a. Judul
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Pria Tentang Vasektomi
Serta Dukungan Keluarga Dengan Partisipasi Pria Dalam Vasektomi (Di
Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng).
b. Analisis
Berdasarkan paparan jurnal terlampir didapatkan analisis sebagai berikut:
1. Ada hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan dengan partisipasi pria
dalam vasektomi yaitu semakin tinggi tingkat pengetahuan maka semakin tinggi pula
partisipasi pria dalam vasektomi.
2. Ada hubungan positif yang signifikan antara sikap dengan partisipasi pria dalam
vasektomi yaitu semakin tinggi sikap yang dimiliki maka semakin tinggi pula
partisipasi pria dalam vasektomi.
3. Ada hubungan positif yang signifikan antara dukungan keluarga dengan partisipasi
pria dalam vasektomi yaitu semakin tinggi dukungan maka semakin tinggi partisipasi
pria dalam vasektomi.
4. Ada hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga
dengan partisipasi pria dalam vasektomi secara bersama-sama yaitu semakin tinggi
tingkat pengetahuan, sikap serta dukungan keluarga maka semakin tinggi pula partisipasi
pria dalam vasektomi.
Berdasarkan temuan penelitian ini beberapa hal yang dapat disarankan sebagai berikut :
(1) Bagi Petugas Lapangan KB, diharapkan agar lebih meningkatkan promosi pelayanan
vasektomi, melalui pemberian pendidikan KB dalam bentuk penyuluhan dan pendekatan
keluarga mengenai pentingnya KB yang dalam hal ini vasektomi.,
(2) Bagi akseptor KB Pria, diharapkan dapat menjadi panutan dengan melakukan
pendekatan-pendekatan sehingga pria-pria yang lain pun mau ikut ber-KB terutama
vasektomi,
(3) Bagi peneliti selanjutnya untuk mengadakan penelitian yang lebih cermat terhadap
faktor-faktor lain yang mempengaruhi partisipasi pria dalam vasektomi terlepas dari
faktor tingkat pengetahuan dan sikap akseptor pria serta dukungan keluarga.
2. Analisis jurnal indoneia
a. Judul
Acceptability of Vasectomy in Jos, Northen Nigeria
b. Analisis
1 Mahasiswa Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana UNS 2 Dosen Program Studi Magister
Kedokteran Keluarga Pascasarjana UNS 3 Dosen Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana
UNS
ABSTRACT
Partisipasi pria menjadi indikator keberhasilan program KB. Faktor yang terkait dengan partisipasi pria dalam
vasektomi seperti pengetahuan , sikap akseptor KB pria tentang vasektomi serta dukungan keluarga. Penelitian ini
bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan, sikap akseptor KB pria tentang vasektomi dan dukungan keluarga
dengan partisipasi pria dalam Vasektomi.
Penelitian ini adalah observasional analitik cross sectional. Populasi adalah Akseptor KB Pria Kecamatan
Tejakula berjumlah 112orang, sampel berjumlah 87 orang, dengan teknik simple random sampling. Instrumen
penelitian berupa kuesioner. Uji hipotesis dengan analisis Regresi Logistik.
Hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan dengan partisipasi pria (p=0,001 OR = 9,026; CI 95%
3,390 hingga 24,029). Hubungan positif yang signifikan sikap dengan partisipasi pria (p = 0,001; OR= 4,531;
CI95% 1,831 hingga 11,211). Hubungan positif yang signifikan antara dukungan keluarga dengan partisipasi
pria (p = 0,028; OR= 2,647; CI95% 1,111 hingga 6,308).
80
gede.tomi@gmail.com
Jurnal Magister Kedokteran
Keluarga Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-
91) http://jurnal.pasca.uns.ac.id
aksesbilitas pelayanan kontrasepsi pria masih kecamatan lainnya jumlah peserta vasektomi
terbatas (BKKBN, 2005). sangat minim yang sangat berbeda jauh dengan
Bentuk partisipasi pria/suami dalam KB pencapaian vasektomi di Kecamatan Tejakula.
