Anda di halaman 1dari 1

UGM/ Public Health / Maternal and Child Health

PERAN PENGAMBIL KEPUTUSAN DALAM KETERLAMBATAN RUJUKAN MATERNAL


Verayanti Albertina Bata*, Ova Emilia **, Mohammad Hakimi**
*Ilmu Kesehatan Masyarakat FKKMK UGM, ** Departemen Obstetri dan Ginekologi FKKMK UGM

LATAR BELAKANG Adanya dukungan keluarga lain baik itu ibu


Kecamatan Wanukaka berada di ujung kandung, ibu mertua dan keluarga inti lainnya
selatan wilayah Kab. Sumba yang memiliki sumbangan yang cukup besar
merupakan kabupaten dengan kategori 3T terhadap penyesuaian diri ibu hamil dalam
(tertinggal, terluar, terpencil) di Indonesia menghadapi kehamilan ataupun komplikasi
dengan capaian indikator pelayanan obstetri, yang walaupun dalam proses
kesehatan ibu dan anak belum memenuhi pengambilan keputusan suami masih memiliki
standar dengan kecenderungan kematian peranan yang sangat dominan. Sejalan
ibu meningkat dalam 2 tahun terakhir (1). dengan penelitian Abboud & Liamputtong (4) KESIMPULAN
Berbagai faktor determinan turut bahwa dukungan konkrit suami terhadap Peningkatan program kemitraan antara
METODE istrinya dalam pemeriksaan kehamilan atau pemerintah dan masyarakat serta pendekatan
berperan dalam proses terjadinya kematian
ibu. Tiga model keterlambatan dalam yang mengalami komplikasi obstetri atau yaitu kepada tokoh adat dan tokoh masyarakat agar para
Penelitian ini menggunakan jenis berupa mengajak istrinya untuk mencari suami dapat secara optimal berperan dalam proses
merujuk ibu ke fasilitas kesehatan rujukan
penelititan kualitatif dengan rancangan atau pertolongan kepada penyedia layanan pengambilan keputusan di rumah tangga dan
(three delay models) merupakan determinan
desain fenomenologis. Penelitian akan Selain itu faktor yang mempengaruhi mengurangi/memperbaiki praktik-praktik adat yang
yang memiliki peran cukup besar dalam
dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas terjadinya keterlambatan dalam merujuk dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan
terjadinya kematian ibu di masyarakat.
Padediwatu Kecamatan WanukakaKabupaten adalah jarak, biaya, adat istiadat, dan ibu dan bayi
Faktor tersebut merupakan penyebab tidak
Sumba Barat. Jumlah kasus keterlambatan pekerjaan suami. Status pendidikan yang
langsung, namun menjadi penyebab
rujukan di kecamatan Wanukaka Kabupaten rendah pada ibu hamil menunjukkan sebagian .PUSTAKA
mendasar dalam kematian ibu (2). Secara
Sumba Barat sebanyak 5 kasus, sehingga besar memiliki persepsi bahwa kehamilan ibu 1. Badan Pusat Statistik (2016) Kabupaten Sumba Barat Dalam
adat budaya, masyarakat Sumba Barat Angka.
seluruh kasus yang ada digunakan sebagai bersalin normal dan tanda-tanda bahaya ibu
menganut pola garis keturunan patrilinear, 2. Win, T., Vapattanawong, P., & Vong-e, P. (2015). Three
subjek/responden penelitian. Metode bersalin masih dianggap wajar, sehingga
Faktor budaya inilah yang seringkali delays related to maternal mortality in Myanmar: A case study
pengumpulan data dengan indepth interview tindakan dalam merujuk belum menjadi from maternal death review, 2013. J Health Res, 29(3).
membatasi perempuan untuk mengambil
dan studi dokumen. prioritas. Sebagian besar ibu hamil lebih 3. Musadad, A., Rachmalina, R., & Rahajeng, E. (2003).
keputusan bagi kesehatannya, seperti
mementingkan untuk mengikuti proses adat Pengambilan Keputusan dalam Pertolongan Persalinan di
keputusan untuk merencanakan jumlah HASIL DAN PEMBAHASAN Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Ekologi Kesehatan, 2(1
anak dan jarak kehamilan banyak ditentukan istiadat dari pada melakukan rujukan padahal Apr).
proses pengambilan keputusan dalam mereka telah mengetahui komplikasi
suami atau orang tua. (3). merujuk ibu hamil berisiko tinggi menunjukkan, 4. Abboud, L., & Liamputtong, P. (2005). When pregnancy fails:
kehamilan pada dirinya.. Menurut Suprabowo coping strategies, support networks and experiences with
bahwa peran istri dan suami dalam rumah (5) pandangan masyarakat terhadap health care of ethnic women and their partners. Journal of
TUJUAN
tangga untuk pengambilan keputusan rujukan kehamilan, persalinan dan nifas adalah hal reproductive and infant psychology, 23(1), 3-18.
Tujuan dari penelitian ini adalah
masih menekankan pada budaya patrilinear. biasa bagi perempuan apabila hamil dan 5. Suprabowo, E. (2006). Praktik Budaya dalam Kehamilan,
mengeksplorasi peran pengambil keputusan Persalinan dan Nifas pada Suku Dayak Sanggau, Tahun
dalam keterlambatan rujukan maternal. melahirkan. 2006. Kesmas: National Public Health Journal, 1(3), 112-121.

Anda mungkin juga menyukai