Anda di halaman 1dari 6

TUGAS REKAP KELOMPOK EKONOMI INTERNASIONAL

BAB 1 TEORI MERKANTIISME

Kelompok 1: (Definisi Teori Merkantilisme)

Pembahasan Materi: Teori merkantilisme memang muncul pada abad ke-16 hingga abad ke-18 dan berakar di Eropa. Prinsip dasar dari merkantilisme adalah
bahwa kekayaan suatu negara diukur dari jumlah emas dan perak yang dimilikinya, dan tujuan utamanya adalah untuk mengumpulkan sebanyak mungkin
kekayaan tersebut. Dalam upaya mencapai tujuan ini, negara-negara merkantilis Inggris, Perancis, Spanyol, Belanda,dan Portugal berfokus pada strategi seperti
memperkuat ekspor, menghambat impor, dan melindungi industri dalam negeri. Meskipun pandangan ini memiliki pengaruh besar dalam sejarah ekonomi, banyak
ahli ekonomi modern telah menyoroti kelemahan dan keterbatasan teori merkantilisme.Pertanyaan Materi: apa hanya emas dan perak yang menjadi tolak ukur
teori merkantilisme?Jawaban: Selain hanya sebagai benda berharga, emas dan perak di era tersebut dianggap sebagai elemen yang mendalam dalam peradaban
masyarakat. Mereka bukan sekadar materi berharga, melainkan juga lambang kekuatan ekonomi dan prestise sosial. Dalam kerangka teori ini, keduanya
diidentifikasi sebagai pilar utama yang memengaruhi struktur sosial dan budaya pada waktu itu. Kekuatan ekonomi yang disandang oleh emas dan perak
memberikan pemegangnya akses eksklusif kepada sumber daya dan pengaruh, memperkuat hirarki sosial, dan menciptakan dinamika budaya yang
memprihatinkan. Masyarakat pada periode tersebut sering kali memandang kepemilikan emas dan perak sebagai simbol keberhasilan dan stabilitas dalam sistem
ekonomi yang kompleks, mencerminkan nilai-nilai budaya dan struktur sosial yang berlaku pada masa itu.

Kelompok 2 (Prinsip Dasar Teori Merkantilisme)

Pembahasan Materi : Merkantilisme mengajarkan bahwa pemerintahan suatu negara harus mencapai tujuan ini juga melakukan perdagangan terhadap
perekonomiannya, Dengan mendorong ekspor dan mengurangi impor. Hal ini untuk menekan pentingnya menciptakan keseimbangan perdagangan yang positif.

Prinsip-prinsip ini mencerminkan pandangan ekonomi pada masa itu, tetapi seiring berjalannya waktu, banyak dari prinsip-prinsip merkantilisme telah digantikan
oleh teori ekonomi yang lebih modern seperti kapitalisme dan perdagangan bebas. Dalam pandangan merkantilisme, keseimbangan perdagangan positif dianggap
sebagai tujuan utama, bahkan jika itu berarti negara harus mengorbankan aspek-aspek lain seperti efisiensi atau kesejahteraan konsumen. Namun, prinsip-prinsip
merkantilisme ini telah banyak dipertimbangkan dan digantikan oleh pandangan ekonomi yang lebih modern seperti perdagangan bebas dan liberalisme ekonomi.
Pertanyaan : “Apakah teori merkantilisme masih bisa di terapkan di era modern seperti sekarang? ” Jawab: Teori merkantilisme, yang berkembang pada abad ke-
16 hingga ke-18, lebih relevan dalam konteks sejarah daripada dalam ekonomi modern. Prinsip-prinsip merkantilisme, seperti fokus pada perdagangan ekspor dan
akumulasi besar-besaran dari cadangan emas dan perak, tidak lagi sesuai dengan dinamika ekonomi global saat ini. Dalam perekonomian modern, teori-teori
ekonomi yang lebih fokus pada perdagangan bebas, investasi, dan karakteristik komparatif cenderung mendominasi. Meskipun demikian, beberapa elemen
merkantilisme, seperti strategi melindungi sektor ekonomi, masih dapat diterapkan dalam konteks kebijakan perdagangan dan industri yang lebih luas. Namun
teori merkantilisme dalam bentuk aslinya tidak lagi sesuai dengan dinamika ekonomi global saat ini.

Kelompok 3 (Tujuan Teori Merkantilisme)

Pembahasan Materi : Sistem ekonomi Merkantilisme bertujuan untuk mengumpulkan cadangan emas, memperoleh neraca perdagangan yang baik,
mengembangkan pertanian dan industri, serta memegang monopoli atas perdagangan luar negeri.

Adapun tujuan utama dari Teori Merkantilisme : 1>>Meningkatkan Keseimbangan Perdagangan==Menurut diskusi kelompok kami, Tujuan utama dari teori
merkantilisme adalah untuk meningkatkan keseimbangan perdagangan. Artinya, dalam konteks ini, keseimbangan perdagangan merujuk pada situasi di mana
suatu negara mengekspor lebih banyak barang daripada yang diimpor. Meningkatkan keseimbangan perdagangan dianggap penting dalam pandangan
merkantilisme karena hal ini dianggap sebagai cara untuk meningkatkan kekayaan dan kekuatan negara. Ada beberapa langkah yang diambil untuk mencapai
tujuan ini, termasuk pembatasan impor, peningkatan ekspor, akumulasi cadangan emas, dan promosi industri nasional. 2>>Menguatkan Kekuatan
Negara==Menurut diskusi kelompok kami, Tujuan teori merkantilisme adalah untuk menguatkan kekuatan negara dengan cara mengakumulasi kekayaan nasional
dalam bentuk emas dan perak melalui perdagangan ekspor yang lebih besar daripada impor. Mereka percaya bahwa dengan memiliki cadangan logam mulia yang
besar, negara dapat memperkuat ekonomi dan militernya. Selain itu, merkantilisme juga mendorong perlindungan industri dalam negeri dan pengembangan koloni
untuk meningkatkan sumber daya dankekuatan negara. Kesimpulannya, tujuan merkantilisme adalah mengumpulkan kekayaan dan kekuatan ekonomi untuk
mendukung negara dalam persaingan global.

Pertanyaan :Bagaimana merkantilisme mempengaruhi perkembangan politik dan kebijakan luar negeri suatu negara dalam mencapai tujuan ekonomi?

Kelompok 4 Strategi Teori Merkantilisme .Strategi teori merkantilisme ada 3, yaitu :

1>>Penetapan tarif impor ==Penetapan tarif impor pada teori merkantilisme dilakukan dengan tujuan untuk membatasi impor dan meningkatkan ekspor, sehingga
tercipta neraca perdagangan aktif. Hal ini dianggap sebagai cara yang efektif untuk melindungi industri dalam negeri dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Negara akan menetapkan tarif impor yang tinggi untuk barang-barang impor yang sejenis dengan barang produksi dalam negeri, sehingga harga barang impor
menjadi lebih mahal dan masyarakat lebih memilih untuk membeli barang produksi dalam negeri. Selain itu, dalam teori merkantilisme, penetapan tarif impor juga
dapat digunakan sebagai alat untuk memperluas daerah jajahan dan mencari logam mulia sebanyak-banyaknya.
2>>Subsidi industri dan pemberian monopoli ==Subsidi industri dan pemberian monopoli merupakan kebijakan yang diterapkan dalam teori merkantilisme untuk
mencapai tujuan surplus ekspor di atas impor pada perdagangan luar negeri. Adapun penjelasan mengenai pemberian subsidi dan monopoli sebagai berikut : a.
Subsidi industri: Pemerintah memberikan subsidi kepada industri dalam negeri untuk meningkatkan produksi dan daya saingnya di pasar internasional. Subsidi ini
dapat berupa bantuan modal, pembebasan pajak, atau insentif lainnya. Dengan adanya subsidi, harga barang produksi dalam negeri dapat lebih murah
dibandingkan dengan barang impor, sehingga masyarakat lebih memilih untuk membeli barang produksi dalam negeri. b. Pemberian monopoli: Pemberian
monopoli bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemerintah memberikan monopoli kepada perusahaan tertentu
untuk memproduksi barang tertentu. Dengan adanya monopoli ini, perusahaan tersebut dapat mengatur harga barang yang dihasilkannya dan mengurangi
persaingan dari perusahaan lain.
3>>Ekspansi Kolonial ==Negara-negara yang menganut teori merkantilisme berlomba-lomba untuk memperluas daerah koloni/jajahan untuk mendapatkan bahan
mentah atau logam mulia yang murah. Dengan adanya daerah koloni/jajahan, negara dapat menguasai sumber daya alam dan memproduksi barang-barang yang
dibutuhkan dalam negeri dengan biaya yang lebih murah. Selain itu, daerah koloni/jajahan juga dapat dijadikan pasar untuk menjual barang-barang produksi dalam
negeri. Ekspansi kolonial juga dapat memperkuat kekuasaan negara dalam menghadapi persaingan dengan negara lain.
Pertanyaan : Bagaimana dampak ekspansi koloni terhadap negara-negara merkantilisme? Jawaban : Ekspansi koloni memungkinkan negara-negara
merkantilisme untuk memperluas jaringan perdagangan luar negeri mereka. Hal ini menyebabkan lonjakan signifikan dalam perdagangan internasional. Selain itu,
Ekspansi koloni memberikan akses negara-negara merkantilisme terhadap sumber daya alam yang melimpah, seperti logam mulia, rempah-rempah, dan hasil
pertanian. Hal ini meningkatkan kekayaan negara dan memperkuat posisi mereka dalam persaingan global.