dapat dilakukan secara langsung dan tidak Pelaksanaan pelayanan vasektomi sudah dilakukan
langsung. Partisipasi pria/suami secara langsung secara rutin oleh dinasBKKBN Kabupaten
(sebagai peserta KB) adalah pria/suami Buleleng setiap 2 bulan yaitu dengan melakukan
menggunakan salah satu cara atau metode pelayanan KB vasektomi keliling di tiap - tiap
pencegahan kehamilan, seperti kondom, Kecamatan (BKKBN Buleleng, 2011). Jadi
vasektomi (kontap pria), serta KB alamiah yang meskipun secara umum pencapaian peserta
melibatkan pria/suami (metode sanggama terputus vasektomi sudah memenuhi target yang
dan metode pantang berkala). Untuk mempunyai diharapkan, namun pada kenyataannya masih ada
sikap yang beberapa kecamatan yang pencapaian vasektomi
positif tentang KB diperlukan pengetahuan yang sangat minim.
baik, demikian sebaliknya bila pengetahuan Adanya fenomena ini, hal yang kemudian
kurang maka kepatuhan menjalani program KB menjadi penting untuk diperhatikan adalah faktor-
berkurang (Notoatmodjo, 2003). Layanan faktor yang terkait dengan partisipasi pria dalam
keluarga berencana (KB) untuk pria melalui medis vasektomi seperti pengetahuan dan sikap akseptor
operatif pria (MOP) di Provinsi Bali makin KB pria tentang vasektomi, dukungan keluarga,
diminati. Dari tahun ke tahun pesertanya terus budaya, ketersediaan dan keterjangkauan
bertambah, bahkan melampaui target. Sepanjang pelayanan vasektomi dan dukungan petugas
2010 jumlah pria peserta KB melalui MOP pelayanan KB di Kecamatan Tejakula sehingga
tercatat 274 orang. Angka itu melampaui target nantinya dapat dipakai sebagai acuan dalam upaya
BKKBN yang tahun itu menetapkan 250 perserta, meningkatkan pencapaian peserta vasektomi di
atau mencapai 109,60% ( BKKBN Propinsi Bali, kecamatan – kecamatan lainnya di Kabupaten
2010). Buleleng.
Di Kabupaten Buleleng target Program Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
Vasektomi tahun 2010 adalah 106 orang dan (1) hubungan pengetahuan akseptor KB pria
pencapaiannya adalah 133 orang akseptor tentang vasektomi dengan partisipasi pria dalam
vasektomi yang tersebar di 9 Kecamatan yang ada Vasektomi
di Buleleng.Dan (2) hubungan sikap akseptor KB pria tentang
pencapaian terbanyak adalah di Kecamatan vasektomi dengan partisipasi
Tejakula yaitu 40 orang dari 112 akseptor KB
pria, sedangkan di
82
Jurnal Magister Kedokteran
Keluarga Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-
91) http://jurnal.pasca.uns.ac.id
pria dalam Vasektomi (3) hubungan dukungan panca indera manusia, yakni indera penglihatan,
keluarga dengan partisipasi pria dalam vasektomi pendengaran, rasa dan raba. Sebagian besar
(4) hubungan pengetahuan , sikap akseptor KB pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
Pria tentang vasektomi dan dukungan keluarga telinga (Notoatmodjo, 2005).
secara bersama-sama dengan partisipasi pria Sikap adalah keadaan mental dan saraf dari
dalam vasektomi di Kecamatan Tejakula kesiapan yang diatur melalui pengalaman yang
Kabupaten Buleleng. memberikan pengaruh dinamik atau terarah
Keterlibatan pria didefinisikan sebagai terhadap respon individu pada semua objek dan
partisipasi dalam proses pengambilan keputusan situasi yang berkaitan dengannya (Widayatun,
KB, pengetahuan pria tentang KB dan penggunaan 2009).
kontrasepsi pria. Keterlibatan pria dalam KB Dukungan keluarga mengacu pada suatu
diwujudkan melalui perannya berupa dukungan dukungan yang dipandang oleh anggota sebagai
terhadap KB dan penggunaan alat kontrasepsi suatu yang dapat
serta merencanakan jumlah keluarga. Dari bermanfaat. Dukungan keluarga merupakan salah
beberapa literatur, dinyatakan bahwa keterlibatan satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap
pria dalam program KB dapat terjadi secara perilaku positif. Peran dukungan keluarga sendiri
langsung atau tidak langsung. Penggunaan metode terbagi menjadi peran formal yaitu peran yang
kontrasepsi pria merupakan satu bentuk partisipasi terlihat jelas, bersifat eksplisit misalnya peran
pria secara langsung, sedangkan keterlibatan pria suami / istri dan peran informasi seperti bantuan
secara tidak langsung misalnya pria memiliki langsung dari keluarga (Friedman, 1998).
