Anda di halaman 1dari 2

UTS MANAJEMEN KEUANGAN RUMAH SAKIT

Dosen Pengampu : Dr. Erliany Syaodih, M.Pd


Nama : Jesica Rachel
NIM : 71220038

Jurnal:
1. Muliana H, Sutanto R, Wahab S. Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit
Indonesia (MARSI). Vol.6 No.2, Oktober 2022. Batam. Dapat diakses di:
https://web.archive.org/web/20221109143457id_/http://ejournal.urindo.ac.id/
index.php/MARSI/article/download/1982/1193
2. Effendi F, et al. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan DR. Soetomo. 2016. Dapat
diakses di https://repository.unair.ac.id/118761/3/Jurnal_C44.pdf

Ikhtisar Jurnal :
Pengelolaan persediaan farmasi di rumah sakit atau sistem manajemen perbekalan
farmasi merupakan suatu siklus kegiatan yang dimulai dari perencanaan sampai pada evaluasi
yang saling terkait satu sama lainnya. Kegiatan tersebut terdiri dari perencanaan, pengadaan,
penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan, penghapusan,
monitoring dan evaluasi, yang bertujuan menciptakan keseimbangan antara persediaan dan
permintaan. Pengendalian persediaan farmasi berfokus pada pengelolaan dengan jenis dan
jumlah yang tepat, waktu yang tepat, dalam kondisi yang berkualitas baik, dan biaya serendah
mungkin.
Melakukan analisis ABC diantaranya mengelompokkan jenis obat di farmasi untuk
dikategorikan sebagai fast moving dan slow moving, menganalisa dan melakukan stock opname
yang dilakukan selama triwulanan. Hal-hal ini dilakukan untuk memprediksi terjadinya stock
out.
Analisis ABC juga dapat dilakukan saat mengelompokkan jenis-jenis obat yang paling kritis
digunakan di Rumah Sakit dan melakukan jumlah pemesanan optimum atau EOQ (economic
order quantity) untuk obat katagori A tertinggi analisis ABC investasi dan ABC pemakaian.
Frekuensi Pemesanan yang Optimal (ROP) dan Jumlah Frekuensi Pemesanan, Analisa Average
Inventory, ITOR dan PNP.
Jumlah stok minimum dan maksimum yang sesuai untuk persediaan obat agar tidak
terjadi kekosongan maupun kelebihan stok obat, dapat digunakan metode MMSL (Minimum-
Maximum Stock Level). Penentuan stock minimum dan maximum dapat dihitung dengan
mengetahui lead time, stok pengaman dan periode pengadaan yang dilakukan untuk masing-
masing item obat. Jumlah safety stock untuk masing-masing obat dapat dihitung dengan
menggunakan rumus pemakaian perbulan dikalikan dengan lead time obat.
Setelah diketahui safety stock dari masing- masing obat, langkah selanjutnya adalah
menghitung nilai stock minimum dan maksimum untuk mengetahui jumlah stok minimum dan
maksimum yang sesuai untuk persediaan obat agar tidak terjadi kekosongan maupun kelebihan
stok obat. Stok minimum ditentukan dari rata-rata pemakaian bulanan dikalikan dengan lead
time ditambah dengan stok pengaman (safety stock). Sedangkan stok maksimum ditentukan dari
jumlah stok minimum ditambahkan dengan waktu pengadaan (periode pengadaan) dikalikan
dengan rata-rata pemakaian.

Anda mungkin juga menyukai