Kelompok 5 (Ekonomi Internasional dalam praktek) Negara-negara Eropa telah menggunakan berbagai strategi, termasuk eksplorasi kolonial, perang, dan
regulasi perdagangan, untuk mencapai tujuan ekonomi mereka. Berikut adalah beberapa contoh strategi tersebut:1>> Eksplorasi Kolonial==Pada Abad
Penjelajahan (Abad ke-15 hingga ke-17), negara-negara Eropa seperti Portugal, Spanyol, Inggris, dan Belanda meluncurkan ekspedisi kolonial untuk
mengeksplorasi dan menguasai wilayah baru di seluruh dunia. Mereka mengambil alih sumber daya alam dan mengeksploitasi penduduk asli untuk
menguntungkan ekonomi mereka. Hasil dari eksplorasi ini termasuk sumber daya seperti rempah-rempah, logam berharga, dan tanah yang subur.
2>>Perang==Negara-negara Eropa sering terlibat dalam konflik dan perang untuk mengamankan sumber daya atau memperluas wilayah mereka. Perang memiliki
dampak ekonomi yang signifikan, baik dalam hal pengeluaran militer maupun perusakan infrastruktur.3>> Regulasi Perdagangan==Negara-negara Eropa telah
mengadopsi berbagai peraturan dan regulasi perdagangan untuk melindungi industri dalam negeri dan mendorong ekspor. Contohnya adalah tarif proteksionis
yang dikenakan untuk melindungi produsen dalam negeri dari persaingan asing.Pertanyaan : Apa yang terjadi jika pemerintah tidak melakukan proteksi
kebijakan perdagangan internasional? Jawab : Jika pemerintah tidak melakukan kebijakan proteksi perdagangan yang terukur, maka pasar domestik akan
dikuasai oleh produk impor yang memiliki kualitas yang relatif lebih baik dengan harga yang relatif lebih rendah karena kemajuan teknologi produksi yang
lebih dahulu dikuasai oleh negara-negara industri maju.

Kelompok 6 (Pengaruh Teori Merkantilisme dalam Sejarah Perdagangan Internasional ) Pembahasan Materi :1.Perkembangan Imperalisme => Merkantilisme
itu dimana suatu negara ditentukan oleh besar aset atau modal yang dimiliki suatu negara. Sedangkan imperalisme yaitu dimana suatu negara dapat memegang
kendali suatu negara jika negara tersebut memiliki merkantilisme yang banyak, sehingga hal tersebut memicu persaingan untuk mendapatkan merkantilisme agar
dapat menguasai sumber daya manusia dan pasar. 2.Pembentukan Perusahaan Dagang => Pendirian perusahaan dagang oleh negara-negara eropa bertujuan untuk
mengendalikan pasar-pasar daerah jajahan contohnya seperti VOC yang memiliki banyak merkantilisme sehingga dapat menguasai pasar perdagangan di
Indonesia.3.Proteksionisme Kontemporer => Karena banyaknya perdagangan internasional yang dilakukan hal ini menyebabkan munculnya proteksionisme
kontemporer. Proteksionisme adalah kebijakan ekonomi untuk membatasi perdagangan antar negara melalui metode seperti tarif barang impor, restriksi kuota, dan
berbagai aturan restriksi lainnya yang mana dirancang untuk mencegah impor dan pengambilalihan pasar domestic oleh asing. Indonesia termasuk salah satu
negara yang dinilai melakukan proteksionisme tersebut, kebijakan proteksionisme ini masih tergolong wajar dan diterapkan untuk mengantisipasi dampak krisis
keuangan global. Pertanyaan: Apakah Indonesia juga menggunakan sistem ekonomi merkantilisme dan bagaimana pengaruh teori merkantilisme terhadap
praktek kolonialisme dan imperalisme? Jawaban: Teori Merkantilisme berdampak atau berpengaruh bagi Indonesia pada masa penjajahan yaitu datangnya
belanda dan membentuk kongsi dagang VOC hingga akhirnya terciptalah kolonialisme di Indonesia pada masa itu. Oleh karena itu Indonesia menjadi salah satu
negara di asia yang mengalami dampak langsung dari penerapan sistem ekonomi merkantilisme negara-negara eropa. Akibat yang ditimbulkan dari
merkantilisme di eropa bagi Indonesia adalah terjadinya penjajahan oleh negara eropa seperti belanda. Dan lebih parahnya bangsa Indonesia dijadikan budak
untuk menghasilkan uang seperti adanya sistem sewa tanah dan penarikan pajak yang semakin merugikan bahkan menyengsarakan rakyat Indonesia. Di sisi lain,
sistem ini selalu fokus pada wilayah yang memiliki sumber daya yang lebih besar dan berharga.

Kelompok 7(Kritik Teori Merkantilisme) Pembahasan Materi : Mengenai kritik teori merkantrisme ada satu tokoh yang menentang teori ini, yaitu adam Smith.
Adam Smith mekritik teori Markatalisme yang mengatakan bahwa makmur atau tidaknya suatu negara ditentukan oleh logam mulia dan perak hal ini bertentangan
dengan teori Adam Smith karena menurut Adam Smith makmur atau tidaknya suatu negara ditentukan oleh gross domestik produk. Mahzab Merkantilisme
memandang logam mulia menjadi yg paling disukai oleh kebanyakan negara karena logam mulia memiliki nilai yang paling tinggi . Pertanyaan “kenapa
markatalisme fokus pada akumulasi logam mulia dan perak?” Jawaban: Pada masa itu berbeda dengan masa sekarang, Logam mulia digunakan untuk membayar
perdagangan dan mengukuhkan keunggulan kompetitif. Negara-negara untuk memperkuat keuangan mereka dengan mengakumulasi cadangan logam mulia.