sikap yang lebih positif dan membuat keputusan Pada penelitian ini dapat dirumuskan
yag lebih baik berdasarkan sikap dan persepsi, beberapa hipotesis penelitian yaitu (1) Ada
serta pengetahuan yang dimilikinya. Bentuk hubungan antara pengetahuan akseptor KB Pria
partisipasi pria dalam Keluarga Berencana dapat tentang vasektomi dengan partisipasi Pria dalam
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Vasektomi
(BKKBN, 2005). (2) Ada hubungan antara sikap akseptor KB Pria
Pengetahuan adalah hasil dari “tahu” dan ini tentang Vasektomi dengan partisipasi Pria dalam
terjadi setelah orang melakukan penginderaan Vasektomi (3) Ada hubungan antara dukungan
terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan keluarga dengan partisipasi pria dalam vasektomi
terjadi melalui (4) Ada hubungan antara pengetahuan ,sikap akseptor
83 KB Pria tentang
Jurnal Magister Kedokteran
Keluarga Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-
91) http://jurnal.pasca.uns.ac.id
vasektomi dengan partisipasi dalam vasektomi Tabel 2. Hubungan pengetahuan akseptor KB pria
Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan partisipasi dalam vasektomi di wilayah
akseptor KB pria dengan partisipasi dalam kerja Kecamatan Tejakula
vasektomi dapat dijelaskan pada gambar berikut
Tingkat Partisipasi dalam vasektomi
Pengetahuan Tidak ikut Ikut
akseptor KB N % N %
Rendah 33 71,7 9 22,0
Tinggi 13 28,3 32 78,0
Total 46 100,0 41 100,0
Berdasarkan dari hasil regresi logistik yaitu
terlihat pada tabel 4.8 diketahui nilai OR9,358.
Hal ini berarti akseptor KB pria yang memiliki
pengetahuan tinggi tentang vasektomi memiliki
Gambar 1. Hubungan tingkat pengetahuan kemungkinan untuk ikut berpartisipasi dalam
akseptor KB pria dengan partisipasi dalam vasektomi sebesar 9,358 kali lebih besar daripada
vasektomi akseptor KB pria yang memiliki pengetahuan
Berdasarkan gambar di atas, menunjukkan rendah. Hubungan tersebut secara statistik
adanya kecenderungan bahwa akseptor KB pria signifikan (p= 0,001; OR= 9,358;CI95% 3,115
yang tingkat hingga 28,118).
pengetahuannya tinggi tentang vasektomi, b. Terdapat hubungan antara sikap akseptor KB
cenderung ikut berpartisipasi dalam vasektomi pria tentang vasektomi dengan partisipasi dalam
dibandingkan dengan akseptor KB pria yang vasektomi
pengetahuannya rendah. Hal ini terlihat bahwa Hubungan antara sikap akseptor KB
akseptor KB pria yang pengetahuannya rendah, pria tentang vasektomi dengan partisipasi dalam
sebanyak 22,0% ikut berpartisipasi dalam vasektomi dapat dijelaskan pada gambar berikut
vasektomi dan 71,7% tidak berpartisipasi dalam
vasektomi, sedangkan pada akseptor KB pria
dengan tingkat pengetahuan tinggi, sebanyak
78,0% ikut berpartisipasi dalam vasektomi dan
28,3% tidak ikut berpartisipasi dalam vasektomi.
