

B. Pembuatan Kerajinan Lampion Dari Cangkang Kerang

Pembuatan lampion dari cangkang kerang bisa menjadi proyek kreatif yang
menyenangkan dan ramah lingkungan. Berikut beberapa langkah untuk membuat lampion
dari cangkang kerang:
 Bahan-bahan yang dibutuhkan:
1. Cangkang kerang yang telah dibersihkan dan dikeringkan
2. Kertas tisu atau kertas tipis
3. Lem tembak atau lem putih
4. Kuas
5. Cat air atau cat akrilik
6. Tali atau benang
7. Jarum
8. Lilin atau lampu LED baterai kecil (untuk pemasangan di dalam lampion)

5
 Langkah-langkah pembuatan:
1. Pilih dan Bersihkan Cangkang Kerang: Pilih cangkang kerang yang beragam
bentuk dan ukuran untuk menciptakan variasi lampion yang menarik. Bersihkan
cangkang dari sisa-sisa organik atau pasir dan bilas dengan air bersih. Keringkan
cangkang sepenuhnya sebelum mulai menghiasnya.
2. Siapkan Kertas Tisu atau Kertas Tipis: Gunakan kertas tisu atau kertas tipis
sebagai dasar untuk melapisi cangkang kerang. Potong kertas sesuai dengan
ukuran cangkang dan pastikan kertas dapat menutupi bagian dalam cangkang
sepenuhnya.
3. Lem Kertas ke Cangkang: Gunakan lem tembak atau lem putih untuk melapisi
bagian dalam cangkang kerang. Tempelkan kertas tisu atau kertas tipis yang telah
dipotong pada langkah sebelumnya ke dalam cangkang dan ratakan
permukaannya. Biarkan lem mengering sepenuhnya.
4. Cat Cangkang Kerang: Cat bagian luar cangkang kerang dengan cat air atau cat
akrilik. Anda bisa mengganti warna sesuai dengan selera. Gunakan kuas untuk
mengaplikasikan cat dengan hati-hati dan biarkan cat mengering sepenuhnya
sebelum melanjutkan.
5. Buat Lubang untuk Tali atau Benang: Dengan hati-hati, buat lubang kecil pada
bagian atas cangkang kerang dengan menggunakan jarum. Lubang ini akan
digunakan untuk menggantung lampion nantinya.
6. Pasang Tali atau Benang: Masukkan tali atau benang melalui lubang yang telah
dibuat pada langkah sebelumnya. Pastikan tali cukup kuat untuk menopang berat
cangkang kerang.
7. Pasang Lilin atau Lampu LED: Jika Anda ingin menggunakan lilin sebagai
sumber cahaya, Anda dapat menempatkan lilin kecil di dalam cangkang kerang
dan menyalakannya saat lampion selesai. Namun, pastikan untuk memperhatikan
keselamatan dan menghindari lampion dari bahan yang mudah terbakar. Jika
Anda lebih memilih sumber cahaya yang aman, gunakan baterai kecil lampu LED
dan masukkan ke dalam cangkang.
8. Setelah langkah-langkah di atas selesai, lampion dari cangkang kerang siap
digunakan. Anda dapat menggantung lampion di area outdoor sebagai hiasan atau
lampu.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem konsinyasi dalam penjualan produk kerajinan ke pasar lokal memiliki potensi
yang besar untuk membantu memperluas akses pasar, meningkatkan daya saing produk lokal,
dan mendorong pertumbuhan industri kerajinan di tingkat lokal. Melalui mekanisme
konsinyasi, produsen dan penjual dapat bekerja sama dengan lebih efektif, sehingga
menciptakan hubungan yang lebih kuat dan berkelanjutan dalam memasarkan produk
kerajinan. Keuntungan yang didapat, seperti risiko mengurangi inventaris, meningkatkan
aksesibilitas produk, dan meminimalkan biaya pemasaran, membuktikan bahwa sistem
konsinyasi adalah model penjualan yang berpotensi memberikan dampak positif pada
perkembangan industri kerajinan lokal.

B. Saran

 Edukasi dan Pelatihan: Melakukan edukasi dan pelatihan bagi produsen dan penjual
mengenai sistem konsinyasi, termasuk manajemen inventaris, penetapan harga yang
tepat, dan teknik pemasaran yang efektif.
 Penggunaan Teknologi: Memanfaatkan teknologi dalam sistem konsinyasi, seperti
aplikasi atau platform e-commerce, untuk mempermudah pelaporan dan monitoring
stok produk.
 Penilaian dan Evaluasi Kinerja: Melakukan penilaian secara berkala terhadap kinerja
sistem konsinyasi, termasuk analisis penjualan, keuntungan, dan tingkat kepuasan
konsumen, guna mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
 Jaringan dan Kolaborasi: Membangun jaringan dan kolaborasi dengan komunitas
kerajinan lokal, pemerintah daerah, dan lembaga terkait lainnya untuk memperkuat
dukungan terhadap industri kerajinan lokal.
 Pemberdayaan Pengrajin:Mendorong pemberdayaan pengrajin dan UMKM dalam
mengembangkan keterampilan dan inovasi produk guna meningkatkan daya saing
produk kerajinan lokal.

Dengan mengimplementasikan saran-saran di atas, diharapkan sistem konsinyasi dapat


menjadi model penjualan yang lebih efektif dan berkesinambungan dalam mendukung
pertumbuhan industri kerajinan lokal serta mendorong kontribusi yang lebih besar bagi
ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://chat.openai.com/share/e653108d-4db1-421e-bb61-007e09e31f88

https://chat.openai.com/share/a02c6a70-810b-42be-9fb0-965a14d0be92

https://chat.openai.com/share/f88b413a-7d24-468f-a17a-e6dee8a5a9f7

https://chat.openai.com/share/b724fad2-3182-4c74-a605-4c0c03616866

https://chat.openai.com/share/411b9040-a016-4ee2-bb46-92f028b75945

https://chat.openai.com/share/8f083bb9-e44f-4d7b-8523-cc43e619a075

Anda mungkin juga menyukai