Kelompok 8 (Perbandingan Teori Merkantilisme dan Teori Perdagangan Internasional Modern) Pembahasan Materi : Izin menyampaikan pendapat dari
kelompok kami, tentang perbandingan teori merkantilisme dan teori perdagangan internasional modern sangat signifikan. Karena teori merkantilisme itu
mendorong timbulnya gerakan nasionalisme dan anti kolonialisme dibeberapa negara, sehingga mengutamakan keuntungan nasional, perlindungan industri dan
akumulasi kekayaan nasional. Sedangkan teori perdagangan internasional modern, pada umumnya dilakukan pada negara-negara blm dan sedang berkembang.
Sedangkan negara maju cenderung mengekspor barang dan jasa yang padat modal, ilmu pengetahuan, dan teknologi untuk perluasan produksi, peningkatan
pendapatan, dan kepentingan non ekonomi. sehingga berfokus pada keuntungan bersama melalui Perdagangan bebas . Pertanyaan : Dalam konteks merkantilisme,
mengapa akumulasi emas dan perak sangat penting? dan bagaimana pandangan ini berbeda dengan gagasan nilai tukar mata uang dalam perdagangan internasional
modern?Jawaban :Dalam konteks merkantilisme, akumulasi emas dan perak dianggap penting karena dianggap sebagai sumber kekayaan negara. Pada masa itu,
keyakinan umum adalah bahwa kekayaan suatu negara dapat diukur oleh jumlah emas dan perak yang dimilikinya. Akumulasi logam mulia ini dianggap sebagai
aset vital karena dianggap memiliki nilai intrinsik yang tinggi.Dalam perdagangan internasional modern, pandangan ini berbeda karena sistem nilai tukar mata
uang telah berkembang. Saat ini, sebagian besar negara telah beralih ke sistem mata uang kertas dan nilai tukar mata uang yang mengambang. Nilai kekayaan
suatu negara sekarang lebih kompleks dan tidak hanya diukur dari cadangan emas dan perak. Faktor seperti produksi, inovasi, dan produktivitas ekonomi menjadi
lebih relevan dalam menilai kekuatan ekonomi suatu negara.Dengan kata lain, dalam perdagangan internasional modern, fokus telah bergeser dari pemilik emas
dan perak sebagai pemberi nilai utama ke faktor-faktor ekonomi yang lebih luas.

BAB 2 TEORI KLASIK

Kelompok 1 (Teori Klasik Ekonomi Internasional )Pembahasan Materi : dari kesimpulan teori klasik ekonomi internasional: Dari tiga isu penting ini, yaitu
Globalisasi, Ketimpangan Pendapatan, dan Perubahan Iklim, adalah bahwa ketiganya memiliki hubungan yang kompleks dan saling memengaruhi. Globalisasi,
yang melibatkan interkoneksi ekonomi, sosial, dan lingkungan di seluruh dunia, memiliki dampak besar pada ketimpangan pendapatan dan perubahan iklim.1.
Globalisasi: Globalisasi memungkinkan pertukaran barang, jasa, dan informasi secara lebih cepat dan efisien di seluruh dunia. Ini dapat membantu dalam
pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan mobilitas sosial. Namun, dampaknya juga menciptakan tantangan, seperti peningkatan persaingan tenaga kerja global dan
kerentanan terhadap gejolak ekonomi internasional.2. Ketimpangan Pendapatan: Globalisasi dapat memperdalam ketimpangan pendapatan karena distribusi
manfaatnya tidak merata. Peningkatan pertumbuhan ekonomi tidak selalu menguntungkan semua lapisan masyarakat. Akibatnya, kelompok yang kurang mampu
sering kali tertinggal, yang dapat mengakibatkan ketimpangan ekonomi yang lebih besar.3. Perubahan Iklim: Globalisasi juga memiliki dampak pada perubahan
iklim. Mobilitas barang dan jasa secara global meningkatkan emisi gas rumah kaca, yang menyebabkan pemanasan global. Dampak perubahan iklim, seperti
bencana alam dan peningkatan suhu global, dapat merugikan terutama kelompok masyarakat yang rentan.

Kesimpulannya, ketiga isu ini berinteraksi dalam cara yang kompleks dan harus dikelola secara holistik. Diperlukan upaya bersama dari pemerintah, perusahaan,
masyarakat sipil, dan individu untuk memitigasi dampak negatif globalisasi pada ketimpangan pendapatan dan perubahan iklim. Ini mencakup upaya untuk
memastikan bahwa manfaat globalisasi didistribusikan lebih adil, serta tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memitigasi dampak perubahan
iklim.Pertanyaan dari pak Milzam : Contoh bagaimana cara menanggapi perubahan iklim dalam teori Klasik Ekonomi Internasional? Jawaban dari kelompok 1:
"Ekonomi klasik mungkin tidak cukup mempertimbangkan biaya lingkungan dan sosial dari aktivitas ekonomi global, terutama mengingat ancaman signifikan
yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan degradasi lingkungan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertimbangkan kembali model-model ekonomi dan
kebijakan-kebijakan untuk mencakup biaya sebenarnya dari degradasi lingkungan dan perubahan iklim, memastikan bahwa keputusan-keputusan ekonomi kita
mencerminkan pendekatan pembangunan yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab."

Kelompok 2(Teori Klasik Menurut Adam Smith)Pembahasan Materi : Menurut Adam Smith, ekonomi Klasik memerankan pada Kekuatan pasar. Sehingga
dalam Pelaksanaanya, menolak adanya Campur tangan adanya Remerintah. Selain itu, ekonomi klasik Juga memiliki tujuan yaitu kemakmuran. Artinya Semua
barang atau barang jasa tersebut sesuai dengan kemampuan. Adam smith mengemukakan teori bahwa mekanisme Pencapaian tingkan Kemakmuran dapat tercapai
melalui kekuatan tangan. tak terlihat ([nvisible hand), yaitu tanpa adanya Campur tangan Pemerintah, dimana mekanisme Pasar akan alat alokasi, Sumber daya
Yang efisien. Dalam hal ini kontribusi Smith's dalam teon ekonomi meliputi 4 hal yakni : Teori pembentukan harga, hubungan antara market outcome dan
kepentingan publik, peranan negara dalam perekono- mian dan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi (Sandmo, 2014)Teori Pembentukan harga oleh Adam Smith
dijelaskan melalui teori tentang nilai tenaga kerja (labor theory fo value). Harga suatu barang akan ditentukan oleh seberapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk menghasilkan barang tersebut (dalam pengertian nilai dalam kegunaan)Dalam kaitannya hubungan antara market outcome dengan kepentingan pribadi pada
dasarnya mengacu pada pemikiran Smith mengenai adanya kebebasan individu. Dalam hal ini pasar menghasilkan sebuah keseimbangan diantara pelaku
ekonomi.Pertanyaan : “ Seberapa penting teori ekonomi klasik bagi teori ekonomi internasional? “Jawaban: Ada beberapa alasan mengapa Teori ekonomi klasik
memiliki peran penting dalam konteks teori ekonomi internasional yaitu kebebasan perdagangan yang diasosiasikan dengan pemikiran Adam Smith dan David
Ricardo bahwa pentingnya perdagangan bebas antara negara.
Prinsip-prinsip ini masih menjadi landasan teori perdagangan internasional, seperti keuntungan komparatif. Yang kedua adalah hukum komparatif biaya oleh
Ricardo mengilustrasikan bagaimana negara-negara dapat memaksimalkan efisiensi dan kekayaan mereka melalui spesialisasi dalam produksi barang dan jasa
yang kemudian dihasilkan dengan biaya relative rendah. Kemudian ke tiga Pasar bebas dan Laissez-Faire bahwa teori klasik menekankan pentingnya pasar bebas
dan minimnya campur tangan pemerintah. Dan ke empat teori kelemahan nilai tukar tentang kebijakan moneter dan nilai tukar uang pada neraca perdagangan yang
masih relevan dalam perekonomian internasional.

Kelompok 3Dampak Kebijakan Perdagangan Internasional) Pembahasan Materi : Kebijakan perdagangan internasional memiliki berbagai dampak, baik
positif maupun negatif, tergantung pada berbagai faktor, termasuk implementasi kebijakan dan situasi ekonomi masing- masing negara.Adapun dampak-dampak
dari kebijakan perdaganan internasional :1.Pencabutan Hukum Corn Inggris, 1846 :Menurut kelompok kami, terdapat poin-poin penting terkait dengan
pencabutan Hukum Corn ini, yaitu sebagai berikut :1 Perlindungan petani dalam negeri. 2Teori perdagangan bebas 3.Pengaruh terhadap harga pangan 4.Perubahan
politik 5.Dampak global

1.Perjanjian Umum tentang Tarif dan Perdagangan (GATT), 1948 :Menurut kelompok kami, GATT 1948 bertujuan untuk mengurangi tarif bea masuk yang
dikenakan pada barang-barang impor, sehingga mempromosikan perdagangan internasional. Salah satu prinsip utama GATT adalah non-diskriminasi, yang berarti
bahwa setiap negara anggota harus memberikan perlakuan yang sama kepada semua mitra dagangnya. Prinsip ini mengarah pada pasar terbuka dan perdagangan
yang lebih adil.