85
Jurnal Magister Kedokteran
Keluarga Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-
91) http://jurnal.pasca.uns.ac.id
86
Jurnal Magister Kedokteran
Keluarga Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-
91) http://jurnal.pasca.uns.ac.id
akseptor KB pria yang dukungan keluarganya vasektomi daripada akseptor KB pria yang
rendah. Hal ini terlihat bahwa akseptor KB pria memiliki dukungan keluarga
yang dukungan keluarganya rendah, sebanyak rendah.Hubungan tersebut secara statistik
41,5% ikut berpartisipasi dalam vasektomi dan signifikan (p = 0,025; OR= 3,497; CI95% 1,168
65,2%tidak berpartisipasi dalam vasektomi, hingga 10,466).
sedangkan pada akseptor KB pria dengan d. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan
dukungan keluarga tinggi, sebanyak 58,5% ikut dan sikap serta dukungan keluarga dengan
berpartisipasi dalam vasektomi dan 34,8% tidak partisipasi pria dalam vasektomi di wilayah kerja
berpartisipasi dalam vasektomi. Kecamatan Tejakula
Berdasarkan hasil analisis regresi logistik
Tabel 4. Hubungan Dukungan Keluarga akseptor berganda pada tabel 1 untuk
KB pria dengan partisipasi dalam vasektomi di mengetahui hubungan antara pengetahuan dan
wilayah kerja kecamatan Tejakula sikap serta dukungan keluargadapat dijelaskan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
Dukungan Partisipasi vasektomi
pengetahuan tentang vasektomi, sikap terhadap
Keluarga Tidak ikut Ikut
N % N % vasektomi, dukungan keluarga dengan partisipasi
Rendah 30 65,2 17 41,5 dalam vasektomi di wilayah kerja Kecamatan
Tinggi 16 34,8 24 58,5 Tejakula. Berdasarkan nilai koefisien determinan
Total 46 100 41 100 atau nagelkerke R square sebesar 43,5% yang
berarti bahwa pengaruh variabel pengetahuan,
Berdasarkan hasil uji regresi logistik seperti sikap dan dukungan keluarga dengan partisipasi
terlihat pada tabel 1 diketahui bahwa nilai dalam vasektomi adalah sebesar 43,5%.
signifikansi atau p = 0.025atau lebih kecil dari Sedangkan faktor lain yang tidak diteliti dalam
0,05, hal ini dapat disimpulkan bahwa ada penelitian ini memberikan pengaruh sebesar
hubungan yang bermakna antara dukungan 56,5%.
keluarga akseptor KB pria dengan partisipasi Berdasarkan nilai OR pada tabel diatas
dalam vasektomi di wilayah kerja Kecamatan mengenai masing-masing variabel hasil analisis
Tejakula. Berdasarkan nilai OR yaitu 3,497 berarti regresi logistik ganda tersebut dapat dijelaskan
akseptor KB pria dengan dukungan keluarga tentang
tinggi memiliki kemungkinan 3,497 kali lebih hubungan masing-masing variabel dengan
besar untuk ikut berpartisipasi dalam partisipasi dalam vasektomi. Akseptor KB pria
yang memiliki
87
Jurnal Magister Kedokteran
Keluarga Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-
91) http://jurnal.pasca.uns.ac.id
pengetahuan tinggi tentang vasektomi memiliki Berdasarkan persamaan tersebut, maka dapat
kemungkinan untuk ikut berpartisipasi dalam dibuat suatu analisa bahwa jika akseptor KB pria
vasektomi sebesar 9,358 kali lebih besar daripada mempunyai pengetahuan tinggi (1) dan sikap
akseptor KB pria yang memiliki pengetahuan tinggi serta dukungan keluarga tinggi (1), maka
rendah. Hubungan tersebut secara statistik dapat dimungkinkan akseptor KB pria tersebut
signifikan (p= 0.001; OR= 9,358;CI95% 3,115 memiliki keikutsertaan dalam vasektomi sebesar
hingga 28,118). Untuk variabel sikap dengan 13,714 kali lebih besar daripada akseptor KB pria
partisipasi dalam vasektomi, akseptor KB pria yang pengetahuannya rendah dan sikapnya rendah
yang memiliki sikap tinggi kemungkinan 3,406 serta dukungan keluarga rendah.
kali lebih besar untuk ikut berpartisipasi dalam Hasil penelitian ini mendukung hipotesis
vasektomi daripada akseptor KB pria yang bahwa tingkat pengetahuan dan sikap serta
memiliki sikap rendah. Hubungan tersebut secara dukungan keluarga memiliki hubungan yang
statistik signifikan (p=0,022; OR=3,406; CI95% secara statistik signifikan dengan partisipasi dalam
1,195 hingga 9,710). vasektomi. Temuan adanya hubungan antara
Berdasarkan hasil uji Hosmer and Lemeshow tingkat pengetahuan dan sikap serta dukungan
didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,984 atau keluarga dengan partisipasi pria dalam vasektomi
lebih besar dari α 0,05 hal ini dapat disimpulkan di dalam penelitian ini konsisten dengan hasil
bahwa model persamaan regresi logistik berganda sejumlah penelitian lain.