2.Perjanjian Perdagangan Bilateral dan Multilateral, Abad 21 Menurut kelompok kami, Perdagangan bilateral dan multilateral adalah dua jenis perjanjian
perdagangan yang berbeda dalam konteks hubungan internasional.Berikut rincian tentang perdagangan Bilateral dan Multilateral : >>Perdagangan
Bilateral=Perdagangan bilateral adalah perjanjian antara dua negara. Ini yang artinya bahwa dua negara sepakat untuk mengatur perdagangan mereka satu sama
lain secara langsung. Contoh perdagangan bilaterla adalah perjanjian antara Amerika Serikat dan Kanada. >>Perdagangan Multilateral==Perdagangan multilateral
adalah perdagangan perjanjian perdagangan yang melibatkan lebih dari dua negara. Ini biasanya terkait dengan organisasi perdagangan internasional. Contohnya
Organisasi Perdagangan Dunia (Worl Trade Organization-WTO).

Pertanyaan dari Pak Milzam kepada kelompok 3 : Apa dampak positif dan negatif dari kebijakan perdagangan Internasional?Jawaban dari kelompok 3 :
Menurut kelompok kami, beberapa dampak positif dan negatif dari kebijakan perdagangan internasional. Sebagai berikut : >>Dampak Positif :Pertumbuhan
Ekonomi, Peningkatan Efisiensi, Diversifikasi .>>Dampak Negatif :Ketidaksetaraan, Ketergantungan, Kerusakan Lingkungan

Kelompok 4(Prinsip-prinsip Utama Teori Klasik )Pembahasan Materi : 1.Perdagangan Bebas => Perdagangan bebas dianggap sebagai factor penting dalam
mencapai efisiensi ekonomi. Perdagangan yang sehat akan menghasilkan harga yang adil dan pasar akan efisien. Perdagangan bebas tanpa campur tangan
pemerintah akan menghasilkan keuntungan bersama dan peningkatan efisiensi alokasi sumber daya yang memungkinkan maksimalisasi output dan konsumsi
global secara keseluruhan. 2.Spesialisasi => Spesialisasi di bidang ekonomi adalah proses suatu organisasi memusatkan tenaga kerja dan sumber dayanya pada
jenis produksi tertentu agar lebih efisien dan menciptakan keunggulan komparatif bagi suatu perekonomian. Dengan berfokus pada aktivitas, keterampilan, atau
proses tertentu spesialisasi ini dapat meningkatakan produktivitas dan keahlian. Setiap negara harus melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang dan jasa
dimana negara tersebut mempunyai keunggulan komparatif. Konsep ini digunakan untuk memperluas perdagangan bebas pada tenaga kerja dan modal yang
mengalir berdasarkan keunggulan komparatif. 3. Efisien => Negara-negara yang memiliki keunggulan komparatif dalam produksi suatu barang atau jasa tertentu,
melalui perdagangan internasional negara-negara tersebut dapat memanfaatkan keunggulan komparatif yang dimiliki untuk memproduksi barang dan jasa dengan
biaya yang lebih rendah. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi secara keseluruhan.Pertanyaan : Berikan contoh yang
dimaksud spesialisasi? Jawaban : Contoh dari spesialisasi yaitu negara jepang memiliki keunggulan dalam memproduksi mobil-mobil dan alat elektronik yang
bermerek. Sedangkan Indonesia dikenal dengan sawit yang dijadikan sebagai minyak goreng, Indonesia juga merupakan salah satu negara Asia Tenggara yang
dikenal dengan komoditasnya yaitu beras yang dijadikan sebagai nasi. Kedua negara ini saling berhubungan dan melakukan suatu perdagangan internasional
karena kedua negara masing-masing memiliki keunggulan komparatif dan saling membutuhkan untuk melengkapi keperluaan sehari-hari.

Kelompok 5 (Kritik Terhadap Ekonomi Klasik )

1.Menjunjung status quo. == Ekonomi klasik dikritik karena mendukung kekuatan yang ada struktur kekuasaan yang ada dan mengabaikan masalah keadilan
sosial. Ekonomi klasik cenderung memandang masyarakat sebagai sekumpulan individu yang berinteraksi dalam pasar bebas, di mana setiap individu bertindak
secara rasional untuk memaksimalkan keuntungan pribadi.
2.Mengasumsikan rasionalitas == Prinsip rasionalitas ini menjadi dasar dalam analisis perilaku konsumen dan produsen dalam ekonomi klasik. Teori ekonomi
klasik mengasumsikan bahwa individu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sempurna dalam membuat keputusan ekonomi. Namun, dalam kenyataannya,
manusia seringkali terbatas dalam rasionalitas. Oleh karena itu, rasionalitas asumsi ilmu ekonomi klasik tidak realitis dan tidak memperhitungkan perilaku
manusia yang tidak rasional yang dapat menyebabkan kegagalan pasar.
3.Mengabaikan eksternalitas == Eksternalitas adalah efek samping dari suatu tindakan pihak tertentu terhadap pihak lain, baik dampak positif maupun negatif.
Dalam konteks ekonomi, eksternalitas dapat terjadi ketika aktivitas ekonomi individu atau perusahaan mempengaruhi kesejahteraan orang lain atau lingkungan
sekitarnya. Ekonomi klasik tidak mempertimbangkan biaya eksternal dan manfaat kegiatan ekonomi sehingga menimbulkan masalah lingkungan, sosial, dan
politik.
Pertanyaan : Berikan contoh yang dimaksud irasional human behaviour? Jawaban : Contoh perilaku yang tidak rasional (irasional) adalah melihat era industri 1.0
yaitu digunakannya mesin uap untuk kegiatan produksi. Manusia melakukan produksi secara massal dengan menetapkan jam kerja yang tidak layak dan
memberikan upah yang tidak setimpal. Dalam hal ini, keuntungan ekonomi yang dihasilkan dari industri tidak seimbang dengan dampak negatifnya pada
kesejahteraan manusia.

Kelompok 6(Prinsip-prinsip Utama Teori Klasik ) 1.Perdagangan Bebas => Perdagangan bebas dianggap sebagai factor penting dalam mencapai efisiensi ekonomi.
Perdagangan yang sehat akan menghasilkan harga yang adil dan pasar akan efisien. Perdagangan bebas tanpa campur tangan pemerintah akan menghasilkan
keuntungan bersama dan peningkatan efisiensi alokasi sumber daya yang memungkinkan maksimalisasi output dan konsumsi global secara
keseluruhan.2.Spesialisasi => Spesialisasi di bidang ekonomi adalah proses suatu organisasi memusatkan tenaga kerja dan sumber dayanya pada jenis produksi
tertentu agar lebih efisien dan menciptakan keunggulan komparatif bagi suatu perekonomian. Dengan berfokus pada aktivitas, keterampilan, atau proses tertentu
spesialisasi ini dapat meningkatakan produktivitas dan keahlian. Setiap negara harus melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang dan jasa dimana negara
tersebut mempunyai keunggulan komparatif. Konsep ini digunakan untuk memperluas perdagangan bebas pada tenaga kerja dan modal yang mengalir berdasarkan
keunggulan komparatif.3.Efisien => Negara-negara yang memiliki keunggulan komparatif dalam produksi suatu barang atau jasa tertentu, melalui perdagangan
internasional negara-negara tersebut dapat memanfaatkan keunggulan komparatif yang dimiliki untuk memproduksi barang dan jasa dengan biaya yang lebih
rendah. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya produksi secara keseluruhan.Pertanyaan : Berikan contoh yang dimaksud
spesialisasi?Jawaban : Contoh dari spesialisasi yaitu negara jepang memiliki keunggulan dalam memproduksi mobil-mobil dan alat elektronik yang bermerek.
Sedangkan Indonesia dikenal dengan sawit yang dijadikan sebagai minyak goreng, Indonesia juga merupakan salah satu negara Asia Tenggara yang dikenal
dengan komoditasnya yaitu beras yang dijadikan sebagai nasi. Kedua negara ini saling berhubungan dan melakukan suatu perdagangan internasional karena
kedua negara masing-masing memiliki keunggulan komparatif dan saling membutuhkan untuk melengkapi keperluaan sehari-hari.

Kelompok 7(Sejarah Teori Klasik) Aliran Klasik muncul pada akhir abad ke 18 dan permulaan abad ke 19, yaitu di masa revolusi industry. Pada waktu itu sistem
liberal sedang merajalela dan menurut Klasik pertumbuhan ekonomi liberal itudisebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan teknologi dan perkembangan
jumlah penduduk.Menurut aliran ini bahwa peningkatan Tingkat keuntungan akan mendorong perkembangan Tingkat investasi dan akan menambah volume
persediaan Capital (Capital stok) . Keadaan ini memajukan teknologi dan memperbesar jumlah barang yang beredar. Naiknya upah yang berarti meningkatnya
kemakmuran.Teori ekonomi klasik menurut Adam Smith adalah logam mulia tidak mungkin ditumpuk. Karena logam mulia akan mengalir dengan sendirinya
melalui perdagangan internasional (price specie flow mechanism).Pertanyaan :” apa yang menandai revolusi industri revolusi Industri pada abad ke 18 hingga
awal abad ke 19” Jawaban: revolusi industri pada abad ke-18 hingga awal abad 19 ditandai dengan penemuan-penemuan penting yaitu ditemukannya mesin uap
sebagai sumber tenaga Utama.

Kelompok 8(Teori Ekonomi Internasional Klasik)Izin menyampaikan pendapat kelompok kami tentang Teori Ekonomi Internasional klasik. Teori Ekonomi
Internasional klasik menganalisa dasar-dasar terjadinya ekonomi internasional serta keuntungan yang diperoleh. Kebijakan perdagangan internasional membahas
alasan-alasan serta pengaruh pembahasan perdagangan, serta hal-hal menyangkut proteksionisme baru. Teori dan kebijakan Ekonomi internasional merupakan
aspek microekonomi ilmu ekonomi internasional sebab berhubungan dengan masing masing negara sebagai individu yang di perlakukan sebagai unit tunggal serta
berhubungan dengan harga relatif satu komoditas. Di lain pihak, karena neraca pembayaran berkaitan dengan total penerimaan dan pembayaran sementara
kebijakan penyesuaian mempengaruhi tingkat pendapatan nasional dan indek harga umum, maka kedua hal ini menggambarkan aspek makroekonomi ilmu
ekonomi internasional.Pertanyaan :Menjawab pertanyaan dari Pak Milzam jelaskan dan sebutkan negara negara yang menganut teori ekonomi klasik pada abad-
18?Jawaban :Pada zaman abad ke-18, teori ekonomi klasik yang pertama kali dikembangkan oleh Adam Smith dan kemudian diperluas oleh David Ricardo
belum sepenuhnya menganut teori-teori perdagangan yang kita kenal saat ini. Konsep perdagangan internasional yang mirip dengan teori klasik ini baru
berkembang pada abad ke-19. Meskipun demikian, beberapa negara yang mungkin memiliki kecenderungan untuk menganut prinsip-prinsip perdagangan
yang serupa pada zaman itu adalah: 1.Inggris: ekonom klasik pertama yang disebarkan oleh Adam Smith. Ide-idenya dalam buku "The Wealth of Nations" pada
tahun 1776 memberikan dasar bagi teori ekonomi klasik. 2. Prancis: Meskipun Prancis memiliki pandangan ekonomi yang berbeda pada abad ke-18, beberapa
ekonom Prancis seperti Jean-Baptiste Say juga berkontribusi pada pemikiran ekonomi klasik.3. Amerika Serikat: Negara ini pada awalnya memiliki pengaruh
pemikiran ekonomi klasik, terutama karena kebijakan ekonomi awalnya yang sangat dipengaruhi oleh prinsip-prinsip liberalisme ekonomi.

BAB 3 Teori Modern Ekonomi Internasional

Kelompok 1(Teori Modern Ekonomi Internasional) Pembahasan Teori : Masalah pokok ekonomi modern terdiri atas tiga hal, di antaranya barang dan jasa apa
yang harus diproduksi, bagaimanakah cara memproduksi barang dan jasa tersebut, serta untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi. Secara khusus, ekonomi
internasional membahas mengenai teori perdagangan internasional, neraca pembayaran, dan pasar valuta asing, serta makro ekonomi perekonomian terbuka
(Salvatore:2014). Teori ekonomi internasional bisa mencakup :1. Teori Murni Perdagangan Internaional (The Pure Theory of International Trade).Teori ini
membahas dasar terjadinya perdagangan barang dan jasa antar negara serta keuntungan-keuntungan dalam perdagangan.2. Teori Kebijakan Perdagangan (The
Theory of Commercial Policy). Teori ini mempelajari alasan dan akibat timbulnya pembatasan- pembatasan terhadap arus bebas (liberalisasi) perdagangan. 3.
Neraca Pembayaran (The Balance of Payment) Neraca pembayaran mencatat pembayaran agregat atau total kepada negara lain dan penerima agregat dari negara
lain di dunia. Hal ini mengenai pertukaran kurs suatu negara (nilai tukar valuta asing) dengan negara lain.4. Penyesuaian dalam Neraca Pembayaran (Adjustment
in the Balance of Payment ) membahas mekanisme penyesuaian terhadap keseimbangan neraca dan pembayaran di bawah sistem moneter internasional yang
berbeda.Pertanyaan kelompok 1: Dalam kondisi globalisasi dewasa ini apakah teori perdagangan internasional masih bisa diterapkan? Jawaban kelompok 3:
menurut kelompok 3, " teori perdagangan internasional masih relevan dalam kondisi globalisasi saat ini. Teori² dasar seperti keuntungan komparatif oleh David
Ricardo dan teori keunggulan absolut oleh Adam Smith masih memberikan dasar pemahaman yang kuat tentang mengapa perdagangan internasional bermanfaat.
dalam era globalisasi, perdagangan internasional tetap menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan, dan prinsip² teori ini berlaku dalam
konteks perdagangan global yang semakin kompleks".Pertanyaan dari kelompok 4: Apa peran model gravitasi dalam mengidentifikasi potensi perdagangan antar
negara dalam era globalisasi ekonomi?Jawaban kelompok 1: Model gravitasi adalah suatu alat analisis dalam ekonomi internasional yang digunakan untuk
mengidentifikasi potensi perdagangan antar negara dalam era globalisasi ekonomi. Perannya sendiri yaitu :Memahami Hubungan Antara Variabel Ekonomi,
Memprediksi Potensi Perdagangan, Mengukur Pengaruh Faktor Non-Ekonomi, Memandu Kebijakan Perdagangan.. Jadi, model gravitasi memiliki peran penting
dalam membantu mengidentifikasi dan memahami potensi perdagangan antar negara dalam era globalisasi ekonomi dengan menggabungkan variabel ekonomi dan
non-ekonomi untuk analisis yang lebih mendalam.