yang dibuat layak atau fit dan dapat Hasil penelitian hubungan tingkat
diinterpretasikan. Berdasarkan tabel 4.8 tersebut pengetahuan dan sikap serta dukungan keluarga
juga dapat dibuat model persamaan regresi dengan partisipasi pria dalam vasektomi dapat
sebagai berikut dijelaskan sebagai berikut:
1. Hubungan Tingkat Pengetahuan akseptor
Log = a + b1X1 + b2X2+ b3X3
KB pria dengan partisipasi dalam vasektomi
Dengan ketentuan bahwa X1 adalah
Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan uji
pengetahuan akseptor KB pria, X2 adalah sikap
regresi logistik, ditemukan bahwa terdapat
akseptor KB pria dan X3 adalah dukungan
hubungan positif yang signifikan antara tingkat
keluarga, maka berdasarkan tabel tersebut dapat
pengetahuan dengan partisipasi dalam vasektomi,
dibuat persamaan regresi sebagai berikut:
dimana p < 0,05 (p = 0,001). Dimana
Log = 0,108 + 9,358 X1 + 3,406 X2 + 3,497 X3
88
Jurnal Magister Kedokteran
Keluarga Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-
91) http://jurnal.pasca.uns.ac.id
keluarga rendah rendah (OR = 2,647; CI 95% terhadap KB, dengan partisipasi pria dalam
1,111 hingga 6,308). keluarga berencana yang juga didukung oleh
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian penelitian yang dilakukan
yang dilakukan oleh Ricardo (2007) yang oleh Simanjuntak (2007) yang menyimpulkan
menyimpulkan bahwa tingkat adopsi inovasi KB bahwa tingkat adopsi inovasi KB Pria dipengaruhi
Pria dipengaruhi juga oleh pengaruh istri juga oleh pengaruh istri (keluarga) serta penelitian
(keluarga). Demikian pula dengan penelitian yang yang dilakukan oleh Mahat K et al (2010) yang
dilakukan oleh Mahat K et al (2010) yang menyimpulkan bahwa dukungan emosional dan
menyimpulkan bahwa dukungan emosional dan material dari keluarga
material dari berhubungan dengan penerimaan vasektomi.
keluarga berhubungan dengan penerimaan
vasektomi SIMPULAN DAN SARAN
4. Hubungan pengetahuan , sikap dan dukungan Berdasarkan paparan hasil penelitian dan
keluarga dengan partisipasi dalam vasektomi pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai
Sesuai dengan hipotesis pertama, kedua, dan berikut:
ketiga mengenai hubungan 4. Ada hubungan positif yang signifikan antara
tingkat pengetahuan dan sikap tentang vasektomi pengetahuan dengan partisipasi pria dalam
serta hubungan dukungan keluarga dengan vasektomi yaitu semakin tinggi tingkat
partisipasi pria dalam vasektomi, bahwa terdapat pengetahuan maka semakin tinggi pula
hubungan partisipasi pria dalam vasektomi.
yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan 5. Ada hubungan positif yang signifikan antara
sikap serta dukungan keluarga dengan partisipasi sikap dengan partisipasi pria dalam vasektomi
dalam vasektomi. Secara simultan, didapatkan yaitu semakin tinggi sikap yang dimiliki maka
bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan dan semakin tinggi pula partisipasi pria dalam
sikap serta dukungan keluarga, maka vasektomi.
kemungkinan partisipasi pria dalam vasektomi 6. Ada hubungan positif yang signifikan antara
sebesar 43,5% (Nagelkerger R Square = 43,5%). dukungan keluarga dengan partisipasi pria
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dalam vasektomi yaitu semakin tinggi
yang dilakukan Ekarini (2008) dan Saptono dukungan maka semakin tinggi partisipasi pria
(2008) yaitu terdapat hubungan yang bermakna dalam vasektomi.
antara pengetahuan terhadap KB, sikap
90
Jurnal Magister Kedokteran
Keluarga Vol 1, No 1, 2013 (hal 80-
91) http://jurnal.pasca.uns.ac.id