Kelompok 2(Hubungan antara teori klasik dengan teori modern dalam ekonomi internasional : 1.Teori dari klasik masih menjadi dasar pemahaman ekonomi
internasional modern terutama dalam hal keunggulan komparatif dan pentingnya perdagangan bebas.2. Teori modern membangun dan memperluas konsep-konsep
yang ada dalam tari klasik sehingga keduanya saling melengkapi.3. Penggunaan cara modern membantu mengatasi kompleksitas yang ada dalam ekonomi
internasional saat ini sementara prinsip-prinsip dasar teori klasik tetap relevan dalam konteks perdagangan internasional. Pertanyaan : “ Seberapa penting
pengaruh teori klasik terhadap teori modern dalam ekonomi internasional saat ini?”Jawab : Saat ini, meskipun telah berkembang menjadi teori-teori modern yang
lebih kompleks. Teori klasik, seperti komparatif keunggulan David Ricardo, masih menjadi dasar dalam pemahaman perdagangan internasional. Namun, teori-
teori modern, seperti teori perdagangan baru (New Trade Theory) dan teori investasi langsung asing (Foreign Direct Investment), telah menambahkan nuansa baru
dalam analisis ekonomi internasional.
Pentingnya teori klasik adalah dalam memberikan dasar pemikiran bahwa perdagangan internasional dapat memberikan manfaat bagi semua negara, berkat
kekhasan dan keunggulan komparatif. Namun, teori-teori modern mencoba menjelaskan fenomena seperti perdagangan intra-industri, efek perusahaan
multinasional, dan faktor-faktor non-ekonomi yang mempengaruhi perdagangan internasional.Jadi, sementara teori klasik tetap penting sebagai dasar, teori modern
memberikan wawasan yang lebih komprehensif dalam pemahaman ekonomi internasional saat ini

Kelompok 3 Teori Heckscher-Ohlin Hasil Diskusi Kelompok 3 Menurut kelompok kami, teori ini menyatakan bahwa perdagangan internasional terutama
dipengaruhi oleh perbedaan dalam kelimpahan faktor produksi antara negara-negara. Adapun 3 aspek utama teori ini adalah sebagai berikut : 1.Teori Faktor
produksi, ==Teori ini berpendapat bahwa negara-negara akan lebih cenderung untuk mengekspor barang yang menggunakan faktor produksi yang melimpah di
negara mereka. Faktor produksi ini dapat berupa tenaga kerja, modal, atau sumber daya alam. 2. Teori Fakto Keuntungan Komparatif ==Teori ini menyatakan
bahwa negara-negara akan mengkhususkan diri dalam produksi barang yang memanfaatkan faktor produksi yang melimpah, dan mereka akan mengimpor barang
yang memerlukan faktor produksi yang lebih langka. Ini akan meningkatkan efisiensi produksi dan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan.3.Teori Faktor
Teknologi dan Mobiltas==Teknologi : Dalam teori Heckscher- Ohlin, teknologi berperan penting dalam menentukan sejauh mana faktor-faktor produksi
digunakan dalam berbagai sektor ekonomi. Teknologi yang canggih dapat meningkatkan produktivitas faktor-faktor produksi tertentu di sektor tertentu.Mobilitas :
Konsep mobilitas faktor merujuk pada kemampuan faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja dan modal, untuk berpindah antar sektor ekonomi. Semakin mudah
faktor- faktor produksi dapat beralih dari satu sektor ke sektor lainnya, semakin besar dampak perubahan dalam permintaan relatif terhadap faktor-faktor produksi
tersebut terhadap perdagangan internasional.Pertanyaan dari Kelompok 3 : Bagaimana perubahan dalam faktor produk dan teknologi dapat mempengaruhi
perdagangan internasional menurut teori Heckscher-Ohlin?Jawaban dari kelompok 8 : Perubahan dalam faktor produksi atau teknologi dapat mempengaruhi
perdagangan internasional sebagai berikut: 1.Perubahan dalam Faktor Produksi:==.Perubahan dalam ketersediaan faktor produksi seperti tenaga kerja atau modal
dapat mempengaruhi keputusan produksi dan perdagangan. Misalnya, jika negara mengalami pertumbuhan tenaga kerja yang kuat, hal ini dapat mendorong
produksi barang yang membutuhkan tenaga kerja berlimpah.2. Perubahan Teknologi:=Perkembangan teknologi dapat mempengaruhi efisiensi produksi. Negara
yang mengadopsi teknologi baru dapat meningkatkan produktivitas dan kompetitivitas dalam produksi barang-barang yang memanfaatkan
teknologi tersebut.Pertanyaan dari kelompok 1 : Dalam kondisi globalisasi dewasa ini apakah teori perdagangan internasional masih bisa diterapkan?Jawaban
dari kelompok 3 :Menurut kelompok 3, “Ya, teori perdagangan internasional masih relevan dalam kondisi globalisasi saat ini. Teori-teori dasar seperti keuntungan
komparatif oleh David Ricardo dan teori keunggulan absolut oleh Adam Smith masih memberikan dasar pemahaman yang kuat tentang mengapa perdagangan
internasional bermanfaat. Dalam era globalisasi, perdagangan internasional tetap menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan, dan
prinsip-prinsip teori ini berlaku dalam konteks perdagangan global yang semakin kompleks.”

Keompok 4Model Gravitasi pada Teori Modern Ekonomi Internasional Model gravitasi dalam ekonomi modern adalah pendekatan yang digunakan untuk
menganalisis hubungan perdagangan antara negara-negara berdasarkan ukuran ekonomi dan jarak geografis antara mereka. Adapun macam-macam dari model
gravitasi pada teori modern ekonomi internasional adalah: 1.Perdagangan Bilateral =Perdagangan bilateral adalah sistem perdagangan yang dilakukan oleh dua
negara dengan menyepakati suatu perjanjian untuk mencapai tujuan ekonomi yang diharapkan. 2.Relevansi dalam globalisasi =Konsep dasar di balik model
gravitasi (yaitu, ukuran ekonomi dan jarak) memiliki relevansi teoretis yang kuat dalam ekonomi internasional. Meskipun model ini sederhana, ide bahwa
perdagangan cenderung lebih besar antara negara-negara dengan ekonomi yang besar dan jarak geografis yang lebih dekat masih berlaku dalam era globalisasi. 3.
Faktor tambahan =Model gravitasi dapat dimodifikasi dengan memasukkan variabel-variabel tambahan untuk memperhitungkan faktor-faktor lain yang
mempengaruhi perdagangan, seperti keberadaan perjanjian perdagangan, infrastruktur, populasi atau faktor-faktor sosial dan budaya. Dengan cara ini, model ini
dapat disesuaikan dengan kebutuhan analisis yang lebih kompleks. Pertanyaan : Apa peran dari model gravitasi ekonomi dalam mengidentifikasi potensi
perdagangan antara negara-negara dalam era globalisasi ekonomi? Jawaban : Model gravitasi adalah suatu alat analisis dalam ekonomi internasional yang
digunakan untuk mengidentifikasi potensi perdagangan antar negara dalam era globalisasi ekonomi. Adapun peran dari model gravitasi yaitu : Memahami
Hubungan Antara Variabel Ekonomi ,Memprediksi Potensi Perdagangan ,Mengukur Pengaruh Faktor Non-Ekonomi ,Memandu Kebijakan Perdagangan
Jadi, model gravitasi memiliki peran penting dalam membantu mengidentifikasi dan memahami potensi perdagangan antar negara dalam era globalisasi ekonomi
dengan menggabungkan variabel ekonomi dan non-ekonomi untuk analisis yang lebih mendalam.

Kelompok 5Perdagangan Intra Industri Ini adalah jenis perdagangan di mana negara-negara memperdagangkan barang sejenis atau sejenis dalam industri yang
sama. Misalnya, negara A dapat mengekspor mobil ke negara B, sementara negara B juga mengekspor mobil ke negara A. Ini adalah fenomena yang umum terjadi
di era globalisasi dan mengindikasikan bahwa negara-negara terlibat dalam perdagangan lebih dari sekadar komoditas dasar. Pertanyaan : Ap salah satu
contoh tentang teori intra industry ?Jawab : Perdagangan Amerika yang mengekspor keju,namun juga sekaligus mengimpor keju dari negara lain.

Kelompok 6Teori Inovasi dan Perdagangan Internasional Teori inovasi dan perdagangan internasional membahas bagaimana inovasi dapat mempengaruhi
hubungan perdagangan antar negara. Inovasi dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan dapat mempengaruhi daya saing suatu negara di
pasar global. 1.Inovasi Teknologi => Inovasi teknologi merupakan kunci dalam ekonomi internasional. Negara yang mampu mengembangkan dan mengadopsi
teknologi baru cenderung memiliki keunggulan kompetitif. Transfer teknologi antar negara melalui perdagangan internasional juga dapat mempercepat
pertumbuhan ekonomi global. 2.Difusi Inovasi => Difusi Inovasi merupakan teori yang membahas tentang bagaimana ide/gagasan baru dan teknologi tersebar
dalam suatu kebudayaan. Teori difusi inovasi di populerkan pada tahun 1964 oleh Everett Rogers yang menjelaskan bahwa difusi inovasi di komunikasikan
melalui beberapa salauran dengan jangka waktu tertentu dalam sebuah sistem. Difusi Inovasi dapat memperbesar dampaknya pada perdagangana
internasional.3.Peranan Start-Up => Start-up memiliki peran kursial dalam ekonomi internasional dengan membawa inovasi, menciptakan lapangan kerja dan
mempercepat pertumbuhan ekonomi. Mereka sering menjadi again perubahan dengan memperkenalkan solusi baru dan mendinamisasi industri. Dalam konteks
perdagangan internasional, start-up menjadi pelaku utama dalam ekosistem global dengana menghubungkan pasar, mengatasi batasan geografis, dan menciptakan
koneksi lintas batas. Perusahaan- perusahaan start-up sebagian besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan masih dalam fase penelitian dan
pengembangan untuk memperoleh pasar yang cocok. Berdirinya perusahaan start-up diharapkan mampu mendorong inovasi dan perdagangan
internasional.perkembangan start-up di Indonesia bisa dikatakan cukup cepat, contoh start-up yang sudah berkembang di Indonesia yaitu Bukalapak.com, Go- jek,
Traveloka, Kitabisa.com, Grab, Tiket.com, Uber, dan lain sebagainya. Indonesia menduduki posisi lima dunia dengan 2.193 Star-up pada tahun 2019 setelah AS,
India, Inggris, dan Kanada dengan kualitas start-up yang unggul. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara lain dalam
perdagangan internasional.
Pertanyaan : Berikan masing-masing contoh peranan inovasi teknologi, difusi inovasi dan peranan start-up!Jawaban ( dijawab oleh kelompok 7) : Contoh
Inovasi teknologi yaitu Adanya AI (Artifical Intelligence), Internet of Things (IoT), dan Augmented Reality (AR). Contoh Difusi inovasi yaitu adanya penawaran
Gojek online yang tadinya hanya ada ojek di tempat pangkalan. Contoh Start-Up yaitu Ruang guru, Bukalapak.com, danShopee. Pertanyaan dari Kelompok 7 :
Bagaimana teori ekonomi modern dapat digunakan untuk merancang kebijakan ekonomi global yang berkelanjutan?Jawaban (dijawab oleh kelompok kami ) :
Teori ekonomi modern dapat digunakan sebagai dasar untuk merancang kebijakan ekonomi global yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan berbagai
aspek seperti pertumbuhan ekonomi, distribusi pendapatan, ketahanan lingkungan, dan stabilitas ekonomi. Pentingnya menggunakan teori ekonomi modern
dalam merancang kebijakan ekonomi global adalah untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut mempertimbangkan aspek-aspek kompleks dari perkembangan
ekonomi, lingkungan, sosial, dan keuangan. Kebijakan yang baik harus seimbang dan berkelanjutan dalam jangka panjang untuk kebaikan global.

Kelompok 7Teori dalam ekonomi global tetap memiliki relevansi yang besar dalam berbagai aspek, seperti: 1. Analisis Kebijakan Ekonomi: Teori ekonomi
membantu pemerintah dan lembaga internasional dalam merancang kebijakan ekonomi global, seperti kebijakan perdagangan, kebijakan fiskal, dan kebijakan
moneter.2. Perdagangan Internasional: Teori-teori perdagangan internasional, seperti Teori Keuntungan Komparatif, masih relevan dalam menjelaskan alasan dan
manfaat perdagangan antara negara-negara.3.Krisis Ekonomi: Teori ekonomi membantu dalam pemahaman dan penanganan krisis ekonomi global, seperti krisis
keuangan atau krisis utang negara.4.Pertumbuhan Ekonomi: Teori pertumbuhan ekonomi membantu dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi suatu negara dan bagaimana memacunya.5.Keuangan Internasional: Teori keuangan internasional menjelaskan pergerakan mata uang,
investasi asing, dan risiko keuangan global.6.Globalisasi: Teori globalisasi membantu dalam memahami bagaimana perubahan dalam teknologi, komunikasi, dan
mobilitas tenaga kerja memengaruhi ekonomi global.7.Kerjasama Regional: Teori ekonomi regional penting dalam menjelaskan efek integrasi ekonomi regional,
seperti Uni Eropa, pada perdagangan dan pertumbuhan.8.Ketegangan Perdagangan: Dalam konteks ketegangan perdagangan global, teori perdagangan bebas vs.
Proteksionisme masih relevan dalam perdebatan kebijakan.9.Pengambilan Keputusan Investasi: Investor dan perusahaan mengandalkan teori-teori ekonomi dalam
mengambil keputusan investasi global.10Pertimbangan Sosial: Teori ekonomi juga membantu dalam mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari
kebijakan ekonomi global.Dengan berbagai perubahan dan tantangan yang terjadi dalam ekonomi global, pemahaman teori-teori ini tetap penting untuk
mengambil keputusan yang tepat dan efektif dalam konteks ekonomi global yang kompleks dan dinamis.Pertanyaan : Bagaimana teori ekonomi modern dapat
digunakan untuk merancang kebijakan ekonomi global yang berkelanjutan?Jawaban : Teori ekonomi modern dapat digunakan sebagai dasar untuk merancang
kebijakan ekonomi global yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti pertumbuhan ekonomi, distribusi pendapatan, ketahanan
lingkungan, dan stabilitas ekonomi.Pentingnya menggunakan teori ekonomi modern dalam merancang kebijakan ekonomi global adalah untuk memastikan bahwa
kebijakan tersebut mempertimbangkan aspek-aspek kompleks dari perkembangan ekonomi, lingkungan, sosial, dan keuangan. Kebijakan yang baik harus
seimbang dan berkelanjutan dalam jangka panjang untuk kebaikan global.Menjawab pertanyaan kelompok 6Pertanyaan : Berikan masing² contoh dari peranan
inovasi teknologi, difusi inovasi dan peranan start up?Jawaban:1.Inovasi Teknologi: Pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) adalah contoh inovasi
teknologi yang signifikan. AI memungkinkan mesin dan komputer untuk belajar dan mengambil keputusan seperti manusia, dan ini telah diterapkan dalam
berbagai bidang, termasuk pengolahan bahasa alami, pengenalan wajah, dan analisis data yang kompleks. 2.Difusi Inovasi: Penawaran layanan transportasi online
oleh Go-Jek adalah contoh difusi inovasi. Awalnya, Go-Jek mungkin hanya tersedia di beberapa kota atau wilayah, tetapi seiring berjalannya waktu, layanan ini
menyebar luas dan menjadi populer di berbagai daerah, mengubah cara orang memesan dan menggunakan layanan transportasi. 3.Start-Up: Ruang Guru adalah
contoh start-up pendidikan yang telah mengubah cara belajar online di Indonesia. Mereka menyediakan platform untuk guru dan siswa untuk belajar secara online,
termasuk pelajaran daring, tes, dan berbagai sumber belajar lainnya, membantu pendidikan menjadi lebih mudah diakses.

Klompok 8TEORI OPPORTUNITY EKONOMI INTERNASIONAL”Izin menyampaikan pendapat kelompok kami tentang teori opportunity. Teori opportunity
dalam ekonomi internasional mengacu pada konsep bahwa negara-negara dapat mencapai keuntungan dari perdagangan internasional dengan memanfaatkan
keunggulan komparatif mereka. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh ekonom David Ricardo dan dikenal sebagai Teori Keunggulan Komparatif.Inti dari
teori ini adalah bahwa negara-negara harus fokus pada produksi barang dan jasa di mana mereka memiliki biaya kesempatan yang lebih rendah dibandingkan
dengan negara lain. Dengan demikian, negara-negara dapat mengimpor barang dan jasa yang memiliki biaya kesempatan lebih tinggi dari negara lain, sehingga
meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.Dalam konteks perdagangan internasional, teori opportunity berperan penting karena membantu negara-negara
untuk memutuskan apa yang seharusnya mereka produksi dan apa yang seharusnya mereka impor. Dengan membandingkan biaya peluang produksi suatu barang
di antara negara-negara, mereka dapat menentukan spesialisasi dalam produksi yang paling efisien dan memaksimalkan manfaat bersama melalui perdagangan.
Pertanyaan :Bagaimana teori opportunity membantu negara-negara dalam mengambil keputusan mengenai apa yang harus mereka produksi dan apa yang harus
mereka impor?Jawaban dari kelompok 4 :Teori peluang (opportunity cost) membantu negara-negara dalam pengambilan keputusan produksi dan impor dengan
mempertimbangkan alternatif terbaik yang dikorbankan ketika sumber daya digunakan untuk suatu kegiatan tertentu. Dalam konteks perdagangan internasional,
prinsip utama teori peluang adalah bahwa negara akan cenderung memproduksi barang atau layanan di mana mereka memiliki keunggulan komparatif, yaitu biaya
peluang produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan negara lain.Dengan mempertimbangkan biaya peluang, negara dapat mengevaluasi keputusan produksi
dan impor mereka. Jika suatu negara memiliki keunggulan komparatif dalam produksi suatu barang, maka mengorbankan produksi barang tersebut untuk
mengimpor barang yang dapat diproduksi lebih efisien oleh negara lain dapat menghasilkan manfaat ekonomi bersih bagi keduanya.Dengan menggunakan teori
peluang, negara dapat meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya mereka, memaksimalkan produksi global, dan meningkatkan kesejahteraan bersama melalui
pertukaran yang saling menguntungkan. Ini membantu negara-negara untuk membuat keputusan yang rasional dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya
mereka dalam konteks perdagangan internasional.

Kelompok 7Teori dalam ekonomi global tetap memiliki relevansi yang besar dalam berbagai aspek, seperti:
Analisis Kebijakan Ekonomi: Teori ekonomi membantu pemerintah dan lembaga internasional dalam merancang kebijakan ekonomi global, seperti kebijakan
perdagangan, kebijakan fiskal, dan kebijakan moneter.
Perdagangan Internasional: Teori-teori perdagangan internasional, seperti Teori Keuntungan Komparatif, masih relevan dalam menjelaskan alasan dan manfaat
perdagangan antara negara-negara.
Krisis Ekonomi: Teori ekonomi membantu dalam pemahaman dan penanganan krisis ekonomi global, seperti krisis keuangan atau krisis utang negara.
Pertumbuhan Ekonomi: Teori pertumbuhan ekonomi membantu dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara dan
bagaimana memacunya.
Keuangan Internasional: Teori keuangan internasional menjelaskan pergerakan mata uang, investasi asing, dan risiko keuangan global.
Globalisasi: Teori globalisasi membantu dalam memahami bagaimana perubahan dalam teknologi, komunikasi, dan mobilitas tenaga kerja memengaruhi ekonomi
global.
Kerjasama Regional: Teori ekonomi regional penting dalam menjelaskan efek integrasi ekonomi regional, seperti Uni Eropa, pada perdagangan dan pertumbuhan.
Ketegangan Perdagangan: Dalam konteks ketegangan perdagangan global, teori perdagangan bebas vs. Proteksionisme masih relevan dalam perdebatan kebijakan.
Pengambilan Keputusan Investasi: Investor dan perusahaan mengandalkan teori-teori ekonomi dalam mengambil keputusan investasi global.
Pertimbangan Sosial: Teori ekonomi juga membantu dalam mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan dari kebijakan ekonomi global.
Dengan berbagai perubahan dan tantangan yang terjadi dalam ekonomi global, pemahaman teori-teori ini tetap penting untuk mengambil keputusan yang tepat dan
efektif dalam konteks ekonomi global yang kompleks dan dinamis.
Pertanyaan : Bagaimana teori ekonomi modern dapat digunakan untuk merancang kebijakan ekonomi global yang berkelanjutan?
Jawaban :
Teori ekonomi modern dapat digunakan sebagai dasar untuk merancang kebijakan ekonomi global yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan berbagai aspek
seperti pertumbuhan ekonomi, distribusi pendapatan, ketahanan lingkungan, dan stabilitas ekonomi.
Pentingnya menggunakan teori ekonomi modern dalam merancang kebijakan ekonomi global adalah untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut
mempertimbangkan aspek-aspek kompleks dari perkembangan ekonomi, lingkungan, sosial, dan keuangan. Kebijakan yang baik harus seimbang dan
berkelanjutan dalam jangka panjang untuk kebaikan global.

Menjawab pertanyaan kelompok 6


Pertanyaan : Berikan masing² contoh dari peranan inovasi teknologi, difusi inovasi dan peranan start up?

Jawaban:
1. Inovasi Teknologi: Pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) adalah contoh inovasi teknologi yang signifikan. AI memungkinkan mesin dan
komputer untuk belajar dan mengambil keputusan seperti manusia, dan ini telah diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk pengolahan bahasa alami,
pengenalan wajah, dan analisis data yang kompleks.
2. Difusi Inovasi: Penawaran layanan transportasi online oleh Go-Jek adalah contoh difusi inovasi. Awalnya, Go-Jek mungkin hanya tersedia di beberapa
kota atau wilayah, tetapi seiring berjalannya waktu, layanan ini menyebar luas dan menjadi populer di berbagai daerah, mengubah cara orang memesan
dan menggunakan layanan transportasi.
3. Start-Up: Ruang Guru adalah contoh start-up pendidikan yang telah mengubah cara belajar online di Indonesia. Mereka menyediakan platform untuk
guru dan siswa untuk belajar secara online, termasuk pelajaran daring, tes, dan berbagai sumber belajar lainnya, membantu pendidikan menjadi lebih
mudah diakses.
Klompok 8
1. Pertemuan Diskusi Ke-3 “TEORI OPPORTUNITY EKONOMI INTERNASIONAL”
Izin menyampaikan pendapat kelompok kami tentang teori opportunity. Teori opportunity dalam ekonomi internasional mengacu pada konsep bahwa
negara-negara dapat mencapai keuntungan dari perdagangan internasional dengan memanfaatkan keunggulan komparatif mereka. Teori ini pertama kali
dikembangkan oleh ekonom David Ricardo dan dikenal sebagai Teori Keunggulan Komparatif.
Inti dari teori ini adalah bahwa negara-negara harus fokus pada produksi barang dan jasa di mana mereka memiliki biaya kesempatan yang lebih rendah
dibandingkan dengan negara lain. Dengan demikian, negara-negara dapat mengimpor barang dan jasa yang memiliki biaya kesempatan lebih tinggi dari
negara lain, sehingga meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.
Dalam konteks perdagangan internasional, teori opportunity berperan penting karena membantu negara-negara untuk memutuskan apa yang seharusnya
mereka produksi dan apa yang seharusnya mereka impor. Dengan membandingkan biaya peluang produksi suatu barang di antara negara-negara,
mereka dapat menentukan spesialisasi dalam produksi yang paling efisien dan memaksimalkan manfaat bersama melalui perdagangan.
Pertanyaan :
Bagaimana teori opportunity membantu negara-negara dalam mengambil keputusan mengenai apa yang harus mereka produksi dan apa yang harus
mereka impor?
Jawaban dari kelompok 4 :
Teori peluang (opportunity cost) membantu negara-negara dalam pengambilan keputusan produksi dan impor dengan mempertimbangkan alternatif
terbaik yang dikorbankan ketika sumber daya digunakan untuk suatu kegiatan tertentu. Dalam konteks perdagangan internasional, prinsip utama teori
peluang adalah bahwa negara akan cenderung memproduksi barang atau layanan di mana mereka memiliki keunggulan komparatif, yaitu biaya peluang
produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan negara lain.
Dengan mempertimbangkan biaya peluang, negara dapat mengevaluasi keputusan produksi dan impor mereka. Jika suatu negara memiliki keunggulan
komparatif dalam produksi suatu barang, maka mengorbankan produksi barang tersebut untuk mengimpor barang yang dapat diproduksi lebih efisien
oleh negara lain dapat menghasilkan manfaat ekonomi bersih bagi keduanya.
Dengan menggunakan teori peluang, negara dapat meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya mereka, memaksimalkan produksi global, dan
meningkatkan kesejahteraan bersama melalui pertukaran yang saling menguntungkan. Ini membantu negara-negara untuk membuat keputusan yang
rasional dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya mereka dalam konteks perdagangan internasional.

Anda mungkin juga menyukai